Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Strategik dan Kepemimpinan

Menyusun Arah Dasar Peusahaan : Visi dan Misi, Tujuan Dan Strategi

DISUSUN OLEH:

Erita Rosalina (01044882225001)

Vina Darma Wulan Tari (01044882225008)

Wahyu Satria Aji (01044822225007)

DOSEN PEMBIMBING:

Achmad Soediro, S.E., M. Comm., Ak., CA

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022
Implikasi dari Proses Penyusunan dan Pelaksanaan Strategi

Dalam proses penyusunana serta pengimplementasian strategi perusahaan terdapat 5


tahapan manajerial yang saling berhubungan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan tersebut
dalam proses pelaksanaan strategi terdiri dari tugas-tugas yang terintegrasi menurut
Thompson (2012) yaitu:
1. Tahap 1: Pengembangan Visi, Misi, Dan Nilai Inti
Menurut Dirgantoro, visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan, tujuan
perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam wikipedia
dijelaskan arti kata dari visi berasal dari kata vision dari bahasa inggris yang dapat diartikan
sebagai pandangan yang jauh kedepan. Visi sebuah organisasi adalah pandangan umum dari
cita-cita yang ingin diwujudkan oleh organisasi tesebut. Penggunaan kata visi biasanya
dipadamkan dengan kata misi. Wikipedia juga menjabarkan arti lain dari visi adalah visi,misi,
rencana kerja, istilahistilah lain nya dari suatu lembaga atau organisasi yang bersifat promosi
dan non ensiklopedis.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa visi adalah suatu gambaran yang
menantang keadaan masa depan yang diinginkan organisasi berdasarkan hal tersebut, maka
penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting
dalam perjalanan suatu organisasi visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi
juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya.
Sedangkan misi digunakan untuk mendeskripsikan keadaan sekarang, siapakah kita,
dimanakah kita sekarang(dari perspektif waktu), apa kekuatan kita dan lain-lain. Pernyataan
misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari grup kecil dalam organisasi. Pernyataan
tersebut akan membuat para karyawan lebih mengerti mengenai tujuan mereka. Sebagi
contoh, satu grup mungkin menjual aplikasi kepada klien, yang lain mungkin menjual logical
dan moedling kepada pengembang aplikasi.

1.1. Pengertian Visi perusahaan


Pernyataan visi merupakan tahap pertama dalam perencanaan strategis. Pernyataan visi
seringkali merupakan kalimat tunggal untuk menjawab “ingin menjadi apakah kita? Apa
yang ingin kita capai?”. Visi organisasi menggambarkan posisi penting atau peluang besar
yang mungkin diraih dimasa depan. Namun peluang tersebut hanya akan bisa diraih dengan
bekerja keras, sungguh-sungguh dan konsisten dalam jangka panjang. Visi perusahaan dapat
memusatkan, mengarahkan, memotivasi, menyatukan, dan bahkan memberi inspirasisuatu
bisnis untuk mencapai kinerja suverior. Pekejaan dari penyusunan strategi adalah
mengidentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas. Pernyataan visi yang jelas memberikan
dasar untuk mengembangkan pernyataan misi dan komprehensif.
a. Kriteria visi:
1) Singkat, sederhana, jelas.
2) Menarik, mudah diingat.
3) Sesuai nilai-nilai organisasi atau perusahaan.
4) Bersifat melibatkan semua orang.
5) Inspirasional, menantang.
6) Deskripsi suatu kondisi ideal.
7) Memberi arah bisnis yang akan datang.
8) Memberi kriteria dalam pengambilan keputusan.
9) Memiliki batas waktu (up to date).

b. Manfaat visi
1) Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandangan masa depan yang ingin
diwujudkan.
2) Dapat memberi arah dan mendorong anggota organisasi menunjukan kinerja baik.
3) Menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4) Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
5) Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik.
6) Menciptakan organisasi dinamis, tidak statis.

