Makalah Pengertian Hukum
Makalah Pengertian Hukum
PENGERTIAN HUKUM
Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARI’AH
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “ PENGANTAR ILMU
HUKUM” dengan tepat waktu. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk keselamatan kita
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Moch Aufal Hadliq Kmw, M.H.
selaku dosen pengampuh. Serta ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang
Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat melakukan
Penyusun
BAB I
PENDUHULUAN
Hukum merupakan keseluruhan aturan maupun kaidah yang berlaku dalam suatu kehidupan
bersama yang mengatur mengenai tingkah laku dimana dalam pelaksanaannya dapat dipaksakan
dengan hadirnya suatu sanksi.1 Hukum mengatur hubungan hukum yang terdiri dari ikatan-ikatan
antara individu dan masyarakat dan antara individu itu sendiri yang mana tercermin dalam hak
dan kewajiban. Dalam usahanya mengatur, hukum menyesuaikan kepentingan perorangan dengan
kepentingan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Mengingat bahwa masyarakat itu sendiri dari
individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi, maka akan selalu terjadi konflik atau
Hukum yang dituangkan dalam bentuk norma dibuat untuk dipatuhi, sehingga jika suatu
norma dilanggar maka akan dikenakan sanksi. Konsekuensi yang timbul dari pemberlakuan
sanksi ini ialah jaminan dari pemerintah ataupun pihak yang berwajib untuk memberikan rasa
aman bagi warga negara sehingga jika terdapat warga negara yang merasa dirinya berada dalam
keadaan yang tidak aman maka pemerintah ataupun pihak yang berwajib harus memberikan
perlindungan hukum yang adil bagi warga negara tersebut. John Rawls menyatakan bahwa hukum
menjadi adil bila benar-benar dalam penerapannya sesuai dengan jiwa dari tata hukum positif.
Sebab yang menjadi tujuan yang hendak dicapai dari hukum ialah keadilan.3
B. Rumusan Masalah
- Apa yang di maksud dengan Hukum?
C. Tujuan Penelitian
- Untuk Mengetahui Pengertian Hukum
1 C.S.T. Kansil,1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, hal.
38.
2 Sudikno Mertokusumo, 1985, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta: Balai Pustaka, hal.
41.
3 Abdussalam, 2006, Prospek Hukum Pidana Indonesia: Dalam Mewujudkan Rasa Keadilan
Masyarakat, Jakarta: Restu Agung, hal. 16.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hukum
1. Pengertian Hukum
Hukum banyak sekali seginya dan luas sekali cakupannya karena hukum
bangsa tetapi juga masyarakat dunia yang selalu mengalami perkembangan dan
hukum identik dengan kebiasaan dan tradisi yang menjadi pedoman dalam
memiliki jawaban yang lebih dari satu sesuai dengan pendekatan apa yang
Terlepas dari penyebab intern, yaitu keabstrakan hukum dan keinginan hukum
bisa timbul dari faktor eksteren hukum, yaitu faktor bahasa itu sendiri. Jangankan
hukum yang memang bersifat abstrak sesuatu yang konkritpun sering sulit untuk
di defenisikan.
1 Ahmad Ali, 2008, Menguak Tabir Hukum, Jakarta, Ghalia Indonesia, Hlm. 12.
2 Ibid.
Hukum dapat didefenisikan dengan memilih satu dari 5 kemungkinan di bawah ini yaitu:3
a. Ceorg Frenzel yang berpaham sosiologi, “hukum hanya merupakan suatu rechtgewohnheiten.”
b. Holmes yang berpaham realis, hukum adalah apa yang diramalkan akan diputuskan oleh
pengadilan.
c. Paul Bohannan yang berpaham antropologis, hukum merupakan himpunan kewajiban yang telah di
d. Karl Von Savigni yang berpaham Historis, keseluruhan hukum sungguhsungguh terbentuk melalui
kebiasaan dan perasaan kerakyatan yaitu melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-diam.
e. Emmanuel Kant yang berpaham hukum alam, hukum adalah keseluruhan kondisi-kondisi dimana
4Ibid.
seseorang dengan keinginan pribadi orang lain sesuai dengan hukum umum
tentang kemerdekaan.
f. Hans Kelsen yang berpaham positivis, hukum adalah suatu perintah memaksa
Dengan demikian beberapa rumusan defenisi diatas yang dibuat oleh para ahli
untuk melukiskan apa yang dimaksud dengan hukum. Selain itu masih banyak
lagi defenisi-defenisi hukum yang berbeda beda akan tetapi kalau diperhatikan
2. Tujuan Hukum
Dalam merumuskan apa yang menjadi tujuan hukum, para ahli mengemukakan
bawah ini:6
5 Ibid.
6 Salim, 2010, Pengembangan Teori dalam Ilmu Hukum, Jakarta, Raja Grafindo
buruknya akibat yang di hasilkan tindakan itu. Suatu tindakan dinilai baik
yang otonom dan mandiri karena hukum tak lain hanya kumpulan aturan.
sifatnya yang hanya membuat suatu aturan hukum. Menurut penganut teori
ini, meskipun aturan hukum atau penerapan hukum terasa tidak adil dan
hal itu tidak menjadi soal, asalkan kepastian hukum dapat terwujud.
3. Sistem Hukum
tentang sistem itu sendiri. Pemahaman yang umum mengenai sistem mengatakan
bahwa suatu sistem adalah suatu kesatuan yang bersifat kompleks, yang terdiri
untuk mencapai suatu akhir yang logis sedangkan John Burch mendefenisikan
sistem sebagai suatu kumpulan dari objek-objek yang saling berhubungan dan di
satu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur yang mempunyai interaksi satu sama
Menurut Lawrence Meir Friedman komponen sistem hukum terdiri atas kultur
hukum, substansi hukum, dan struktur hukum, kultur hukum adalah budaya
8 Ibid.
termuat dalam perundang-undangan dan struktur hukum berarti lembaga
pelaksana hukum.9.
Fuller meletakkan ukuran apakah kita suatu saat dapat berbicara mengenai
adanya suatu sistem hukum dalam delapan asas yang dinamakannya principles of
legality yaitu:10
3. Tidak boleh ada aturan yang berlaku surut, oleh karena apabila yang
demikian itu ditolak, maka peraturan itu tidak bisa dipakai untuk menjadi
8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang di Undangkan dengan pelaksanaanya sehari-
hari.
Fuller sendiri mengatakan, bahwa kedelapan asas yang di ajukannya itu sebetulnya lebih dari
sekadar persyaratan bagi adanya suatu sistem hukum, melainkan memberikan pengkualifikasian
terhadap sistem hukum sebagai sistem hukum yang mengandung suatu moralitas tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh mahasiswa khususnya
para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan pemikiran dan