Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. M DENGAN GROSS HEMATURIA


DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RSUD KOTA SERANG

Nama : Riyana Vini Alvionita


NIM : 18215265

POGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YATSI TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2021
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin 25 Januari 2021 pukul 11.00 WIB di ruang Rawat
Inap Dewasa RSUD Kota Serang. Data diperoleh dari anamnesa dengan pasien dan
keluarga serta catatan rekam medis.

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pedidikan : SD
Alamat : Kp. Cikepuh, RT.03/RW.04, Kel. Unyur, Kec. Serang, Kota
Serang. Banten
Tanggal Masuk RS: 24 Januari 2021
No RM : 481.XXX
Diagnosa Medis : Gross Hematuria

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. S
Umur : 37 tahun
Alamat : Kp. Baru, Kel. Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota Serang
Pekerjaan : Pekerja swasta
Hub dengan pasien: Anak kandung

3. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri saat akan berkemih pada perut bagian bawah dan punggung
bagian bawah. Pada saat berkemih terdapat darah berwarna merah segar pada urin.
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada hari Minggu, 24 Januari 2021 pasien mengeluh nyeri ketika buang air kecil pada
perut bagian bawah dan punggung bagian bawah. Saat berkemih keluar darah
berwarna merah segar pada urin. Lalu pasien periksa ke IGD RSUD Kota Serang,
selanjutnya pasien dianjurkan untuk rawat inap di ruang Ranap Dewasa RSUD Kota
Serang.

5. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sebelumnya pernah menjalani operasi pada bagian pelvis dikarenakan jatuh.
Lalu pasien di operasi di RSUD Drajat Prawiranegara Serang dan selama 1 tahun
pasien dianjurkan untuk bedrest total dan dipasang kateter untuk memudahkan
pengeluaran urin. Pasien biasanya pergi ke Mantri setiap 1 minggu 2 kali untuk
mengganti kateternya. Namun pada hari Minggu, 24 Januari 2021 pasien pergi ke
Bidan untuk mengganti kateternya dan setelah itu pasien mengeluhkan urinnya
bercampur darah segar.

6. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit keturunan seperti
Diabetes Mellitus, Hipertensi dan penyakit kronis seperti Kanker maupun penyakit
pernafasan seperti TBC.

7. Pola Fungsional
Pola
No Sebelum Sakit Selama Sakit
Fungsional
1. Pola Nutrisi - Pasien makan 3x sehari - Pasien mengatakan nafsu makan
dan dengan menu nasi, menurun. Makan 3x sehari dengan
Metabolisme sayur dan lauk. menu yang tersaji dari RS dan hanya
- Pasien minum air putih mampu menghabiskan ¼ porsi setiap
5-7 gelas per hari dan 1 makan. Tidak ada mual maupun
gelas teh manis pada muntah.
pagi hari. - Pasien minum air putih 3-4 gelas per
hari.
2. Pola - Pasien BAB setiap hari - Pasien mengatakan BAB 2 hari
Eliminasi dengan konsistensi sekali dan konsistensi agak keras.
lunak, warna kuning - Pasien di pasang DC selama di RS.
kecoklatan dan tidak ada Pasien mengatakan sulit untuk BAK,
darah. urin keluar bercampur darah segar.
- Pasien BAK 3-5 kali per Pada saat pengkajian urin bag terisi
hari dengan warna 250 ml dengan warna urin sedikit
kuning, aroma khas urin kemerahan.
dan tidak ada darah.
3. Pola Pasien mengatakan dapat Pola Aktivitas selama di RS :
Aktivitas beraktivitas sehari-hari Aktivitas 0 1 2 3 4
secara mandiri dan tidak 1. Makan V
minum
ada keluhan.
2. Eliminasi V
3. Mobilisasi V
4. Berpakaia V
n
5. Mandi V
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung
4. Pola Istirahat Pasien mengatakan Pasien mengatakan tidak bisa tidur
Tidur biasanya tidur selama 7 dikarenakan nyeri pada perut bagian
jam per hari yaitu dari bawah dan punggung bagian bawah.
pukul 21.00 WIB – 04.00 Pasien sering terbangun di malam hari
WIB. Pasien mengatakan dan tidak bisa tidur siang.
tidak pernah tidur siang.
5. Pola Persepsi Pasien mengatakan Pasien mengatakan selama di RS
Kesehatan kesehatan adalah hal yang bersedia mendapatkan tindakan dan obat
sangat penting, untuk apapun yang diberikan dari Dokter,
mempertahankannya Perawat dan pihak RS untuk
pasien menjaga kebersihan kesembuhannya.
diri dan lingkungan serta
mengkonsumsi makanan
yang cukup. Apabila
pasien sakit, pasien
membeli obat di warung,
namun jika tidak kunjung
sembuh pasien
memeriksakan
kesehatannya ke RS /
Mantri. Pasien jarang
berolahraga karena
kesibukannya bertani dan
sebagai kepala keluarga.
6. Pola Hubungan pasien dengan Hubungan pasien dengan keluarga dan
Hubungan keluarga dan masyarakat tim medis baik, bersifat kooperatif dan
dan Peran baik. bersedia mengikuti semua anjuran dari
pihak RS. Namun pasien tidak dapat
berinteraksi dengan masyarakat luas
dikarenakan harus dirawat di RS.
7. Pola Pasien merupakan seorang ayah dan sudah dikaruniai 2 orang anak.
Seksualitas
dan
Reproduksi
8. Pola Pasien mengatakan mau tidak mau harus menerima kondisinya
Mekanisme sekarang dan berupaya untuk kesembuhannya. Meskipun kadang
Koping pasien sering merintih dan berkeluh kesah kepada isterinya karena
penyakit yang di deritanya.
9. Pola Nilai Pasien beragama Islam dan Pasien menjalankan ibadah di tempat
dan menjalankan sholat 5 tidur dengan dibantu keluarga.
Kepercayaan waktu tanpa kendala.
10 Pola Kognitif Pasien dapat mengikut instruksi dan saran perawat tentang tindakan
dan Persepsi untuk menunjang kesembuhannya. Pasien memahami tentang penyakit
Sensori yang dideritanya setelah mendapatkan keterangan dari tim medis.

8. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan Umum : sakit sedang
c. Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Nadi : 62 x / menit
Pernafasan : 22 x / menit
Suhu : 37oC
d. Kepala : tidak ada lesi maupun scar
e. Rambut : hitam beruban, tidak ada ketombe
f. Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis,
pandangan sedikit kabur
g. Hidung : simetris, bersih, tidak ada sekret, penciuman normal, tidak
ada nyeri tekan
h. Telinga : simetris, bersih, tidak terlihat adanya serumen,
pendengaran normal
i. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
j. Thorax :
1) Paru-paru
- Inspeksi : ekspansi dada simetris, tidak terdapat bekas luka, tidak
tampak penggunaan otot bantu nafas, frekuensi nafas 22 x / menit.
- Palpasi : pengembangan dada kanan dan kiri simetris, tidak ada
nyeri tekan.
- Perkusi : suara resonan
- Auskultasi : suara nafas vesikuler, tidak terdengar bunyi nafas
tambahan
2) Jantung : suara jantung reguller
k. Abdomen :
- Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terdapat memar/bekas
luka, bentuk perut buncit
- Auskultasi : bising usus 22 x / menit
- Perkusi : suara dullnes (terdapat cairan)
- Palpasi : terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
l. Genetalia : terpasang DC, pada urin bag terisi 250 cc
m. Ekstremitas : - terpasang infus RL 20 tpm pada ekstremitas kiri atas,
tidak terdapat edema
- ekstremitas bawah mengalami kelemahan

n. Pengkajian Nyeri :
P : nyeri dikarenakan pemasangan kateter
Q : nyeri terasa panas dan seperti ditarik-tarik
R : nyeri pada perut bagian bawah dan punggung bawah
S : skala nyeri 5
T : nyeri terasa saat akan berkemih

9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan USG
Tanggal pemeriksaan : 26 Januari 2021
USG Urologi : terdapat massa pada vesika urinaria
b. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal periksa 24 Januari 2021, pukul 11.10 WIB
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13,1 g/ dl (L) 14-18 g/dl
Lekosit 15.500 / uL (H) 4.800 - 10.800/ uL
LED 15 / mm 0 – 20 / mm
Neutrofil segmen % 89,7 % (H) 50 – 70 %
Limfosit % 6,8 % (H) 20 – 40 %
Monosit % 4,3 % 2–8%
Hematokrit 44 % 42 – 52 %
Trombosit 220 103 / uL 150 – 450
Eritrosit 4,4 106 / uL (L) 4,7 – 6,1
MCV 99 fL 80 – 100 fL
MCH 30 pg 27 – 32 pg
MCHC 30 g / dl (L) 32 – 36 g / dl
RDW 11,6 %
KIMIA
Ureum 35 mg / dl 10 -50 mg /dl
Creatinin 0,48 mg/ dl (L) 0,9 – 1,3 mg/ dl
SGOT 22 U / L < 35 U / L
SGPT 20 U / L < 41 U / L