1.2. Pengertian Misi


Misi perusahaan adalah prnyataan luas dan kekal mengenai niat suatu perusahaan. Misi
ini mencakup falsafah dari para pengambil keputusan strategi perusahaan, mengindikasikan
citra yang ingin diproyeksikan perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, dan
mengindikasikan bidang produk/jasa utama serta pelanggan utama yang ingin dilayani
perusahaan. Singkatnya, misi perusahaan menjelaskan bidang penekanan atas produk, pasar,
teknologi perusahaan serta dinyatakan sedemikian rupa sehingga mencerminkan nilai dari
prioritas dari pengambilan keputusan strategi perusahaan.
Misi seorang pemilik sekaligus manajer biasanya didasarkan pada keyakinan dasar
sebagai berikut :
1) Produk/jasa bisnis dapat memberi manfaat paling tidak sesuai dengan harganya.
2) Produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar tertentu yang
saat ini belum terpuaskan secara memadai.
3) Teknologi yang digunakan dalam produksi akan menghasilkan produk/jasa yang
mampu bersaing dalam aspek biaya dan kualitas.
4) Dengan kerja keras dan dukungan dari pihak lain, bisnis tidak hanya dapat bertahan,
tetapi juga menguntungkan.
5) Falsafah manajemen dari bisnis akan menghasilkan citra publik yang diinginkan dan
dapat memberi manfaat keuangan serta psikologis kepada pihak yang
Menginvestasikan karyawan dan uangnya guna membantu keberhasilan perusahaan.
6) Konsep diri wirausahawan mengenai bisnis dapat dikomunikasikan dan diadaptasi
karyawan dan pemegang saham. Misi merupakan suatu yang harus
diemban/dilaksanakan oleh perusahaan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh karyawan
dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal perusahaan dan mengetahui peran dan
programnya, serta hasil yang akan diperoleh diwaktu yang akan datang.

Dalam misi ada delapan hal yang harus ada, yaitu:

1) Pelanggan
2) Produk
3) Pasar
4) Teknologi yang digunakan
5) Komitmen terhadap pertumbuhan,keuntungan/ stabilitas.
6) Konsep perusahaan
7) Komitmen terhadap stakeholder

a. Kriteria

1) Penjelasan tentang bisnis/produk/pelayanan yang ditawarkan, sangat diperlukan


masyarakat.
2) Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat (penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa
mendatang, uga manfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan
pelayanan yang tersedia).
b. Komponen Pernyataan Misi

1) Konsumen – siapa konsumen perusahaan?


2) Produk/jasa – apakah produk/jasa utama perusahaan?
3) Pasar – secara geografis, dimana perusahaan bersaing?
4) Teknologi – apakah perusahaan canggih secara teknologi?
5) Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitability – apakah perusahaan
komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?
6) Filosofi – apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis dasar perusahaan?
7) Konsep diri – apakah kompetensi khusus/keunggulan kompetitif utama perusahaan?
8) Fokus pada citra publik – apakah perusahaan responsif terhadap masalah sosial,
komunitas, dan lingkungan hidup?
9) Fokus pada karyawan – apakah karyawan dipandang sebagai aset perusahaan yang
berharga?

c. Karakteristik Pernyataan Misi

1) Luas dalam cakupan


2) Panjang kalimatnya tidak lebih dari 250 kata
3) Menginspirasi
4) Mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan
5) Menunjukan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara sosial
6) Menunjukan bahwa perusahaan bertanggung jawab secara lingkungan
7) Memasukkan sembilan komponen: konsumen, produk/jasa, pasar, teknologi, focus
pada kelangsungan hidup/pertumbuhan/profitabilitas, filosofi, konsep diri, fokus
pada citra publik, fokus pada karyawan.
8) Tak lekang oleh waktu.

1.3. Proses Perumusan Visi Dan Misi


1. Visi perusahaan yang baik
Sebagai landasan utama perusahaan, membuat visi perusahaan seharusnya tidak
dilakukan secara serampangan dan asal-asalan. Beberapa hal penting dalam membuat
visi perusahaan diantara nya adalah:
a) Visi harus berorientasi ke masa depan (future), untuk jangka waktu yang lama.
b) Visi harus bisa meyakinkan semua elemen tentang masa depan yang lebih baik.
c) Visi harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai.
d) Visi harus menginspirasi, mampu mengobarkan semangat dan komitmen semua
elemen perusahaan.
e) Visi harus mampu mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan kearah
yang lebih baik.
f) Visi harus menjadi dasar perumusan misi dan tujuan organisasi.
g) Visi seharusnya tidak multi tafsir agar bisa dijadikan sebagai acuan yang
mempersatukan semua pihak dalam perusahaan.

Merumuskan visi perusahaan dengan baik, tentu akan mampu memberikan gambaran
yang realistis dan kredibel akan masa depan yang lebih baik. Dengan visi, perusahaan juga
akan mampu menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.

2. Misi perusahaan yang baik.

Sebagai sebuah penjabaran dari visi, merumuskan misi perusahaan juga harus
memperhatikan beberapa halseperti di bawah ini:

a) Pernyataan misi harus menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai
oleh perusahaan.
b) Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukan “tindakan” dan bukan
kalimat yang menunjukan “keadaan” sebagaimana perumusan visi.
c) Indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi
dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merah nya secara
jelas.
d) Misi menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan pada
masyarakat.
e) Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing yang
tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi organisasi.

Apabila akan dilakukan perumusan misi yang baru, yang digali dari rumusan semula,
ada delapan hal yang harus ada, dipahami dan diterima oleh semua pihak yang
berkepentingan dalam keberhasilan organisasi. Kedelapan hal itu adalah:

1) Konsumsen dan pasar yang menjadi sasaran,


2) Jasa pelayanan yang akan diberikan,
3) Wilayah operasi perusahaan,
4) Teknologi yang akan dimanfaatkan,
5) Pemantapan keberadaan organisasi,
6) Filsafat bisnis yang akan diterapkan,
7) Pengenalan jati diri perusahaan secara mantap, dan
8) Citra perusahaan yang ingin diproyeksikan ke masyarakat luas.

1.4. Peran Visi dan Misi dalam Suatu Perusahaan


Adanya visi dan misi merupakan syarat wajib bagi sebuah perusahaan atau organisasi.
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang berbeda, semua tergantung tujuan yang akan
dicapai oleh masing-masing perusahaan. Biasanya visi dan misi dibuat saat perusahaan
sedang akan dibangun, karena visi dan misi perusahaan menjadi landasan dasar bagi sebuah
perusahaan. Oleh karena itu tak perlu ditanyakan lagi, bahwa peranan visi dan misi
perusahaan sangat penting. Diketahui dari pengertian dapat diketahui bahwa tanpa adanya
visi dan misi sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuan yang diimpikan. Jika
membangun perusahaan harus memiliki tujuan maka jika tidak memiliki tujuan tidak akan
pernah beranjak maju. Sama halnya dengan perusahaan yang belum memiliki visi,
perusahaan tersebut juga belum bisa bergerak kemanapun karena belum memiliki tujuan
usaha. Tidak kalah penting nya dengan visi, misi perusahaan juga berpengaruh terhadap
perjalanan perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki misi, keadaan nya akan sama dengan
orang yang sudah memiliki kota tujuan.

