348 2178 1 PB
348 2178 1 PB
e-ISSN: 2579-7476
Vol.7. No. 3 September-Desember 2019
JMV Mulyadi 2)
2) Dosen Pemnimbing Program Studi Magister Akuntansi
Abstract: This study aims to examine the influence of audit committees, firm size, leverage
and disclosure of other comprehensive income on earnings management in property
companies listed on the Indonesia Stock Exchange 2012-2015. This study uses quantitative
data that has been published in Indonesia Stock Exchange (BEI). Where the sample used in
this study as many as 153 consisting of 201 companies that meet the criteria of research,
because this study using purposive sampling method in the selection of samples. While the
method of data analysis using SPSS regression version 22. The test results are done using
fixed effect model. The result of partial test (t test) obtained by company size, and leverage,
influence to earnings management, while audit committee and other comprehensive income
have no effect to earnings management. Where the error rate used is 5% or 0.05 at a
significant level of 95%.
Keywords: Audit committee, firm size, leverage, disclosure of other compehensive income
and earnings management
PENDAHULUAN
Berikut ini pergerakan rata-rata (BEI) periode 2012-2016 yang
manajemen laba perusahaan peroperti digambarkan dalam bentuk grafik.
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Berdasarkan grafik tersebut beberapa Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-
penelitian telah dilakukan oleh para 2016.
peneliti dan terdapat perbedaan hasil Laporan keuangan merupakan
penelitian (research gap). Dalam sumber informasi bagi beberapa pihak
penelitian yang dilakukan oleh Zuhri sebagai pengambilan keputusan dan
(2010) menyatakan bahwa komite audit gambaran umum mengenai kinerja dari
tidak memiliki pengaruh yang signifikan suatu perusahaan. Informasi yang paling
terhadap manajemen laba, sedangkan penting dalam laporan keuangan adalah
penelitian Oktaviana (2013) berkaitan dengan besarnya pendapatan
menghasilkan komite audit terbukti yang dapat dihasilkan setelah dikurangi
berpengaruh terhadap manajemen. dengan biaya-biaya yang harus
Penelitian Halim, et al, (2005) dikeluarkan yang hasilnya biasa disebut
menemukan bahwa ukuran perusahaan dengan laba atau rugi. Suatu perusahaan
berpengaruh positif terhadap manajemen tentunya berharap usahanya
laba, sedangkan penelitian menghasilkan laba atau adanya
Widyaningdyah (2001) menyimpulkan keuntungan agar dapat menarik investor
bahwa leverage berpengaruh signifikan untuk menanamkan modal di
terhadap manajemen laba. perusahaannya. Perhatian investor yang
Penelitian Lin dan Rong (2012) seringkali hanya terpusat pada laba
menyatakan bahwa penyajian other membuatnya tidak memperhatikan
comprehensive income memiliki prosedur yang digunakan untuk
hubungan negatif dengan manajemen menghasilkan informasi laba tersebut
laba, dengan kata lain adanya penyajian (Beattie et al., 1994; Sandra dan Kusuma,
other comprehensive income pada 2004); Harahap, (2004). Hal ini
laporan laba rugi membatasi ruang mendorong manajer untuk melakukan
manajemen untuk melakukan praktik manajemen laba atau manipulasi atas laba
manajemen laba. Sedangkan penelitian (Assih & Gudono, 2000; Sandra &
Tetuko (2012) menemukan bahwa Kusuma, 2004).
penyajian other comprehensive income Laba yang dilaporkan oleh manajer
tidak berpengaruh negatif signifikan dalam laporan keuangan terkadang tidak
terhadap manajemen laba. sesuai dengan kondisi perusahaan yang
Pada penelitian ini fenomena sebenarnya karena manajer cenderung
didalam manajemen laba yang menarik untuk melaporkan sesuatu yang
untuk diteliti dikarenakan dapat memaksimalkan utilitasnya. Keadaan
memberikan informasi mengenai adanya yang seperti ini dikenal dengan asimetri
praktik manajemen laba pada suatu informasi (Richardson, 1998 dalam
periode tertentu, yaitu adanya Wardhana, 2009). Adanya asimetri
kemungkinan munculnya motivasi informasi mendorong manajer untuk
tertentu yang mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba dan
mengatur data keuangan yang dilaporkan. menyebabkan manajemen untuk
Penelitian ini mengembangkan dari mengelola laba dalam usahanya membuat
penelitian yang dilakukan oleh Lin dan entitas terlihat baik secara finansial.
