Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tsamarah Insyirah

NRP : 5001201155
Departemen : Fisika
Angkatan : 2020
Kode Praktikum : Teori Relativitas dan Kecepatan Cahaya (MP2)
Asisten Laboratorium : Mas Dimas Yhanu Gilang Buana

1. Jelaskan perubahan pemikiran dari mekanika benda berkecepatan rendah ke benda


berkecepatan tinggi.

Jawab : Hukum mekanika klasik yang awalnya dipaparkan oleh Newton tentang
prediksi gerak benda langit (determinisme), sudah tidak lagi relevan dengan hukum
medan elektromagnetik yang dikembangkan oleh maxwell. Namun pada akhir abad
ke-19, pemikiran mekanika klasik tidak dapat menjelaskan fenomena-fenomena baru
yang ditemukan pada masa itu. Teori medan elektromagnetik Faraday dikembangkan
oleh Maxwell pada 1865, masih mengganggu para ilmuwan masa itu. Sumber
gangguan tersebut adalah eter sebagai zat perantara gelombang elektromagnetik.Eter
sebagai medium rambat gelombang elektromagnetik mempunyai sifat yang sulit
dibayangkan secara fisika meski secara matematis dapat dijelaskan secara gemilang.
Semestinya eter bertabiat sebagai zat padat karena cahaya adalah gelombang
transversal. Jenis gelombang ini tidak dapat merambat dalam medium fluida (gas atau
cairan). Berdasarkan pengamatan, eter sebegitu halus sampai-sampai tidak
menghambat Bumi yang bergerak di dalamnya kendati sosoknya samar-samar, para
ilmuwan menerima ide eter. Dalam konteks persoalan ini, kecepatan cahaya menjadi
masalah. Dalam teori Maxwell, c adalah kecepatan.kecepatan pengamat yang diam.
Kemudian dari kejadian ini, para ilmuwan membandingkan kecepatan cahaya di dua
arah. Dari sinilah teori Einstein mengenai relativitas muncul yang dapat menjelaskan
fenomena tersebut.
2. Apa perbedaan relativitas khusus dan relativitas umum ?

Jawab :
a. Relativias khusus Ada dua konsep di dalam teori relativitas khusus.
Pertama, persamaan fisika akan berlaku sama meskipun dalam keadaan bergerak.
Kedua, kecepatan cahaya nilainya selalu sama dalam keadaan apapun, yakni 3 × 108
m/s. Konsep relativitas khusus mengakibatkan perubahan persepsi terhadap beberapa
hal di antaranya, pemuaian waktu, kecepatan relatif, relativitas massa dan energi, serta
kontraksi Lorentz.
b. Relativitas umum Teori relativitas umum merupakan teori gravitasi yang
dikembangkan Albert Einstein pada tahun 1907 – 1915. Teori ini memiliki keterkaitan
dengan teori gravitasi yang dikemukakan oleh Newton. Menurut Newton, gaya
gravitasi merupakan gaya tarik menarik antar objek yang tidak tampak. Namun,
Einstein menjelaskan bahwa gravitasi adalah hasil dari kelengkungan ruang dan
waktu akibat massa suatu benda. Melalui teori relativitas ini, Einstein mampu
memecahkan permasalahan tentang kecepatan orbit Merkurius yang sebelumnya
sempat ditemukan menggunakan teori gravitasi umum milik Newton. Menurutnya,
pergerakan Merkurius terganggu oleh benda yang berukuran lebih besar dari
Merkurius, yakni Matahari. Kemudian, para ilmuan menyepakati teori tersebut
3. Bagaimana proses terjadinya kontraksi panjang dan dilatasi waktu ?

Jawab : Interval waktu suatu peristiwa akan berbeda jika diamati oleh pengamat yang
berbeda. apabila kita membawa sebuah jam kemudian mengamati sebuah interval
waktu peristiwa (menyala hingga mati kembali sebuah lilin). Posisi pengamat
terhadap peristiwa tersebut berada dalam posisi yang sama, itu artinya pengamat
dalam kondisi diam terhadap peristiwa. Waktu yang diamati oleh pengamat tersebut
disebut waktu sebenarnya (proper time) yang dilambangkan dengan to. Jika dalam
waktu yang bersamaan pengamat lain yang bergerak dengan kelajuan konstan v
membawa jam yang sama dan telah disinkronkan mengamati interval waktu peristiwa
yang sama (menyala hingga mati kembali sebuah lilin tadi), interval waktu peristiwa
yang teramati disebut interval waktu relativistik disimbolkan dengan t. Hasil
pengukuran pengamat yang kedua diperoleh bahwa interval waktunya lebih lama atau
lebih besar dari pengamat yang diam terhadap peristiwa. Perisitiwa tersebut
dinamakan dilatasi waktu. secara matematis dapat ditulis

Panjang suatu benda bersifat relative, berubah menurut pengamat dalam kerangka
acuan tertentu. Seorang pengamat yang berada dalam keadaan diam terhadap objek
yang diukur akan mengukur panjang objek dalam keadaan sebenarnya. Panjang objek
tersebut disebut panjang objek dalam keadaan diam (Lo) atau proper lenght. Jika
benda tersebut bergerak, ini artinya pengamat yang diam tadi relative bergerak
terhadap objek, pengukuran terhadap panjang objek ternyata menghasilkan keadaan
yang lebih pendek untuk panjang objek yang searah gerak benda. Keadaan ini disebut
dengan kontrasksi panjang (penyusutan panjang). Secara matematis persamaannya
dituliskan sebagai berikut:

4. Bagaimana mekanisme pergeseran Doppler untuk gelombang cahaya ? Apakah


berbeda dengan gelombang suara ?

Jawab : Efek Doppler merupakan perubahan frekuensi atau panjang gelombang pada
penerima yang sedang bergerak relatif terhadap sumber gelombang. Gelombang suara
membutuhkan media untuk merambat sedangkan cahaya tidak membutuhkan media
untuk merambat. Semakin jauh jarak pendengar dari sumber suara, maka suara yang
terdengar akan semakin kecil. Sementara pada gelombangg cahaya untuk efek doppler
hal yang penting adalah kecepatan pengamat dan sumber.
5. Fizeau menentukan kecepatan cahaya dengan metode spinning wheel. Carilah literatur
mengenai metode tersebut dan jelaskan cara kerjanya.

Jawab : Fizeu menggunakan sebuah roda gigi yang dapat diputar dengan kecepatan
tinggi. Jika roda dalam keadaan diam, cahaya dapat melewati celah di antara gigi dan
mengenai cermin. Cahaya itu memantul dari cermin menempuh kembali tempuhannya
semula, Sebagian cahaya terus kesumber cahaya dan Sebagian dipantulkan ke
pengamat. Bila roda dalam keadaan berputar, cahaya yang melewatinya menjadi
seurutan rentetan gelombang yang panjangnya tertentu. Pada dua kali lipat kecepatan
sudut, cahaya yang melewati suatu celah menuju cermin dipantulkan kembali
melewati celah berikutnya dan titik cahayanya dapat terlihat jelas oleh pengamat.
Dengan diketahuinya kecepatan sudut, radius roda, jarak antar celah, dan jarak antara
roda ke cermin, maka kecepatan cahaya dapat dihitung. Hasil pengukuran kecepatan
cahaya oleh Fizeau dengan metode ini adalah 3,15 x 108 .
6. Apabila cahaya memiliki kecepatan yang lebih rendah (misalkan 3 m/s), apa saja yang
dapat terjadi saat anda melakukan perjalanan ?

Jawab : Waktu yang dibutuhkan untuk sampai di tujuan semakin lama. selain itu,
benda benda akan terlihat lebih terang karena cahaya berkumpul seperti partikel-
partikel. Dikarenakan kecepatan cahaya yang rendah, maka kita dapat melakukan
perjalanan lebih cepat dari cahaya. Namun, secara teori tidak ada benda yang mampu
melebihi kecepatan cahaya. Yang dapat terjadi apabila mendekati keceptan cahaya
adalah perubahan jarak, waktu, dan warna. Salah stu efek relativitas khusus yang
paling terkenal adalah saat manusia bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka
waktu melambat. efek ini disebut dengan dilatasi waktu. Efek lainnya adalah panjang
benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya atau benda diam saat anda melesat
melawatinya dengan kecepatan mendekati cahaya, hal ini disebut dengan kontraksi
panjang.
7. Gunakan imajinasi anda. Misalkan anda berada di dalam suatu mobil yang memiliki
kecepatan di atas kecepatan cahaya (> c). Apa yang terjadi saat anda menyalakan
lampu mobil tersebut ?

Jawab : Lampu mobil tersebut tidak dapat dilihat sehingga lampu mobil tidak
berfungsi. Dibutuhkan energi yang lebih besar untuk menjalankan mobil tersebut.Jadi
lampu akan bergerak lebih lambat daripada mobil sehingga cahaya tersebut seperti
tertinggal dikarenakan mobil bergerak lebih cepat dari cahaya lampu mobil.

Anda mungkin juga menyukai