Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dewa Made Aditya Nugraha Mardani

NIM : 045243081
Tugas : Tugas 2 Pendidikan Kewarganegaraan

Tugas.2

Soal 1 (skor 25)

Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau dengan negara yang
lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di suatu
bangsa.

Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah contoh
identitas nasional yang ada di Indonesia!

JAWAB

Seperti hal nya pada manusia, yang mana setiap individunya memiliki identitas yang
berbeda dengan individu lainya. Setiap Negara pun juga memiliki identitas nasional yang
berbeda-beda. Identitas ini tentunya berguna untuk membedakan setiap negara. Setiap negara
yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional.
Jawabannya sudah jelas, identitas ini digunakan agar negara tersebut dapat dikenali oleh negara
dan bangsa lain. Identitas nasional merupakan sebuah rancangan buatan karena identitasnasional
ini dibuat, dan disepakati oleh warga masyarakat yang tinggal dari suatu bangsa sebagai
identitasnya yang melekat pada dirinya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai identitas yang telah lama melekat dari
nilai-nilai budaya yang ada diberbagai daerah yang kemudian menjadi suatu kesatuan utuh dalam
sebuah negara. Identitas nasional di Indonesia juga tercipta dari berbagai macam faktor seperti
agama yang menciptakan ideologi yang menciptakan sebuah identitas, tokoh bangsa dan
pemimpin bangsa yang berperan penting yang dianggap sebagai simbol persatuan dan sejarah
bangsa yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap masa lalu yang telah
dialaminya. Identitas nasional bertujuan untuk mempertahankan kesatuan sebuah negara,
pembeda dari negara lain, landasan negara, dan alat pemersatu bangsa. Identitas nasional juga
mampu menjaga eksistensi dan keberlangsungan hidup berbangsa. Artinya dimilikinya sebuah
identitas nasional ini akan menjadikannegara bangsa memiliki kewibawaan dan kehormatan.

Keberagaman budaya bangsa Indonesia yang menjadi ciri dimata dunia dan menjadi
sebuah kewibawaan dan kehormatan bangsa. Dari sini bisa disimpulkan Identitas nasional
menjadikan sebuah kehormatan tersendiri yang kemudian dapat mempersatukan keberagaman
masyarakat Indonesia.
Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Rosmawati dan HasanalMulkan,
jelaskan bentuk-bentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:

 Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.


 Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
 Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
 Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
 Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
 Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.
 Konstitusi negara, yaitu UUD 1945.
 Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu definisi identitas nasional yang ada dalam
BMP MKDU4111!)

Soal 2 (Skor 25)

Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila mempunyai nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara serta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Sila-sila dalam Pancasila mempunyai keterkaitan dan membentuk sebuah hirarki pyramidal.
Oleh karena itu, Pancasila mempunyai makna yag mendasar dan tidak dapa dipisahkan satu
dengan yang lainnya.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan sila-sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

JAWAB

Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang berada di dalam waktu, pasti memiliki proses,
penjadian artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada, sehingga dapat dikatakan mempunyai
permulaan, Proses menjadinya ada itu disebabkan oleh sesuatu yang lain yang dinamakan asal
mula atau sebab musabab. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pernah tidak ada, maka
mempunyai hal lain yang mengadakan disebut asal mula atau sebab. Pancasila itu terdapat dalam
hukum dasar Negara kita yang tertinggi, yaitu Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yang merupakan naskah penjelasan terperinei dari proklamasi
kemerdekaan.

Seperti hal nya yang lain setiap sesuatu sudah dipastikan memiliki asal mula,demikian
juga Pancasila tidak ada secara begitu saja, namun keberadaannya memiliki asal mula. A.T.
Soegito (1999: 29-33) menjelaskan, bahwa Notonagoro ketika membahas asal mula Pancasila
dasar filsafat Negara mengatakan bahwa pembicaraan mengenai asal mula Paneasila memiliki
pengaruh yang sangat penting terhadap kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat atau dasar
kerohanian Negara.

Causa Pancasila atau yang bias disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi
beberapa causa. Causa materialis atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula bentuk,
causa efisien atau asal mula karya, dan causa finalis atau asal mula tujuan. Sebenarya keempat-
empat asal mula memiliki kedudukan yang sama-sama penting, dalam arti tidak dapat diabaikan.
Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, semua
elemen yang ada diadopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal mula bahannya
terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya sehingga pada
hakikatnya nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasilaa dalah digali dari bangsa Indonesia
sendiri yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila
adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang
perlu mendapatkan garis bawah, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila
merupakan kristalisasi nilai- nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak
diakomodasikan. Jika kita Bersama secara rinci dan seksama, maka tidak dapat dipungkiri dalam
kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baikdan berat sebelah, seperti terlalu individual
atau sebaliknya terlalu sosial,sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau sebaliknya
mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya mencari jalan tengah
di antara kedua kutub itu.

Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam zaman kerajaan majapahit dan
sriwijaya, Namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara konkrit yang mana sila nya
juga diambil dari pola berkehidupan masyarakat yang ada juga pada zaman tersebut.
Disimpulkan bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan dan dipikir mendalam melalu proses
pemikiran yang panjang dari berbagai macam unsur asal mula atau yang disebut causa, hingga
terlahir dan di resmikan pada hari yang setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran Pancasila,
yaitu pada 1 Juni 1945.

Untuk menerangkan keberadaan dan hakikat Pancasila, digunakan berbagai pendekatan,


Dalam merenungkan Pancasila secara filosofis itu para pemikir tidak hanya berhenti pada
perumusan Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga memikirkan bagaimana Pancasila yang
sudah dirumuskan menjadi rumusan filsafat yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan dalam
kehidupan konkret dalam bidang kenegaraan clan kemasyarakatan. Dalam hal ini mereka
menyebut istilah transformasi Pancasila. Masing-masing dengan menggunakan dimensi yang
sesuai dengan dimensi yang digunakan waktu mereka merumuskan Pancasila formal tersebut
(Suwarno, 1993: 80-81).

Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan asal mula-asal mula atau
sebab - sebab sebagai berikut: asal mula langsung dan asal mula tidaklangsung. Pembagian asal
mula menjadi langsung dan tidak langsung didasarkan atas hubungannya dengan proses
menjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Asal mula langsung meliputi pembahasan-
pembahasan menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan yang menunjukkan aspek
langsung menjadinya Pancasila sebagai dasar negara. Asal mula tidak langsung lebih menunjuk
pada aspek bahan dalam dimensi historis masa lampau khususnya yakni sebelum kemerdekaan,
tidak dihubungkan dengan kegiatan secara langsung dengan proses pembahasannya di sekitar
proklamasi Diharapkan dari pengetahuan kita tentangasal mula Pancasila ini, menjadikan
individu lebih mendalami lagi sila-sila Pancasila dan tidak enggan untuk menjalankannya dalam
kehidupan sehari-hari.

(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang sila-sila Pancasila di BMP
MKDU4111

Soal 3 (Skor 25)

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam Pancasila
dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam kehidupan
bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

JAWAB

Dalam sepanjang sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sebagai


pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan masyarakat sejak sebelum Pancasila
sebagai dasar negara dirumuskan dalam satu system nilai. Terbukti pada zaman dulu wilayah,
wilayah di Nusantara memiliki beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakatnya sebagai
contoh kepercayaannya terhadap Tuhan, rasa toleransi sikap gotong royong, musyawarah,
solidaritasnya dan lain lain, Nilai yang ada sebelumnya tersebut menjadi bekal hingga
terbentuknya rumusan rumusan yang dibahas oleh beberapa orang yang kemudian disahkanya
Pancasila.

Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai nilai yang ada beberapanya masih kita temui dalam
masyarakat, masyarakat bangsa yang ada sebagai contoh masih banyaknya yang mempercai
adanya Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat bangsa Indonesia juga masih banyak yang
mempraktikkan toleransi, gotong royong, musyawarah mufakat dan lain sebagainya. Namun
yang atut disesali segian dari masyarakat bangsa kita ada yang mengabaikan nila tersebut,
sehingga munculnya masalah- masalah yang serius. Seperti masih ditemuinya masyarakat yang
enggan membayar pajak, yang man sebesar 83,5% penerimaan negara itu dari pajak. Namun
opnum yang wajib pajak baik itu pajak perorangan maupun pajak badan masih belum sadar
dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Sebagai contohnyalainnya korupsi, berdasarkan data
dari Transparency Internasional dari 188 negara pada tahun 2019, negara indonesia masih
menduduki peringkat ke 85 dalam urutannegara paling korup di dunia. Dari 2 kasus diatas
artinya para oknum masih mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi pedoman hidup
bernegara saat ini yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi nilainya kita akan
mengalami masalah yang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah dipastikan ekonomi
bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari kehimpitan ekonomi tersebut menjadikan
bangsa memili hutang-hutang yang cukup besar, tidak meratanya ekonomi negara, dan untuk
masyarakat kebawahakan rawan terjadinya tindakan kriminal.

Untuk mengintemalisasikan nillai Pancasila pada generasi muda khususnya pada mahasiswa dan
pelajar sebagai tombak estafet perjuangan nasib bangsa ataupun kepada masyarakat yang luas
perlu diberikan motivasi, dorongan, dan pemahaman tentang manfaat dari pelaksanaan kegiatan-
kegiatan positif yang salah satu kegiatan tersebut adalah internalisasi atau penanaman nilai-nilai
Pancasila yang meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah,
sertakeadilan, serta kegiatan yang bermanfaat lainnya. Menurut (Supriadi, Matnuh & Mitha,2014)
internalisasi merupakan suatu proses penanaman sikap yang fokuslangsung kepada pribadi
seseorang melalui pengajaran untuk menimbulkan kesadaran tentang nilai-nilai, sehingga generasi
muda tersebut dapat menerapkandalam kehidupan sehari-hari. Umumnya internalisasi nilai ini
lebih mengarahkan orang kepada pribadi yang lebih baik, sebagai contoh ialah dengan
berpartisipasi dalam penyuluhan kegiatan anti narkoba, mengikuti pengajian rohani,
sertamengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, schingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam diri
seseorang dan terus berkembang menjadi sebuah kebiasaan.

Berdasarkan temuan proses intemalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor penghambat


proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai
Pancasila. Proses internalisasi nilai-nilai Pancasila, yaitu dari melalui proses pembelajaran,
proses pembiasaan, proses keteladanan. Faktor penghambat internalisasi nilai-nilai Pancasila pun
bisa melalui faktorinternal adalah kurangnya motivasi dari dalam diri masyarakat yang enggan
berpartisipasi dalam proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor eksternal, yaitu pada
lingkungan masyarakat yang kurang terjalinnya kerjasama antara masyarakat.

Pancasila merupakan falsafah hidup yang didalamnya memuat perihal norma-norma.


Menurut Sunoto (1985 : 6), inti dari isi sila-sila pancasila pada hakikatnya merupakan norma
paneasila. Norma pancasila ini meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Sebagai suatu postulat, makanorma pancasila harus menjadi tolak ukur bagi seluruh
penilaian terhadap segalakegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di Indonesia.
Hakikat isi pancasila merupakan norma dan tolak ukur bagi segala kegiatan kenegaraan,
kemasyarakatan, dan perorangan yang menyangkut nilai etika atau kesusilaan atau baik buruk.
Dikatakan bermoral atau berkesusilaan atau beretika jika sesuai dengan memenuhi syarat tolak
ukur tersebut. Sila-sila dalam paneasila sudah semestinya perlu diinternalisasikan ke dalam
sendi-sendi pemahaman masyarakat, dihayati oleh setiap masyarakat pelayan public,
diimplementasikan dalam setiap kegiatan masyarakat.

(Perunjuk: silahkan baca dan pahami terlebih dahulu tentang Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa yang ada di BMP MKDU4111)

Soal 4 (Skor 25)

Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai sumber
dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

JAWAB

Menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada hakikatnya kepribadian
adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain. Namun secara umum kepribadian adalah
keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kama
kepribadian sendiri adalah tergolong sifat, maka macam kepribadian yang sehat adalah mampu
menerima tanggung jawab, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang contoh yang
tidak sehat seperti mudah marah atau tersinggung, menunjukkan ke-khawatiran atau kecemasan
berlebih, sering merasa tertekan stress atau depresi. Dapat disimpulkan bahwa kepribadian
bangsa Indonesia adalah refleksi dari perubahan dan perkembangan dari masa ke masa yang
perubahan terjadi pada lingkungan masyarakat yang ada. Pancasila digali dari budaya bangsa
Indonesia sendiri yang sudah ada berabad abad lamanya. Oleh karna itu Pancasila adalah
kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri yang hanya dimiliki bangsa Indonesia sejak
keberadaannya sebagai sebuah bangsa.

Menurut Dewan Perancang Nasional, kepribadian Indonesia dimaksud sebagai


keseluruhan ciri has bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang
lain. Dimana keseluruhan citi khas tersebut adalah bentuk pencerminan dari garis pertumbuhan
dan perkembangan bangsa indonesia sepanjang masa.

Sejak | Juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting sebagai dasar dan landasan
kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya memiliki nilai kehidupan yang harus diamalkan
semua warga negara Indonesia. Pancasila sebagaikepribadian bangsa Indonesia mengandung
makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-
sila dari Pancasila.Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristali ilai yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanan-keagamaan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan-demokrasi, dan nilai keadilan sosial.

Adapun yang dimkasud Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dicontohkan


seperti diantaranya adalah gotong royong. Gotong royong sendiri merupakan sebuah aktifitas
bekerja sama-sama, tolong menolong, dan bantumembantu. Nilai yang terkandung dalam aksi
gotong royong pun sangat beragam diantaranya nilai kebersamaan. nilai kesatuan, nilai rela
berkorban, nilai tolongmenolong, dan nilai sosialisasi yang mana kepribadian ini tidak semua
negara memilikinya.

Contoh kepribadian lain yang ada dalam bangsa Indonesia dan yang paling menonjol
adalah bangsa Indonesia terkenal dengan sifat keramahan nya kepada orang lain. Masyarakat
dari zaman nenek moyang atau leluhur terdahulu memang memiliki sifat yang anggun lemah
lembut dan murah senyum, yang mana nilai keramah tamahan tersebut masih dipelihara turun
menurun hingga saat ini sehingga diadopsi atas kesepakatan bersama menjadi sebuah cerminan
diri kepribadian bangsa indonesia. Nilai yang mencerminkan semua sila yang terkandung dalam
pancasila.

Tujuan sebuah Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara
tidak lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan sila pada Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam sebuah suatu perkehidupan bangsa yang
aman, tertib, dan dinamis, serta masuk dalam lingkunga pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dandamai.

Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga
masyarakat, Karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar sumber pada budaya dan
pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan semata-mata hanyalah sebuah karangan saja
kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi kepribadian hidup
bangsa yang sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan
dirumuskan oleh para penditi negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara
Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai
kepribadian bangsa Indonesia, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Dengan demikian
Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah
bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa
Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman dari pandangan hidup
bangsa Indonesia.
(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu tentang kedudukan Panacsila sebagai
kepribadian bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari yang ada di dalam BMP
MKDU4111)

Anda mungkin juga menyukai