Manajemen Strategik - Menyusun Arah Dasar Peusahaan (Kelompok 1)
Manajemen Strategik - Menyusun Arah Dasar Peusahaan (Kelompok 1)
Menyusun Arah Dasar Peusahaan : Visi dan Misi, Tujuan Dan Strategi
DISUSUN OLEH:
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
Implikasi dari Proses Penyusunan dan Pelaksanaan Strategi
b. Manfaat visi
1) Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandangan masa depan yang ingin
diwujudkan.
2) Dapat memberi arah dan mendorong anggota organisasi menunjukan kinerja baik.
3) Menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4) Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
5) Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik.
6) Menciptakan organisasi dinamis, tidak statis.
1) Pelanggan
2) Produk
3) Pasar
4) Teknologi yang digunakan
5) Komitmen terhadap pertumbuhan,keuntungan/ stabilitas.
6) Konsep perusahaan
7) Komitmen terhadap stakeholder
a. Kriteria
Merumuskan visi perusahaan dengan baik, tentu akan mampu memberikan gambaran
yang realistis dan kredibel akan masa depan yang lebih baik. Dengan visi, perusahaan juga
akan mampu menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
Sebagai sebuah penjabaran dari visi, merumuskan misi perusahaan juga harus
memperhatikan beberapa halseperti di bawah ini:
a) Pernyataan misi harus menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai
oleh perusahaan.
b) Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukan “tindakan” dan bukan
kalimat yang menunjukan “keadaan” sebagaimana perumusan visi.
c) Indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. Antara indikator visi
dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merah nya secara
jelas.
d) Misi menggambarkan tentang produk atau pelayanan yang akan diberikan pada
masyarakat.
e) Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing yang
tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi organisasi.
Apabila akan dilakukan perumusan misi yang baru, yang digali dari rumusan semula,
ada delapan hal yang harus ada, dipahami dan diterima oleh semua pihak yang
berkepentingan dalam keberhasilan organisasi. Kedelapan hal itu adalah:
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi perusahaan pada umumnya dibedakan menjadi 5
tujuan menurut “sudut pandang mereka yang berkepentingan” yaitu:
1. Tujuan kemasyarakatan (societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas perusahaan
luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan keluaran (output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam
bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang-barang konsumen, jasa-jasa bisnis
3. Tujuan sistem (system Goals), cara pelaksanaan fungsi perusahaan tidak tergantung
pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (product Goals) tujuan karakteristik produk, berbagai karakteristik
barang-barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan turunan (derived goals) tujuan digunakan perusahaan untuk meletakkan
kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain.
Proses penetapan tujuan merupakan usaha menciptakan nilai-nilai tertentu melalui
berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan perusahaan. 6 unsur dasar yang melatarbelakangi
penetapan tujuan orgnaisasi adalah:
1. Barang dan jasa yang diproduksikan akan dapat memberikan berbagai manfaat paling
sedikit sama dengan harganya
2. Barang dan jasa dapat memuasakan konsumen/langganan
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa
dengan biaya dengan kualitas bersaing
4. Kerja keras dengan dukungan sumber dayanya, perusahaan dapat beroperasi dengan
baik
5. Pelayanan manajemen akan memberikan Publik Image yang meguntungkan, sehingga
mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbang tenaganya untuk membantu
sukses perusahaan
6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept)yang dapat dikomunikasikan dan di
tularkan kepada karyawan dan pemegang saham organisas.
Terdapat tiga tujuan ekonomis yang memandu arah strategis dari hampir semua
perusahaan bisnis. Baik menyatakan secara eksplisit mengenai sasaran-sasaran ini maupun
tidak, penyataan misi mencerminkan maksud perusahaan untuk memastikan kelangsungan
hidup melalui pertumbuhan dan profitabilitas. Suatu perusahaan yang tidak dapat bertahan
tidak akan mampu memenuhi tujuan dari para pemangku kepentingannya. Sayangnya,
sasaran untuk kelangsungan bisnis, seperti juga sasaran pertumbuhan serta profitabilitas,
sering kali tidak dianggap sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan stratergis. Ketika
hal ini terjadi, perusahaan mungkin berfokus pada sasaran jangka pendek dengan
mengabaikan sasaran jangka panjang. Keinginan terhadap solusi yang cepat atau jalan keluar
yang mudah dapat menggantikan penilaian mengenai dampak jangka panjang.
Profitabilitas merupakan tujuan tetap dari suatu perusahaan bisnis. Tapi yang menjadi
kata kunci di sini adalah “jangka panjang”. Jelas sekali bahwa membuat keputusan dengan
mendasarkan pada laba jangka pendek dapat mengarah pada ketidakmampuan untuk melihat
jangka panjang yang strategis. Mengabaikan keinginan konsumen, pemasok, kreditor, ahli
lingkungan, dan badan pengatur mungkin dapat menghasilkan laba dalam jangka pendek
tetapi dalam jangka panjang, konsekuensi keuangan akan sangat mengganggu.
Dalam hal pertumbuhan, kita bisa melihat contoh pernyataan misi dari Hewlet Packard :
“Tujuan : Membatasi pertumbuhan perusahaan pada laba serta kemampuan untuk
mengembangkan dan memproduksi produk teknis yang dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan. Kami tidak berpendapat bahwa ukuran yang besar adalah penting, namun untuk
dua alasan mendasar, pertumbuhan yang berkesinambungan adalah penting bagi kami untuk
mencapai tujuan yang lain. Pertama, kami melayani segmen masyarakat teknologi yang
tumbuh dan berkembang dengan pesat. Jika perusahaan statis maka bisa kehilangan pasarnya.
Kedua, pertumbuhan adalah penting untuk menarik dan mempertahankan individu-individu
yang berkualitas”.
g. Memotivasi karyawan
h. Menciptakan budaya perusahaan serta iklim kerja kondusif
Keberadaan manajemen strategik tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran
harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :
1. Efektif dan efisiensi
Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang diinginkan.
Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan
interaktif dan dinamis maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap/pasti.
Sebaliknya taktik adalah Tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya
berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan
kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efisiensi.
2. Pertumbuhan dan Struktur Organisasi
Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur
organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting
untuk tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala
organisasi berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan horizontal.
Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi yaitu
struktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis. Masing-masing struktur
tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
3. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh
individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang dterima sebagai nilai-nilai
yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai
tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada di
dalam lingkungan organisasi.
a) keunggulan kompetitif,
b) kinerja yang baik dan kuat, serta
c) perusahaan sehat, maka para eksekutif perusahaan akan cenderung memutuskan untuk
tidak merubah strategi, dan barangkali hanya diperlukan penyesuaian minor dalam rencana
stratejik.
Daftar Pustaka
Arthur Thompson, Margaret Peteraf, John Gamble, A. J. Strickland III (2012). Crafting and
Executing Strategy. Mc Graw Hill, 18th edition. (TPGS).
Dirgontoro, Crown. 2021. Manajemen Strategik Konsep, Kasus & Implementasi. Jakarta: PT
Grasindo.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant Manajemen Strategik &
Kepemimpinan. Jakarta Pusat: Ikatan Akuntan Indonesia.
https://manajemenproduksitanaman.wordpress.com/manajemen.strategis/
https:/tumpi.id/membuat-visi-misi-perusahaan/amp/
https://bisnisukm.com/pentingnya-visi-misi-dan-misi-perusahaan.html