Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 2 :

- Afissa Hanani (20044010125)


- Alifia Desy (20044010140)
- Putri Nauli (20044010130)
- Devinta Permata (20044010069)
- Maulana Khalid (20044010013)
- Cahya Maghfira Prasetya (20044010141)
- Dwi Putri Geometry (20044010156)
- Tasya Iznada Syafira (Mahasiswi PPM)

2. Bagaimana Civil society berperan di Masyarakat dan Gerakan Sosial ?

Kelahiran civil society yang belakangan ini kerap kali dianggap sebagai vis-a-vis dengan
negara dan merupakan satu cerminan nyata dari check and balances yang dilakukan oleh
warga negara dari lahir dan tidak dapat dihindarkan. Selanjutnya Diamond menekankan
bahwa: masyarakat sipil bersedia aktif secara kolektif dalam ruang publik untuk
mengekspresikan kepentingan-kepentingan, hasrat, pilihan, dan ide-ide mereka untuk
bertukar informasi, mencapai sasaran kolektif, mengajukan tuntutan pada negara,
memperbaiki fungsi struktur negara, serta untuk menuntut akuntabilitas negara. Masyarakat
sipil yang kritis dan mandiri secara esensial didukung oleh orientasi pasarnya, sehingga para
aktor di dalamnya mengakui prinsip-prinsip otoritas negara dan rule of law. Agar bisa
tumbuh berkembang dan mendapat jaminan rasa aman ia membutuhkan perlindungan dari
tatanan hukum yang terlembagakan. Sehingga, masyarakat sipil bukan hanya membatasi
kekuasaan negara tetapi juga legitimasi otoritas negara bila otoritas itu didasarkan pada rule
of law (Diamond, 2003).

Beberapa contoh peran yang paling penting melibatkan civil society :


- Penyedia layanan sosial dan Pemberdayaan masyarakat. Organisasi masyarakat sipil
memberikan ruang suara kepada segmen masyarakat yang tidak terorganisir dan tidak
bersuara. Mereka meningkatkan kesadaran akan masalah sosial dan mengadvokasi
perubahan, memberdayakan masyarakat lokal untuk mengembangkan program baru
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. (Misalnya, menyediakan sekolah dasar
dan menyediakan komunitas dasar pelayanan kesehatan)
- Kampanye dan advokasi dengan melobi aktor institusi pemerintah, masyarakat sipil
bekerja bahu membahu dengan pemerintah, berjuang untuk mengembangkan
kebijakan dan menerapkan strategi baru. Di luar itu, masyarakat sipil membangun
apa yang disebut modal sosial dengan menyediakan cara bagi para peserta untuk
membangun hubungan dan membuat koneksi berdasarkan nilai, perilaku, dan
keyakinan mereka. (Misalnya, melobi pemerintah atau bisnis tentang masalah hak
adat atau lingkungan)
- Sebagai Pengawas jalannya pemerintahan supaya sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh masyarakat sehingga meminta tanggung jawab sosial terhadap perusahaan, aparat
pemerintah, maupun organisasi lain atas tindakan mereka di masyarakat. (Misalnya,
memantau kepatuhan pemerintah terhadap perjanjian Hak Asasi Manusia)
- Membangun kewarganegaraan yang lebih aktif untuk terus menyuarakan ide dan
tujuan dari masyarakat. (Misalnya, memotivasi keterlibatan masyarakat di tingkat
lokal dan keterlibatan dengan pemerintah lokal, regional, dan nasional)
- Serta, berpartisipasi dalam proses tata kelola global (Misalnya, memotivasi
keterlibatan masyarakat sipil menjabat di dewan penasihat Dana Investasi Bank
Dunia)

Adapun peranan Civil Society dalam gerakan sosial, civil society, sebagai arena
terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Seperti menjadi akses masyarakat terhadap lembaga
negara sebagai sumber daya manusia untuk menghimpun aspirasi secara kolektif mengenai
isu yang diangkat. Singkat nya Civil Society menjadi wadah, penggerak, dan sumber daya
bagi gerakan sosial atau LSM untuk menyalurkan ide dan tuntutan terhadap jalannya
pemerintahan

Referensi
[1] Fitri, I.A. 2017. GERAKAN SOSIAL PEREMPUAN EKOFEMINISME DI
PEGUNUNGAN KENDENG PROVINSI JAWA TENGAH MELAWAN PEMBANGUNAN
TAMBANG SEMEN. Diakses pada 9 September 2022, dari
http://jurnal.unpad.ac.id/cosmogov/article/download/12634/5705

Anda mungkin juga menyukai