Rong (2012) yaitu impacts of other Asimetri informasi yang terjadi antara
comprehensive income disclosure on pihak manajemen (Agen) dengan pemilik
earnings management. Variabel yang (Prinsipal) memberikan kesempatan
ditambahkan dalam penelitian ini adalah kepada manajer untuk bertindak
komite audit, ukuran perusahaan dan oportunis, yaitu demi memperoleh
leverage. Penelitian ini dilakukan pada keuntungan pribadi (Ujiyanto, 2007).
perusahaan properti yang terdaftar di Asimetri informasi inilah yang kemudian
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Herry Winarto dan JMV Mulyadi
Keterangan :
ML = Manajemen Laba
Akrual Modal Kerja = Δ AL- Δ HL- Δ Kas
Δ AL = Perubahan aktiva lancar pada periode t
Δ HL = Perubahan hutang lancar pada periode t
Δ Kas = Perubahan kas dan ekuivalen kas pada periode t
Komite Audit komite audit menjadi sangat penting
Menurut Komite Nasional sebagai salah satu perangkat utama dalam
Kebijakan corporate governance penerapan good corporate governance
(KNKG, 2002) komite audit adalah suatu dimana independensi, transparansi,
komite yang beranggotakan satu atau akuntabilitas dan tanggungjawab, serta
lebih anggota dewan komisaris dan dapat sikap adil menjadi prinsip dan landasan
meminta kalangan luar dengan berbagai organisasi perusahaan. Melalui Peraturan
keahlian, pengalaman, dan kualitas lain Otoritas Jasa Keuangan Nomor
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan 55/POJK04/2015 tentang Pembentukan
komite audit. Bursa Efek Indonesia dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit
melalui Kep. Direksi BEJ No. Kep- mensyaratkan pembentukan komite audit
315/BEJ/06/2000 menyatakan bahwa pada perusahaan publik Indonesia terdiri
komite audit adalah komite yang dari sedikitnya tiga orang anggota dan
dibentuk oleh dewan komisaris diketuai oleh komisaris independen
perusahaan, yang anggotanya diangkat perusahaan dengan dua orang eksternal
dan diberhentikan oleh dewan komisaris, yang independen terhadap perusahaan
yang bertugas untuk membantu serta menguasai dan memiliki latar
melakukan pemeriksaan atau penelitian belakang di bidang akuntansi dan
yang dianggap perlu terhadap keuangan. Beberapa ketentuan komite
pelaksanaan fungsi direksi dalam audit yang efektif dalam rangka
pengelolaan perusahaan. meningkatkan kualitas pengelolaan
Komite audit bertugas membantu perusahaan, antara lain sebagai berikut :
dewan komisaris untuk memonitor proses a). Pedoman good corporate governance
pelaporan keuangan oleh manajemen (Maret, 2001) yang menganjurkan semua
untuk meningkatkan kredibilitas laporan perusahaan di Indonesia memiliki komite
keuangan (Bradbury et al. 2004). Tugas audit, b). Peraturan Otoritas Jasa
komite audit meliputi menelaah kebijakan Keuangan Nomor 55/POJK04/2015 yang
akuntansi yang diterapkan oleh merekomendasikan perusahaan-
perusahaan, menilai pengendalian perusahaan publik memiliki komite audit,
internal, menelaah sistem pelaporan sebagaimana diperbaharui dengan
eksternal dan kepatuhan terhadap Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-
peraturan. Di dalam pelaksanaan 41/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003
tugasnya komite menyediakan tentang Peraturan Nomor IX.1.5 :
komunikasi formal antara dewan, Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
manajemen, auditor eksternal dan auditor Kerja Komite Audit, c). Kep.
internal (Bradbury et al. 2004). Adanya 339/BEJ/2001, yang mengharuskan
komunikasi formal antara komite audit, semua perusahaan yang terdaftar di Bursa
auditor internal, dan auditor eksternal Efek Jakarta memiliki komite audit,
akan menjamin proses audit internal dan d). Keputusan Menteri BUMN No. Kep-
eksternal dilakukan dengan baik. Proses 103/MBU/2002 yang mengharuskan
audit internal dan eksternal yang baik semua BUMN mempunyai komite audit,
akan meningkatkan akurasi laporan dan e). Keputusan Menteri BUMN No.
keuangan dan kemudian meningkatkan Kep-117/M-MBU/2002 yang
kepercayaan terhadap laporan keuangan mengharuskan semua BUMN
(Anderson et al. 2003). mempunyai komite audit.
