Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

POLA PERMINTAAN DAN PENAWARAN KETERSEDIAAN DAGING SAPI


NASIONAL TAHUN 2030 DENGAN PENDEKATAN FORECASTING

Judul POLA PERMINTAAN DAN PENAWARAN


KETERSEDIAAN DAGING SAPI NASIONAL TAHUN 2030
DENGAN PENDEKATAN FORECASTING
Jurnal Ilmiah Solusi
Volume & Halaman Vol.18/No.1
Tahun 1/ Januari/2020
Penulis Oleh : Moeljono
Reviewer Aulia Kartika Sari – 31402000039
Tanggal 13 Oktober 2020
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perbandingan antara permintaan dan
penawaran daging sapi tahun 2010-2018, menganalisis
permintaan dan penawaran daging sapi tahun 2030 berdasarkan
analisis forecasting secara nasional. Serta untuk mengetahui
perbandingan antara permintaan dan penawaran daging sapi
tahun 2030.
Subjek Penelitian Pemerintah dan peternak.

Metode Penelitian Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kuantitatif untuk forecasting dan metode
deskriptif untuk penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik,
dapat disimpulkan :
1. Perbandingan jumlah penawaran dan permintaan daging
sapi tahun 2010-2018 terjadi berbagai kondisi yang
menyebabkan perbedaan antara penawaran dan
permintaannya.
2. Dari data tabel yang disediakan dapat diketahui bahwa pada
tahun 2010-2013 penawaran daging sapi lebih tinggi dari
permintaan, sehingga jumlah komoditas daging sapi dapat
mencukupi masyarakat, tetapi pada tahun 2014 terjadi
penurunan sisi penawaran daging sapi banyak disebabkan
oleh maraknya penyakit kutu dan mulut diberbagai Negara
produsen daging sapi dunia sehingga berdampak pada
pengurangan daging sapi impor dan sapi bakalan, selain itu
masalah label halal pun menjadi penghalang masuknya
daging sapi impor dari Cina, karena belum terakreditasi
halal seperti Amerika Serikat dan Australia.
3. Sejak tahun 2014-2018 sisi penawaran daging sapi
mengalami fluktuatif. Fluktuatif sendiri berasal dari kata
fluktuasi. Menurut Surya, Yohanes (2007), fluktuasi adalah
perubahan naik atau turunnya suatu variabel yang terjadi
sebagai akibat dari mekanisme pasar. Umumnya fluktuasi
diartikan sebagai situasi dimana harga, tingkat atau suku
bunga naik dan turun.
4. Menurut analisis forecasting yang disajikan, dari tahun
2019-2030 terjadi perbedaan yang mencolok antara
penawaran dan permintaan daging sapi nasional. Dapat
diperkirakan rata-rata defisit daging sapi pertahunnya
mencapai ±645.397 ton. Perhitungan yang disajikan hanya
berupa pengkuran dan memproduksikan sisi produksi dan
konsumsi tanpa mempertimbangkan faktor yang lainnya.
Faktor lainnya dianggap konstan.

Hasil Penelitian 1. Perbandingan sisi penawaran dan sisi permintaan daging


sapi nasional periode tahun 2019-2030, menunjukan trend
meningkat dan konsisten. Analisis forecasting menghasilkan
bahwa sisi penawaran daging nasional mengalami
peningkatan namun tidak mampu memenuhi permintaan
dalam negeri sehingga rasionya < 1.
2. Hasil analisis forecasting menunjukkan bahwa ketersediaan
daging sapi dan konsumsi daging sapi pada tahun 2030
mengalami trend kenaikan serta perbandingan antara
penawaran dengan permintaan daging sapi Nasional 2030
menunjukkan ratio permintaan daging sapi lebih besar
dibandingkan dengan penawaran daging sapi yaitu ratio >1,
sehingga program swasembada daging sapi tertunda.
Kekuatan Pada jurnal ini, disetiap metode penelitiannya dilengkapi
dengan tabel yang rinci menjelaskan mengenai perbandingan
antara permintaan dan penawaran daging sapi nasional. Tak
hanya itu, penjelasannya pun sangat membantu, khususnya
untuk masyarakat awam yang kurang memahami isi dari tabel
sehingga perlu media tambahan untuk bisa mengerti mengenai
permasalahan yang sedang dibahas. Kalimat yang digunakan
pun termasuk kalimat bahasa Indonesia yang sangat mudah
dipahami. Dengan menggunakan metode forecasting
masyarakat dapat menentukan “choice and judgement” mereka
dengan baik dimasa yang akan datang.
Kelemahan Untuk perkiraan jangka panjang jurnal tersebut menggunakan
metode forecasting. Menurut Barry Render dan Jay Hezer
(2001,p46), peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu
memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan dengan
perngambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa
depan dengan menggunakan beberapa bentuk model matematis.
Data yang dihasilkan dari tahun 2019-2030 merupakan data
perkiraan saja. Sehingga hanya memihak pada 1 variabel serta
adanya dugaan sendiri tanpa disertai bukti (self-esteem).
Saran Sebaiknya metode yang digunakan adalah metode time series.
Metode time series mengandalkan penggunaan data lampau
dengan asumsi data permintaan dari waktu lampau bisa menjadi
indikator bagus untuk memproyeksikan permintaan dimasa
yang akan datang. Metode ini dianggap sebagai metode
sederhana yang bisa menjadi titik awal yang bagus dalam
peramalan permintaan. Sehingga bisa meminimalisir kesalahan
pada prediksi data.

Anda mungkin juga menyukai