Nama : Trisda
Nim : 1420119072
Kelas : Siang ( Ambon )
Prodi : Keperawatan
Semester : VII ( Tujuh )
Di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia
rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Dinegara
maju seperti Amerika Serikat pertambahan orang lanjut usia 1000 orang per hari pada
tahun 1985 dan diperkirkan 50 % dari penduduk berusia diatas 50 tahun sehingga istilah
Baby Boom pada masa lalu berganti menjadi “ledakan penduduk usia lanjut”. (Nugroho,
2000).
Pelayanan pada umumnya selalu memberikan arah dalam memudahkan petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan sosial, kesehatan, dan perawatan lanjut usia serta
meningkatkan mutu pelayanan bagi lansia.
Oleh karena itu penulis akan membahas tentang makalah yang berjudul “PERUBAHAN
PSIKOLOGIS PADA LANSIA DAN PERUBAHAN PSIKOSOSIAL PADA LANSIA”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lansia ?
2. Apa perubahan psikologis yang terjadi pada lansia?
3. Apa perubahan psikolsosial yang ter
4. jadi pada lansia?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian lansia
2. Mengetahui perubahan psikologis yang terjadi pada lansia
3. Mengetahui perubahan psikososial yang terjadi pada lansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lansia bukanlah suatu yang berhubungan dengan penyakit, namun merupakan
tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemamapuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Effendi,2009).
Usia 65 tahun merupakan titik awal masa dewasa akhir, fase terakhir kehidupan.
Pada usia inilah kebanyakan orang mendeskripsikan lansia. Di Indonesia telah di tetapkan
batasan umur orang yang berusia lanjut adalah 60 tahun , hal tersebut tertulis pada UU
No.13 Tahun 1998.
Dra. Ny. Jos Masdani seorang psikolog dari Universitas Indonesia mengatakan
bahwa lanjut usia meupakan kelanjutan usia dewasa antara usia 65 tahun sampai dengan
tutup usia. Sedangkan menurut Prof. DR. Koesmanto Setyonegoro, lanjut usia
dikelompokan menjadi tiga yaitu usia 70-75 tahun (young old); usia 75-80 tahun (old);
usia lebih dari 80 tahun (very old).Menurut Prayitno dalam arya (2002) setiap orang yang
berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 56 tahun keatas, tidak
mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok sehari-
harinya.
B. Perubahan Psikologis yang Terjadi Pada Lansia
Pada dasarnya psikologi lansia termasuk dalam cabang ilmu psikologi
perkembangan. Psikologi perkembangan menurut Hurlock (1980) adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia sesuai dengan hakikat perkembangan yang
berlangsung sejak konsepsi sampai menutup usia. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh
Papalia (2008) Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang
mempelajari tentang tahapan-tahapan kehidupan manusia mulai dari masa remaja sampai
dengan akhir dari kehidupan manusia. Dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi lansia
pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari permasalahan-permasalahan
psikologis,tingkah laku dan kebiasaan yang terjadi ketika seseorang mencapai tahapan
usia yang memasuki kategori lanjut usia seperti yang telah dijelaskan pada definisi lansia
diatas.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan jiwa lansia.
Faktor-faktor tersebut hendaklah disikapi secara bijak sehingga para lansia dapat
menikmati hari tua mereka dengan bahagia. Adapun beberapa faktor yang dihadapi para
lansia yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa mereka adalah sebagai berikut:
a. Penurunan Kondisi Fisik
Setelah orang memasuki masa lansia umumnya mulai dihinggapi adanya kondisi
fisik yang bersifat patologis berganda (multiple pathology), misalnya tenaga berkurang,
enerji menurun, kulit makin keriput, gigi makin rontok, tulang makin rapuh, dsb. Secara
umum kondisi fisik seseorang yang sudah memasuki masa lansia mengalami penurunan
secara berlipat ganda. Hal ini semua dapat menimbulkan gangguan atau kelainan fungsi
fisik, psikologik maupun sosial, yang selanjutnya dapat menyebabkan suatu keadaan
ketergantungan kepada orang lain.
b. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
Penurunan fungsi dan potensi seksual pada lanjut usia sering kali berhubungan
dengan berbagai gangguan fisik seperti :
1. Gangguan jantung
2. Gangguan metabolisme, misal diabetes millitus
3. Vaginitis
4. Baru selesai operasi : misalnya prostatektomi
5. Kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu makan sangat kurang
6. Penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan steroid, tranquilizer.
Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan
budaya.
Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.
Pasangan hidup telah meninggal.
Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya
misalnya cemas, depresi, pikun dsb.
Pada umumnya perubahan ini diawali ketika masa pensiun. Meskipun tujuan ideal
pensiun adalah agar para lansia dapat menikmati hari tua atau jaminan hari tua, namun
dalam kenyataannya sering diartikan sebaliknya, karena pensiun sering diartikan sebagai
kehilangan penghasilan, kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri.
Reaksi setelah orang memasuki masa pensiun lebih tergantung dari model
kepribadiannya.
e. Perubahan Dalam Peran Sosial di Masyarakat
Akibat berkurangnya fungsi indera pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan
sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.
Misalnya badannya menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan kabur
dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan. Hal itu sebaiknya dicegah
dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan masih
sanggup, agar tidak merasa terasing atau diasingkan.
Karena jika keterasingan terjadi akan semakin menolak untuk berkomunikasi
dengan orang lain dan kdang-kadang terus muncul perilaku regresi seperti mudah
menangis, mengurung diri, mengumpulkan barang-barang tak berguna serta merengek-
rengek dan menangis bila ketemu orang lain sehingga perilakunya seperti anak kecil.
C. Perubahan Psikososial yang Terjadi Pada Lansia
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan
fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,
pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan
perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi
hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan,
koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan.
Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami
perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia.
Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia
sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti terjadi pada manusia manapun. Layaknya sebuah
mobil baru yang kita beli lalu dikendarai setiap hari, berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-
tahun sampai pada akhirnya terjadi kerusakan dan pada akhirnya mobil tersebut tak
berfungsi lagi.
Pada intinya perubahan psikis yang terjadi pada lansia semata-mata hanya karena mereka
merasa kesepian dan ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekat yang
dicintainya. Maka sebagai anak atau kerabat, luangkanlah waktu untuk merawat mereka
dengan kasih sayang dan perhatian yang tulus seperti mereka merawat kita sejak kecil.
Dengan kasih sayang dan perhatian mereka akan mendapatkan kebahagian hidup di masa
senjanya. Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.
B. Saran
Penulis memberi saran kepada :
a. Mahasiswa mampu memahami dan dapat mengaplikasikan segala yang ada dalam makalah
ini di dalam lingkungannya sehingga dapat memberikan pelayanan pada lansia secara
komprehensif untuk bekal menjadi perawat yang profesional
b. ara pembaca agar dapat mengetahui dan memahami lansia dan tujuan perawatan lansia
sehingga dapat mempertahankan kesehatan lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, R.I.., 1991., Petunjuk Menyusun Menu Bagi Lanjut Usia., Depkes, Jakarta.
Hartono., 2001., Upaya-upaya Hidup Sehat Sampai Tua, Depot Informasi Obat, Jakarta.
Hurlock, 1999., Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
Erlangga, Jakarta.
Kiat-kiat Hidup Sehat., http://www.geocities.com/aguscht/tipdua.html .
Monks, dkk, 2002., Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Nugroho, 2000., Keperawatan Gerontik. EGC, Jakarta.
Nugroho., (1995)., Perawatan Lanjut Usia, EGC, Jakarta.
Watson, 2003., Perawatan pada Lansia. EGC, Jakarta.