2. Tahap 2: Penetapan Tujuan


Tujuan-tujuan perusahaan terumus dalam berbagai bentuk, dan tujuan yang satu dapat
bertentangan dengan tujuan yang lain. Tujuan-tujuan perusahaan perlu dikaji ulang dari
waktu ke waktu, tetapi perubahan tujuan dapat menimbulkan gangguan diseluruh perusahaan.
Istilah tujuan digunakan untuk menyatakan rumusan yang luas da tidak berbatas waktu
tentang apa yang ingin dicapai perusahaan, sedangkan sasaran digunakan untuk menyatakan
rumusan hasil akhir yang lebih spesifik, pencapaian yang harus terwujud dalam batas waktu
tertentu.
Tujuan mengetahui strategi dalam proses perencanaan strategi, sedangkan sasaran
digunakan dalam poses pengendalian manajemen untuk melaksanakan strategi. baik tujuan
maupun sasaran menyatakan hasil akhir yang ingin dicapai, tetapi kedua istilah ini berbeda
dari segi batas waktu dan tingkatan kerinciannya. Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan sedangkan rencana-rencana yaang lebih rinci digunakan untuk mencapai sasaran.
Secara umum tujuan perusahaan merupakan keadaan atau tujuan yang ingin diicapai
oleh perusahaan di waktu yang akan datang melalui kegiatan perusahaan. Untuk mencapai
tujuan dalam perusahaan, pelaku (orang) dalam dalam perusahaan diharapkan untuk
mendesain atau me-manage perusahaannya dengan matang agar perusahaan perlu
diperhatikan beberapa prinsip perusahaan Jati seperti berikut:
1. Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan perusahaan berfungsi untuk: pedoman ke
arah mana perusahaan akan dibawa, landasan bagi perusahaan tersebut, menetukan
macam aktifitas yang akan dilakukan, menentukan program, prosedur, dan beberapa
hal terkaait dengan koordinasi, intergritas, simplikasi, sinkronisasi, dan mekanisme.
2. Pembagian tugas dan pekerjaan (job Discription)
3. Delegasi kekuasaan yang berarrti pemimpin perusahaan itu dipilih secara mufakat dan
harus diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.
4. Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
5. Prinsip kepemimpinan, dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang paling
mengemukakan ke permukaan adalah prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan
menyelaraskan diri dengan nila-nilai dari seluruh komponen perusahaan, khususnya
pada kepengurusan perusahaan.
6. Tingkat pengawasan, dengan diadakan sebuah monitoring terhadap kinerja pelaku
perusahaan atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.

Klasifikasi tujuan dari Penow bagi perusahaan pada umumnya dibedakan menjadi 5
tujuan menurut “sudut pandang mereka yang berkepentingan” yaitu:
1. Tujuan kemasyarakatan (societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas perusahaan
luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan keluaran (output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam
bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang-barang konsumen, jasa-jasa bisnis
3. Tujuan sistem (system Goals), cara pelaksanaan fungsi perusahaan tidak tergantung
pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (product Goals) tujuan karakteristik produk, berbagai karakteristik
barang-barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan turunan (derived goals) tujuan digunakan perusahaan untuk meletakkan
kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain.
Proses penetapan tujuan merupakan usaha menciptakan nilai-nilai tertentu melalui
berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan perusahaan. 6 unsur dasar yang melatarbelakangi
penetapan tujuan orgnaisasi adalah:
1. Barang dan jasa yang diproduksikan akan dapat memberikan berbagai manfaat paling
sedikit sama dengan harganya
2. Barang dan jasa dapat memuasakan konsumen/langganan
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa
dengan biaya dengan kualitas bersaing
4. Kerja keras dengan dukungan sumber dayanya, perusahaan dapat beroperasi dengan
baik
5. Pelayanan manajemen akan memberikan Publik Image yang meguntungkan, sehingga
mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbang tenaganya untuk membantu
sukses perusahaan
6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept)yang dapat dikomunikasikan dan di
tularkan kepada karyawan dan pemegang saham organisas.

Alasan sehingga perusahaan mempunyai tujuan adalah :


1. Membantu mendefinisikan perusahaan dalam lingkungannya
2. Membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil keputusan
3. Menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi perusahaan
4. Merupakan sasaran yang nyata daripada pernyataan misi.

Terdapat tiga tujuan ekonomis yang memandu arah strategis dari hampir semua
perusahaan bisnis. Baik menyatakan secara eksplisit mengenai sasaran-sasaran ini maupun
tidak, penyataan misi mencerminkan maksud perusahaan untuk memastikan kelangsungan
hidup melalui pertumbuhan dan profitabilitas. Suatu perusahaan yang tidak dapat bertahan
tidak akan mampu memenuhi tujuan dari para pemangku kepentingannya. Sayangnya,
sasaran untuk kelangsungan bisnis, seperti juga sasaran pertumbuhan serta profitabilitas,
sering kali tidak dianggap sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan stratergis. Ketika
hal ini terjadi, perusahaan mungkin berfokus pada sasaran jangka pendek dengan
mengabaikan sasaran jangka panjang. Keinginan terhadap solusi yang cepat atau jalan keluar
yang mudah dapat menggantikan penilaian mengenai dampak jangka panjang.
Profitabilitas merupakan tujuan tetap dari suatu perusahaan bisnis. Tapi yang menjadi
kata kunci di sini adalah “jangka panjang”. Jelas sekali bahwa membuat keputusan dengan
mendasarkan pada laba jangka pendek dapat mengarah pada ketidakmampuan untuk melihat
jangka panjang yang strategis. Mengabaikan keinginan konsumen, pemasok, kreditor, ahli
lingkungan, dan badan pengatur mungkin dapat menghasilkan laba dalam jangka pendek
tetapi dalam jangka panjang, konsekuensi keuangan akan sangat mengganggu.
Dalam hal pertumbuhan, kita bisa melihat contoh pernyataan misi dari Hewlet Packard :
“Tujuan : Membatasi pertumbuhan perusahaan pada laba serta kemampuan untuk
mengembangkan dan memproduksi produk teknis yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan. Kami tidak berpendapat bahwa ukuran yang besar adalah penting, namun untuk
dua alasan mendasar, pertumbuhan yang berkesinambungan adalah penting bagi kami untuk
mencapai tujuan yang lain. Pertama, kami melayani segmen masyarakat teknologi yang
tumbuh dan berkembang dengan pesat. Jika perusahaan statis maka bisa kehilangan pasarnya.
Kedua, pertumbuhan adalah penting untuk menarik dan mempertahankan individu-individu
yang berkualitas”.

3. Tahap 3: Penyusunan Strategi


Strategi adalah turunan dari bahasa Yunani yaitu Strat gos yang artinya adalah adalah
komandan perang dalam jaman tersebut, adapun pada pengertian saat ini strategi adalah
rencana rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditunjuk untuk
mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah keberhasilan. Strategi merupakan
penerjemahan dan analisis terhadap kemampuan internal atau kapabilitas perusahaan, yang
selanjutnya diterjemahkan kedalam struktur perusahaan. Menurut Robbins, (dalam Kusdi,
2009:87). “Pengertian strategi dalam konteks perusahaan adalah penetapan berbagai tujuan
dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah perusahaan, yang dilanjutkan
dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna
mencapai berbagai sasaran tersebut”.
Strategi disusun dan diimplementasikan untuk mencapai berbagai tujuan yang telah
ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan memperluas aktivitas perusahaan pada bidang-
bidang baru dalam rangka merespons lingkungan (misalnya perubahan permintaan,
perubahan sumber pasokan, fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru, dan
aktivitas-aktivitas para pesaing). Terdapat dua pendapat yang menonjol mengenai bagaimana
strategi disusun dalam perusahaan. Kelompok pertama adalah mereka yang menyakini bahwa
strategi merupakan suatu tindakan (planning mode). Hal ini berkaitan dengan model rasional
yang dikembangkan para pemikir perspektif modern. Kelompok kedua, yang disebut
evolutionary mode, melihat bahwa strategi tidak mesti berupa suatu perencanaan yang
sistematis dan terperinci. Mereka melihat bahwa dalam praktiknya tidak jarang pengelola
perusahaan mengambil keptusan strategi secara bertahap atau selangkah demi selangkah,
sejalan dengan perkembangan perusahaan itu sendiri, sebelum pada akhirnya menjadi suatu
strategi yang utuh dan lengkap. Model rasional penyusunan strategi adalah proses yang terdiri
dari tiga tahap:
1. Analisis
2. Formulasi
3. Implementasi.
Pada tahap analisis, terdapat proses analisis eksternal dan analisis internal. Analisis
eksternal merupakan tujuan terhadap tinjauan terhadap lingkungan yang menghasilkan data
mengenai berbagai ancaaman (threaths) dan peluang (opportunities). Sedangkan analisis
internal merupakan tinjauan terhadap berbagai kekuatan (streght) dan kelemahan (weakness)
dalam perusahaan itu sendiri. Kombinasi dari kedua hal inilah yang merupakan bahan bagi
pengambil kebiajakan untuk menyusun strategi perusahaan. Lazimnya, proses analisis ini
disebut analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threaths).
Menurut Robbins (dalam Kusdi, 2009:90) ada empat dimensi pokok yang terkandung
dalam strategi yaitu:
1. Inovasi
Strategi inovasi secara khusus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
mengutamakan inovasi sebagai sumber keunggulan bersaing. Tidak semua
perusahaan atau perusahaan melakukan strategi inovasi, tetapi pada saat-saat tertentu
barangkali strategi ini dirumuskan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Misaalnya, perombakan bersifat khusus dalam rangka memperbaiki pelayanan.
2. Diferensiasi Pasar
Strategi diferensiasi pasar ditunjukan untuk menciptakan loyalitas konsumen melalui
suatu produk atau jasa yang bersifat unik, dalam arti berbeda dai yang telah ada
dipasar. Straategi ini tidak mesti dengan menciptakan produk atau jasa yang berkelas
tinggi atau mahal, melaainkan sesuatu yang memiliki nilai tambah yang berbeda dari
produk-produk atau jasa yang sudah ada. Strategi ini biasanya diperkuat dengan iklan,
segmentasi pasar, dan permainan haarga (pricing).
3. Jangkauan (Breadth)
Strategi jangkauan adalah penetapan ruang lingkup pasar yang akan dilayani oleh
perusahaan: ragam atau jenis konsumen, cakupan geografisnya, dan jenis produk
aatau jasa yaang akan ditawarkan. Ada perusahaan yang sengaja memilih fokus
jangkauan yang terbaatas, misalnya hanya untuk kategori konsumen, wilayah, atau
produk dan jasa tertentu, ada pula yang mengembangkan jangkauan seluas-luasnya
dnegan tujuan mengusai pangsa pasar.
4. Pengendalian biaya (cost-control)
Strategi pengendalian biaya adalah sejauh mana perusahaan mengontrol biaya atau
anggaran secara ketat. Strategi ini penting, khususnya ketika pengelola perusahaan
harus mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai secara maksimum
tujuan-tujuan perusahaan.

Jenis-jenis (tingkatan) strategi yaitu:


1. Strategi korporat (corporate strategy atau corporate-level srtategi).
Tujuan dari strategi korporat adalah mengidentifikasi dan mengimplementasikan
sinergi di antara bisnis. Sanchez dan Heene (dalam Kusdi, 2009:94). Keuntungan
ditingkat korporat adalah berupa; (1) penekanan biaya (cost reductions); (2) perbaikan
produk atau proses; (3) peningkatan kecepatan.
Strategi ini untuk menjalankan misi yang telah kita siapkan dalam perusahaan tersebut
sesuai dengan bidang yang telah menjadi bagiannya. Strategi ini biasa disebut dengan
Grand Strategy karena akan menjadi akibat sangat fatal ketika kita salah dalam
menjawab misi dari sebuah perusahaan baik dari kata-kata maupun kebiajkan yang
ditearpkan dalam perusahaan.
2. Strategi level bisnis (bussiness-level strategi).
Perusahaan multi bisnis, masing-masing divisi akan mengembangkan strateginya
sendiri berkaitan dengan produk dan seterusnya. Titik beratnya adalah memperkuat
daya saing unit bisnis.
3. Strategi level fungsional (functional-level strategy).
Fungsi pemasaran, sebagai contoh tentu perlu merumuskan sendiri cara-cara
operasional terbaik dalam rangka memasarkan produk-poduk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Demikian pula fungsi-fungsi lain, seperti fungsi produksi,
keuangan, penjualan (sales), pembelian (purchasing) dan lain-lain. Fokusnya adalah
pada efisiensi . artinya setiap fungsi perlu merumuskan cara-cara yang paling efisien
dalam mencapai berbagai sasaran yaang ditetapkan padanya.
Dalam pengelolan perusahaan dilakukan dengan penyusunan serangkaian strategi
berdasarkan keempat perspektif tersebut:
1. Strategi finansial, yaitu strategi mengelolah pertumbuhan, tingkaat keuntungan, dan
risiko ini merupakan strategi yang dilihat dari kacamata pemilik perusahaan atau
pemegang saham.
2. Strategi pelanggan, yaitu strategi untuk menciptakan nilai dan diferensiasi produk
strategi ini dilihat dari kacamata pelanggan.
3. Strategi proses internal, yaitu penentuan prose-proses internal strategis yang mampu
untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemilik saham.
4. Strategi learning and growth, yaitu strategi untuk menciptakan iklim yang kondusif
bagi pembelajaran perusahaan, inovasi, dan pertumbuhan.
Berdasarkan empat perspektif yang dijalankan secara seimbang itu, perusahaan dapat
mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjang.

