Anda di halaman 1dari 57

ALUR PELAYANAN RAWAT INAP

LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
904/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Rangkaian tahapan yang harus dipenuhi dari awal
PENGERTIAN
hingga hasil analisa darah siap diserahkan ke pasien.
Mempercepat respon time atau waktu tunggu
pelayanan dalam rangka pemenuhan pelayanan
TUJUAN
laboratorium kepada pasien RSIA
MUHAMMADIYAH
Berdasarkan Kebijakan Direktur RSIAM tentang
KEBIJAKAN
pelayanan laboratorium
1. Alur Peleyanan

Surat permintaan pemeriksaan laboratorium

Pengambilan sample

Pengolahan dan persiapan sample


PROSEDUR

Analisis sample pasien

Hasil laboratorium Keluar

1
ALUR PELAYANAN RAWAT INAP
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 904/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
1. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Unit Gawat Darurat

2
ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
905/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Rangkaian tahapan yang harus dipenuhi dari awal
PENGERTIAN
hingga hasil analisa darah siap diserahkan ke pasien.
Mempercepat respon time atau waktu tunggu
TUJUAN pelayanan dalam rangka pemenuhan pelayanan
laboratorium kepada pasien RSIA Muhammadiyah
Berdasarkan Kebijakan Direktur RSIAM tentang
KEBIJAKAN
pelayanan laboratorium
2. Alur Peleyanan
Surat permintaan pemeriksaan laboratorium

Pengambilan sample

Pengolahan dan persiapan sample


PROSEDUR

Analisis sample pasien

Hasil laboratorium Keluar

2. Pembayaran pelayanan laboratorium ke kasir RSIA


PROSEDUR
Muhammadiyah
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan

3
IDENTIFIKASI PASIEN

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
906/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Suatu tindakan yang dilakukan tenaga kesehatan
untuk memastikan bahwa identitas pasien adalah
PENGERTIAN
benar sebelum dilakukan tindakan atau pengambilan
darah
1. Memastikan identitas pasien dengan benar selama
pasien dirawat di rumah sakit.
TUJUAN 2. Menghindari kesalahan identifikasi pasien.
3. Menghindari kesalahan pemberian pelayanan pada
pasien.
KEBIJAKAN Petugas Laborat
1. Pastikan identitas pasien saat pertama kali masuk
rumah sakit.Catat nama dan nomer rekam medis
di gelang identitas pasien yang selanjutkan dapat
di gunakan untuk memverifikasi identitas pasien.
2. Perkenalkan nama petugas sebelum melakukan
tindakan.
3. Verifikasi identitas pasien dengan menanyakan
PROSEDUR ulang nama dan tanggal lahir pasien serta
menyesuaikan informasi tersebut dengan gelang
identitas pasien yang telah terpasang.
4. Tanyakan identitas pasien dengan mengajukan
pertanyaan terbuka misalnya ‘’ Siapa nama
anda ?’’ (bila pasien sadar)
5. Tanyakan kepada penjaga / wali / keluarga
terdekatnya untuk memverifikasi identitas pasien

4
IDENTIFIKASI PASIEN

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 906/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
jika pasien tidak memungkinkan untuk menjawab
siapa namanya (misalnya karena tidak
sadar,bisu,anak-anak,dll). Cocokkan informasi
tentang identitas yang disebutkan dengan gelang
identitas yang terpasang.
PROSEDUR
6. Bila identitas sudah sesuai maka lakukan tindakan
sesuai yang di rencanakan.
7. Bila terdapat ketidaksesuaian identitas, maka
tindakan tidak boleh dilakukan sebelum identitas
diketahui secara pasti.
1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Unit Gawat Darurat

5
PENGAMBILAN DARAH

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
907/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Melakukan tindakan pengambilan darah dari vena dan
PENGERTIAN kapiler untuk mendapakan specimen / sample yang
dibutuhkan dalam pemeriksaan laboratorium
Untuk memperoleh bahan / spesimen darah dari
TUJUAN
pasien dengan baik dan benar
KEBIJAKAN Petugas Laborat
1. Darah Vena :
1.1 Letakkan lengan pasien lurus diatas meja
dengan telapak tangan menghadap ke atas,
lengan diikat dengan tourniquet
1.2 Pasien disuruh mengepal
1.3 Ujung telunjuk memeriksa pembuluh darah
vena yang paling jelas
1.4 Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas
beralkohol dan biarkan kering
PROSEDUR 1.5 Pegang spuit dengan tangan kanan
1.6 Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu
jari kiri diatas pembuluh darah agar pembuluh
darah tidak bergerak, kemudian tusukkan
jarum dengan sisi lubang menghadap ke atas
dan membentuk sudut 25 derajat
1.7 Jarum masukkan sepanjang pembuluh darah
 1 – 1,5 cm
1.8 Penghisap spuit ditarik perlahan-lahan
sehingga darah masuk ke dalam spuit

6
PENGAMBILAN DARAH

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 907/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
1.9 Kepalan tangan dibuka sampai didapat
sejumlah darah yang dikehendaki
1.10 Letakkan kapas kering pada tempat bekas
tusukkan, jarum ditarik kembali Pasien
disuruh menekan bekas tusukan dengan kapas
selama beberapa menit
1.11 Lepaskan jarum dari spuitnya dan alirkan
perlahan lahan darah ke dalam wadah atau
ROSEDUR
tabung yang tersedia melalui dinding tabung.
2. Darah kapiler :
2.1 Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas
alkohol, biarkan kering
2.2 Peganglah bagian yang akan ditusuk supaya
tidak bergerak dan tekan sedikit, tusukkan
dengan lancet sedalam  3mm
3. Sampel darah dilabeli nama, no rekam medis.
1. Unit Rawat Jalan
2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Unit Gawat Darurat

