Anda di halaman 1dari 14

Nama : Ananda Putri Raissa (11020122053)

Amelia Kharisma Putri (11040122137)

Kelas : A.3

Matkul : Psikologi Umum

TUGAS 6

MEMBANDINGKAN PROSES BELAJAR DARI BERBAGAI


PERSPEKTIF TEORI BELAJAR

Definisikan apa itu belajar, mengapa individu perlu belajar?

1. Abstraksikan pengertian belajar dan mengapa individu perlu


belajar?
Cukup banyak definisi mengenai belajar yang telah
dikemukakan oleh para ahli. Seperti yang telah dikemukakan
oleh Skinner (1958:199) yang menyatakan bahwa “Countless
definition of learneing has been given”. Skinner juga
memberikan devinisi belajar “Learning is a process of
progressive behavior adaptatiori” dimana dari definisi
tersebut dapat dikemukakan bahwa belajar merupakan suatu
proses adaptasi prilaku yang bersifat progresif. Atau dapat
diartikan bahwa dari belajar akan muncul sifat progresivitas
dalam diri individu ke arah yang lebih sempurna atau lebih
baik dari keadaan sebelumnya.
Sebagai individu maka kita perlu belajar karna, 1)
belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya
perubahan perilaku. Setelah belajar, individu mengalami
perubahan dalam perilakunya, perilaku dalam arti yang luas
dapat overt behavior atau innert behavior. 2) perubahan
perilaku akibat belajar dapat aktual atau menampak, tetapi
juga dapat bersifat potensial yaitu tidak nampak pada saat itu
tetapi nampak di lain kesempatan. 3) perubahan yang
disebabkan karna belajar itu bersifat relatif permanen, yang
berarti perubahan itu akan bertahan dalam waktu yang relatif
lama. 4) perubahan perilaku baik yang aktual maupun yang
potensial yang merupakan hasil belajar, merupakan
perubahan yang melalui pengalaman atau latihan. Itu berarti
perubahan akan terjadi karna faktor kematangan yang ada
pada diri individu, bukan faktor kelelahan dan juga bukan
faktor temporer individu seperti keadaan sakit serta pengaruh
obat-obat an.

2. Uraikan bagaimana belajar itu terjadi dari 4 perpektif


A. Perspektif behavioristik
1. Ivan P Pavlov
a. Penelitian yang dilakukan
Ivan P Pavlov lebih memusatkan pada
masalsh refleks, karena itu pavlov lebih disebut
dengan psychoreflexology. Pavlov dalam
penelitiannya menggunakan anjing sebagai
binatang uji coba. Penelitian yang didapat adalah
respon yang alami, respon refleksif, yang disebut
sebagai respon yang tidak berkondisi
(unconditionedresponse) yang disingkat dengan
UCR.
b. Prinsip-prinsip dasar Classical Conditioning;
Memiliki beberapa prinsip yaitu:
1. Belajar adalah pembentukan kebiasaan
dengan cara menghubungkan antara stimulus
yang lebih kuat dengan perangsang yang lebih
lemah.
2. Proses belajar terjadi apabila ada interaksi
antara organisme dengan lingkungan.
3. Belajar adalah pembuat perubahan
4. Setiap stimulus akan menimbulkan aktifitas
otak unconditioned stimulus dan conditioned
respon akan menimbulkan aktifitas otak.
5. Semua aktivitas susunan syaraf pusat diatur
oleh eksitasi dan inbisi.
c. Aplikasi dari teori Classical Conditioning
- Memberikan suasana yang menyenangkan
ketika memberikan tugas belajar seperti
menekankan pada kerjasama dan kompetisi
antar kelompok daripada individu, membuat
kegiayan membaca menjadi menyenangkan
dengan menciptakan ruang membaca (reading
corner) yang nyaman dan menarik.
- Membantu siswa mengatasi secara bebas dan
sukses situasi-situasi yang mencemaskan atau
menekan, misalnya mendorong siswa yang
oemalu untuk mengajarkan siswa lain cara
memahami materi pelajaran. Atau jika siswa
takut berbicara di depan kelas, mintalah siswa
membacakan sebuah laporan di depan
kelompok kecil sambil duduk di tempat,
kemudian berikutnya berdiri.
- Membantu siswa mengenal perbedaan dan
persamaan terhadap situasi-situasi sehingga
mereka dapat membedakan dan
menggeneralisasikan secara tepat, misalnya
meyakinkan siswa yang cemas ketika
menghadapi ujian masuk sebuah sekolah yang
lebih tinggi tingkatannya atau perguruan
tinggi.

