Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

MATA KULIAH : Teori Akuntansi


HARI / TANGGAL : Senin / 21 November 2022
WAKTU : 18.40 – 21.10
KELAS : KA01
SIFAT UJIAN : Tutup Buku
DOSEN PENGUJI : Dr. Ria, SE., M.Ak., CMA
NAMA MHSW : Dody Setiawan
NPM : 1831 1234 0340 171

1. Teori – teori yang bertujuan untuk memberikan pada kerangka keseluruhan untuk
semua masalah akuntansi dan dikembangkan secara empiris, mereka diberi label
‘ilmiah umum’. Metode ilmiah umum memunculkan publikasi terkenal, kajian
independen dari prinsip akuntansi dan merilis sebuah pernyataan prinsip akuntansi.
Bagaimana prosedur akuntansi diarahkan kepada segmen dari praktik akuntansi yang
menuntut profesi akuntansi harus lebih peduli, Jelaskan?
2. Teori normatif mengadopsi tujuan (yang ideal) sikap dan kemudian menentukan cara
mencapai tujuan yang dinyatakan. Mereka memberikan resolusi tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan mereka yang telah disebutkan. Jelaskan perbedaan
antara teori normative dengan teori positif?
3. Teori akuntansi Perilaku cenderung berfokus pada pengaruh psikologis dan sosiologis
pada individu dalam penggunaan dan / atau penyusunan akuntansi. Bagaimana teori
akuntansi dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi dan praktisi, Jelaskan?
4. Pendekatan induktif untuk pengembangan teori akuntansi adalah cara yang populer
untuk belajar keterampilan akuntansi sampai cukup akhir-akhir ini, akuntan yang telah
dilatih dengan magang atau diberi artikel untuk berlatih akuntan selama beberapa tahun.
Seberapa penting pendekatan induktif bagi para peneliti di bidang akuntansi, apakah
pendekatan ini masih relevan dengan perkembangan akuntansi saat ini, Jelaskan?
5. Bagaimana menurut pandangan anda apakah akuntan perlu regulasi yang jelas dan
berkredibilitas? bagaimana implementasi dari aturan PSAK yang digunakan di
Indonesia, serta negara Indonesia menganut sistem apa, Jelaskan?

Jawaban:

3. Dalam praktiknya, akuntansi memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam aktivitasnya
sehingga digunakan dan diterapkan sebaik mungkin agar bisa mencapai tujuan- tujuan
tersebut, seperti berikut ini:
1. Dapat menjadi data untuk melakukan evaluasi dan menjelaskan prinsip akuntansi
2. Hasil akuntansi bisa menyederhanakan sesuatu yang kompleks dan menyeluruh
3. Dapat memecahkan masalah secara lebih tepat
4. Dapat memprediksi sesuatu yang akan terjadi dalam jangka waktu dan kondisi
tertentu
5. Bisa membantu mengidentifikasi, menjelaskan, sampai menyimpulkan bentuk
fenomena dalam bidang akuntansi

2. Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan


kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi
yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang. Teori akuntansi
positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah untuk
menjelaskan dan memprediksi praktik-praktik akuntansi.
Teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subjektif, sehingga tidak dapat
diterima begitu saja dan harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat.

5. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan berkewajiban untuk


melaksanakan penugasan dari penerima jasa, selama penugasan tersebut sejalan
dengan prinsip integritas dan objektivitas.

Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar etika
profesi akuntansi yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International Federation
of Accountants, badan pengatur dan pengaturan perundang-undangan yang relevan. Ada lima
jenis PSAK yang berlaku dan digunakan oleh perusahaan maupun pemerintahan di Indonesia,
diantaranya SAK-IFRS, SAK-ETAP, SAK-Syariah, SAK-EMKM, dan SAP.
Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan berdasar
prinsip etika profesi.

1. Etika profesi akuntansi yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku atau perbuatan baik
dan buruk manusia sejauh yang dapat memahami oleh pikiran manusia terhadap
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus sebagai akuntan.
Tanpa kode etik, seorang akuntan dapat saja langsung memberhentikan.
Dalam prinsip etika profesi akuntansi, skandal yang bertentangan dengan kode etik
merupakan masalah besar.

Itulah sebabnya Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengeluarkan kode etik yang harus
dipatuhi oleh akuntan.
Terdapat delapan prinsip dasar etika profesi akuntansi yang harus memahami oleh
setiap akuntan yang menjalankan pekerjaannya.
Berikut adalah poin-poin dari prinsip etika, kode etik profesi akuntansi dan
penjelasannya:

a. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan
menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

b. Standar Teknis

Setiap kegiatan harus mengikuti standar teknis dan standar profesional yang relevan
berdasar prinsip etika profesi.

c. Kepentingan Publik

Anggota akuntan profesional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan


kepada publik, menghormati kepercayaan publik serta menunjukkan sikap
profesionalisme.

d. Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus


memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

e. Kerahasiaan Akuntan

Mengingat akuntan adalah profesi yang berhubungan langsung dengan data keuangan
maupun akuntansi, maka sudah sepatutnya harus mampu memegang prinsip etika
kerahasiaan.

f. Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan
dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang memberikan
anggota.

g. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Kompetensi adalah salah satu penjamin mutu dan kualitas layanan dari seorang
profesional di bidang jasa.

4. Tidak seperti pendekatan deduktif, dalam pendekatan induktif ini kebenaran dan
kepalsuan dalil tidak tergantung pada dalil lainnya, tetapi harus melalui pengujian empiris.
Dalam pendekatan induktif kebenaran suatu dalil tergantung pada pengamatan terhadap
contoh yang cukup dari hubungan kasus yang berulang-ulang dan seragam.

Anda mungkin juga menyukai