4. Tahap 4: Pelaksanaan Strategi


Mengimplementasikan strategi perusahaan menjadi salah satu aktivitas yang menuntut
banyak perhatian serta menghabiskan banyak waktu. Mengkonversikan rencana stratejik ke
dalam tindakan dan hasil akhir akan menguji kemampuan setiap manajer dalam
menggerakkan serta mengarahkan tindakan organisasional, memotivasi para karyawan,
membangun serta memperkuat kompetensi perusahaan dan kapabilitas kompetitifnya,
menciptakan serta memupuk iklim kerja yang kondusif, dan pada akhirnya berhasil – atau
sebaliknya gagal - dalam mencapai target yang telah ditentukan.
Dalam banyak situasi, proses mengelola pengimplementasian strategi perusahaan akan
mencakup beberapa aspek utama, dan inilah yang akan dipaparkan kepada para peserta didik
pada bagian ini, yakni:
a. Merekrut staff
b. Membangun dan memperkuat semua sumberdaya
c. Mengorganisir upaya kerja
d. Mengalokasikan sumberdaya
e. Memastikan kebijakan dan prosedur
f. Menciptakan sistem informasi dan operasi

g. Memotivasi karyawan
h. Menciptakan budaya perusahaan serta iklim kerja kondusif

i. Menampilkan kepemimpinan internal

Keberadaan manajemen strategik tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran
harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :
1. Efektif dan efisiensi
Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang diinginkan.
Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan
interaktif dan dinamis maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap/pasti.
Sebaliknya taktik adalah Tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya
berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan
kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efisiensi.
2. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur
organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting
untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala
organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan horizontal.
Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi yaitu
struktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis. Masing-masing struktur
tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
3. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh
individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang dterima sebagai nilai-nilai
yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai
tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada di
dalam lingkungan organisasi.

5. Tahap 5: Evaluasi Kinerja Dan Inisiasi Penyesuaian Korektif


Proses mengelola strategi perusahaan pada tahap ini bertujuan memonitor perkembangan-
perkembangan eksternal terbaru, mengevaluasi kemajuan-kemajuan yang dicapai, serta
melakukan perbaikan-perbaikan bila dirasa perlu. Hal-hal inilah yang sebenarnya menjadi
dasar pertimbangan bagi para eksekutif perusahaan apakah mereka akan mempertahankan
atau merubah visi, misi, tujuan, strategi dan metoda untuk mencapai strategi perusahaan
tersebut.
Pada bagian ini para peserta didik akan belajar bahwa sejauh strategi perusahaan tetap
melampaui tiga ujian strategi memenangkan persaingan, yakni

a) keunggulan kompetitif,
b) kinerja yang baik dan kuat, serta
c) perusahaan sehat, maka para eksekutif perusahaan akan cenderung memutuskan untuk
tidak merubah strategi, dan barangkali hanya diperlukan penyesuaian minor dalam rencana
stratejik.
Daftar Pustaka

Arthur Thompson, Margaret Peteraf, John Gamble, A. J. Strickland III (2012). Crafting and
Executing Strategy. Mc Graw Hill, 18th edition. (TPGS).

Dirgontoro, Crown. 2021. Manajemen Strategik Konsep, Kasus & Implementasi. Jakarta: PT
Grasindo.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant Manajemen Strategik &
Kepemimpinan. Jakarta Pusat: Ikatan Akuntan Indonesia.

Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta : Salemba Humanika

Sedarmayanti. 2014. Manajemen Strategi, Bandung : P.T Refika Aditama.

Siagan, Sondang P. 1998. Manajemen Stratejik, Jakarta : P.T Bumi Aksara.

https://manajemenproduksitanaman.wordpress.com/manajemen.strategis/

https:/tumpi.id/membuat-visi-misi-perusahaan/amp/

https://bisnisukm.com/pentingnya-visi-misi-dan-misi-perusahaan.html

Anda mungkin juga menyukai