Disusun Oleh :
Puji dan syukur hanya bagi Allah Swt, Rabb semesta alam. Tidak ada daya
dan upaya selain darinya. Semoga kita selalu di limpihkan rahmat dan karunianya
dalam mengarungi kehidupan ini. Salawat dan salam selalu dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga sahabat dan orang-orang mengikutinya
sampai akhir zaman di manapun mereka berada. Alhamdulillah dari izin dan
kehendak darinyalah, sehingga dapat kami selesaikan. Makalah ini berjudul
“Pandangan Filsafat Pendidikan Islam tentang Ilmu Pengetahuan”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mengelolah untuk
menguasai jagad raya ini. Persoalan apa sebenarnya ilmu pengetahuan
(ontologi) telah menjadi perdebatan antara kaum materialis dan kaum idealis.
Kaum materialis hanya mengenal ilmu pengetahuan yang bersifat empiris.
Sedangkan menurut kaum idealis, termasuk islam, ilmu pengetahuan bukan
hanya diperoleh dengan perantara akal dan indera yang bersifat empiris saja,
tetapi ada pengetahuan yang bersifat immateri, yaitu ilmu pengetahuan yang
berasal dari Allah sebagai Khaliq (pencipta) pengetahuan tersebut.
Al-Qur’an di samping mengandung petunjuk-petunjuk dan tuntunan-
tuntunan yang bersifat ubudiyah dan akhlaqiyah (moral), juga mengandung
petunjuk-petunjuk yang dapat dipedomani manusia untuk mengolah dan
menyelidiki alam semesta.
Intuisi disebut juga makrifah yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan
melalui pencerahan dan penyinaran. Istilah ini sering disebut iluminasi. Dalam
islam makrifah diperoleh lewat perenungan dan penyinaran dari tuhan.
Adapun fungsi ilmu pengetahuan secara umum adalah:
1. Untuk berubudiyah kepada Allah.
2. Untuk dapat membedakan antara hak dan yang bathil, yang salah dan yang
benar.
3. Sebagai modal untuk mencapai kebenaran dan kebahagian hidup di dunia
dan akhirat.
Dalam teks-teks Islam Qur'an dan Sunnah- dijelaskan tentang sumber
dan alat pengetahuan: yaitu Indra, akal dan Hati. Sasaran pendidikan adalah
manusia sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia
menjadi tugas pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang tercantum diatas, maka penulis memiliki
kehendak untuk membahas tentang :
1. Apakah Hakikat Ilmu Pengetahuan?
1
2. Apakah Al-Qu’an Memerintahkan Manusia Untuk Mencari Ilmu?
3. Bagaimanakah Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan?
4. Apakah Sumber dan Fungsi Ilmu Pengetahuan?
5. Bagaimana Implikasi Ilmu Pengetahuan Dalam Pendidikan?
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam membuat makalah ini,
adalah guna untuk memenuhi tugas Pandangan Filsafat Pendidikan Islam
Terhadap Ilmu Pengetahuan, selain itu juga berguna untuk Untuk mengetahui
definisi lmu pengetahuan dan pengembangannya dalam perspektif filsafat
pendidikan islam dan untuk menambah wawasan kita dalam mendalami suatu
ilmu yang tentunya sangat berguna bagi kehidupan kita.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya: "Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai
telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya
3
bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada."
(QS. Al-Hajj: 46)
ٍ ار اَل ٰ ٰي
ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَاب ِ َف الَّ ْي ِل َوالنَّه
ِ اختِاَل ِ ْت َوااْل َر
ْ ض َو ِ اِ َّن فِ ْي َخ ْل
ِ ق السَّمٰ ٰو
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal," (QS.
