Anda di halaman 1dari 4

DINAS KESEHATAN KOTA GORONTALO

PUSKESMAS DUNGINGI
Jl. Anggur Kelurahan Huangobotu Kec. Dungingi Kota Gorontalo

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS DUNGINGI
NOMOR : SK/PKMD/ / V / TAHUN 2021
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM TRACER COVID19 PUSKESMAS DUNGINGI

Menimbang : a. Bahwa tingkat tingkat penularan COVID19 di tingkat globat


maupun nasional masih sangat tinggi;
b. Bahwa ancaman varian baru virus SARS-CoV-2 membutuhkan
respon cepat untuk mencegah penularan berkelanjutan;
c. bahwa untuk memutuskan penularan diperlukan langkah-
langkah strategis untuk mempercepat pencegahan dan
pengendalian COVID-19 dengan mempercepat dan
meningkatkan kapasitas Tes, Lacak dan Isolasi kasus COVID-
19.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3273;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia no 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tahun 128, Tambahan
Lemlbaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3447);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveillans Kesehatan ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1113) ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 Tentang
Penanggulangan Penyakit Menular ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 272);
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Penceganan
dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);
10. Keputusan Menteri Kesehatan Noomor
HK.01.07/Menkes/3602/2021 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/menkes/446/2021 tentang Penggunaan Rapid
Diagnostik Test Antigen dalam Pemeriksaan Coronavirus
Disease 2019 ( Covid-19);
11. Surat Edaran Nomor : H.K.02.02/II/817/2021 tentang
Peningkatan Tes, Lacak dan Isolasi

MEMUTUSKAN
Menetapkan

KESATU : Pembentukan Tim Tracer Covid-19 Puskesmas Dungingi,


sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini
KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai
tugas :
a. Mencari dan memantau kontak erat selama karantina dan
isolasi
b. Surat Edaran Nomor : H.K.02.02/II/817/2021 tentang
Peningkatan Tes, Lacak dan Isolasi Memberikan informasi
yang benar terkait COVID-19 termasuk pentingnya
karantina dan isolasi yang benar
c. Memantau kondisi kesehatan orang yang melakukan
karantina dan isolasi dengan menanyakan bagaimana
keadaan kesehatannya selama masa karantina dan isolasi
d. Melaporkan hasil pemantauan kepada petugas puskesmas
( koordinator tracer)

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada Tanggal : 1 Mei 2021
Kepala Puskesmas Dungingi

Merry Buahaty
Pembina tk 1/ IVb
NIP. 19740219 200604 2 002
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : SK/PKMD/01/V/2021
TENTANG : Pembentukan Tim Tracer Covid19
Puskesmas Dungingi

A. Pelayanan Di Dalam Gedung


1. Pelayanan medik dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur ( SOP )
yang berlaku.
2. Pelayanan medik dimodifikasi untuk mkencegah penularan Covid-19, antara lain dengan
menerapkan triase/skreening terhadap setiap pengunjung yang datang.
3. Mengubah posisi tempat duduk pasiein pada saat pelayanan ( jarak dengan petugas
diperlebar), menggunakan sekat antara pasien dengan petugas dengan tirai transparan.
4. Semua petugas memakai masker medis dan sarung tangan
5. Pasien dan pengantar yang datang wajib memakai masker.

