Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan Kurikulum SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya
berlandaskan pada :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
SistemPendidikan Nasional
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur SMKN KARANGJAYA, adalah
Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal
35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38
ayat (1), (2)
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4) dan ayat
(5) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Permendikbud No. 20 Tahun 2016
4. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam
Standar Isi adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Kompetensi Inti (KI)
dan Standar Kompetensi (SK) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari
setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi ditetapkan
dengan Permendikbud No. 21 Tahun 2016.
1
5. Standar Proses Permendikbud No.22 Tahun 2016
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses
dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang
telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan:
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber belajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

2
6. Standar Penilaian Permendikbud NO 23. Tahun 2016
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
7. Standar KI dan KD Permendikbud No.24 Tahun 2016
Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap
tingkat kelas.
Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Kompetensi inti sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. kompetensi inti sikap spiritual;
b. kompetensi inti sikap sosial;
c. kompetensi inti pengetahuan; dan
d. kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran
untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti.
Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku
teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

B. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM SMKN KARANGJAYA


TASIKMALAYA.
SMKN KARANGJAYA dikembangkan dan disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b) belajar untuk memahami dan menghayati,
c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

3
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM SMKN KARANGJAYA
TASIKMALAYA
SMKN KARANGJAYA dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral
berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun
dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan

4
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

5
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1
angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
B. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
C. VISI SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA
Menjadi lembaga pendidikan yang dinamis berbasis nilai-nilai kesadaran akhlaq
mulia, berjiwa entrepreunership berdaya saing unggul, produktif dan terdepan di
Kabupaten Tasikmalaya.
D. MISI SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA
1. Mewujudkan peranan Sekolah Menengah Kejuruan dalam bingkai Gerakan
Membangun Desa didasari semangat menggapai Keridhoan Tuhan YME.
2. Memfasilitasi perwujudan harapan masyarakat tentang arti pentingnya pendidikan
bagi masa depan generasi.
3. Membangun tatanan pengelolaan sekolah yang sehat, dinamis, nyaman, aman,
tertib dan mampu menciptakan nilai kepuasan pelanggan.
4. Mewujudkan kwalitas lulusan yang memiliki nilai-nilai kesadaran, keimanan,
akhlaq mulia, mumpuni dalam ilmu, andal dalam keterampilan serta memiliki
kecakapan hidup sehingga mampu menghadapi segala tantangan dan rintangan
dalam kehidupannya.
5. Membangun budaya inovatif, kreatif dan produktif segenap warga sekolah disetiap
kondisi situasi yang berkembang.
E. TUJUAN SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA
UMUM
1. Menjadi Penguat MDG’s di wilayah Karangjaya dan sekitarnya melalui peranan
Lembaga Pendidikan SMKN Karangjaya.
2. Menjadi fasilitator peningkatan pembangunan SDM masyarakat Karangjaya dan
sekitarnya.
3. Menjadi lembaga pendidikan harapan bagi lulusan SMP/MTs di wilayah
Karangjaya untuk melanjutkan pendidikan sebagai perwujudan aksesibiltas dan
pemerataan pendidikan.
4. Menampung lulusan sekolah lanjutan pertama yang ingin melanjutkan ke sekolah
kejuruan.
6
5. Membantu mengurangi beban masyarakat yang akan melanjutkan pendidikan
anaknya.
KHUSUS
1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang
diminati.
2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu
mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

F. TUJUAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI


KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA
UMUM
1. Mempersiapkan peserta didik berakhlakul karimah, menjadi manusia produktif,
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI bertaraf
nasional dan internasional sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian pilihannya.
2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap
professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, agribisnis dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
KHUSUS
1. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam kompetensi
keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura agar dapat bekerja baik
secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
2. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam program kompetensi keahlian Agribisnis
Tanaman Pangan dan Holtikultura.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal
bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
4. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri

7
sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian yang dipilihnya;
5. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, agribisnis, dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
7. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.
G. TINGKAT KOMPETENSI
1. Tingkat Kompetensi Lulusan SMKN KARANGJAYA Kabupaten
Tasikmalaya
a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial
e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
h. Menunjukkan kemampuan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
i. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
k. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
l. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
m. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
n. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
o. Mengapresiasi karya seni dan budaya
p. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
q. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
r. Berkomunikasi lisan dna tulisan secara efektif dan santun
s. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
t. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
u. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis
dan estesis
v. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
8
w. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk
memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi
sesuai dengan kejuruannya.
2. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran. (SKL-MP)
1. Agama dan Akhlak Mulia
1. Menghayati nilai-nilai rukun iman.
2. Meyakini kebenaran dan berpegang teguh kepada Alquran, Hadis, dan
Ijtihad sebagai pedoman hidup dan hukum Islam.
3. Berpakaian sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Memahami dan menerapkan ketentuan syariat Islam dalam
penyelenggaraan jenazah, khotbah, tabligh, dan dakwah di masyarakat.
5. Memahami manfaat dan menunjukkan perilaku sesuai dengan akhlakul
karimah yang mencerminkan kesadaran beriman.
6. Menganalisis dan memahami makna Asmaul Husna, rukun iman, surah
dan ayat pilihan serta hadis yang terkait.
7. Memahami dan menelaah substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw.
di Mekah dan di Madinah dan perkembangan Islam pada masa kejayaan dan
masa modern (1800-sekarang).
8. Menelaah dan mempresentasikan prinsip-prinsip, praktik ekonomi dalam
Islam.
9. Membaca dan mendemonstrasikan hapalan surah dan ayat pilihan sesuai
dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf dengan lancar.
10. Meneladani dan menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat
mencari ilmu.
11. Menyajikan dalil tentang ketentuan dan pengelolaan wakaf.
12. Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan.
13. Menghayati dan memahami makna nilai-nilai keimanan dari rukun iman.
14. Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari- hari.
15. Menunjukkan perilaku akhlakul karimah yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Hari Akhir dan kepada Qadha dan Qadar Allah SWT.

16. Menganalisis surah dan ayat pilihan dan hadis terkait.


17. Memahami dan menyajikan hikmah dan manfaat saling menasihati dan
berbuat baik (ihsan) dalam kehidupan.
18. Memahami ketentuan dan memperagakan tata cara pernikahan dalam
Islam, hak dan kedudukan wanita dalam keluarga, pembagian waris
berdasarkan hukum Islam.
19. Membaca dan mendemonstrasikan surah dan ayat pilihan sesuai dengan
kaidah tajwid, makhrajul huruf, dan dengan tartil dan lancar.
20. Menganalisis dan mendeskripsikan strategi dakwah dan perkembangan
Islam di Indonesia, dan faktor-faktor kemajuan dan kemunduran peradaban
Islam di dunia.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Menganalisis, dan menyajikan kasus-kasus pelanggaran HAM yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

9
2. Menyajikan bentuk dan kedaulatan negara berdasarkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Menunjukkan sikap positif terhadap NKRI dilihat dari konteks geopolitik.
4. Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling
menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras,
budaya dan gender.
5. Mengamalkan dengan dasar: kesadaran nilai, moral, norma, prinsip, spirit
dan tanggung jawab keseluruhan entitas kehidupan yang berkeadaban.
6. Menunjukkan sikap positif terhadap nilai fundamental, instrumental, dan
praksis sila-sila Pancasila.
7. Menganalisis pengelolaan kekuasaan Negara esuai dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
8. Menganalisis strategi yang diterapkan Indonesia dalam menyelesaikan
ancaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
9. Menganalisis penyelenggaraan Negara dalam konsep NKRI dan konsep
Negara federal
10. Mengamalkan (dengan dasar: kesadaran nilai, moral, norma, prinsip, spirit
dan tanggung jawab) makna kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia
yang berkeadaban.
3. Bahasa Indonesia
1. Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, peduli, responsif dan santun dalam
menggunakan bahasa Indonesia untuk menanggapi fenomena alam dan
sosial.
2. Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur
paralinguistik dalam penyajian teks.

3. Memahami bentuk, struktur, dan kaidah teks dalam genre cerita, faktual, dan
tanggapan.
4. Membandingkan dan menganalisis teks dalam genre cerita, faktual, dan
tanggapan.
5. Mengklasifikasi teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan.
6. Memilih teks sesuai dengan genre untuk mengungkapkan gagasan.
7. Menemukan makna teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita.
8. Menyajikan teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita secara lisan dan
tulis dan menyuntingnya.
9. Mengabstraksi teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita secara lisan
dan tulis.
10. Mengalihkan teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita secara lisan dan
tulis ke dalam bentuk lain.
11. Memiliki sikap jujur, disiplin, dan peduli dalam menanggapi fenomena alam
dan sosial.
12. Mengenal konteks budaya dan konteks sosial, satuan kebahasaan, serta unsur
paralinguistik dalam penyajian teks.
13. Memahami bentuk, struktur, dan kaidah teks dalam genre cerita, faktual, dan
tanggapan.
14. Membandingkan dan menganalisis teks dalam genre cerita, faktual, dan
tanggapan.
10
15. Menemukan makna teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita
16. Mengklasifikasi teks dalam genre cerita, faktual, dan tanggapan.
17. Memilih teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita untuk
mengungkapkan gagasan.
18. Menyajikan teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita secara lisan dan
tulis dan menyuntingnya.
19. Mengabstraksi teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita secara lisan
dan tulis.
20. Mengalihkan teks dalam genre faktual, tanggapan, dan cerita secara lisan dan
tulis ke dalam bentuk lain.
4. Matematika
1. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, kreatif, cermat dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.
2. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, semangat belajar yang kontinu,
pemikiran reflektif, dan ketertarikan pada matematika.
3. Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, serta sikap
kritis yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
4. Memiliki sikap terbuka, objektif, dan menghargai karya teman dalam
interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
5. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan
jelas dan efektif.
6. Menjelaskan pola dan menggunakannya untuk melakukan prediksi dan
kecenderungan jangka panjang; menggunakannya untuk memprediksi
kecenderungan (trend) atau memeriksa kesahihan argumen.
7. Mengutarakan dan menggali sifat-sifat fungsi pangkat dan logaritma,
dengan memanfaatkan hubungan saling inverse keduanya.
8. Mengenal dan menggunakan sifat-sifat aljabar dalam menyelesaikan
masalah sistempersamaan dan pertidaksamaan, dibantu dengan teknik
geometri, dan memberikan tafsiran geometrinya.
9. Memahami dan menggunakan konsep operasi aljabar fungsi termasuk
komposisi.
10. Menggunakan sifat-sifat transformasi untuk menyelidiki kesebangunan dan
kekongruenan dan menggunakannya untuk memahami perbandingan
trigonometri.
11. Memanfaatkan pendekatan koordinat dalam menyelesaikan masalah
geometri (dan juga aljabar pada umumnya).
12. Menggunakan konsep limit untuk memahami kecenderungan fungsi dan
menghampiri fungsi.
13. Menggunakan konsep turunan untuk memahami kecenderungan dalam laju
perubahan serta menggunakannya dalam pemodelan
14. Memberi estimasi dengan menggunakan perhitungan mental dan sifat-sifat
aljabar dan data statistik.
15. Pemanfaatan rasio dan proporsi dalam menyederhanakan (scaling) masalah,
mengestimasi dan menghitung perubahan rasio (turunan).
16. Membandingkan dan menilai keefektifan berbagai metoda penyajian data.
17. Memahami dan menggunakan berbagai teknik menghitung, dengan prinsip
perkalian sebagai prinsip perkalian sentral.
11
18. Memahami konsep peluang yang didasarkan frekuensi relatif;
memanfaatkan teknik kombinatorika dalam menentukan peluang
19. Menentukan strategi penyelesaian masalah yang efektif, mengevaluasi hasil,
dan melakukan perumuman.
20. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, kreatif, cermat dan teliti,
bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.
21. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, semangat belajar yang kontinu,
pemikiran reflektif dan ketertarikan pada matematika.
22. Memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, serta sikap
kritis yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
23. Memiliki sikap terbuka, objektif, dan menghargai karya teman dalam
interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
24. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan matematika dengan
jelas dan efektif.
25. Menggunakan pola untuk menjelaskan kecenderungan jangka panjang dan
menggunakannya dalam konteks dunia nyata, dan memanfaatkannya dalam
pemecahan masalah atau berargumentasi.
26. Memahami konsep matriks dan operasinya dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
27. Menganalisis sifat-sifat sederhana dari bangun ruang seperti diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang diagonal.
28. Menggunakan konsep integral untuk memahami masalah akumulasi dan
menghampirinya, dengan penerapan misalnya pada masalah luas dan
volume.
29. Menggunakan hubungan turunan dan integral.
30. Memberi estimasi dengan menggunakan perhitungan mental dan sifat-sifat
aljabar, visualisasi geometris dan data statistik.
31. Pemanfaatan rasio dan proporsi untuk menyederhanakan kompleksitas
perhitungan, dan mengestimasi.
32. Mengevaluasi penyajian data dengan cara membandingkan penyajian data,
statistik, dan data aktual.
33. Menentukan strategi penyelesaian masalah yang efektif, mengevaluasi hasil,
dan melakukan perumuman
5. Sejarah Indonesia
1. Memahami nilai-nilai yang terkandung dalam suatu peristiwa sejarah.
2. Meneladani kepemimpinan tokoh sejarah dalam kehidupan masa kini.
3. Membangun semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan.
4. Menganalisis peristiwa sejarah berdasarkan hubungan sebab- akibat.
5. Menulis cerita sejarah.
6. Mengamalkan keteladanan dari tokoh sejarah dalam kehidupan masa kini.
7. Menunjukkan sikap peduli terhadap benda-benda peninggalan sejarah.
8. Mengevaluasi suatu peristiwa sejarah berdasarkan kesahihan sumber dan
penafsiran penulisnya.
9. Melakukan penelitian sederhana tentang suatu peristiwa sejarah.
10. Menulis cerita sejarah.

12
6. Seni Budaya
1. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur,
percaya diri, dan mandiri dalam berkarya seni budaya.
2. Memahami keberagaman dan nilai estetis karya seni budaya.
3. Membandingkan masing-masing karya seni dan nilai seni budaya untuk
menemukenali/merasakan keunikan/keindahan serta nilai estetis.
4. Menerapkan dan memodifikasi konsep, teknik, prosedur, bahan, media
dalam proses berkarya seni budaya.
5. Menganalisis konsep, teknik, prosedur, bahan, media dalam proses berkarya
seni budaya.
6. Menganalisis keberagaman dan keunikan karya seni budaya.
7. Menyajikan hasil analisis dalam bentuk karya dan telaah seni budaya yang
bernilai estetis.
8. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur,
percaya diri, dan mandiri dalam berkarya seni budaya.
9. Menunjukkan keberagaman dan nilai estetis karya seni budaya.
10. Membandingkan masing-masing karya dan nilai seni budaya untuk
menemukenali/merasakan keunikan/nilai estetis.
11. Mencipta karya seni budaya yang orisinal.
12. Mengevaluasi keberagaman dan keunikan kreasi karya seni.
13. Menyajikan hasil evaluasi dalam bentuk karya dan telaah seni budaya
original yang bernilai estetis.
7. Bahasa Inggris
1. Mensyukuri nikmat belajar Bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi untuk lingkup internasional
2. Menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan
personal dan sosial budaya;
3. Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks sangat pendek dan sederhana;
4. Berkomunikasi secara interpersonal, transaksional, dan
fungsional tentang diri sendiri, keluarga, orang lain, dan
objek yang kongkrit dan imajinatif, yang terdekat dengan
kehidupan dan kegiatan siswa sehari-hari di rumah, sekolah,
dan masyarakat
5. Menyusun teks lisan dan tulis, sangat pendek dan sederhana,
dengan menggunakan struktur teks secara urut dan runtut
serta unsur kebahasaan secara akurat dan berterima
6. Mensyukuri kenikmatan belajar Bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi untuk lingkup internasional
7. Menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan
personal, sosial budaya, akademik, dan profesi;
8. Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks pendek dan sederhana
9. Berkomunikasi secara interpersonal, transaksional, dan
fungsional tentang diri sendiri, keluarga, orang lain, dan
objek kongkrit dan imajinatif, yang terdekat dengan

13
kehidupan dan kegiatan siswa sehari-hari di rumah, sekolah,
dan masyarakat

10. Menyusun teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana dengan
menggunakan struktur teks secara urut dan runtut serta
unsur kebahasaan secara akurat, berterima, dan lancar
11. Mensyukuri nikmat belajar Bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi untuk lingkup Internasional
12. Menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan
personal, sosial budaya, dan akademik;
13. Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks pendek dalam kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari
14. Berkomunikasi secara interpersonal, transaksional, dan
fungsional tentang diri sendiri, keluarga, orang lain, dan
objek kongkrit dan imajinatif, yang terdekat dengan
kehidupan dan kegiatan siswa sehari-hari di rumah, sekolah,
dan masyarakat, serta terkait dengan mata pelajaran lain
15. Menyusun teks lisan dan tulis pendek, dengan menggunakan
struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan
secara akurat, berterima, dan lancar
16. Menyunting teks tulis, pendek, dengan menggunakan
struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan
secara akurat, berterima, dan lancar
17. Mensyukuri nikmat belajar Bahasa Inggris sebagai alat
komunikasi untuk lingkup internasional
18. Menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan
personal, sosial budaya, akademik, dan profesi;
19. Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks pendek dalam kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari
20. Berkomunikasi secara, transaksional, dan fungsional tentang
diri sendiri, keluarga, orang lain, dan objek kongkrit dan
imajinatif, yang terdekat dengan kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat, serta
terkait dengan mata pelajaran lain dan dunia kerja
21. Menyusun teks lisan dan tulis, pendek, dengan menggunakan
struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan
secara akurat, berterima, dan lancar
22. Menyunting teks tulis, pendek dengan menggunakan struktur
teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan secara
akurat, berterima, dan lancar
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
1. Menganalisis dan memperbaiki kesalahan variasi dan kombinasi
keterampilan gerak salah satu permainan dan olahraga.
2. Menganalisis variasi, kombinasi dan memperbaiki kesalahan keterampilan
olahraga beladiri.
14
3. Menganalisis konsep dan mempraktikkan latihan, pengukuran komponen
kebugaran jasmani.
4. Menganalisis dan mempraktikkan rangkaian keterampilan senam lantai.

5. Menganalisis dan mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan


rangkaian gerak ritmik.
6. Menganalisis dan memperbaiki kesalahan keterampilan tiga gaya renang
yang berbeda dan penyelamatan aktivitas di air.
7. Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman dan
menghindari diri dari tindakan merugikan diri sendiri.
8. Mengamalkan perilaku sportif, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan, toleransi, bekerja sama, disiplin, dan menerima kekalahan
dengan sikap positif dan mengekspresikan kemenangan dengan wajar.
9. Menganalisis dan memperbaiki kesalahan variasi dan kombinasi
keterampilan gerak salah permainan dan olahraga dengan koordinasi yang
lebih baik.
10. Menganalisis variasi, kombinasi dan memperbaiki kesalahan keterampilan
olahraga beladiri dengan koordinasi yang lebih baik.
11. Menganalisis konsep dan mempraktikkan latihan, pengukuran komponen
kebugaran jasmani.
12. Menganalisis dan mempraktikkan rangkaian keterampilan senam lantai
untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik
13. Menganalisis variasi, kombinasi dan mempraktikkan keterampilan
rangkaian aktivitas gerak ritmik untuk menghasilkan koordinasi gerak yang
baik.
14. Menganalisis dan memperbaiki kesalahan keterampilan tiga gaya renang
yang berbeda dan penyelamatan dalam aktivitas air dengan koordinasi yang
lebih baik.
15. Membiasakan pola hidup sehat secara konsisten
16. Menghayati dan mengamalkan perilaku sportif, bertanggung jawab,
menghargai perbedaan, toleransi, bekerja sama, disiplin, dan menerima
kekalahan dengan sikap positif dan mengekspresikan kemenanga dengan
wajar.
9. Fisika
1. Mengembangkan sikap ilmiah: rasa ingin tahu, tekun, ulet, jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli melalui fisika.
2. Melakukan pengukuran besaran fisika.
3. Menyusun dan menguji hipotesis sehubungan dengan fenomena fisika.
4. Merancang penyelidikan/ eksperimen secara teliti dan mengikuti prosedur
dengan benar dengan menggunakan beberapa variabel, mengolah data,
menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik, dan menginterpretasikan data
hasil pengamatan objek fisika.
5. Membuat simpulan dan laporan ilmiah secara lisan dan tulisan dengan
kaidah pelaporan yang baik dan benar.
6. Memahami dan menganalisis konsep, prinsip, hukum, dan teori fisika serta
saling keterkaitannya, dan menerapkannya untuk dalam bidang kerja yang
spesifik.

15
7. Kimia
1. Merumuskan masalah dan membuat hipotesis.
2. Membuat rancangan dan melakukan percobaan dengan menggunakan beberapa
variabel, menggunakan alat-alat dan bahan, mencatat hasil pengamatan,
mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik, menganalisis,
menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan

3. Membuat laporan tertulis dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah dan


tata bahasa yang benar serta mempresentasikan laporan dengan menggunakan
teknologi informasi.
4. Memahami dan menganalisis konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta
saling keterkaitannya dan menerapkannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan.
5. Mengembangkan sikap ilmiah: rasa ingin tahu, tekun, ulet, jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli melalui ilmu kimia.
8. Biologi
1. Mengamati objek biologi
2. Merancang penyelidikan secara teliti dan mengikuti prosedur dengan benar
dengan menggunakan beberapa variabel, menyusun hipotesis, mengolah dan
menyajikan data dalam bentuk tabel dan grafik, menginterpretasikan data hasil
pengamatan.
3. Membuat simpulan dan laporan ilmiah secara lisan dan tulisan dengan kaidah
pelaporan yang baik dan benar.
4. Memahami dan menganalisis konsep, prinsip, hukum, dan teori biologi serta
saling keterkaitannya dan menerapkannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan.
5. Mengembangkan sikap ilmiah: rasa ingin tahu, tekun, ulet, jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli melalui biologi.
9. Keterampilan Sistem Komputer
1. Menunjukkan sikap dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
dengan lingkungan sosial.
2. Menerapkan, menganalisis, pengetahuan faktual,konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pada
bidang kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
3. Menganalisis tentang konsep, teknik, prosedur, bahan, media dalam proses
sistem komputer.
4. Menyajikan hasil analisis dalam bentuk karya dan telaah sistem komputer
yang bernilai dinamis.
10. Kewirausahaan

16
1. Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan
sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya
2. Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan masyarakatnya
3. Memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam
kehidupannya.
4. Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil/mikro dalam
bidangnya.

b. Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda
1) Mampu mendengarkan dan memahami serta menanggapi berbagai bentuk
wacana lisan nonsastra berupa pengumuman, berita dan cerita
2) Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan dalam
berbagai bentuk wacana lisan melalui berbicara, bertelepon dan berdialog
dalam rangka Bahasa Sunda dengan bahasa yang sesuai
3) Mampu mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan dalam
berbagai bentuk wacana lisan sastra melalui membahas atau
mendiskusikan isi cerita rakyat/novel
4) Mampu mengapresiasikan karya sastra
5) Mampu menuliskan ungkapan gagasan dalam bentuk wacana, narasi,
deskripsi, eksposisi, argumentasi dan persuasi
6) Mampu mendengarkan dan memahami serta menanggapi berbagai macam
wacana lisan sastra berupa cerita rakyat
b. Lingkungan Hidup (Semua Program Keahlian)
1) Mengembangkan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2) Memahami Konsep Dasar Lingkungan Hidup
3) Menganalisis Pengelolaan Lingkungan Hidup
4) Memahami Peranan Manusia dalam Lingkungan Hidup
5) Membiasakan Diri Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
6) Menganalisis Pengelolaan Lingkungan Hidup

17
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar
SMK N Karangjaya menyelenggarakan pendidikan dengan layanan pembelajaran
terdiri dari lima kelompok mata pelajaran, yaitu :
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
2. Kelompok mata pelajaran PKn dan Budi Pekerti
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok mata pelajaran Estetis
5. Kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
B. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK(3/4 TAHUN)

Bidang Keahlian : Agribisnis dan Agroteknologi


Program Keahlian : Agribisnis Tanaman
Paket Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII XIII
1 2 1 2 1 2 1 2
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi
3 3 3 3 3 3
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 3 3 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2 2 - -
6. Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3

18
Kelompok B
7. Seni Budaya 3 3 - - - -
8. Kewirausahaan - - 2 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
9. 2 2 2 2 - -
dan Kesehatan
Jumlah A dan B 22 22 21 21 16 16
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10. Simulasi Digital 3 3 - - - - - -
11. Fisika-Kimia 4 4 - - - -
12. Biologi 4 4 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
13. Dasar-dasar Budidaya Tanaman 7 7 - - - -
14. Alat Mesin Pertanian 4 4 - - - -
15. Pembiakan Tanaman 4 4 - - - -

C3. Paket Keahlian


16. Agribisnis Tanaman Pangan - - 6 6 8 8
17. Agribisnis Tanaman Sayuran - - 10 10 12 12
18. Agribisnis Tanaman Buah - - 4 4 6 6
19. Agribisnis Tanaman Hias - - 4 4 6 6

20. Pengembangan Produk Kreatif - - 3 3 3 3


Jumlah C1, C2, dan C3 26 26 27 27 32 32 48 48

TOTAL 48 48 48 48 48 48 48 48

19
20
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

C. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya meliputi
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar
bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan
oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan.
Metode dan pendekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri khas dan
karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi
yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata
pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/ dunia
usaha/asosiasi profesi, substansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai
mata pelajaran yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program
normatif, adaptif, dan produktif.
Program normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan
sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota masyarakat) baik
sebagai warga negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif
diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan
pribadi, sosial, dan bernegara. Program ini berisi mata pelajaran yang lebih
menitikberatkan pada norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan,
ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, di samping kandungan
pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya. Mata pelajaran pada
kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian.
Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan
kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di
lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Program adaptif
berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan
kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar
ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau
melandasi kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi
juga pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” hal tersebut harus
dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata pelajaran yang berlaku
sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi

21
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program


keahlian.
Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membekali
peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan
standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianggap mewakili dunia
usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat melayani
permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia
usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara spesifik
sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.
Untuk itu, untuk penentuan program produktif, muatannya perlu melalui proses
sinkronisasi terlebih dahulu dengan jenis pekerjaan yang ada di industri. Dan
hasilnya divalidasi oleh DU/DI. Sebagai input awal pada pelaksanaan
sinkronisasi dan validasi adalah SKKD yang diterbitkan BSNP pada spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan 2016.
Mata Pelajaran yang wajib diikuti peserta didik melalui sistem paket di SMKN
KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya adalah mata pelajaran dan kompetensi
yang ada pada struktur kurikulum.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan
atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata
pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan
pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti
bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata
pelajaran muatan lokal.
Muatan lokal yang dikembangkan oleh SMKN KARANGJAYA Kabupaten
Tasikmalaya adalah :
a. Bahasa sunda
b. Lingkungan hidup.
c. Muatan lokal yang berbasis program kompetensi
keahlian.
Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

22
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling
yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstra kurikuler.
Pada sekolah menengah kejuruan, pengembangan diri terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran.
SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan kegiatan
pengembangan diri melalui kegiatan pelaksanaan konseling melalui tatap muka 1 jam
pembelajaran perminggu dan yang tidak dijadwalkan diluar jam pembelajaran.
Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler yang dikembangkan di SMKN KARANGJAYA
Kabupaten Tasikmalaya adalah:
1. Pramuka
2. Paskibra.
3. Volly ball
4. Bela Diri.
5. Drum Band
6. Mading dan Jurnalis
7. Pencak Silat
Peserta didik wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri pramuka, sedangkan
utntuk pengembangan diri yang lain, peserta didik diwajibkan memilih salah satunya
atau maksimal mengikuti 3 jenis kegiatan pengembangan diri.
4. Pengaturan Beban Belajar
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik

23
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh


peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri
dari:
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada SMK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari
mata pelajaran yang bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga
sampai dengan empat tahun untuk SMK. Program percepatan dapat diselenggarakan
untuk mengakomodasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti
setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar
satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur,
dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk SMK yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai
berikut. ”Satu SKS pada SMK terdiri atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur”
Panduan tentang sistem kredit semester diuraikan secara khusus dalam dokumen
tersendiri.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap
muka.
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya
Sistem tersebut terdiri dari sistem paket dan pada masa yang akan datang secara
bertahap akan diusahakan menggunakan sistem kredit semester (SKS).
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 48 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
2. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu
semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil
paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

24
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap


paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling
sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.
5. Ketuntasan Belajar SMK Negeri Karangjaya
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester.
Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan
yang bersangkutan.
Satuan pendidikan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem paket atau
dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan SMK/MAK kategori
mandiri menggunakan sistem kredit semester.
Beban belajar di SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya adalah beban
belajar sistem paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap
mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran di SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu di SMKN KARANGJAYA
Kabupaten Tasikmalaya adalah 49 jam pembelajaran.
Minggu Efektif per tahun ajaran adalah 38 Minggu.
Waktu Pembelajaran pertahun adalah 1568 jam pelajaran (70560 menit).
Jumlah jam per tahun (@60 menit) adalah 1176 jam.

25
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan Pendidikan

Minggu
Satu jam Jumlah jam Waktu Jumlah jam
Satuan Efektif
Kelas pemb. tatap pemb. pembelajaran per tahun
Pendidikan per tahun
muka (menit) Per minggu per tahun (@60 menit)
ajaran

1368 jam
1026
SMK/MAK X s.d XII 45 36 34-38 pelajaran
(standar minimum)
(61560 menit)

1568 jam 1176 jam (lebih 150


SMKN
X s.d XII 45 40 38 pelajaran (70560 Jam dari standar
KARANGJAYA
menit) minimal)

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Satuan pendidikan menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya akan
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar (KKM) secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik (MGMP) mata pelajaran yang
bersangkutan.
Siswa yang belum memenuhi KKM pada suatu mata pelajaran, maka siswa tersebut
harus melaksanakan perbaikan (remedial) pada mata pelajaran tersebut.
Jika jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM 60 % atau lebih pada suatu
kompetensi dalam suatu kelas, maka guru mata pelajaran harus mengulangi
kompetensi tersebut pada kelas yang bersangkutan.
Penentuan KKM dilaksanakan pada awal tahun pelajaran untuk setiap tingkat dan
untuk setiap mata pelajaran.

26
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA
KRITERI KETUNTASAN MINIMUM (KKM)
SMK NEGERI KARANGJAYA
PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA

KELAS / SEMESTER
MATA PELAJARAN/STANDAR X XI XII
NO KODE
KOMPETENSI
1 2 3 4 5 6
1. KELOMPOK A / PROGRAM NORMATIF
1.1 A1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 80 80 85 85
Pendidikan Pancasila dan 75 75 80 80 85 85
1.2 A2
Kewarganegaraan
1.3 A3 Bahasa Indonesia 75 75 80 80 85 85
1.4 A4 Matematika 75 75 80 80 85 85
1.5 A5 Sejarah Indonesia 75 75 80 80 85 85
1.6 A6 Bahasa Inggris 75 75 80 80 85 85
2. KELOMPOK B / PROGRAM ADAPTIF
2.1 B1 Seni Budaya 85 55
2.2 B2 Prakarya dan Kewirausahaan 80 80 85 85
Pendidikan Jasmani, Olaha Raga dan 80 80 85 85
2.3 B3
Kesehatan
1. KELOMPOK C 1 / DASAR BIDANG
KEAHLIAN
2.5 C1.1 Simulasi Digital 80 80
2.6 C1.2 Fisika 80 80
2.7 C1.3 Kimia 80 80
2.8 C1.4 Biologi 80 80
2. C 2 DASAR PROGRAM KEAHLIAN
3.1 C2.1 Dasar-dasar Budidaya Tanaman 85 85
3.2 C2.2 Alat Mesin Pertanian 85 85
3.3 C2.3 Pembiakan Tanaman 85 85
3. C 3 PAKET KEAHLIAN
3.5 C3.1 Agribisnis Tanaman Pangan 85 85 85 85
3.6 C3.2 Agribisnis Tanaman Sayuran 85 85 85 85
3.7 C3.3 Agribisnis Tanaman Buah 85 85 85 85
3.8 C3.4 Agribisnis Tanaman Hias 85 85 85 85

 104 85 85 85 85
3.10 KK0 Pengembangan Produk Kreatif
4
4. MUATAN LOKAL
4.1 ML-1 Bahasa Sunda 80 80 85 85
4.2 ML-2 Lingkungan Hidup 80 80 85 85
4.3 ML-3 Otomotif 80 80 85 85
5.Pengembangan Diri**)
c. Bimbingan Konseling
b. Ekstra Kurikuler Pramuka B B B B B B

Dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2016 disebutkan


bahwa salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
adalah beracuan kriteria. Hal ini berarti bahwa penilaian didasarkan pada ukuran

27
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, satuan pendidikan
harus menetapkan kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran
sebagai dasar menilai pencapaian kompetensi peserta didik. Penetapan KKM
belajar merupakan tahapan awal pelaksanaan penilaian hasil belajar.
Berikut ini unsur-unsur yang dijadikan dasar untuk menentukan KKM :
1. Krakteristik peserta didik
2. Karakteristik satuan pendidikan
3. Karakteristik mata pelajaran.

6. KENAIKAN KELAS, DAN KELULUSAN


a. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah, dengan
mempertimbangkan pada ketentuan SK Dirjen Mendikdasmen
No.12/C/Kep/TU/2008
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan
kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
Bila kegiatan penilaian dilakukan secara berkesinambungan, sehingga tindakan
perbaikan dan pengayaan diberikan sedini mungkin dan tepat waktu,
diharapkan tidak ada peserta didik yang tidak mencapai kompetensi yang
ditargetkan, walaupun dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda satu
dengan lainnya. Kalau setiap peserta didik bisa dibantu secara optimal sesuai
dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, tidak perlu ada peserta
didik yang tidak naik kelas (automatic promotion). Namun apabila karena
alasan yang kuat, misalnya: karena gangguan kesehatan fisik, emosi, atau
mental sehingga tidak mungkin bisa berhasil mencapai kompetensi yang
ditargetkan, maka hasil penilaian bisa menjadi dasar peserta didik tersebut
tinggal kelas.
Automatic promotion, adalah bila semua indikator, hasil belajar (HB), KD, dan
SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik
dinyatakan telah layak naik ke kelas berikutnya.
Jika peserta didik belum menuntaskan indikator, HB, KD, dan SK maksimum
pada 3 (tiga) mata pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta didik
dapat dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya. Jumlah mata pelajaran
yang belum tuntas di kelas berikutnya (XI dan XII) dengan syarat KD dan SK
yang belum tuntas, harus di remedial secara perorangan di kelas XI atau XII.
Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, HB, KD, dan SK pada
lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran, maka peserta
didik tersebut harus mengulang di kelas yang sama.
Sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, SK, KD, HB, dan indikator yang
telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya apabila nilai mata pelajaran yang
telah tuntas tersebut lebih rendah dari tahun ajaran sebelumnya.
28
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA
b. Kelulusan
Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik sesuai dengan kriteria sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72
Ayat (1), yaitu: Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
4. lulus Ujian Nasional.
Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah diatur lebih
lanjut dengan peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP.
Ujian nasional/sekolah merupakan sebuah proses evaluasi akhir jenjang
pendiddikan yang dilaksanakan sekolah sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Ujian nasional/sekolah dijadikan sebagai evaluasi terhadap kompetensi yang
akan dicapai oleh seorang peserta didik, dengan target kelulusan yang akan
dicapai sebasar 100%.
Untuk menacapai target tersebut, maka sekolah menyelenggarakan beberapa
program sebagai persiapan peserta didk untuk menghadapi ujian
nasional/sekolah yang salah satunya adalah dengan program pengayaan mata
pelajaran yang kan dijadikan sebagai bahan untuk ujian nasional/ sekolah.
Sebagai antisipasi pasca ujian nasional, apabila ada paeserta didik yang belum
mencapai kriterian kelulusan maka sekolah menyiapkan pelayanan untuk
peserta didik yang akan mengikuti ujian perbaikan yang tentunya dipasilitasi
oleh pemerintah
7. Penjurusan
Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/ paket keahlian
mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta
didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam
bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor
dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan
(placement test) oleh psikolog.
29
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA
Penjurusan pada SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya didasarkan pada
Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan 2016 yang diatur oleh Direktur
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional, dan dilakukan di kelas X.
Kriteria penjurusan sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan mempertimbangkan
ketentuan yang diatur dalam SK Dirjen Mendikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008

8. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan


Lokal dan Global
a. Kurikulum SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya memasukkan
pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
9. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
b. Kurikulum SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global untuk semua tingkat.
c. Di SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya, pendidikan berbasis
keunggulan lokal dan global menjadi mata pelajaran muatan lokal.
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal, asal contennya
sama dengan yang diadakan di SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya

30
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya menyusun kalender pendidikan sesuai


dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,
dengan memperhatikan Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota, yang
disesuaikan dengan program kegiatan sekolah.
Kurikulum SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel berikut:

31
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan


belajar dan maksimum 38 pembelajaran efektif pada
minggu setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3. Jeda antar Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
semester
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
pelajaran kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur 2 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan
sesuai dengan ciri kekhususan
masing-masing
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan
sekolah/madrasah yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah/madrasah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

B. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan,
Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

32
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

BAB V
PENUTUP

Syukur dan puji kami panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan inayah
sehingga tersusunlah Kurikulum yang baru berdasarkan spektrum keahlian Pendidikan
Kejuruan tahun 2016.
Kurikulum edisi ini, merupakan kurikulum 2013 SMKN KARANGJAYA, sekaligus
sebagai pengembangan dari KIKD program produktif yang diterbitkan oleh pemerintah.
KIKD yang diterbitkan adalah modifikasi dari SKKNI atau standar kerja dari DU/DI yang
sudah ada.
Kurikulum ini juga merupakan pedoman bagi penyelenggaraan Diklat di SMKN
KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya khususnya untuk tiga tahun yang akan datang.
Kurikulum yang telah disusun ini masih perlu untuk disinkronkan dengan jenis pekerjaan
yang ada dan berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, maka struktur kurikulum yang
dibuat bersifat sementara dan masih memerlukan pembenahan di beberapa titik. Terutama
tentang beban belajar siswa untuk tiap standar kompetensi program produktif.
Besar harapan kami atas masukan dari berbagai pihak untuk perbaikan Kurikulum yang
akan datang.
Penyusunan Kurikulum ini adalah hasil kerjasama berbagai pihak terutama para ketua
MGMP mata pelajaran kelompok produktif dan para ketua program studi keahlian yang ada
di lingkungan SMKN KARANGJAYA Kabupaten Tasikmalaya.
Untuk itu, maka kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak terkait yang
telah ikut andil pada penyusunan kurikulum ini. Semoga kebaikan mereka dilipat gandakan
balasannya oleh Allah Swt.

33
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

LAMPIRAN
1. SK tim Pengembang Kurikulum
2. Uraian Tugas Tim
3. Program Kerja
4. Jadwal Kegiatan

34
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

21
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

2
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

3
SMKN KARANGJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA EDISI 2016/2017
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN HOLTIKULTURA

Anda mungkin juga menyukai