Peran Civil Society Dalam Gerakan Sosial Dan Politik
Peran Civil Society Dalam Gerakan Sosial Dan Politik
Kelahiran civil society yang belakangan ini kerap kali dianggap sebagai vis-a-vis dengan
negara dan merupakan satu cerminan nyata dari check and balances yang dilakukan oleh
warga negara dari lahir dan tidak dapat dihindarkan. Selanjutnya Diamond menekankan
bahwa: masyarakat sipil bersedia aktif secara kolektif dalam ruang publik untuk
mengekspresikan kepentingan-kepentingan, hasrat, pilihan, dan ide-ide mereka untuk
bertukar informasi, mencapai sasaran kolektif, mengajukan tuntutan pada negara,
memperbaiki fungsi struktur negara, serta untuk menuntut akuntabilitas negara. Masyarakat
sipil yang kritis dan mandiri secara esensial didukung oleh orientasi pasarnya, sehingga para
aktor di dalamnya mengakui prinsip-prinsip otoritas negara dan rule of law. Agar bisa
tumbuh berkembang dan mendapat jaminan rasa aman ia membutuhkan perlindungan dari
tatanan hukum yang terlembagakan. Sehingga, masyarakat sipil bukan hanya membatasi
kekuasaan negara tetapi juga legitimasi otoritas negara bila otoritas itu didasarkan pada rule
of law (Diamond, 2003).
Adapun peranan Civil Society dalam gerakan sosial, civil society, sebagai arena
terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Seperti menjadi akses masyarakat terhadap lembaga
negara sebagai sumber daya manusia untuk menghimpun aspirasi secara kolektif mengenai
isu yang diangkat. Singkat nya Civil Society menjadi wadah, penggerak, dan sumber daya
bagi gerakan sosial atau LSM untuk menyalurkan ide dan tuntutan terhadap jalannya
pemerintahan
Referensi
[1] Fitri, I.A. 2017. GERAKAN SOSIAL PEREMPUAN EKOFEMINISME DI
PEGUNUNGAN KENDENG PROVINSI JAWA TENGAH MELAWAN PEMBANGUNAN
TAMBANG SEMEN. Diakses pada 9 September 2022, dari
http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/download/12634/5705