1. Pelayanan rawat jalan


a. Jadwal pelayanan dimodifikasi berdasarkan sasaran program
b. Tata laksana kasus mengacu pada standar operasional prosedur ( SOP ) pelayanan
dengan menerapkan prinsip triase, PPI dan physical distancing.
c. Kursi ruang tunggu pasien diberi tanda jarak
d. Pembatasan pelayanan gigi dan mulut, dimana pelayanan yang dapat diberikan
meliputi pelayanan pada keadaan darurat seperti nyeri yang tidak tertahankan, gusi
yang bengkak dan berpotensi mengganggu jalan nafas. Perdarahan yang tidak
terkontroldan trauma pada gigi dan tulang wajah yang berpotensi mengganggu jalan
nafas. Pelayanan gigi mulut darurat menggunakan APD lengkap sesuai dengan
pedoman.
e. Surat keterangan sehat dapat dikeluarkan berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi
pasien secara umum pada saat pemeriksaan dilakukan. Surat keterangan bebas
Covid-19 diberikan hanya pada saat pemeriksaan , yang bersangkutan tidak sedang
ada gejala demam, flu dan batuk dan tidak ada riwayat perjalanan ke daerah zona
merah.
2. Pelayanan persalinan
a. Persalinan normal tetap dapat dilakukan di Puskesmas bagi ibu hamil dengan status
BUKAN ODP, PDP atau terkonfirmasi Covid-19 sesuai dengan kondisi kebidanan,
menggunakan APD sesuai pedoman. Ibu hamil beresiko dirujuk secara terencana
untuk bersalin di Fasyankes rujukan.
3. Pelayanan gawat darurat
Pelayanan gawat darurat tetap dilaksanakan sesuai dengan SOP yang berlaku dengan
memperketat proses triase dan memperhatikan prinsip PPI. Apabila tidak dapat ditentukan
bahwa pasien memiliki potensi Covid-19 maka pasien diperlakukan sebagai kasus
Covid19

B. Pelayanan di Luar Gedung


1. Pelayana dapat dilakukan dengan cara kunjungan langsung atau melalui Whatsapp.
Dengan tetap memperhatikan prinsip PPI, penggunaan APD sesuai pedoman serta
physical distancing
2. Bila pemantauan kasus dilakukan dengan cara kunjungan langsung, maka petugas
puskesmas dapat melakukan pemantauan progres hasil PISPKJ ataupun
pengumpulan data bila belum dilakukan sebelumnya
3. Pelaksanaan pelayanan di luar gedung adalah petugas Kesehatan Puskesmas, yang
dapat juga melibatkan lintas sektor seperti Kepala Lingkungna, ketua RT/RW, kader
kesehatan atau jejaring Puskesmas atau bersama dengan Gugus Tugas Covid-19
Kecamatan.

C. Pelayanan Farmasi
1. Pelayanan kefarmasian tetap dilaksanakan sesuai dengan SOP kefarmasian yang
berlaku dengan memperhatikan kewasapdaan standar, memberi sekat antara petugas
farmasi dengan pasien pada saat penyerahan resep dan obat serta menerapkan
physical distancing,
2. Petugas farmasi berkoordinasi dengan program terkait melakukan penyesuainan
kebutuhan obat dan BMHP termasuk APD dan Desinfektan serta bahan untuk
pemeriksaan laboratorium Covid-19 ( rapid test )

D. Pelayanan Laboratorium
1. Pelayanan laboratorium untuk kasus non Covid-19 tetap dilaksanakan sesuai standar
SOP yang berlaku dengan memperhatikan PPI dan physical distancing
2. Pelayanan laboratoriun terkait covid-19 mengacu kepada pedoman yang berlaku,
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah memperoleh peningkatan kapasitas
terkait pemeriksaan rapid test dan pengambilan swab
3. Petugas laboratorium menghitung kebutuhan rapid test sesuai arahan dinas
kesehatan kota.

E. Sistem Rujukan
1. Merujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujuka Tingkat Lanjut sesuai dengan kasus dan
sistem rujukan dengan memanfaatkan aplikasi SISRUTE dan memastikan bahwa
penerima rujukan dapat menerima ( tersedia sarana dan prasarana serta kompetensi
dan tersedia tenaga kesehatan )
2. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan PPI , termasuk desinfektan ambulance

Kepala Puskesmas Dungingi

Dr. Merry Buahaty


Pembina tk 1
NIP. 19740219 200604 2 002

Anda mungkin juga menyukai