Anda di halaman 1dari 3

Tugas Ringkasan

Ekonomi Pembangunan
Nama : Mega Ayu Syafrianti Ismail

Nim : 221221022

Kelas : EB21

EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PERENCANAAN

A. Teori " Dorongan Kuat " (Big Push Theory)


Paul Narcyz Rosenstein-Rodan adalah seorang ekonom asal Yahudi yang lahir di
Kraków, Austria pada tahun 1902. Teori big push ini didasarkan pada pemikiran Paul
Narcyz Rosenstein-Rodan. Menurut Rosenstein-Rodan tesis teori ini untuk
menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi di Negara berkembang dan untuk
mendorong ekonomi tersebut kearah kemajuan diperlukan suatu "dorongan kuat dari
investasi atau suatu program besar-besaran yang menyeluruh dalam bentuk suatu
jumlah minimum investasi tertentu.
Teori ini menyatakan bahwa cara kerja atau kegiatan investasi "sedikit demi
sedikit" tidak akan dapat mendorong ekonomi dengan berhasil pada lintasan
pembangunan, tetapi suatu jumlah minimum investasi yang besar-besaran merupakan
syarat mutlak dalam hal ini. Ia memerlukan terciptanya atau tercapainya ekonomi
eksternal, yang timbul pada pembangunan secara serentak atas industry-industri yang
secara teknik saling berkaitan satu sama lainnya.

B. Doktrin Pertumbuhan Berimbang


Pertumbuhan berimbang berarti pembangunan berimbang antara industri
manufaktur dan pertanian. Keseimbangan antara berbagai industri barang konsumen
dengan industri barang modal, keseimbangan antara sektor dalam negeri dan sektor
luar negeri, sektor ekspor dan sektor impor, keseimbangan antara overhead sosial
dengan overhead ekonomi.
Rosenstein dan Rodan adalah ekonom yang pertama yang mengemukakan teori
pertumbuhan berimbang Anggapnya yang utama adalah Produk Marginal Sosial
(PMS) dari suatu investasi yang berbeda dengan Produk Marginal Privat (PMP), dan
jika kelompok industri direncanakan secara bersama sesuai dengan PMS-nya, maka
laju perumbuhan ekonomi akan lebih cepat dari pada tidak direncanakan bersama.

C. Konsep Pertumbuhan Tidak Berimbang


Konsep pertumbuhan tidak berimbang dipopulerkan oleh Hirschman, ia
berpendapat bahwa dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian sesuai
dengan strategi yang rancang sebelumnya, adalah cara yang terbaik untuk mencapai
pertumbuhan pada suatu Negara terbelakang. Menurutnya, investasi pada industri
atau sektor-sektor perekonomian yang strategis akan menghasilkan kesempatan
investasi baru dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih lanjut.
Menurut teori pertumbuhan tidak berimbang (Albert O. Hirschman, 1958).
investasi hanya ditanam dalam sektor strategis tertentu yang merupakan leading
sektor, dan ini akan menciptakan peluang investasi lebih lanjut. Ini merupakan jalan
terbaik untuk pertumbuhan ekonomi.

D. Teori Dualistik
Ekonomi dualisme menurut JH Bocke (Ekonom Belanda) adalah dua sistem
ekonomi yang berbeda dan berdampingan kuat. Dua sistem tersebut bukan sistem
ekonomi transisi dimana sifat dan ciri-ciri yang lamanya makin melemah dan yang
baru makin menguat melainkan kedua-duanya sama kuat dan jauh berbeda.
Perbedaan tersebut karena sebgaian akibat penjajahan orang-orang barat. Dualisme
ini berarti dalam waktu yang sama didalam masyarakat terdapat dua gaya sosial yang
jelas berbeda satu sama lainnya dan masing-masing berkembang secara penuh serta
saling mempengaruhi Jadi, Ekonomi Dualisme adalah sistem ekonomi yang merujuk
kepada dua sistem yang berlainan namun sama kuat. Sistem tersebut adalah
perekonomian modem dan perekonomian kerakyatan.
Jadi, dualisme adalah dua keadaan yang berbeda dimana satu keadaan bersifat
superior dan keadaan lainnya bersifat inferior yang hidup berdampingan pada ruang
dan waktu yang sama. Dengan adanya dua keadaan yang berbeda ini tentunya akan
memiliki pengaruh tersendiri bagi suatu negara yang secara tidak langsung menganut
sistem dualisme ekonomi ini.

Anda mungkin juga menyukai