10. Program Terapi


- Infus RL 20 tpm
- Injeksi Ceftriaxone ( 1000mg / 12 jam)
- Injeksi Cefoperaxone (1000mg / 12 jam)
- Injeksi Ketorolac ( 30 mg / 8 jam)
- Injeksi Asam Treanexamat ( 100mg / 8 jam)
- Injeksi Ranitidine ( 25 mg/ 12 jam)
11. Analisa Data
Data Fokus Problem Etiologi
DS : Nyeri Akut Agen Pencedera
- Pasien mengatakan nyeri saat akan berkemih pada perut bagian bawah dan punggung D.0077 Fisiologis
bagian bawah.
P : nyeri dikarenakan dipasang kateter
Q : nyeri terasa panas dan seperti di tarik-tarik
R : perut bagian bawah dan punggung bagian bawah
S : skala 5
T : nyeri terasa saat akan berkemih
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun

DO :
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Pasien sulit tidur dan sering terbangun di malam hari karena nyeri
TD : 90/70 mmHg
N : 62 x/menit
RR : 22x / menit
S : 37oC
DS : Gangguan eliminasi Efek tindakan
Pasien mengeluhkan sulit BAK, urine keluar bercampur darah. urine medis dan
D.0040 diagnostik
DO :
- Pada urin bag terdapat urine bercampur darah merah segar
- Urine bag terisi 250 cc
- Terdapat massa pada vesika urinaria
DS : Infeksi Efek prosedur
Pasien mengeluhkan sakit pada bekas pemasangan kateter. Terasa panas pada perut bagian D.0142 invasif
bawah.

DO :
Suhu : 37oC
Lekosit : 15.500 / uL

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d tampak meringis, sulit tidur, nafsu makan menurun.
2. Gangguan eliminasi urin b.d efek tindakan medis dan diagnostik d.d distensi kandung kemih, berkemih tidak tuntas, volume
residu urin meningkat
3. Infeksi b.d efek prosedur invasif d.d jumlah leukosit lebih dari 10.000/uL, suhu tubuh meningkat.
C. Intervensi
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x8 jam, a. Identifikasi karakteristik nyeri
maka Nyeri Akut menurun, dengan kriteria hasil : b. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian
a. Keluhan nyeri menurun analgesik
b. Meringis menurun c. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
c. Pola tidur membaik d. Demonstrasikan menarik napas selama 4 detik, menahan napas
d. Nafsu makan membaik selama 2 detik dan menghembuskan nafas selama 8 detik
e. Fungsi berkemih membaik e. Lakukan kompres panas pada daerah perut
f. Balut alat kompres panas dengan kain pelindung
g. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik sesuai indikasi
2. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x8 jam, a. Monitor eliminasi urine (frekuensi, konsistensi, aroma, volume dan
maka Gangguan Eliminasi Urin membaik, dengan kriteria warna)
hasil : b. Monitor input dan output cairan (jumlah dan karakteristik)
a. Distensi kandung kemih menurun c. Lakukan irigasi rutin dengan cairan isotonis untuk mencegah
b. Berkemih tidak tuntas (hesitancy) menurun kolonisasi bakteri
c. Volume residu urine menurun d. Kosongkan kantung urine jika sudah terisi setengahnya
d. Karakteristik urin membaik e. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
f. Anjurkan minum yang cukup
g. Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra , jika perlu
3. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x8 jam, a. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
maka Infeksi menurun, dengan kriteria hasil : b. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
a. Demam menurun lingkungan pasien
b. Nyeri menurun c. Pertahankan teknik aseptik selama tindakan
c. Pyuria menurun d. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
d. Kadar sel darah putih membaik e. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
f. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
g. Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotik

D. Implementasi

Waktu Dx Implementasi Respon TTD


Senin, 25/01/2021 1 - Mengidentifikasi karakteristik DS :
11.00 WIB nyeri - Pasien mengatakan nyeri saat akan berkemih pada perut bagian
bawah dan punggung bagian bawah.
P : nyeri dikarenakan dipasang kateter
Q : nyeri terasa panas dan seperti di tarik-tarik
R : perut bagian bawah dan punggung bagian bawah
S : skala 5
T : nyeri terasa saat akan berkemih

DO :
- Pasien tampak meringis menahan nyeri

13.00 WIB 1,3 - Mengukur tanda-tanda vital


DS :
pasien Pasien mengeluhkan pusing dan pandangan sedikit kabur.

DO :
-TD : 90/70 mmHg
-N : 62 x /menit
-RR : 22 x/menit
-S : 37oC
1,3
- Memberikan posisi yang
DS :
nyaman untuk pasien
Pasien mengatakan bersedia untuk diajarkan teknik mengurangi
- Mengajarkan tehnik relaksasi
nyeri
nafas dalam untuk
mengurangi nyeri
DO :
14.00 WIB - Menjelaskan kepada pasien
-Pasien mampu mendemonstrasikan menarik napas selama 4 detik,
dan keluarga mengenai hal-
menahan napas selama 2 detik dan menghembuskan nafas selama 8
hal yang dapat meningbulkan
detik.
infeksi dikarenakan
-Pasien dan keluarga dapat menyebutkan hal-hal yang dapat
pemasangan kateter
menimbulkan infeksi.