7
PENGAMBILAN SPESIMEN NON DARAH

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
908/SPO/III.6.AU/I/2017 0 1/3
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Spesimen Non Darah adalah semua spesimen yang
PENGERTIAN
bukan darah
Spesimen untuk pemeriksaan laboratorium sesuai
TUJUAN
dengan persyaratan
KEBIJAKAN Petugas Laborat
A. URINE
1) Pada wanita
Pada pengambilan spesimen urin porsi tengah
yang dilakukan oleh penderita sendiri,
sebelumnya harus diberikan penjelasan
sebagai berikut:
a) Penderita harus mencuci tangan memakai
sabun kemudian dikeringkan dengan
handuk.
b) Tanggalkan pakaian dalam, lebarkan labia
PROSEDUR
dengan satu tangan.
c) Bersihkan labia dan vulva menggunakan
kasa steril dengan arah dari depan ke
belakang.
d) Bilas dengan air hangat dan keringkan
dengan kasa steril yang lain,
Selama proses ini berlangsung, keluarkan
urin, aliran urin yang pertama keluar
dibuang. Aliran urin selanjutnya
ditampung dalam wadah yang sudah

8
PENGAMBILAN SPESIMEN NON DARAH

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 908/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/3
disediakan.
e) Hindari urin mengenai lapisan tepi
wadah.
f) Pengumpulan urin selesai sebelum aliran
urin habis.
g) Wadah ditutup rapat dan segera
dikirimkan ke laboratorium.

2) Pada laki-laki
a) Penderita harus mencuci tangan memakai
sabun.
b) Jika tidak disunat tarik kulit preputium ke
belakang, keluarkan urin, aliran yang
pertama keluar dibuang, aliran urin
selanjutnya ditampung dalam wadah yang
PROSEDUR sudah disediakan. Hindari urin mengenai
lapisan tepi wadah. Pengumpulan urin
selesai sebelum aliran urin habis.
c) Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke
laboratorium.
3) Pada bayi dan anak-anak
a) Penderita sebelumnya diberi minum untuk
memudahkan buang air kecil.
b) Bersihkan alat genital seperti yang telah
diterangkan di atas.
c) Bayi dipasang kantung penampung urine
pada alat genital.
d) Pengambilan urin dilakukan dengan cara:
 Anak duduk di pangkuan perawat.
 Pengaruhi anak untuk mengeluarkan
urin, tampung urin dalam wadah atau

9
PENGAMBILAN SPESIMEN NON DARAH

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 908/SPO/III.6.AU/I/2017 0 3/3
kantung plastik steril.

B. Urine Kateter
1) Lakukan disinfeksi dengan alkohol 70 %
pada bagian selang kateter yang terbuat dari
karet (jangan bagian yang terbuat dari
PROSEDUR plastik).
2) Aspirasi urin dengan menggunakan samprit
sebanyak kurang lebih 10 ml.
3) Masukkan ke dalam wadah steril dan tutup
rapat.
4) Kirimkan segera ke laboratorium.

1. Unit Rawat Jalan


2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Unit Gawat Darurat

10
PERMINTAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
909/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Surat permintaan pemeriksaan laboratorium kepada
PENGERTIAN laboratorium patologi klinik dalam formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan jenis
TUJUAN
permintaan dokter
KEBIJAKAN Petgas Laborat
1. POLI KLINIK
1.1 Perawat RJ mengatarkan pasien ke
laboratorium.
1.2 Lakukanlah serah terima pasien dengan
menyerahkan balangko permintaan
laboratorium oleh RJ.
1.3 Sapa, salam ke pasien dan melakukan
konfirmasi kesesuaian formulir permintaan
pemeriksaan dengan pasien yang di maksud
PROSEDUR oleh petugas laboratorium.
1.4 Ambilah spesimen sesuai dengan blangko
permintaan laboratorium oleh petugas
laboratorium dan di beri label.
1.5 Mintalah pasien untuk menunggu hasil
laboratorium.

2. UGD
2.1 Perawat IGD mengecek balngko permintaan
laboratorium sebelum pemasangan Infus.

11
PERMINTAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 909/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
2.2 Perawat IGD hubungi petugas laboratorium
untuk menanyakan kebutuhan darah Sesuai
dengan blangko permintaan.
2.3 Ambilah sampel sesuai dengan kebutuhan
Permintaan dan sampel di beri label.
2.4 Ambilah sampel yang sudah di siapkan.

3. RI
3.1 Perawat RI menghubungi petugas
laboratorium tentang permintaan pemeriksaan
laboratorium.
3.2 Petugas perawat mengisi formulir permintaan
PROSEDUR pemeriksaan laboratorium pasien secara
lengkap sesuai perintah dokter.
3.3 Petugas laboratorium mendatangi pasien
dalam rangka mengkonfirmasi kesesuaian
formulir permintaan pemeriksaan dengan
pasien yang dimaksud.
3.4 Petugas laboratorium ambillah darah pasien
sesuai kebutuhan baik jumlah macam sampel
apakah serum / plasma / antikoagulan EDTA
dan membawa formulir permintaan bersama
dengan sampel darah pasien yang akan
dianalisa di laboratorium patologi klinik.

1. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

12
PEMBUATAN HASIL LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
910/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

Dr beny rahman
khomaini
Tahapan akhir dalam pencatatan hasil pemeriksaan
PENGERTIAN laboratorium yang dilakukan oleh Analis sebelum
didistribusikan pada Unit terkait.
Menurunkan tingkat kesalahan dalam pengetikan dan
TUJUAN pendistribusian hasil Laboratorium

KEBIJAKAN Petgas Laborat

Pengolahan dan persiapan sampel

Analisis sampel pasien

Dilakukan pengetikan

Verifikasi ulang
PROSEDUR

Hasil laboratorium Keluar

Rawat Inap Rawat Jalan


UGD

13
PEMBUATAN HASIL LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 910/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

14
RUJUKAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
911/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1 dari 1
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Merupakan system rujukan permintaan pemeriksaan
laboratorium oleh DPJP / dokter penanggung jawab
PENGERTIAN
pasien yang tidak tersedia di unit Laboratorium RSIA
Muhammadiyah
Mengatur sistem rujukan secara satu pintu agar lebih
TUJUAN teratur dan terevaluasi dengan baik ke laboratorium
luar.
KEBIJAKAN Petgas Laborat
1. Permintaan pemeriksaan laboratorium oleh DPJP
yang tidak tersedia di Unit Laboratorium RSIAM
2. Menghubungi laboratorium rujukan agar
mengambil sampel darah
3. petugas laboratorium memasukan data pada buku
khusus jenis pemeriksaan yang akan dirujuk
PROSEDUR 4. Hasil yang sudah jadi akan diterima dan diarsip
dengan baik sebelum diserahkan ke pasien atau
dokter diruangan.
5. Membuat laporan jumlah dan jenis pemeriksaan
yang dirujuk
6. Mempertimbangkan menyediakan tes yang
dirujuk diatas bila jumlah sudah cukup banyak.
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

15
RUJUKAN PEMERIKSAAN PATOLOGI
ANATOMI
RSIA
MUHAMMADIYAH
KOTA
PROBOLINGGO
No. Dokumen No.Revisi Halaman
31/SPO/RSIAM/III.6.AU/I/ 1 1/1
2022
STANDAR Tanggal terbit Ditetapkan oleh
PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 10 Agustus 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Merupakan system rujukan permintaan pemeriksaan
laboratorium oleh DPJP / dokter penanggung jawab
PENGERTIAN
pasien yang tidak tersedia di unit Laboratorium RSIA
Muhammadiyah
Mengatur sistem rujukan secara satu pintu agar lebih
TUJUAN
teratur dan terevaluasi dengan baik ke laboratorium luar.
KEBIJAKAN Petgas Laborat
1. Permintaan pemeriksaan laboratorium oleh DPJP
2. Menghubungi laboratorium rujukan
3. Kirim sample ke laboratorium rujukan
4. petugas laboratorium memasukan data pada buku
rujukan
PROSEDUR
5. Hasil dapat diketahui paling cepat 14 hari
6. Petugas laboratorium menghubungi pasien/ keluarga
pasien
7. Hasil yang sudah jadi akan diterima dan diarsip
dengan baik sebelum diserahkan ke pasien
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

16
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
912/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Pemeriksaan Hematology Analyzer adalah
pemeriksaan darah lengkap yang meliputi 18
parameter hematologi menggunakan system Analyzer
PENGERTIAN
sehingga hasil yang dikeluarkan merupakan hasil total
seluruh pemeriksaan darah lengkap kecuali Laju
Endap Darah (LED).
Untuk mengetahui kadar Hb, Lekosit, Eritrosit,
TUJUAN Trombosit, Hematokrit, dan Hitung Jenis lekosit (Diff
Count)
KEBIJAKAN Petgas Laborat
PROSEDUR
1. Menyalakan Alat.
Tekan tombol power pada bagian belakang,
posisi ON. Tunggu proses inisialisasi 7 -10
menit.
2. Persiapan pemeriksaan
2.1 tekan ID, lalu masukkan data pasien
2.2 Kocok sample dengan anticoagulant
seperti merata,
2.3 Lalu tekanlah Tombol Probe, sample akan
diproses dan hasil akan tampil pada layar
2.4 Tekan Print untuk mencetak hasil
3. Mematikan alat.
3.1 Tekan tombol Menu lalu pilih Shutdown

17
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 912/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
3.2. lalu muncul perintah pada layar untuk
menghisapkan “EZ Cleanser” pada probe
PROSEDUR dengan tekanlah tombol Probe.
3.3. Tekan tombol power pada bagian
belakang, posisi OFF.
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

18
PEMERIKSAAN THYPOID/ WIDAL

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
913/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/1
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR PROSEDUR Direktur RSIAM
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Suatu pemeriksaan reaksi aglutinasi antara antibody
PENGERTIAN
dan antigen S.typhi
Identifikasi adanya antibodi dalam sampel darah
TUJUAN
terhadap antigen S.typhi
KEBIJAKAN Petgas Laborat
1. Cara :
1.1 Sampel darah serum
1.2 Meneteskan reagen antigen S.typhi O, H,
S.paratyphi A, B ke kaca obyek
1.3 Meneteskan serum ke masing masing bagian
di atas dengan perbandingan 1 : 1
1.4 Di Homogenkan
PROSEDUR
1.5 Baca ada tidaknya reaksi aglutinasi
1.6 Hasil positif bila ada reaksi aglutinasi
2. Nilai Normal :
2.1 Salmonella typhi O : Negative
2.2 Salmonella typhi H : Negative
2.3 Salmonella paratyphi A : Negative
2.4 Salmonella paratyphi B : Negative
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

19
PEMERIKSAAN URINE LENGKAP

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
914/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Pemeriksaan pada urine secara kimiawi dengan
PENGERTIAN
mengunakan strip urine
Mengetahui gambaran 10 parameter kimiawi dalam
TUJUAN
urine
KEBIJAKAN Petgas Laborat
1. Cara :
1.1 Pasien mengumpulkan sampel midstream
urine pagi hari atau acak dalam tempat
bersih diamter 5 cm bertutup ulir
1.2 Strip urine dimasukkan ke dalam urine
1.3 Sisa urine dibawah strip di usap dengan
tissue
1.4 Masukkan ke alat urine meter
2. Nilai normal :
PROSEDUR 2.1 Berat Jenis/SG: 1,005-1,025
2.2 Ph : 5- 8
2.3 Lekosit : Negatif
2.4 Nitrit : Negatif
2.5 Protein : Negatif
2.6 Glukosa : Negatif
2.7 Keton : Negatif
2.8 Urobilinogen : Negatif
2.9 Bilirubin : Negatif
2.10 Blood : Negatif

20
PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 914/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

21
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
915/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Untuk melihat elemen-elemen dalam urine maka
dilakukan pemeriksaan dibawah miskroskop. Hal ini
dikerjakan dengan melakukan pemusingan pada
PENGERTIAN
kecepatan tertentu dan waktu tertentu sehingga
elemen-elemen tersebut dapat terpisah dangan
supernatannya.

TUJUAN Untuk melihat elemen-elemen dalam urine

KEBIJAKAN Petgas Laborat


PROSEDUR 1. Cara
1.1 Urine masukkan ke dalam tabung centrifuse
dan centrifuse 5 menit,2000 RPM
1.2 Buang fitratnya, periksa supernatannya
dibawah mikroskop dengan pembesaran
obyektif 40X
2. Alat
2.1 Tabung centrifuge
2.2 Centrifuge
2.3 Obyek Glass
2.4 Cover Glass
2.5 Mikroskop
3. Nilai normal
3.1 Lekosit : 1-2 / LP
3.2 Eritrosit : 0-2 / LP

22
3.3 Epitel : 1-2 / LP

PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 915/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
3.4 Cast/silinder : Negatif (-)
3.5 Sedimen : Negatif (-)
PROSEDUR
3.6 Kristal : Negatif (-)
3.7 Bakteri : Negatif (-)
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

23
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS FEACES

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
916/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Untuk melihat elemen-elemen dalam Faeces maka
PENGERTIAN dilakukan pemeriksaan dibawah miskroskop. Dengan
mencampur faeces dan reagen eosin secukupnya.
Untuk mengetahui adanya telur cacing, cyste, amoeba
TUJUAN
dan elemen-elemen lain dalam faeces
KEBIJAKAN Petgas Laborat
PROSEDUR 1. Cara
1.1 Faeces letakkan dalam obyek glass dengan
menggunakan lidi
1.2 Tambahkan reagen Eosin secukupnya dan
campur, kemudian tutup dengan cover glass
1.3 Lihat dimikroskop dan catat hasilnya.
2. Alat
2.1 Obyek Glass
2.2 Cover Glass
2.3 Lidi
2.4 Mikroskop
3. Reagen
3.1 Eosin
3.2 Lugol
4. Nilai Normal
4.1 Amoeba : Negatif (-)
4.2 Cacing : Negatif (-)
4.3 Telur/kista cacing : Negatif (-)

24
4.4 Bakteri : positif/ Negatif (-)

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS FEACES

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 916/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
4.5 Lain-lain: Negatif (-)
4.6 Lekosit : 0 – 1 /LP
PROSEDUR 4.7 Eritrosit : 0 – 1 /LP
4.8 Serat makanan : positif/negatif

1. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

25
PEMERIKSAAN GULA DARAH ( STIK )

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
917/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Melakukan tindakan pengambilan darah kapiler
PENGERTIAN untuk mendapatkan sample yang dibutuhkan untuk
screaning dalam pemeriksaan Gula darah
Untuk memperoleh hasil screaning kadar Gula darah
TUJUAN
secara cepat dan akurat
KEBIJAKAN Petgas Laborat
PROSEDUR
1. ALAT
 Lancet
 Autoclik
 Gula darah stik
 Glokosameter dengan tiga parameter
( gda,cholesterol, asam uarat )
 Kapas Alkohol 0% atau alcohol swep
 Tissu Kering
 Bulpoint

2. CARA
 Memilih satu dari ujung jari tangan ( jari
telunjuk,jari tengah,jari manis) sebelah kanan
atau sebelah kiri
 Disenfeksi dengan alcohol sweb atau alcohol
70%

26
 Usap dengan tissue hingga kering

PEMERIKSAAN GULA DARAH ( STIK )

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 917/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
 Pasang stik gula darah pada alat glukosameter
 Tusuk ujung jari tersebut dengan menggunakan
autoclik yang sudah terpasang denagn lancet
yang masih baru
 Darah yang menetes pertama kali di usap
PROSEDUR kembali dengan meggunakan tissue kering,dan
darah yang keluar selanjutnya di masukan
kedalam strip gula darah
 Tunggu sampai hasil gula darah keluar lalu
segeralah di catat.

1. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

27
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
ABO,RHESUS

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
920/SPO/III.6.AU/I/2017 0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Menentukan golongan darah manusia dengan melihat
PENGERTIAN ada tidaknya aglutinasi antara antisera (antibodi) yang
dicampur dengan antigen yang akan ditentukan
Menentukan kesamaan gol darah ABO donor dan
TUJUAN
resipien
KEBIJAKAN Petugas Laborat
PROSEDUR 1. Reagensia
1.1 Anti-A
1.2 Anti-B
1.3 Anti-AB
1.4 Anti Rhesus/anti D.
2. Alat
2.1 Slide
2.2 Pengaduk
3. Bahan
3.1 Darah kapiler atau vena (suspensi sel darah
merah 40 %)
4. Cara Kerja :
4.1 Masing-masing 1 tetes darah diteteskan pada
slide atau gelas obyek pemeriksaan untuk
anti-A, anti-B dan anti-AB.
4.2 Tambahkan 1 – 2 tetes anti sera A pada slide
anti-A, anti sera B pada slide anti-B, anti
sera AB pada slide anti-AB, dan anti D pada

28
slide anti D.

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH


ABO,RHESUS

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 920/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
4.3 Kemudian diaduk, apabila terjadi aglutinasi di
tentukan aglutinasinya terjadi pada anti-A,
atau anti-B atau anti-AB dan anti D.
4.4 Interpretasi : Kalau aglutinasi anti D  berarti
Rhesus , kalau aglutinasi anti D ( - ) berarti
Rhesus ( - )

Anti- Gol
PROSEDUR Anti –A Anti-B
AB Darah
- - - O

+ - + A

- + + B

+ + + AB

1. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

29
PEMERIKSAAN HBSAG

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
921/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Suatu Pemeriksaan reaksi antibody dan antigen
PENGERTIAN
HbsAg
TUJUAN Identifikasi adanya penyakit Hepatitis B

KEBIJAKAN Petugas Laborat


1. CARA :
 Sample Darah Atau Serum
 Meneteskan atau mempipet dengan mikro
pipet serum atau plasma ke dalam cup
penampug serum
 Masukan strip Hbs Ag
 Inkubasi selama 10-15 Menit
 Baca jumlah garis yang muncul
 Hasil Reaktif bila ada 2 garis terang pada
PROSEDUR
daerah C dan T

2. ALAT
 Cup Penampung serum
 Stip Hbsag
 Mikropipet

3. NILAI NORMAL
 Non Reaktif ( - )

30
PEMERIKSAAN HBSAG

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 921/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

31
PEMERIKSAAN BLEDDING TIME
(WAKTU PERDARAHAN)

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
922/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Waktu antara terjadinya pendarahan setelah dilakukan
PENGERTIAN penusukan pada kulit telinga dan berhentinya
perdarahan tersebut secara spontan.
Untuk mengetahui respon dari pembuluh darah kecil
TUJUAN terhadap trauma
KEBIJAKAN Petugas Laborat

1. Cara
1.1 Bersihkan daun telinga dengan kapas alkohol
70 % dan biarkan kering
1.2 Tusuk pinggir anak daun telinga dengan
autoclick
1.3 Jalan stop Watch pada waktu perdarahan baru
keluar
1.4 Isap tetesan darah dengan kertas saring setiap
PROSEDUR 30 detik
1.5 Catat waktu darah keluar sampai darah tidak
dapat dihisap lagi.
2. Alat
2.1 Autoclive
2.2 Stop Watch
2.3 Kertas saring
2.4 Kapas alkohol 70 %
3. Nilai Normal
1 – 3 menit

32
PEMERIKSAAN BLEDDING TIME
(WAKTU PERDARAHAN)

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 922/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

33
PEMERIKSAAN CLOTTING TIME
(WAKTU PEMBEKUAN)

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
923/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Sejumlah darah segera diambil dari vena masukkan ke
dalam tabung yang berukuran tertentu dan diukur
PENGERTIAN
waktunya dari mulai darah keluar dari spuit sampai
darah tersebut membeku dalam tabung.
TUJUAN Untuk mengetahui lamanya pembekuan darah
KEBIJAKAN Petugas Laborat

1. Cara
1.1 Sediakan 3 (tiga) tabung reaksi dalam rak
1.2 Lakukan punksi darah vena ambil darahnya
sebanyak 3 ml
1.3 Nyalakan stop watch sewaktu darah baru
keluar dari spuit
1.4 Darah masukkan ke dalam 3 tabung reaksi
masing masing 1 ml
PROSEDUR 1.5 Diamkan selama 5 menit terlebih dulu di
suhu 37
1.6 Goyangkan tabung setiap 30 detik
1.7 Catat waktu yang dibutuhkan sampai darah
beku pada ketiga tabung
2. Alat
2.1 Spuit
2.2 Tabung reaksi dan raknya
2.3 Stop Watch
2.4 Tourniquet

34
PEMERIKSAAN CLOTTING TIME
(WAKTU PEMBEKUAN)

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 923/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
3. Nilai Normal
PROSEDUR
5 – 15 menit
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

35
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
927/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Hormon Hcg yang terdapat pada wanita hamil
diperiksa mengunakan Hcg pada pack akan
PENGERTIAN
mengalami reaksi yang diketahui dengan melihat
control pada pack tersebut
TUJUAN Untuk mengetahui kehamilan pasien
KEBIJAKAN Petugas Laborat
I. Cara :
a. Urine wanita yang akan diperiksa ditampung
pada tempat urine
b. Siapkan pack Hcg kemudian berikan 3 tetes
urine wanita dengan menggunakan pipet Hcg
c. Biarkan selama 15 menit sampai ada tanda
garis pada packnya
PROSEDUR d. Hasil lihat pada control kalau strip 1( satu)
negatif dan strip 2 (dua) positif
II. Alat :
a. Tabung urine
b. Pipet

III. Reagen :
Pack Hcg
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

36
PEMERIKSAAN CRP

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
928/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
CRP adalah suatu protein yang dihasilkan oleh hati
PENGERTIAN terutama saat terjadi infeksi atau inflamasi di dalam
tubuh
Untuk memprediksi terjadinya infeksi atau inflamasi
TUJUAN
di dalam tubuh pasien
KEBIJAKAN Petugas Laborat
I. Cara :
a. Keluarkan reagen dalam suhu ruang
b. Teteskan 1 tetes latex reagen (40 µl).
Letakkan di obyek glass.
c. Teteskan 1 tetes serum dan campur dengan
latex reagen
d. Homogenkan dan campur selama 2 menit
e. Lihat terjadinya aglutinasi, jika positif
hasilnya adalah + 6; + 12; + 24; + 48; + 96
PROSEDUR
II. Alat :
a. Obyek glass
b. Rak
c. Tabung reaksi
d. Mikroskop
e. Buffer
f. Batang pengaduk

37
PEMERIKSAAN CRP

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 928/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
III. Reagen :
Kit reagen CRP Latex
PROSEDUR
IV. Nilai Normal :
Negatif
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

38
PENGOLAHAN SPESIMEN

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
929/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Melakukan tindakan pengolahan specimen yang
PENGERTIAN disesuaikan dengan jenis pemeriksaan laboratorium

Untuk memudahkan pemeriksaan sesuai dengan


TUJUAN
jenisnya
KEBIJAKAN Petugas Laborat

1. ALAT :
 Alat centrufuse

2. PEMBUATAN SERUM

 Darah dibiarkan beku dalam tabung + ½ jam


 Bekuan darah dilepaskan dengan hati-hati dari
dinding tabung dengan batang pengaduk gelas,
PROSEDUR pisahkan serum ke tabung lain
 Serum disentrifuse untuk memisahkan dari
sisa bekuan darah dengan kecepatan 3000 rpm
 Serum yang dipisahkan dapat segera diperiksa
atau di simpan di dalam lemari es / frezer
untuk waktu maksimum 3 Hari

3. PEMBUATAN PLASMA
Darah yang ditambahkan Anti koogulan
dicampur sampai homogen

39
PENGOLAHAN SPESIMEN

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 929/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
 Darah di masukkan ke botol centrufuse untuk
memisahkan plasma dengan cell darahnya
 Kecepatan centrifusnya 3000 rpm

4. URINE
PROSEDUR  Urine ditampung pada wadah yang kering dan
bersih
 Bila dibutuhkan untuk pemeriksaan Sedimen
urine maka di centrufuse dengan kecepatan
1500 rpm

1. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

40
PENYIMPANAN SPESIMEN

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
930/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/1
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Rangkain kegiatan untuk melakukan kegiatan di
PENGERTIAN
Laboratorium dalam hal penyimpanan spesimen
Untuk memberikan tata laksana yang tepat pada
TUJUAN
permintaan penyimpanan spesimen
KEBIJAKAN Petugas Laborat
Spesimen darah lengkap
1. Simpan spesimen darah untuk pemeriksaan
hematologi pada suhu kamar
2. Buang spesimen setelah 24 jam (sesuai
prosedur pembuangan limbah sisa
pemeriksaan)
PROSEDUR

1. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

41
PEMERIKSAAN CITO LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
931/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Pemeriksaan cito laboratorium adalah pemeriksaan
laboratorium yang dilakukan segera dalam rangka
PENGERTIAN
penegakkan diagnosa yang cepat yang berkaitan
dengan keselamatan jiwa penderita
Agar pemeriksaan cito laboratorium dapat terlaksana
TUJUAN
dengan baik
KEBIJAKAN Petugas Laborat
1. Jenis pemeriksaan yang termasuk dalam cito :
1.1   Hematologi  :
1.1.1 Darah Lengkap
1.1.2 Golongan darah
1.1.3 Masa Pembekuan
1.1.4 Masa Perdarahan
     2.1 Kimia Klinik
PROSEDUR
2.1.1 GDS (Gula Darah Sewaktu)
     3.1 Urine
3.1.1 Kimia Urine
3.1.2 Tes Kehamilan

42
PEMERIKSAAN CITO LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 931/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
2. Sampel dikerjakan oleh petugas laboratorium,
apabila sudah selesai ditulis di blangko hasil
PROSEDUR /register
3. Petugas laboratorium mengantarkan hasil kepada
petugas jaga rawat inap
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

43
PENGGUNAAN SENTRIFUS

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
932/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Suatu alat yang digunakan untuk
memisahkan/separasi beberapa bagian komponen
PENGERTIAN
cairan tubuh dengan perputaran kecepatan dan waktu
tertentu
Mendapatkan sampel serum, plasma, atau sedimen
TUJUAN
urine
KEBIJAKAN Petugas Laborat
1. Letakkan sentrifus pada tempat yang datar
2. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang
sesuai dengan untuk tiap sentrifus
3. Beban harus dibuat seimbang sebelum sentrifus
dijalankan
4. Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan
baik dan kencang sebelum sentrifus dijalankan
5. Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan
tidak ada maka tabung mudah pecah karena
PROSEDUR
adanya gaya sentrifugasi yang kuat menekan
tabung kaca ke dasar tabung. Bantalan harus
sesuai dengan ukuran dan bentuk tabung.
6. Putar tombol kecepatan pelan-pelan sesuai
kecepatan yang diperlukan
7. Hentikan segera bila beban tidak seimbang atau
terdengar suara aneh
8. Jangan mengoperasikan sentrifus dengan tabung
terbuka

44
PENGGUNAAN SENTRIFUS

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 932/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
9. Jangan menggunakan sentrifus dengan kecepatan
yang lebih tinggi dari keperluan
PROSEDUR 10. Jangan membuka tutup sentrifus sebelum sentrifus
benar benar telah berhenti.

1. Unit Rawat Jalan


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

45
PENGGUNAAN MIKROSKOP

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
933/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh,
STANDAR PROSEDUR Direktur RSIAM
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Suatu alat yang digunakan untuk mengidentifikasi sel
PENGERTIAN tubuh atau mikroorganisme yang berukuran sangat
kecil
Mengidentifikasi sel tubuh atau mikroorganisme yang
TUJUAN
berukuran sangat kecil
KEBIJAKAN Petugas Laborat
1. Letakkan mikroskop pada tempat yang datar dan
tidak licin
2. Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa
obyektif 10 x dulu, bila sasaran sudah jelas,
perbesar dengan obyektif 40 x dan bila perlu
dengan 100 x. untuk pembesaran 100 x
menggunakan minyak imersi
3. Bersihkan lensa dengan kertas lensa atau kain
yang lembut setiap hari setelah selesai bekerja
PROSEDUR terutama bila terkena minyak imersi bersihkan
dengan eter alcohol.
4. Jangan meredam lensa dalam alcohol karena
perekat akan lepas
5. Jangan menyetuh lensa obyektif dengan jari
6. Jangan membiarkan tanpa lensa obyektif atau
okuler, karena kotoran mudah masuk
7. Bila lensa obyektif dibuka maka tutup dengan
penutup mikroskop

