NIM : 856684149
MODUL 4 Faktor dan Kondisi yang Mempengaruhi Sosial, Emosional dan Karakter
Anak
Sedangkan factor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial anak ada tiga yang
utama, yaitu :
Terdapat 3 kondisi utama yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak, yaitu :
1. Kondisi fisik
2. Kondisi psikologis
3. Kondisi lingkungan
Apabila kondisi keseimbangan tubuh terganggu karena kelelahan, kesehatan yang buruk atau
perubahan yang berasal dari perkembangan, mereka akan mengalami emosi yang meninggi.
Pengaruh psikologis yang penting, antara lain terkait dengan kerja inteligensi, aspirasi dan
kecemasan.
Kondisi lingkungan, seperti ketegangan yang terus-menerus dari lingkungan, jadwal yang
ketat, dan terlalu banyaknya pengalaman menggelisahkan yang merangsang anak secara
berlebihan dan mengganggu perilaku sosial emosional anak.
A. Faktor utama yang berpengaruh dalam perkembangan karakter, moral dan perilaku
individu adalah sebagai berikut :
1. Keturunan (heredity)
2. Pengalaman anak usia dini (early shildhood experience)
3. Pemodelan oleh orang dewasa dan lebih tua (modeling by important adults and
older youth)
4. Pengaruh rekan (peer influence)
5. Kondisi umum fisik dan lingkungan sosial (the general physical and sosial
environment)
6. Media komunikasi (the communications media)
7. Materi yang diajarkan di sekolah-sekolah dan lembaga lain (what is taught in the
schools and other institutions)
8. Situasi khusus dan peran yang memancing perilaku tertentu (specific situations
and roles that elicit corresponding behavior)
B. Perkembangan karakter pada setiap individu dipengaruhi oleh factor-faktor internal
dan eksternal.
1. Factor internal adalah factor yang berkaitan dengan factor bawaan (nature) dan
factor yang ada di dalam diri seseorang.
2. Fakor eksternal adalah yang mempengaruhi perkembangan karakter bersumber
dari factor luar diri, dalam hal ini dipengaruhi oleh factor lingkungan (narture)
C. Ciri lembaga PAUD yang menerapkan prinsip-prinsip pendidikan karakter terhadap
anak didiknya adalah sebagai berikut.
1. Senantiasa mempromosikan nilai-nilai etika sebagai dasar karakter yang baik.
2. Berupaya menanamkan karakter secara komprehensif yang mencakup pemikiran,
perasaan dan perilaku.
3. Mempromosikan nilai-nilai karakter secara proaktif melalui semua bagian dari
kehidupan dan kegiatan lembaga PAUD.
4. Adanya kepedulian terhadap seluruh anggota mesyarakat lembaga PAUD.
5. Memberikan kesempatan pada setiap anak untuk senantiasa bertindak sesuai nilai
moral/karakter.
6. Kurikulum karakter dilaksanakan secara bermakna dan menentang serta
menghargai setiap anak.
7. Ada upaya mengembangkan ‘motivasi instinsik’ pada setiap anak dalam
menanamkan karakternya.
8. Memiliki professional (pendidik, guru) yang mampu memberikan contoh nilai
karakter dan moral.
9. Mengembangkan kepemimpinan moral dari para pendidik dan peserta didik.
10. Merekrut orang tua dan anggota masyarakat sebagai mitra penuh dalam
pengembangan karakter anak.
11. Lembaga mengevaluasi perkembangan dan kemajuan karakter peserta didik dan
juga kemajuan karakter pendidik, guru, dan stafnya.
Tugas terpenting bagi para guru dalam pengembangannya adalah ia harus memahami
rambu-rambunya dan kekhasankecerdasan emosional agar tidak tergelincir pada penyediaan
lingkungan belajar yang kurang sesuai atau bahkan keliru. Secara khusus, hendaklah guru
menguasai tindakan-tindakan prinsip, diantaranya :
Adapun arahan pematangan dan belajar, keduanya sama. Dari sisi emosi, arah
pematangan belajar ingin mengantarkan anak pada kestabilan, sedangkan dari sisi sosial ingin
mengantarkan pada kematangan dalam bersosialisasi.
Penyelenggaraan pendidikan prasekolah atau pendidikan anak usia dini akan cukup
berhasil jika berlandaskan Developmentally Appropriate Practices atau disebut DAP.
DAP adalah program pengembangan anak yang berbasis pada perkembangan anak
dan kebutuhannya, berdasarkan pada karakteristik kebutuhan anak. Jika menggunakan DAP,
perencanaan kegiatan pembelajaran untuk anak TK harus berpusat pada anak, bukan pada
guru.