Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular dan salah satu penyebab utama kematian
di seluruh dunia. Hingga terjadi pandemi virus corona (COVID-19), TB masih menjadi penyebab utama
kematian dari satu agen infeksi dan menempati peringkat di atas HIV/AIDS.
Berdasarkan laporan terbaru WHO pada tahun 2020, terdapat 1.3 Juta kematian TB dengan HIV-
Negatif (meningkat dari 1.2 juta pada 2019) dan 214.000 kematian TB dengan HIV-Positif (meningkat
dari 209.000 pada 2019). Data yang dilaporkan tiap tahun menunjukkan insiden atau kasus TB
baru cenderung meningkat setiap tahun. Data WHO 2020 mengatakan terdapat 30 negara dengan
beban TB tinggi menyumbang 86% kasus TB baru. Indonesia berada di peringkat ketiga
penyumbang kasus TB baru.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani kasus TB yang terjadi di dunia, dan
tidak sedikit biaya yang telah dikeluarkan. Pada tahun 2022, dibutuhkan US$ 13 miliar setiap
tahun untuk pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan perawatan TB untuk mencapai target global
yang disepakati pada pertemuan tingkat tinggi PBB tentang TB pada tahun 2018.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali jumlah kasus TBC yang
teridentifikasi di Pulau Bali pada tahun 2020 sebanyak 2.877 kasus dengan rincian Kota
Denpasar 1.054 kasus, Buleleng 495, Badung 400 kasus, Karangasem 225 kasus, Gianyar 222
kasus, Klungkung 115 kasus, Tabanan 195 kasus, Jembrana 138 kasus, Bangli 33 kasus.
Terdapat lima tahapan dalam pencegahan penyakit menular, yaitu promosi kesehatan,
proteksi khusus, diagnosis dini dan pengobatan yang cepat, pembatasan disabilitas, dan
rehabilitasi. Berkaitan dengan upaya penurunan angka kasus TB di wilayah Indonesia secara
umum dan wilayah Puskesmas III Denpasar Utara secara khusus, maka tahapan ke-3 sangat
penting guna memutuskan rantai penularan dari penderita ke individu yang sehat. Besarnya
insidensi TB di Bali, terutama Kota Denpasar khususnya wilayah kerja Puskesmas III Denpasar
Utara, dan masih banyaknya kasus TB baru yang belum tertangani di fasilitas kesehatan primer,
sehingga perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut guna meningkatkan jangkauan pelayanan
kesehatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menurunkan angka insidensi, prevalensi dan mortalitas TB dengan menerapkan lima tahapan
dalam pencegahan penyakit menular yang terjadi di Denpasar khususnya wilayah kerja Puskesmas III
Denpasar Utara.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Tercapainya target pemberian terapi penderita TB menjadi 100%.
2. Penemuan kasus suspek TB melalui koordinasi dengan jejaring puskesmas.
3. Mendorong suspek kontak erat TB untuk melakukan pemeriksaan dahak.
1.3 Manfaat
1. Kasus TB baru dapat dideteksi lebih dini sehingga pengobatan dapat dimulai lebih awal.
2. Meningkatkan tingkat kesembuhan penderita TB.
3. Mencegah terjadinya penularan TB dari penderita ke individu yang sehat.
4. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang TB khususnya di wilayah kerja
Puskesmas III Denpasar Utara.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi menular yang masih menjadi masalah global dan
nasional. Melalui kegiatan UKM P2 TBC bulan Juli-Agustus tahun 2022, berdasarkan data indikator kerja
UKM P2 TBC ditemukan tidak tercapainya target yang diharapkan. Hasil yang ditemukan memerlukan
evaluasi faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target UKM P2 TBC seperti rendahnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat di wilayah kerja puskesmas, rendahnya keinginan masyarakat untuk
melakukan pemeriksaan dahak. Prioritas pemecahan masalah dalam UKM P2 TBC adalah meningkatkan
promosi kesehatan mengenai TBC via leaflet, video, dan sosial media, meningkatkan kerjasama lintas
sektoral/ puskesmas jejaring agar penemuan kasus TBC baru lebih banyak dan pengobatan dapat dimulai
lebih awal. Diharapkan pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan sehingga sasaran target UKM P2
TBC di Puskesmas III Denpasar Utara dapat tercapai.

B. Saran

- Diharapkan Dokter Puskesmas, Dokter Internship dan staff yang bertugas melayani pasien agar
lebih meningkatkan skrining TBC pada pasien dengan keluhan batuk lama.
- Melakukan promosi kesehatan TBC yang lebih intensif melalui leaflet, video, sosial media dan
disebarluaskan di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Utara sehingga meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk skrining TBC saat bergejala atau saat kontak dengan penderita TBC.
- Rutin melakukan pendataan kasus TB yang sedang diobati agar tidak terjadi loss to follow up dan
putus berobat.
- Meningkatkan kerjasama dengan puskesmas jejaring agar kasus TB baru lebih banyak ditemukan
dan dilakukan pengobatan awal.
DAFTAR PUSTAKA

1. Global tuberculosis report 2021 [Internet]. Who.int. 2022 [cited 15 September 2022].
2. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali [Internet]. Bali.bps.go.id. 2022 [cited 15 September 2022].

Anda mungkin juga menyukai