Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Tiara Sasikirana

NIM : 1962201034

Kelas : S1 Akuntansi Reg. Malam

Mata Kuliah : SAK-ETAP (Quis)

SOAL !

1. Jelaskanlah menurut pemahaman kalian pengertian dari Entitas Tanpa Akuntabilitas


Publik, dan sebutkan ciri-ciri nya !
2. Jelaskan dalam bentuk tabel perbedaan ETAP dengan Akuntabilitas Publik Signifikan !
3. Sebutkan Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia !
4. Salah satu standar akuntansi yang berlaku adalah SAK ETAP, jelaskan pengertian dan
latar belakang munculnya SAK ETAP !
5. Jelaskan manfaat dan ruang lingkup SAK ETAP !
6. Sebutkan isi dari SAK ETAP !
7. Buatlah tabel perbedaan laporan keuangan sesuai SAK ETAP dan SAK UMUM !
8. Jelaskan pengertian dari konsep dan prinsip pervasif konsep pervasif !

JAWABAN

1. SAK ETAP adalah Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik,
yang digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. ETAP adalah entitas yang
memiliki ciri-ciri seperti :

 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan

 Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial


statement) bagi pengguna eksternal

 Pengguna eksternal dalam ETAP adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
2. Berikut tabel perbedaan antara ETAP dengan Akuntabilitas Publik Signifikan :

ETAP Akuntabilitas Publik Signifikan


1. SAK ETAP Lebih sederhana. 1. IFRS cenderung lebih complicated atau
rumit.
2. SAK ETAP cenderung menggunakan
prinsip realibility. 2. IFRS cenderung menggunakan prinsip
relevan.
3. SAK ETAP Tidak mengatur pajak
tangguhan. 3. IFRS Mengatur pajak tangguhan.
4. SAK ETAP hanya menggunakan 4. IFRS dapat menggunakan metode
metode tidak langsung untuk laporan langsung dan metode tidak langsung
arus kas. untuklaporan arus kas.
5. SAK ETAP hanya menggunakan model 5. IFRS boleh memilih cost model
cost untuk aset tetap, aset tidak revaluasi.
berwujud dan properti investasi.

3. Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia ada 4, yaitu :

 PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial


Report Standard)

 SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keungan untuk Entitas Tanpa Akuntan Publik)

 PSAK-Syariah (Pernyataan Standar Akuntansi Syariah)

 SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)

4. SAK ETAP adalah Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik,
yang digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Latar belakang pemberlakuan
SAK-ETAP sebagai berikut :

 Menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan


akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan

 SAK yang berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum

 Bentuk pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi


5. Manfaat SAK ETAP :

• Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk

– menyusun laporan keuangannya sendiri,

– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,

sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana


(misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih mudah dalam
implementasinya

• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.

Ruang Lingkup SAK ETAP :

SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(ETAP), yaitu entitas yang:

• Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan

• Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal

• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan jika:

– Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses


pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau

– Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar


masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan bank investasi.

• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP
jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP.

– Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR).


6. Isi dari SAK ETAP :
– BAB 1 : Ruang Lingkup
– BAB 2 : Konsep dan Prinsip Pervasive
– BAB 3 : Penyajian Laporan Keuangan
– BAB 4 : Neraca
– BAB 5 : Laporan Laba Rugi
– BAB 6 : Laporan Perubahan Ekuitas
– BAB 7 : Laporan Arus Kas
– BAB 8 : Catatan Atas Laporan Keuangan
– BAB 9 : Kebijakan Akuntansi, perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan
– BAB 10 : Investasi pada Efek tertentu
– BAB 11 : Persediaan
– BAB 12 : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak
– BAB 13 : Investasi Join Venture
– BAB 14 : Properti Investasi
– BAB 15 : Aset Tetap
– BAB 16 : Aset Tidak Berwujud
– BAB 17 : Sewa
– BAB 18 : Kewajiban Diestimasi dan kontijensi
– BAB 19 : Ekuitas
– BAB 20 : Pendapatan
– BAB 21 : Biaya Pinjaman
– BAB 22 : Penurunan Nilai Aset
– BAB 23 : Imbalan Kerja
– BAB 24 : Pajak Penghasilan
– BAB 25 : Mata Uang Pelaporan
– BAB 26 : Transaksi dalam Mata Uang Asing
– BAB 27 : Peristiwa setelah Akhir Periode Pelaporan
– BAB 28 : Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
– BAB 29 : Ketentuan Transisi
– BAB 30 : Tanggal Efektif
7. Berikut Tabel perbedaan laporan keuangan sesuai SAK ETAP dan SAK Umum :
SAK ETAP SAK Umum
1) SAK-ETAP masih menggunakan istilah 1) Pada SAK-Umum, Neraca berganti
neraca nama menjadi Laporan Posisi
Keuangan
2) SAK-ETAP hanya menggunakan
laporan laba rugi 2) Pada SAK-Umum, selain
menggunakan Laporan Laba Rugi juga
3) SAK-ETAP menggunakan dasar menggunakan Laporan Laba Rugi
pengukuran biaya historis dan nilai Komprehensif
wajar
3) SAK-Umum menggunakan dasar
4) Tidak perlu menyajikan Catatan Atas pengukuran biaya historis, biaya kini,
Laporan Keuangan mengenai kondisi nilai realisasi bersih dan nilai sekarang
modal perusahaan dan deviden secara
detail 4) Catatan Atas Laporan Keuangan
dianggap salah satu unsur penting
5) SAK-ETAP hanya mengakui aset tidak dalam laporan keuangan yang
berwujud yang memiliki umur terbatas berisikan modal, harga saham, dan
6) Penilaian aset – historical cost dan baru dividen perusahaan secara detail
bisa melakukan revaluasi bila diizinkan 5) SAK-Umum mengakui aset tak
berwujud dengan umur manfaat yang
tidak terbatas
6) Penilaian aset – historical cost dan baru
bisa melakukan revaluasi bila diizinkan

8. Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
 Tujuan Laporan Keuangan
 Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu,keseimbangan
antara biaya dan manfaat
 Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
 Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
 Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
 Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
 Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak ada
pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
 Dasar akrual
 Saling hapus tidak diperkenankan.

Anda mungkin juga menyukai