A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial (peduli, responsif, tanggung
jawab, dan proaktif) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik
KI3:
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI4:
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Inquary
dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat merancang prosedur kerja dalam
memproduksi tanaman hias serta dapat memproduksi tanaman hias berdasarkan
keunggulan lokal secara kelompok dengan rasa peduli, responsif, tanggung jawab dan
proaktif, serta peserta didik dapat memasarkan produk tanaman hiasnya, denganbersikap
jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
D. Materi Pembelajaran
1. Permasalahan dalam kegiatan usaha budidaya tanaman pangan
2. Hasil laba-rugi kegiatan usaha budidaya tanaman pangan
Indikator:
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum pelajaran dimulai
2) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
4) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari;
5) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
dan
6) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Critical thingking
b. Kegiatan Inti
karakter proaktif
c. Kegiatan Penutup
1) Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
2) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3) Guru melakukan penilaian dengan tes tertulis.
H. Penilaian
Teknik penilaian untuk KD 3.6 menggunakan Tes Tulis untuk KD 4.6 menggunakan
Unjuk Kerja
Bentuk Instrumen Penilaian untuk KD 3.6 menggunakan bentuk Uraian dan KD. 4.6
menggunakan Lembar pengamatan
Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya
mempunyai mata pencaharian di berbagai bidang pertanian, seperti budidaya tanaman
pangan. Kelompok tanaman yang termasuk komoditas pangan adalah tanaman pangan,
tanaman hrtikultura non-tanaman hias dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku
produk pangan. Dalam pembelajaran kali ini, kita akan mempelajari tentang tanaman pangan
utama, yaitu tanaman yang menjadi sumber utama bagi karbohidrat dan protein untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Hasil budidaya tanaman pangan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
Hasil budaya tanaman pangan juga diperdagangkan sehingga dapat menjadi mata
pencaharian. Hal ini menjadikan tanaman sebagai komoditas pertanian yang sangat penting
bagi bangsa Indonesia.
Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman pangan. Keberagaman jenis tanaman pangan yang
kita miliki merupakan anugerah dari Yang Mahakuasa sehingga kita harus bersyukur kepada-
Nya. Bentuk syukur kepada yang Mahakuasa dapat diwujudkan dengan memanfaatkan
produk pangan yang dihailkan oleh petani dengan sebaik-baiknya.
Tanaman panganan dikelompokkan berdasarkan umur, yaitu tanaman semusim dan tanaman
tahunan. Tanaman semusim adalah tanaman dipanen dalam satu musim tanaman, yaitu antara
3-4 bulan, seperti jagung dan kedelai atau antara 6-8 bulan, seperti singkong. Tanaman
tahunan adalah tanamanyang terus tumbuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus
hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun, misalnya sukun dan sagu.
Tanaman pangan juga dibagi menjadi 3 kelompok yaitu serealia, kacang-kacangan, dan
umbi-umbian. Kelempok serealia dan kacang-kacangan menghasilkan biji sebagai produk
hasil budidaya, sedangkan umbi-umbian menghasilkan umbi batang atau umbi akar sebagai
produk hasil budidaya.
Padi memiliki batang yang berbuku dan berongga. Daun dan anakan tumbuh dari buku yang
ada pada batang. Bunga atau malai muncul dari buku yang terakhir. Akar padi berupa akar
serabut. Bulir padi terdapat pada malai yang dimiliki oleh anakan. Budidaya padi
dikelompokkan menjadi padi sawah, padi gogo, dan padi rawa. Tanaman padi diperbanyak
dengan menggunakan biji.
Jagung memiliki batang tunggal yang terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung terdapat pada
setiap buku pada batang. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah,
namun masih pada pohon yang sama. Bunga jantan terletak di ujung batang, sedangkan
bunga betina (tongkol) berada di bagian tengah batang jagung. Jagung dapat ditanam di lahan
kering maupun di lahan sawah sesudah panen padi. Tanaman jagung diperbanyak dengan biji.
Sorgum sekilas mirip dengan tanaman jagung. Sorgum memiliki batang yang berbuku-buku.
Kadang-kadang sorgum juga dapat memiliki anakan. Sorgum memiliki bunga yang tersusun
dalam malai yang terdapat di ujung batang. Sorgum diperbanyak dengan biji. Sorgum dapat
ditanam pada berbagai kondisi lahan baik subur maupun kurang subur atau lahan marjinal
karena sorgum memiliki daya adaptasi yang luas.
Kedelai merupakan tanaman semusim dengan tinggi tanaman antara 40-90 cm, memiliki
daun tunggal dan daun bertiga (trifoliate). Daun dan polong kedelai memiliki bul. Tanaman
kedelai memiliki umur antara 72-90 hari. Polong kedelai yang telah masak ditandai dengan
kulit polong yang berwarna cokelat. Kedelai diperbanyak dnegan biji. Berdasarkan warna
bijinya, kedelai dibedakan menjadi keledai kuning, hijau kekuningan, cokelat, dan hitam,
namun endosperm kedelai umumnya berwarna kuning. Kedelai dapat ditanam di lahan kering
atau di sawah sesudah panen padi.
Kacang tanah dapat ditanam di lahan kering dan lahan sawah sesudah panen padi. Kacang
tanah diperbanyak dengan biji. Kacang tanah memiliki batang yang bercabang dengan tinggi
tanaman antara 38-68 cm. Tanaman ini memiliki tipe rumbuh dengan memanjang di atas
permukaan tanag. Kacang tanah memiliki polong yang tumbuh dari ginofor di dalam tanah.
Kacang tanah dapat dipanen pada umur 90-95 hari setelah tanam.
Tanaman kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim yang mempunyai umur panen
anatara 55-65 hari setelah tanam. Kacang hijau memiliki tinggi tanaman antara 53-80 cm,
batang bercabang serta daun dan polong yang berbulu. Kacang hijau diperbanyak dengan biji.
Kacang hijau dapat ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah sesudah panen padi.
Tanaman singkong atau ubi kayu merupakan tanaman berkayu yang dipanen umbinya. Daun
tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Tanaman ubi kayu dapat menghasilkan biji
tetapi tidak digunakan untuk perbanyakan. Tanaman ini biasanya dieprbanyak dengan
menggunakan stek batang.Umur tanaman ubi kayu sekitar 8-10 bulan. Tanaman ubi kayu
mempunyai daya adaptasi yang laus, tetapi umumnya ubi kayu ditanam di lahan kering.
Tanaman ubi jalar adalah tanaman pangan yang memiliki batang panjang menjalar. Tipe
pertumbuhannya dapat berupa semak-semak atau menjalar. Ubi jalar dapat diperbanyak
dengan bagian ubi, pucuk batang, dan setek batang. Umur tanaman ubi jalar berkisar antara
4-4,5 bulan. Ubi jalar umumnya ditanam pada guludan tanah di lahan tegalan atau lahan
sawah. Warna kulit umbi maupun warna daging umbi bervariasi, mulai dari umbi yang
berwarna putih, krem, orange atau ungu.
Analisis laba rugi digunakan untuk mengetahui perkembangan usaha dalam kurun waktu
tertentu. Komponen laba rugi terdiri dari penerimaan, biaya operasional, penyusutan, dan
biaya lain di luar usaha dan pajak penghasilan. Rincian perhitungan laba rugi akan
berpengaruh terhadap pajak penghasilan usaha yang akan mempengaruhi hasil
perhitungan cashflow. Berikut contoh perhitungan/analisis dengan jangka waktu 5 tahun
dengan asumsi menggunakan modal sendiri sehingga tidak ada bunga kredit (interest) dan
pajak penghasilan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008
pasal 17 ayat 2b tentang tarif umum PPH Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang menetapkan
pajak sebesar 25 persen berlaku sejak tahun 2010 :
N
Keterangan Tahun
o
1 2 3 4 5
A INFLOW
1.031.400.00
1 Penerimaan bibit 1.031.400.000 1.031.400.000 1.031.400.000 1.031.400.000
0
2 Penerimaan kotoran Ayam 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
3 Penerimaan insentif mortalitas 2.475.360 2.475.360 2.475.360 2.475.360 2.475.360
4 Penerimaan insentif FCR 15.677.280 15.677.280 15.677.280 15.677.280 15.677.280
1.050.752.64
TOTAL INFLOW 1.050.752.640 1.050.752.640 1.050.752.640 1.050.752.640
0
B OUTFLOW
A Biaya variabel
1 Biaya DOC 178.362.000 186.030.000 194.022.000 202.500.000 211.194.000
2 Biaya pakan 709.948.800 724.147.560 738.630.900 753.403.680 768.470.760
3 Biaya obat-obatan 5.400.000 5.400.000 5.400.000 5.400.000 5.400.000
4 Sekam 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000 10.800.000
5 LPG 18.900.000 18.900.000 18.900.000 18.900.000 18.900.000
Total Biaya Variabel 923.410.800 945.277.560 967.752.900 991.003.680 1.014.764.760
B Biaya Tetap
Saat ini, ketahanan pangan merupakan salah satu tantangan yang mendesak untuk
segera dijawab.Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam, serta
tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia dan terjangkau oleh daya beli masyarakat
sangatlah penting untuk mencapai masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang layak.
Selain itu, ketahanan pangan juga penting untuk mencapai kemandirian bangsa, terutama
dalam hal memenuhi kebutuhan pangan tanpa ketergantungan yang berlebihan pada negara
lain. Tercapainya ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia, saat ini masih menghadapi
beberapa kendala, antara lain ketergantungan terhadap beberapa bahan pangan tertentu, daya
beli yang rendah serta kurang meratanya distribusi bahan pangan. Ketergantungan
masyarakat pada beberapa jenis bahan pangan, terutama bahan pangan yang tidak dapat
diproduksi secara lokal/nasional, berpotensi menimbulkan masalah.Masalah sangat mungkin
timbul apabila pangan tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang cukup atau sulit diakses oleh
masyarakat, bajk karena tidak meratanya distribusi, maupun karena harga jual yang terlalu
tinggi.Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mencegah serta mengatasi masalah
tersebut adalah dengan menggali dan mengembangkan sebanyak mungkin bahan pangan
berbasis lokallnasional (bahan pangan indigenus), baik bahan pangan bam, maupun bahan
pangan yang sudah dikenal tetapi belum cukup banyak dikembangkan.
Ketergantungan masyarakat terhadap beberapa jenis bahan pangan, sudah cukup
dirasakan, temtama untuk bahan pangan sumber karbohidrat.Saat ini konsumsi beras dan
bahan pangan berbahan dasar terigu, seperti mie sudah sangat sulit dilepaskan dari pola
konsumsi masyarakat Indonesia. Faktor kebiasaan dan adanya program akulturasi menjadikan
beras sebagai makanan pokok di hampir seluruh bagian Indonesia. Untuk saat ini, produksi
beras dalam negeri negeri relatif masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Meskipun
impor beras merupakan suatu keputusan yang rutin diambil oleh pemerintah Indonesia setiap
tahunnya, tetapi hal tersebut bukan suatu indikasi yang pasti akan kurangnya ketersediaan
beras hasil produksi dalam negeri. Perdebatan yang selalui mewarnai masalah impor beras
dikarenakan perbedaan data statistik dari beberapa pihak yang berwenang membuat sulit
untuk dipastikan apakah produksi beras dalam negeri memang benar-benar di bawah
kebutuhan konsumsi masyarakat. Tetapi, bagaimanapun angka ekspor beras yang terus
Laporan laba rugi pada perusahaan dagang menyajikan informasi mengenai penjualan harga
pokok, penjualan beban usaha, pendapatan lain-lain danbiaya lain-lain untuk mengetahui laba
atau rugi
PENDAPATAN
adalah pertambahan nilai aktiva yang membuat nilai modal menjadi bertambah. Pendapatan
terdiri dari 2 jenis yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha (sewa/bunga).
BEBAN
BEBAN USAHA
BEBAN PENJUALAN
Biaya yang digunakan untuk kegiatan penjualan seperti beban gaji, iklan, perlengkapan
toko, beban penyusutan gedung toko, dan biaya lain-lain yang berhubungan dengan
penjualan.
Biaya yang tidak termasuk dalam penjualan, seperti biaya gaji bagian umum, biaya sewa,
biaya surat menyurat.
LABA KOTOR
LABA USAHA
LABA BERSIH
1. Laporan Laba/Rugi
2. Laporan Ekuitas
3. Neraca
4. Laporan Arus Kas
KONSEP LABA/RUGI
1. Jika biaya lebih kecil dari penerimaan, maka akan lahir konsep LABA
2. Jika biaya lebih besar dari penerimaan, maka akan lahir konsep RUGI
3. Jika biaya sama dengan penerimaan, maka akan lahir konsep impas (Break Event
Point)
RUMUS
1. L = TR – TC
Keterangan:
L : Laba/Rugi
L positifberartiLaba
L = 0 berartiImpas
Adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi
yang diakibatkan adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba usaha, dideritanya kerugian
atau adanya penambahan investasi model.
– Modal Awal
– Laba/ Rugi (Usaha)
– Pengambilan pribadi
– Investasi Modal
– Modal Akhir
Instrumen Penilaian
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dll.
Keterangan butir sikap adalah peduli, responsif, tanggung jawab, dan proaktif
Catatan: Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan
diserahkan ke wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor
(menunjang penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).
Tugas : ..............................................
Nama : ..............................................
Kelas : ..............................................
Petunjuk :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda “v” pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Lampiran 4
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Kelompok :
Kelas/SMT :
b.Teknik Pengolahan
a.Kualitas
TOTAL SKOR
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 10(sepuluh) sampai dengan 100(seratus), dengan
ketentuansemakinlengkapjawabandanketepatandalamproses pembuatan maka semakin
tinggi nilainya.