Selasa, 26/01/2021 1,2,3 - Mengganti linen pasien DS :


08.10 WIB - Mengobservasi pola berkemih -Pasien mengatakan bersedia diganti linen.
pasien -Pasien merasa lebih nyaman setelah diganti linen.
- Mengukur input dan output -Pasien mengatakan sulit BAK, urin hanya keluar sedikit dan
yang dikeluarkan pasien bercampur darah. Saat akan BAK terasa nyeri pada perut bagian
bawah
-Pasien mengatakan minum habis ½ gelas (125 cc)

DO :
-Terlihat urin bercampur darah pada selang dan urin bag pasien
-Urin bag terisi 250cc urin dengan warna kemerahan, bau khas urin

08.30 WIB 1,3 - Memberikan injeksi obat :


DS :
Ceftriaxone 1000mg
Pasien bersedia diberikan obat lewat selang infus
Ketorolac 30mg
Asam traneksamat 100mg
DO:
Ranitidine 25mg
Obat masuk sesuai program terapi dan tidak terdapat tanda-tanda
alergi.
10.00 WIB 1
- Mengidentifikasi lokasi,
DS :
durasi, intensitas dan skala
-Pasien mengatakan masih nyeri ketika akan BAK.
nyeri
-Pasien bersedia diperiksa bagian perutnya
- Melakukan pemeriksaan
abdomen
DO :
-Nyeri pada perut bagian bawah dan punggung bagian bawah, nyeri
terasa panas dan seperti ditarik-tarik
-Pasien terlihat meringis ketika di pegang area perut bagian
bawahnya.
-Skala nyeri 5
-Hasil pemeriksaan abdomen : terdapat nyeri tekan pada perut
bagian bawah, terdapat suara dullnes (cairan)
11.0 WIB 1,3
- Menanyakan keluhan dan
DS :
melakukan pengukuran tanda-
Pasien mengatakan pusing sudah berkurang.Pasien bersedia diukur
tanda vital
tanda-tanda vitalnya.

DO:
-TD: 100/70 mmHg
-N: 60x/menit
-RR: 22x/menit
12.00 WIB 2,3 -S:36,7oC
- Melakukan irigasi bladder dan
melepas DC pasien DS :
Pasien bersedia dilakukan bilas bladder dan di lepas selang
pipisnya.

DO:
13.20 WIB 1,3 Pasien terlihat merintih kesakitan.
- Mengajarkan cara
memberikan kompres
hangat kepada pasien dan DS :
keluarga -Pasien dan keluarga sudah memahami cara melakukan kompres
- Memberikan kompres hangat
hangat kepada pasien -Pasien bersedia diberikan kompres hangat
dengan melapisi kulit
menggunakan kain. DO:
-Kelurga mampu mendemonstrasikan pemberian kompres hangat
Rabu, 27/01/2021 1,3 - Memberikan Injeksi obat: DS :
08.30 WIB Cefoperaxone 1000mg Pasien bersedia diberikan obat suntik.
Ketorolac 30 mg
Asam traneksamat 1000mg DO:
Ranitidine 25 mg Obat injeksi masuk sesuai program terapi dan tidak terdapat tanda-
tanda alergi.

08.45 WIB 2
- Mengantarkan pasien USG DS :
Pasien bersedia diantar USG.
DO:
Hasil USG : terdapat massa pada vesika urinaria
09.00 WIB 1,2
- Mengantarkan pasien ke ruang DS :
operasi untuk dipasang DC Pasien bersedia untuk diantar operasi
DO:
Pasien terlihat sedikit cemas.
E. Evaluasi

No
Waktu Evaluasi TTD
Dx
Rabu, 27/01/2021 1 S : -pasien mengatakan nyeri pada daerah genetalia setelah dipasang DC, terasa panas dan seperti
13.30 WIB ditusuk-tusuk
O : TD;120/80 mmHg, N;60x/menit, RR; 20x/menit, S;36,5oC
-skala nyeri 5
A: masalah belum teratasi, lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
14.00 WIB 2 S : -pasien mengatakan sudah bisa berkemih
-pasien mengatakan darah pada urine sudah berkurang
O: terpasang DC dengan urine 50cc
A : masalah teratasi sebagian
- Pasien yang sebelumnya sulit berkemih, sudah bisa berkemih
- Darah pada urin sudah berkurang
P : lanjutkan intervensi
14.10 WIB 3 S : -pasien mengatakan rasa terbakar pada perut sudah berkurang
-pasien mengatakan sudah tidak demam
O : suhu; 36,5oC
A : masalah teratasi sebagian
-suhu tubuh pasien turun dari 37oC menjadi 36,5oC
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai