Laporan Hasil Kegiatan Final
Laporan Hasil Kegiatan Final
Laporan ini dibentuk untuk memenuhi Tugas Bahasa dan Sastra Indonesia
Anggota:
XII BAHASA
2022
KATA PENGANTAR
Tentu saja saran dan kritik kalian akan kami terima dengan lapang
dada untuk perkembangan kami dalam menulis laporan kegiatan yang lebih baik.
Kami mohon maaf jika dalam laporan ini terdapat kesalahan penulisan.
2
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................4
C. Metode............................................................................................4
D. Waktu dan Tempat..........................................................................4
E. Peserta.............................................................................................5
BAB II ISI.........................................................................................................6
A. Persiapan Kunjungan..................................................................................6
B. Hasil Wawancara........................................................................................6
C. Hambatan....................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................8
B. Saran...............................................................................................8
LAMPIRAN.....................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia merupakan negara yang membebaskan para
penduduknya untuk bebas dalam memeluk agama. Hal ini tercantum dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2.
Indonesia hanya mengakui enam agama saja yakni, Islam, Kristen, Katolik,
Buddha, Hindu, Kong Hu Cu. Penganut agama Buddha sendiri di Indonesia
sudah cukup banyak yakni 2,03 juta penduduk per 31 Desember 2021.
Ketidaktahuan masyarakat dan siswa/siswi non-Buddhist terhadap
agama Buddha, merupakan alasan kami untuk melakukan kunjungan dan
wawancara di vihara. Kami ingin mengetahui ilmu singkat dan kasar terkait
agama Buddha.
B. Tujuan
Tujuan dari kunjungan dan wawancara Vihara Mudita Maitreya sebagai
berikut:
Memperkenalkan ajaran dan aliran agama Buddha
Memperkenalkan tempat ibadah agama Buddha
Mempelajari secara singkat dan kasar tentang agama Buddha
Memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
C. Metode
Metode penelitian yang kami gunakan untuk mendapatkan informasi adalah
dengan wawancara terhadap salah satu pengurus Vihara Mudita Maitreya
yakni Laoshi Harjono.
D. Waktu dan Tempat
Tempat : Vihara Mudita Maitreya
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2022
Jadwal
No Keterangan Waktu
4
1. Berkumpul di parkiran Vihara Mudita 13.00
Maitreya
2. Mengunjungi altar Buddha 13.10
3. Wawancara terhadap narasumber 13.15
4. Berkeliling melihat vihara 13.35
5. Dokumentasi 13.50
E. Peserta
1. Andi Ode Larios
2. Evan Satya Prakasa
3. Farren Clever
4. Freddly Lie
5. Justin Valens Kuo
5
BAB II
ISI
A. Persiapan Kunjungan
Sebelum kami melakukan kunjungan wawancara kami menyiapkan beberapa
hal yakni:
Pertanyaan untuk wawancara
Pembagian peran dan tugas dalam kunjungan
B. Hasil Wawancara
Vihara mudita Maitreya pertama kali didirikan di jalan kelenteng
nomor 66 pada tanggal 18 april 1980. Karena sudah tidak
memadai/mencukupi pada tahun 1987 pindah ke Jalan Anwar Aid No 19,
kemudian altarnya diperlebar lagi pada tahun 2009. Waktu sembahyang di
Vihara Mjdita Maitreya ada 3 yakni, pagi jam 6.25, siang jam 11.55, malam
jam 17.55. Dan untuk orang Non-Buddhist boleh berkunjung ke vihara bahkan
berdoa divihara di perbolehkan. Tetapi hal tersebut masih kurang sesuai
dengan kebiasaan-kebiasaan masyarakat Indonesia.
Di Indonesia ada 9 aliran agama buddha salah satunya adalah
Maitreya. Di Belitung sendiri aliran agama Buddha ada Mahayana, Maitreya,
dan Tagatha. Nama Vihara Mudita Maitreya itu diberikan oleh atasan, oleh
pandita yang pada waktu sebelumnya merintis vihara ini. Mudita itu artinya
simpati. Simpati itu artinya bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.
Mudita itu adalah salah satu dari 4 sifat utama seorang buddha. Yaitu meta,
meta itu cinta kasih. Karuna belas kasih, mudita rasa simpati, yang keempat
uppekkha atau keseimbangan batin.
.Mengapa Vihara Mudita Maitreya menganjurkan kita bervegetarian?
“Vihara Maitreya mengajarkan vegetarian dengan alasan utama menghormati,
menghargai dan memuliakan kehidupan. Karena sekalipun makhluk lain
bentuknya hewan, badannya hewan, tapi mereka juga memiliki roh tuhan
6
dalam diri mereka. Jadi kita tidak menyembelih dan mengonsumsi daging
mereka karena kita menghargai, menghormati, dan memuliakan kehidupan
dan roh tuhan dalam diri setiap makhluk”
Makna Patung/Altar Buddha Maitreya? “Jadi vihara kita adalah vihara
Maitreya, buddha utamanya adalah buddha Maitreya. Maitreya itu berasal dari
kata meta atau meitri yang berarti cinta kasih. Jadi buddha Maitreya adalah
buddha yang penuh dengan kasih. Beliau itu dulunya adalah seorang bikkhu.
Bikkhu itu kan kepalanya botak ya, harus cukur rambut sampai plontos.
Makanya patung buddha Maitreya patungnya seperti itu. Karena beliau itu
dulunya seorang bikkhu. Lalu beliau itu penuh tawa ria, menunjukkan cinta
kasih yang universal kepada siapapun. Lalu jubahnya terbuka yang berarti
lapang dada, mengajarkan kita agar tidak sempit dada, tidak gampang
tersinggung, bisa menghargai semua orang dan penuh kasih sayang kepada
siapapun. Kurang lebih begitu.”
Kitab Suci Agama Buddha apa? “Kalau buddhis secara umum itu
Tripitaka. Kalau kita di vihara Maitreya kita ada buku buku berisi kebenaran
sendiri tapi kita tidak mengaktakan itu sebagai kitab suci. Karena pedoman
peminat umat Maitreya yang paling penting adalah berpedoman pada
kebenaran atau kita sebut sebagai hati nurani. Hati nurani adalah roh tuhan
dalam diri. Jadi asalkan apa yang kita ucapkan, kita perbuat, kita lakukan, kita
pikirkan semuanya sesuai kebenaran, sesuai hati nurani itulah kebenaran. Kita
di vihara kita sendiri ada sih buku" kebenaran dan itu boleh dibilang kitab
suci, boleh juga tidak. Ya kalau buddhis secara umum itu Tripitaka”.
C. Hambatan
Seorang peserta terlambat berkumpul di Vihara Mudita Maitreya dengan
alasan “Makan”
Cuaca yang tidak mendukung untuk melakukan kunjungan
Sulit menentukan waktu kunjungan karena pihak vihara selalu sibuk.
7
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dalam agama buddha terdapat 9 aliran salah satunya adalah aliran maitreya
yang dianut oleh masyarakat chinese belitung. Para umat buddha maitreya
biasanya berdoa dan berbakti puja di vihara mudita maitreya untuk
mendapatkan pengampunan dosa dan mengucapkan rasa syukur. Umat buddha
mudita biasanya di anjurkan untuk bervegetarian alasannya untuk
menghormati, memuliakan, dan menghargai kehidupan makhluk hidup baik
itu hewan maupun tunbuhan, karena terdapat roh percikan tuhan dalam diri
setiap makhluk hidup.
B. Saran
Sebaiknya untuk vihara mudita maitreya untuk membuka program mengajar
"sekolah minggu" baik untuk anak-anak atau temaja agar kita bisa lebih
memahami lebih dalam lagi peran dan ajaran agama buddha serta membina
diri kita ke jalan yang benar
8
LAMPIRAN
Pertanyaan Wawancara
9
10
11
12
13
14