46
PENGGUNAAN MIKROSKOP

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 933/SPO/III.6.AU/I/2017 0 2/2
8. Saat mikroskop disimpan lensa obyektif 10 x dan
100 x tidak boleh berada pada satu garis
kondensor, karena dapat mengakibatkan lensa
pecah bila ulir makrometer dan mikrometernya
PROSEDUR
sdh rusak
9. Simpan mikroskop ditempat yang rendah
kelembabannya, dapat dengan cara memberikan
penerangan lampu wolfram atau silica gel.
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

47
PELAPORAN HASIL KRITIS
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
934/SPO/III.6.AU/I/2019 1 1 dari 2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 04 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Merupakan suatu hasil labopratorium yang kritis di
luar nilai ambang batas kemampuan pasien bertahan
PENGERTIAN hidup dan mengancam keselamatan atau kehidupan
pasien bila tidak segera diberikan penanganan yang
adekuat oleh dokter
Menginformasikan hasil laboratorium kritis sedini
TUJUAN
mungkin sehingga penanganan dapat segera diberikan
KEBIJAKAN Petugas Laborat
1. Semua hasil laboratorium kritis atau diluar nilai
ambang batas segera di laporkan lewat telephone
keruangan atau poli
2. Petugas Analis Loboratorium melaporkan hasil
laboratorium kritis kepada petugas perawat di
ruangan atau poli
3. Pelaporan nilai kritis di buku khusus yang berisi :
Nama Pasien , no RM, Alamat Ruangan, atau poli ,
PROSEDUR Jenis nilai kritis yang ada , Nama petugas analis
kesehatan yang melapor , Nama petugas yang
menerima laporan , hari dan jam laporan

Nilai Ambang batas atau kritis yang segera dilaporkan


1. Hematologi :
a. Nilai Hemoglobin Dewasa : < 7,0 g/dl - >
20,0 g/dl, cek laborat MOU

48
PELAPORAN HASIL KRITIS
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 934/SPO/III.6.AU/I/2019 1 2/2
b. Nilai Hemoglobin Neonatus/ Anak : < 9 g/dl
- > 22,0 g/dl, cek laborat MOU
c. Hematokrit Neonatus < 20 % - > 71 %
d. Hematokrit Anak/ Dewasa < 20 % - > 60 %
e. Leukosit Neonatus < 4.000 / cmm - > 35.000
/cmm
f. Leukosit Anak/ Dewasa < 2.000/cmm - >
50.000/cmm
g. Trombosit Neonatus < 50.000/cmm - >
1.000.000/cmm
h. Trombosit Anak < 12 Th < 50.000/cmm - >
1.000.000/cmm
i. Trombosit Anak > 12 Th/ Dewasa <
40.000/cmm - > 1.000.000/cmm
PROSEDUR
j. Bleeding Time : >15 Menit

2. Kimia Klinik :
a. Glukosa Anak /Dewasa < 40 mg/dl - >450
mg/dl
b. Glukosa Neonatus < 40 mg/dl - >300 mg/dl

3. Pada Kondisi Kehamilan


a. Hemoglobin pada kehamilan <8 g/dl – > 20
g/dl
b. Hemoglobin pada problem ginekologi < 10
g/dl - > 20 g/dl
c. Albumin : +3
d. Keton : +3
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

49
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
HEMATOLOGI

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
935/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan
pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh
setiap laboratorium secara terus menerus untuk
PENGERTIAN
mendeteksi secara dini kesalahan yang terjadi pada
setiap tahap pemeriksaan. Sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat dan teliti.
1. Untuk mendeteksi secara dini kesalahan yang
TUJUAN terjadi
2. Untuk mendapat hasil yang tepat dan teliti
KEBIJAKAN Petugas Laborat
a. I. Cara :
- Pelaksanaan pemeriksaan pada tanggal yang
ditetapkan
- Ambil bahan / hemolisa dari lemari es,
diamkan pada suhu kamar selama 30 menit
- Sebelum dilakukan pemeriksaan botol
dibolak-balik beberapa kali agar cairan
PROSEDUR homogen, jangan sampai timbul buih
- Jangan menunda pekerjaan setelah botot
dibuka
- Pemeriksaan segera dilakukan dengan metode
pemeriksaan yang biasa dipakai di
laboratorium saudara dan dilakukan sama
seperti sample sehari-hari.

50
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
HEMATOLOGI

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 935/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
II. Alat :
- Hematology Analyzer
PROSEDUR - Rak tabung
III. Reagen :
- Kit Reagen Hematology Analyzer
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

51
PENANGANAN LIMBAH DI LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
936/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1 dari 2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Limbah laboratorium terdiri dari:
1. Bahan non medis yaitu sampah yang dihasilkan
dari kegiatan
administrasi di laboratorium
2. Bahan medis:
a. Bahan Biologis:
1. Cair:
 Sisa spesimen yang berasal dari manusia
PENGERTIAN
 Hasil reaksi pemeriksaan yang
mengandung bahan spesimen manusia
dan reagen
2. Padat:
Semprit dan jarum suntik yang belum atau
sudah terkontaminasi dengan spesimen yang
berasal dari manusia
b. Bahan Kimia: Reagen
Limbah yang berasal dari laboratorium tertangani dan
terolah dengan baik, sehingga tidak sebagai sumber
TUJUAN
infeksi di lingkungan rumah sakit dan atau mencemari
lingkungan sekitarnya
KEBIJAKAN Petugas Laborat
A. LIMBAH MEDIS DI LABORATORIUM
1. Cair:
PROSEDUR
a. Sisa spesimen yang berasal dari manusia
dibuang di tempat pembuangan spesimen