Tugas komite audit erat kaitannya Berdasarkan Keputusan Menteri
dengan penelaahan terhadap risiko yang BUMN Nomor: Kep-103/MBU/2002,
dihadapi perusahaan dan ketaatan dalam membantu komisaris/dewan
peraturan yang berlaku. Keberadaan pengawas, komite audit bertugas:
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Herry Winarto dan JMV Mulyadi
besar dari pada seluruh biaya operasi langkah ke dua adalah pengaruh EBIT
tetap dan variabel. Pengaruh yang timbul terhadap EPS yang di analisis dengan
dengan adanya biaya operasi tetap yaitu DFL. Dalam leverage total ini kita
adanya perubahan dalam volume langsung melihat pengaruh perubahan
penjualan yang menghasilkan perubahan penjualan terhadap EPS. Tingkat
keuntungan atau kerugian operasi yang leverage total atau DTL peusahaan pada
lebih besar dari proporsi yang telah tingkat penjualan tertentu sama dengan
ditetapkan. Leverage operasi juga persentase perubahan EPS yang di
memperlihatkan pengaruh penjualan akibatkan persentase perubahan EPS
terhadap laba operasi atau laba sebelum yang di akibatkan persentase perubahan
bunga dan pajak yang di peroleh. penjualan yang menyebabkan perubahan
Pengaruh tersebut dapat di cari dengan EPS tersebut. Brigham, 2001
menghitung besarnya tingkat leverage menjelaskan bahwa leverage keuangan
operasinya. Jadi, operating leverage adalah tingkat penggunaan hutang
berfungsi untuk meningkatkan perngaruh sebagai sumber pembiayaan perusahaan.
perubahan dalam penjualan atas Brigham 2001 menjelaskan juga
perubahan laba operasional. b). Leverage bahwa penggunaan leverage menyiratkan
keuangan (financial leverage); Leverage tiga hal penting yaitu: a). Memperoleh
keuangan merupakan penggunaan dana dana melalui hutang membuat pemegang
dengan beban tetap dengan harapan atas saham dapat mempertahankan
penggunaan dana tersebut akan pengendalian atas perusahaan dengan
memperbesar pendapatan per lembar investasi yang terbatas. b). Kreditur
saham. Masalah leverage keuangan baru melihat ekuitas atau dana yang disetor
timbul setelah perusahaan menggunakan pemilik untuk memberikan margin
dana dengan beban tetap. Efek yang pengamanan, sehingga jika pemegang
menguntungkan dari leverage keuangan saham hanya memberikan sebagian kecil
sering disebut traiding in equity. dari total pembiayaan. c). Jika perusahaan
Leverage keuangan itu merugikan apabila memperoleh pengem-balian yang lebih
perusahan tidak dapat memperoleh besar atas investasi yang dibiayai dengan
pendapatan dari penggunaan dana dana pinjaman dibanding pembayaran
tersebut lebih besar dari pada beban tetap bunga maka pengembalian atas modal
yang harus di bayar. Nilai leverage pemilik akan lebih besar.
keuangan positif atau negatif di nilai Semakin besarnya hutang berarti
berdasarkan pengaruh leverage yang di semakin besar leverage keuangan dan
miliki terhadap pendapatan per lembar semakin besar pula biaya keuangan tetap
sahm (EPS). Jadi, financial leverage yang ditanggung oleh perusahaan,
berfungsi untuk memperbesar pengaruh sehingga mengurangi hasil pengembalian
perubahan apapun yang dihasilkan dalam yang diperuntukkan bagi pemilik modal
laba operasional atas perubahan EPS sendiri (pemegang saham). Rasio
(earning per share). c). Leverage total leverage menggambarkan sumber dana
(total leverage); Leverage total atau operasi yang digunakan oleh perusahaan.
sering disebut leverage kombinasi Rasio leverage juga menunjukkan risiko
merupakan gabungan atau kombinasi yang dihadapi perusahaan. Semakin besar
antara leverage operasi dan leverage risiko yang dihadapi oleh perusahaan
keuangan. Artinya kita melakukandua maka ketidakpastian untuk menghasilkan
langkah pengaruh perubahan penjualan laba di masa depan juga akan makin
terhadap EPS. Langkah pertama melihat meningkat. Foster, 1986:65
pengaruh penjualan terhadap EBIT yang mengungkapkan bahwa terdapat
di analisis dengan DOL. Sedangkan hubungan antara rasio leverage dengan
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Herry Winarto dan JMV Mulyadi
return perusahaan. Artinya hutang dapat dan Herawati, 2010 Sumber yang berasal
digunakan untuk memprediksi dari hutang akan meningkatkan risiko
keuntungan yang kemungkinan bisa perusahaan. Oleh karena itu, semakin
diperoleh bagi investor jika berinvestasi banyak menggunakan hutang maka
pada suatu perusahaan. leverage perusahaan akan besar dan
Rasio leverage menunjukkan semakin besar pula risiko yang dihadapi
besarnya modal yang berasal dari perusahaan. Financial leverage yang
pinjaman (hutang) yang digunakan untuk diproksikan dengan debt to equity ratio
membiayai investasi dan operasional yang diperoleh melalui total utang dibagi
perusahaan. Menurut Ma’ruf dalam Iguna dengan total equity.
Total Hutang
Rumus : Leverage Ratio = x 100%
Total Aktiva
Keterangan :
Leverage Ratio = Rasio hutang terhadap aktiva
Total Hutang = Total hutang pada tahun t
Total Aktiva = Total aktiva pada tahun t
berasal dari kreditur. Jika hutang yang perusahaan terlalu kecil, sehingga
dipergunakan secara efektif dan efisien, sumbangan pengaruhnya terhadap
maka akan meningkatkan nilai manajemen laba sulit untuk dibuktikan.
perusahaan. Sebaliknya, jika hutang Hasil penelitian ini konsisten dengan
tersebut disalahgunakan dalam artian penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
digunakan untuk menarik perhatian para Tetuko (2012) menunjukkan bahwa
kreditur saja, maka akan memicu manajer penyajian OCI tidak berpengaruh negatif
untuk melakukan manajemen laba. dan signifikan terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian ini konsisten dengan Adapun hasil penelitian sebelumnya yang
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh tidak konsisten antara lain penelitian
Septiani, 2013 menunjukkan hasil yang dilakukan oleh Lobo dan Zhou
leverage tidak berpengaruh signifikan (2001) dan Lin dan Rong (2012)
terhadap manajemen laba. Ardiyansyah, menunjukkan hasil penyajian other
2014 menunjukkan hasil bahwa leverage comprehensive income berpengaruh
tidak berpengaruh terhadap manajemen negatif dan signifikan terhadap
laba. Elfira, 2014 menunjukkan hasih manajemen laba.
bahwa leverage tidak berpengaruh Perbedaan hasil penelitian ini
terhadap manajemen laba. Jao, 2010 kemungkinan disebabkan karena
menunjukkan hasil bahwa leverage tidak perbedaan indikator manajemen laba
mempunyai pengaruh signifikan terhadap yang digunakan, periode penelitian, objek
manajemen laba. Penelitian ini selaras penelitian. Pada penelitian Lobo dan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2001) indikator manajemen laba
Pambudi, 2014 menunjukkan hasil yang digunakan yaitu kualitas
leverage tidak berpengaruh terhadap penungkapan pada peringkat penyajian
manajemen laba. perusahaan yang dilaporkan oleh
Adapun hasil penelitian corporate information committee (CIC)
sebelumnya yang tidak konsisten antara atau Asosiasi Manajemen Investasi dan
lain penelitian yang dilakukan oleh Riset selama periode 1990-1995, dan
Irawan, 2013 menunjukkan leverage penelitian Lin dan Rong (2012) yaitu
berpengaruh positif dan signifikan other comprehensive income dengan
terhadap manajemen laba. Perdana, 2012 variabel kontrolnya yaitu size, leverage,
menunjukkan hasil bahwa leverage cash flow operation, financial situation
berpengaruh terhadap manajemen laba. pada perusahaan yang terdaftar di
Eksandy, 2013 menunjukkan hasil bahwa Shanghai kecuali industri keuangan dan
leverage yang berpengaruh positif asuransi tahun 2009, sedangkan pada
terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini indikator manajemen laba
penelitian sejalan dengan penelitian yang yang digunakan free cash flow, komite
dilakukan oleh Sufiantoro, 2016 yang audit, dan penyajian Other
menyatakkan bahwa Leverage Comprehensive Income pada perusahaan
berpengaruh terhadap manajemen laba. pertambangan di Bursa Efek Indonesia
tahun 2012-2016.
Pengaruh Penyajian Other
Comprehensive Income KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian,
variabel penyajian other comprehensive Kesimpulan
income terbukti tidak berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian yang
terhadap manajemen laba. Hal ini diperoleh dapat disimpulkan sebagai
dikarenakan nilai other comprehensive berikut: a). Komite audit tidak
income yang diungkapkan oleh berpengaruh terhadap tindakan
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Herry Winarto dan JMV Mulyadi