2. Edward L Thorndike
a. Penelitian yang dilakukan
Edward L thorndike mengadakan penelitian
mengenai anima psychology. Penelitian nya
menggunakan hewan dan dari penelitian itu
tercermin ide-ide fundamental thorndike,
termasuk pula teorinya tentang belajar. Menurut
thorndike asosiasi antara sense of impression dan
impuls to action, yaitu usaha untuk
menggabungkan antara kejadian sensoris dengan
perilaku. Ia menitikberatkan pada aspek
fungsional dari perilaku, yaitu bahwa proses
mental dan perilaku berkaitan dengan
penyesuaian Diri organisme terhadap
lingkungannya.
b. Hukum dan prinsip dasar konesionisme (law of
effect; law of exercise; law of readiness)
Hukum efek atau Law of effect. Hubungan
antara stimulus dan respon akan semakin kuat bila
sebuah respon menghasilkan efek menyenangkan.
Hukum efek ini memiliki prinsip yaitu hukum
asoiasi lama, yaitu hukum frekuensi dan hukum
kontiguitas sebagai determinan kuat tidaknya
hubungan antara stimulus dan respons.
Hukum latihan atau law of exercise.
Hubungan antara stimulus dan response dalam
proses belajar. Hukum ini hanya memiliki 2 aspek
yaitu the law of use (yaitu hukum yang
menyatakan bahwa hubungan atau koneksi antara
stimulus dan response akan menjadi kuat apabila
sering digunakan), dan the law of disuse ( yaitu
hukum yang mengatakan bahwa hubungan atau
koneksi antara stimulus dan response akan
menjadi lemah apabila tidak ada latihan.
Hukum kesiapan atau law of readiness.
Belajar akan terjadi bila ada kesiapan dari
individu yang bersangkutan. Apabila tidak ada
kesiapan maka hasil belajarnya tidak akan baik.

3. B.F Skiner
a. Penelitian yang dilakukan
B.F Skiner mendeskripsikan antara stimulus
respons untuk menjelaskan perubahan pada
tingkah laku (dalam hubungannya dengan
lingkungan). Penelitian beliau menyelidiki
individu terutama pada organisme infrahuman,
diperumpamakan pada hewan tikus atau merpati
(baharudin dan Nur Wahyuni, 2008: 66- 67).
Teori belajar B.F Skiner didasarkan atas gagasan
bahwa belajar adalah fungsi perubahan perilaku
individu secara jelas. Perubahan perilaku tersebut
diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap
kejadian (stimulus) dari lingkungan. Salah satu
hasil penelitian yang terkenal adalah kotak
skinner (Skinner’s Box).
b. Prinsip-prinsip dari operant conditioning
Skinner mengidentifikasi sejumlah prinsip
mendasar dari operant conditioning yang
menjelaskan bagaimana seseorang belajar
perilaku baru atau mengubah perilaku yang telah
ada. Namun prinsip utamanya adalah (1)
reinforcement atau penguatan berarti proses yang
memperkuat perilaku yaitu, memperbesar
kesempatan supaya perilaku tersebut terjadi lagi.
(2) punishment atau hukuman. Apabila
reinforcement memperkuat perilaku, hukuman
memperlamah, mengurangi peluangnya terjadi
lagi di masa depan. (3) shaping atau pembentukan
merupakan teknik penguatan yang digunakan
untuk mengajar perilaku hewan atau manusia
yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
(4) extinction atau penghapusan. (5)
discrimination atau pembedaan. (6) generalization
atau generasi
c. Bentuk belajar konsekuensi
Konsekuensi yang sesuai biasanya
disebut dengan reinforser, sedangkan yang
tidak sesuai atau tidak menyenangkan disebut
juga hukuman. Setiap perilaku atau perbuatan
pada individu dapat berubah menurut
konsekuensi-konsekuensi langsung. Dari hal
tersebut yang menyenangkan dapat
memperkuat perilaku. Apabila seekor tikus
yang sedang lapar dapat menerima butiran
makanan dengan cara menekan sebuah papan,
maka tikus akan menekan papan itu lebih pada
waktu lain. Namun jika tikus itu mendapatkan
denyutan listrik, maka tikus tidak akan
menekan papan itu setelahnya.
d. Aplikasi dari teori belajar konsekuensi
Salah satu kelompok yang sedang berdiskusi
(2-3 orang) antarsesama jenis, dan diberi waktu
7-9 menit untuk mendiskusikan tentang persoalan
yang mendorong diri mereka dalam melaksanakan
ibadah. Masing-masing individu juga bisa melihat
suatu tindakan peribadahan diri mereka yang
didorong oleh motivasi yang tidak benar, dan
apakah itu membawa pengaruh terhadap
kehidupan mereka sehari-hari.

B. Perspektif observasional dan social kognitif learning


1) Albert Bandura
a. Penelitian yang dilakukan
Penelitian yang dipusatkan pada observasi
perilaku manusia dalam interaksi.
b. Prinsip dasar observasional dan social kognitif
Prinsip utama dari teori observasional adalah :
(1) Pemodelan atau modeling. Merupakan
kegiatan belajar melalui observasi dengan
menambhakan atau mengurangi tingkah laku
yang teramati, menggeneralisir berbagai
pengamatan sekaligus dan melibatkan proses
kognitif. Ada 4 proses yang mempengaruhi
proses modeling, yaitu (1) proses perhatian,
pada tahap ini anak mengikuti apa yang
dilakukan atau dikatakan oleh model. (2)
tahap memosi, pada tahap ini anak harus dapat
menerima informasi berupa apa yang
dilakukan atau dikatakan oleh model dan
menyimpannya dalam memori. (3) proses
produksi, pada tahap ini anak mulai mengikuti
model dan apabila anak mengalami kesulitan
maka anak diberi bantuan, (4) proses motivasi,
pada tahap ini anak ini mulai melakukan apa
yang diajarkan oleh model namun anak perlu
diberi penguat agar anak termotivasi untuk
melakukan yang diajarkan model.

Prinsip dasar sosial kognitif adalah :

(1) Prinsip faktor-faktor yang saling menentukan,


dijelaskan bahwa kondisi lingkungan sekitar
sangat berpengaruh pada perilaku seseorang
dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh
pada perilaku seseorang dan lingkungan
memberi posisi yang besar dalam kehidupan
sehari-hari jadi lingkungan membentuk
kepribadian seseorang. Antara behavioral,
environment, dan percseption memberi andil
dalam proses pembelajaran sosial individu.
(2) Kemampuan untuk membuat atau memahami
simbol, orang memiliki kemampuan berpikir
dan memanfaatkan bahasa sebagai alat untuk
berpikir maka hal yang telah lalu dapat
disimpan dalam ingatan sementara hal yang
akan datang dapat dipahami secara simbolis
dalam pikiran.
(3) Kemampuan berpikir ke depan, orang dapat
menduga bagaimana orang lain akan bereaksi
dan dapat menentukan tujuan serta rencana
tindakan yang harus diambil untuk mencapai
tujuan tersebut.
(4) Belajar dari pengalaman orang lain, seseorang
adakalanya belajar dengan cara
memperhatikan orang lain berperilaku dan
memperhatikan konsekuensi dari perilaku
tersebut.
(5) Kemampuan mengatur diri sendiri, sesorang
berperilaku / bekerja untuk dirinya sendiri
berdasarkan standar dan motivasi yang
ditetapkan oleh diri sendiri.
(6) Kemampuan untuk berefleksi, setiap individu
akan memantau pikirannya sendiri dan
menilai kepantasan pikirannya sebelum
melakukan suatu respon.
c. Aplikasi dari teori belajar observasional learning
Untuk menerapkan teori belajar observasi maka
yang perlu dilakukan adalah :
- Mengarahkan perhatian. Dengan modeling
orang lain, kita bukan hanya belajar tentang
berbagai tindakan, tetapi juga melihat
berbagai obejek terlibat dalam tindakan-
tindakan tersebut.
- Menyempurnakan perilaku yang sudah
dipelajari. Modeling menunjukkan perilaku
mana yang sudah kita pelajari untuk
digunakan.
- Memperkuat atau memperlemah hambatan.
Modeling perilaku dapat diperkuat atau
diperlemah tergantung konsekuensi yang
dialami.
- Mengajarkan perilaku baru. Jika dalam
modeling berperilaku cara baru (melakukan
hal-hal baru), maka terjadi efek pemodelan.
- Membangkitkan emosi. Melalui modeling,
orang dapat mengembangkan reaksi
emosional terhadap situasi yang pernah
dialami secara pribadi.
3. Buatlah tabel perbandingan dari 4 tokoh yang memuat 2
kolom tentang
a. Konsep dasar teori para tokoh
b. Contoh bentuk belajar dari tokoh tersebut

Nama Tokoh Konsep Dasar Teori Contoh Bentuk Belajar


Edwin Ray Guthrie Teori pembisaan Bentuk belajar dari teori
asosiasi dekat. Teori ini ini ialah mengutarakan
menerangkan bahwa seekor kucing ysng
peristiwa belajar dapat terperangkapdan ingin
terjadi apa bila sebuah mencoba untuk bebas
kombinasi antara dari perangkat tersebut,
rangsangan yang dan kucing tersebut
diberikan melalui mampu membebaskan
gerakan yang diikuti diri, maka kucing
oleh gerakan yang sama tersebut akan terus
untuk waktu mencoba semaksimal
selanjutnya. mungkin untuk keluar
dengan caranya sendiri.
John Broades Watson Menurut John belajar Reaksi dan respon
adalah suatu proses secara emosional juga
interaksi antar stimulus gerakan langsung suatu
dan respon, yang artinya individu yang dianggap
dalam hal tersebut keseluruhan dari luar
adalah seperti tingkah dirinya, dengan adanya
laku yang dapat diamati reaksi tersebut maka
dan dapat diukur. perilkau individu
mampu merasakan
sedih, menangis dan
jatuh cinta juga
mersakan kesenangan.
Clark Leanonard Hull Teori ini menggunakan Bisa diartikan ketika
variabel hubungan seorang anak belajar
antara stimulus dan membaca, yang mana
repson untuk kemampuan anak
melaksanakan tersebut meningkat
pengertian tentang karena ia mendapat
belajar. Kebutuhan suatu pujian dari orang
biologis sangat penting tua, atau hal yang
dan menempati posisi mampu meningkatkan
utama dalam rasa ingin belajar dan
keseluruhan kegiatan membaca.
manusia, sehingga
stimulus dalam
belajarpun hampir selalu
di kaitan dengan
kebutuhan biologis.
David Asubel Beliau mengemukakan Dengan
empat kemungkinan tipe mempertahankan
belajar, pertama belajar adanya interaksi
dengan penemuan pengajar dengan siswa
bermakana, kedua dengan tanya jawab,
belajar dnegan ceramah memberikan contoh
yang bermakna, ketiga perbandingan dan
belajar penemuan yang perumpamaan yang
tidak bermakna, berkaitan dengan ide
keempat belajar yang disampaikan.
ceramah yang tidak Pengajar hendaknya
bermakna. Inti dari mulai dengan advance
keseluruhan belajar organizer sampai akir
adalah bermakna. pelajaran untuk
mengacu
mengembangkan materi
yang disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur. (2010). Psikologi Umum. Jakarta. Pustaka Setia

Laura A. King. (2010). The Science of Psychology. Jakarta. Salemba Humanika

Prof. Dr. Bimo Walgito. (1980). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta. Penerbit
Andi

Anda mungkin juga menyukai