52
PENANGANAN LIMBAH DI
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 936/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
yang menuju ke IPAL
b. Sisa Spesiman ( Darah) di buang d tempat
pembuangan infeksius
c. Hasil reaksi pemeriksaan yang
mengandung bahan spesimen manusia
dan reagen, dibuang di tempat
pembuangan specimen
d. Sisa reagen dibuang di tempat
pembuangan spesimen
PROSEDUR
2. Padat:
Semprit dan jarum suntik yang belum atau sudah
terkontaminasi dengan spesimen yang berasal
dari manusia dibuang sesuai dengan SPO
pengelolaan limbah rumah sakit.
B. LIMBAH NON MEDIS
dibuang sesuai dengan SPO pengelolaan limbah
rumah sakit

UNIT TERKAIT Unit Laboratorium

53
PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
937/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Penanganan bahan infeksius laboratorium, termasuk
bahan sebagai berikut:
 Semua spesimen atau barang yang
terkontaminasi dengan spesimen yang berasal
PENGERTIAN dari cairan dan atau jaringan tubuh manusia
antara lain: darah, produk darah, urine, cairan
tubuh lain baik dalam bentuk bahan segar
maupun kering
 Hasil pembenihan/ kultur mikrobiologi
Untuk mencegah terjadinya penularan bahan infeksius
TUJUAN pada petugas laboratorium maupun pada orang lain
atau mencemari lingkungan
KEBIJAKAN Petugas Laborat
1. Saat kontak dengan bahan infeksius, petugas
laboratorium harus melindungi diri sesuai dengan
SPO Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
laboratorium
2. Bahan infeksius harus ditempatkan pada wadah
yang tertutup
PROSEDUR
3. Bahan infeksius tidak boleh langsung dipipet
dengan mulut
4. Pada saat pemusingan bahan infeksius, keadaan
sentrifus harus tertutup.
5. Sisa bahan infeksius setelah pemeriksaan, dibuang
di tempat khusus pembuangan specimen

54
PENANGANAN BAHAN INFEKSIUS DI
LABORATORIUM

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 937/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
6. Jika terdapat tumpahan darah/cairan tubuh
sesegera mungkin harus dibersihkan
a. Untuk bercak kecil gunakan sarung tangan.
Hilangkan kotoran yang terlihat
menggunakan kain yang sudah direndam
dalam larutan klorin 0,5%.
b. Untuk bercak besar, gunakan sarung tangan.
Basahi daerah tersebut dengan larutan klorin
0,5%, kemudian bersihkan seperti biasa
dengan menggunakan deterjen dan air
7. Sampah spesimen harus dibuang sesuai dengan
PROSEDUR
SPO pembuangan limbah;
a. Spuit/semprit dan jarum suntik yang telah
terkontaminasi dengan spesimen, cara
penanganannya dan pembuangannya sesuai
dengan SPO yang berlaku
b. Tabung penampung spesimen, maupun
peralatan lain untuk pemeriksaan spesimen
yang akan dicuci, terlebih dahulu direndam
dalam larutan chlorin 5% selama 10 menit.
c. Desinfeksi meja kerja dengan bahan infeksius
dengan chlorin 5%
1. Unit Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Gawat Darurat

55
PENANGANAN SAMPEL DARAH UNTUK
TRANSFUSI

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
904/SPO/III.6.AU/I/2017 1 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
STANDAR PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL 03 September 2022

dr Beny Rahman
Khomaini
Sampel darah adalah 5 ml darah beku dan EDTA
PENGERTIAN pasien yang dikirim ke Bank Darah / UTDPMI
sebagai syarat untuk mendapatkan darah donor.
Menjamin keamanan pelaksanaan transfusi darah
TUJUAN dengan cara mencegah kesalahan pada sampling
darah.
Berdasarkan Kebijakan Direktur RSIAM tentang
KEBIJAKAN
pelayanan laboratorium
1. Sampling darah dan melabel dikerjakan oleh satu
perawat, Jangan mengerjakan pekerjaan lain
sebelum sampling dan label sempurna.
2. Bila pasien sadar ditanya namanya dan
dicocokkan dengan nama (identitas).
3. Ambillah 5 ml darah vena dan langsung dilabel
sesuai dengan ID.
4. Jika vena sulit didapat, darah dapat diambil dari
jarum infus dengan membuang 1-2 ml darah yang
pertama.
PROSEDUR 5. Pada label sampel dan formulir permintaan harus
terdapat:
5.1 Nama pasien
5.2 Nomor register
5.3 Tgl lahir
5.4 Tgl sampling
5.5 Ruangan
6. Sampel darah dapat ditolak UTD PMI bila: tidak
berlabel, tulisan salah,tidak komplet, tidak terbaca,
atau tidak cocok dengan formulir permintaan, dan
harus diambil sampel darah baru.

56
PENANGANAN SAMPEL DARAH UNTUK
TRANSFUSI

RSIA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
STANDAR PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 904/SPO/III.6.AU/I/2017 1 2/2
7. Sampel darah beserta formulir permintaan yang
telah ditandatangani dokter dikirim ke UTD PMI.
8. Jika jarak antara dua transfusi > 2 x 24 jam harus
PROSEDUR disiapkan sampel darah baru.
9. Contoh sampel darah disimpan selama 24 jam
pasca transfusi , setelah itu dapat dibuang pada
sampah medis
1. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Unit Gawat Darurat

57

Anda mungkin juga menyukai