Ali Imran: 190)
2. Al-Qur'an menyuruh manusia meneliti alam semesta
Alam semesta merupakan realitas yang dihadapi manusia, yang
sampai kini baru sebagian kecil yang dapat diketahui dan diungkap oleh
manusia. Bagian terbesar masih merupakan suatu misteri, yang tidak dikenal
oleh manusia betapapun kemajuan yang telah mereka capai dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Al-Qur'an menyuruh manusia meneliti alam semesta ini adalah agar
manusia mengetahui tanda-tanda kekuasaan Allah dan rahasia Allah dan
rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya demi kepentingan manusia
sendiri. sebab tanpa meneliti dan mengkaji alam itu manusia tidak akan
memperoleh kemajuan dalam hidupnya. Kebutuhan manusia di dunia ini
semakin lama semakin bertambah banyak. Apalagi manusia semakin
berkembang biak memadati bumi sehingga mereka harus berjuang untuk
mengatasi berbagai problema yang diakibatkan oleh pertumbuhannya itu.
Salah satu dari akibat itu adalah berkurangnya sumber-sumber
kehidupan di alam yang sudah diketahui oleh manusia. Oleh karenanya,
manusia harus berupaya dengan sekeras-kerasnya untuk menemukan sumber-
sumber baru buat kelanjutan hidup mereka.
Diantara ayat-ayat yang menyuruh untuk meneliti alam semesta ini,
yaitu firman Allah SWT ;
ُ ض َۗو َما تُ ْغنِى ااْل ٰ ٰي
َت َوالنُّ ُذ ُر ع َْن قَوْ ٍم اَّل يُْؤ ِمنُوْ ن ِ قُ ِل ا ْنظُرُوْ ا َما َذا فِى السَّمٰ ٰو
ِ ْت َوااْل َر
Artinya : "Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi.
tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". (QS. Al-Yunus: 101)
ي اِ ٰلٓى اَ َج ٍل
ْٓ س َو ْالقَ َم ۖ َر ُك ٌّل يَّجْ ِر
َ ار َويُوْ لِ ُج النَّهَا َر فِى الَّ ْي ِل َو َس َّخ َر ال َّش ْم
هّٰللا
ِ َاَلَ ْم تَ َر اَ َّن َ يُوْ لِ ُج الَّ ْي َل فِى النَّه
ُّم َس ّمًى َّواَ َّن هّٰللا َ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ َخبِ ْي ٌر
4
Artinya: "Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah
memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam
dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai
kepada waktu yang ditentukan, dan Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Luqman: 29)
َت لِّقَوْ ٍم يَّ ْعقِلُوْ ۙن ٌ ۢ س َو ْالقَ َم َر ۗ َوالنُّجُوْ ُم ُم َس َّخ ٰر
ٍ ت بِا َ ْم ِر ٖه ۗاِ َّن فِي ٰذلِكَ اَل ٰ ٰي َ َو َس َّخ َر لَ ُك ُم الَّ ْي َل َوالنَّهَا ۙ َر َوال َّش ْم
Artinya: "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-
Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya)", (QS. An-Nahl: 12)
5
Artinya: "Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang
sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati".
(tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji
yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui" (QS.
An-Nahl: 38)
6
E. Implikasi Terhadap Pendidikan
Dengan memperhatikan motivasi al-Qur'an untuk menuntut ilmu, cara-
cara mendapatkan ilmu dalam Islam, dan al-Qur'an sebagai sumber ilmu
pengetahuan, maka lembaga pendidikan Islam harus selalu menggali ilmu
pengetahuan yang terdapat di dalam al-Qur'an.[7] Al-Qur'an tidak ubahnya
seperti suatu samudera ilmu pengetahuan, makin sanggup manusia
mengarunginya semakin banyak hasil yang diperolehnya. Di dalam pengetahuan
ilmu lembaga pendidikan Islam harus menggali ilmu pengetahuan dari
sumbernya berupa ayat Quraniyah dan ayat Kauniyah.
Lembaga pendidikan Islam harus selalu menanamkan terhadap peserta
didiknya, bahwa usaha untuk mempelajari, menggali dan mengaplikasi ilmu
yang diperolehnya itu dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT sebagai
Khaliq (Pencipta) ilmu pengetahuan.
Karena semua ilmu tersebut bersumber dari Allah SWT, maka di mana
ilmu yang berguna untuk kehidupan di dunia dan di akhirat wajib dipelajari, dan
merupakan kurikulum pada lembaga pendidikan Islam. Oleh karena di lembaga
pendidikan Islam tidak terdapat dikotomi ilmu agama dan ilmu umum, karena
semua ilmu tiu adalah ilmu keislaman.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA