Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL BOOK REPORT

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

NILAI:

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

NAMA : MEI HOTMA PURBA

NIM : 7212443014

JURUSAN/KELAS : PENDIDIKAN BISNIS / B

DOSEN PENGAMPU : Drs. Dr. Thamrin. M. Pd

S1 PRODI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah laporan Critical Book Report ini dengan
tepat waktu. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak : Drs. Dr. Thamrin.
M. Pd selaku dosen mata kuliah “Pengantae Ekonomi Makro” yang sudah memberikan
bimbingan dan membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah laporan CBR ini
untuk dapat melatih kemampuan kami dalam menyusun makalah ini .

Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
makalah ini untuk itu saya mohon kritik dan saran dari para pembaca yang dapat
membangun agar saya kedepannya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi. Kami juga
berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
tentang probabilitas guna mengetahui perkiraan tentang kejadian /peristiwa yang telah
diperkirakan menggunakan probabilitas.

Medan, 10 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Rasionalisasi pentingnya CBR.....................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan CBR................................................................................................................4
D. Identitas buku...............................................................................................................................5
BAB II RINGKASAN ISI BUKU..................................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................................................12
A. PEMBAHASAN ISI BUKU...........................................................................................................12
B. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BUKU.......................................................................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................13
3.2 SARAN........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Ekonomi makro adalah studi holistik mengenai kinerja, perilaku, struktur, dan proses
penentuan keputusan ekonomi dalam skala nasional. Jenis ekonomi satu ini juga mencakup
perubahan dalam Produk Domestik Bruto (GDP) negara, ekspektasi, inflasi, pengeluaran,
penerimaan, dan pinjaman pada tingkat pemerintah (kebijakan fiskal), pengangguran,
hingga kebijakan moneter.Kebijakan ekonomi makro sendiri dilakukan negara dan
dilaksanakan oleh pemerintah serta pihak swasta untuk mengatasi masalah yang timbul.

Dengan adanya ekonomi makro, kita bisa mengetahui dengan jelas pendapatan nasional
negara. Dari sini, dapat terukur dengan jelas apakah perekonomian negara kita stabil atau
tidak. Kebijakan ekonomi yang nantinya akan diambil pun bisa lebih efektif dan
efisien.Apakah ada pengaruh ekonomi makro pada bisnis dan kehidupan? Tentu saja,
apalagi ekonomi makro berkaitan dengan negara, tentunya akan ada dampak tertentu
terhadap bisnis dan kehidupan. Pertama, ekonomi makro mampu memengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tercipta berdasarkan
ekonomi makro, otomatis pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh.

Dapat disimpulkan berdasarkan pernyataan di atas bahwa ekonomi makro sangatlah


penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam pendidikan bisnis. Sehingga perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut seperti membandingkan 2 buku yang berbeda dengan
topik yang sama.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari ekonomi makro dan apa saja konsep dasar dari
perkembangan dan sejarah ekonomi makro?
2. apakah hubungan antara permintaan dan penawaran terhadap perkembangan
ekonomi makro yang ada di Indonesia?
3. Apakah teori keynes yang membahas tentang perkembangan dan analisis ekonomi
makro dalam sistem perekonomian di dunia?
C. Tujuan Penulisan CBR
1. Untuk mengetahui dan menambah pengetahuan pembaca tentang ekonomi
makro
2. Untuk meningkatkan dan menguatkan pendapat beberapa ahli yang dapat
dibuktikan melalui teori-teori yang telah ditetapkan
3. Untuk melakukan penyelesaian tugas kkni dari salah satu mata
kuliah"pengantar ekonomi makro".

D. Identitas buku
Buku Utama

a. Judul buku: pengantar teori ekonomi makro


b. Edisi : -
c. Pengarang: Dr. Ekawarna M. Si Dan Fachrudinsyah Muslim S. Pd,M. Pd
d. Penerbit: GP Press, Jakarta
e. Kota terbit: Jakarta
f. Tahun terbit: 2008
g. ISBN:978-602-8807-04-3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU

BUKU PEMBANDING : “PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO”

Bab 1 konsep dasar ekonomi makro

Ilmu ekonomi (berasal dari kata oikon dan nomos yang berarti rumah tangga dan
kaidah/aturan) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana sumber daya yang langka
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia (Suyuthi, 1989).

Sedangkan Soelistyo (2001), mendefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana


orang dan masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumberdaya yang langka
dan mempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang
dan jasa serta mendistribusikannya hanya untuk konsumsi berbagai-bagai orang dan
kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa yang akan datang
dan dengan menggunakan uang atau tidak.Aliran pemikiran teori ekonomi makro:

a. Aliran klasik
1). Pandangan aliran klasik tentang Pasar: keseimbangan perekonomian berpondasikan
pada keseimbangan individu (konsumen, produsen).

2). Pandangan aliran klasik tentang Uang: Bagi kaum klasik, peranan uang tidak lebih sebagai
alat transaksi. Karena itu uang tidak mempunyai pengaruh terhadap variable-variabel riil
(output dan kesempatan kerja).

b. Aliran Keynesian
1). Pandangan Keynesian tentang Pasar: Struktur pasar cenderung monopolistik, informasi
tidak sempurna dan asimetris, sementara input dan output yang dipertukarkan juga
heterogen.

2). Pandangan Keynesian tentang Uang: Keynes mewariskan pandangan yang revolusioner
tentang uang. Menurutnya uang bukan hanya sekedar alat transaksi, tetapi juga sebagai
penyimpan nilai (store of value). Fungsi penyimpan inilah yang memungkinkan uang
digunakan sebagai alat untuk memperoleh keuntungan melalui tindakan spekulasi.

Fokus pembahasan ekonomi makro;

a. masalah inflasi

b. masalah pertumbuhan ekonomi

c. masalah pengangguran
d. interaksi dengan perekonomian dunia

e. siklus ekonomi.

Bab 2 konsep dasar ekonomi makro (lanjutan)

Model-model ekonomi makro diklasifikasikan sebagai berikut;

a. model klasik Vs Keynesian


b. model empat pasar
c. model keseimbangan dan ketidakseimbangan
d. model statis, statis komparatif dan dinamis
e. model ekonomi tertutup dan terbuka.
Ahli ekonomi makro melihat perekonomian terdiri dari empat pasar besar:

(a). pasar barang

(b) pasar uang

(c) pasar tenaga kerja

(d) pasar luar negeri.

Perubahan situasi pasar-pasar inilah yang dikatakan sebagai perubahan keadaan ekonomi
makro suatu negara.“Situasi Pasar” disini menyangkut dua aspek, yaitu:

(a) aspek harga

(b) aspek volume.

Teori ekonomi makro mempelajari faktor-faktor apa yang

mempengaruhi situasi pasar ini. Dan tujuan selanjutnya adalah menentukan,

faktor-faktor mana yang bisa dipengaruhi melalui kebijaksanaan pemerintah,

sehingga pemerintah bisa “mengendalikan” situasi pasar sesuai dengan apa yang

diinginkan.

4. Akhli ekonomi juga menggolongkan pelaku-pelaku makro menjadi lima yaitu:

(a) rumah tangga, (b) produsen, (c) pemerintah, (d) lembaga-lembaga keuangan

dan (e) negara-negara lain.


Bab 3. Teori ekonomi makro klasik

Teori makro Klasik mempunyai dasar filsafat bahwa perekonomian yang didasarkan pada
sistem bebas-berusaha (laissez faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan
untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis. Oleh sebab itu pemerintah tidak
perlu campurtangan.Di pasar barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya proses
yang otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang menjamin full-employment, apabila
karena sesuatu hal perekonomian tidak pada posisi ini. Landasan dari keyakinan ini adalah;
(a) berlakunya Hukun Say yang menyatakan bahwa: “supply creates its own demand”, dan

(b) anggapan bahwa semua harga fleksibel.

Di pasar tenaga kerja, dalam jangka pendek hanya ada pengangguran sukarela. Tetapi
pengangguran inipun hanya bersifat sementara, karena apabila harga-harga turun
(termasuk tingkat upah), maka konsumsi dan produksi akan kembali lagi ke tingkat semula
(yaitu ketingkat full employment).

Di pasar uang, kaum Klasik mempunyai Teori Kuantitas, yang menyatakan bahwa
permintaan akan uang adalah proporsional dengan nilai transaksi yang dilakukan
masyarakat. Di pasar ini ditentukan tingkat harga umum; apabila jumlah uang yang beredar
(penawaran akan uang) naik maka tingkat harga pun akan naik.

Bab 4. Teori ekonomi makro klasik (lanjutan)

Dalam sistem standar kertas, tidak ada proses otomatis yang menstabilkan harga. Di sini
kaum klasik melihat satu-satunya peranan makro pemerintah, yaitu mengendalikan jumlah
uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan transaksi masyarakat.

Di dalam sistem standar emas, ada mekanisme otomatis yang menjamin kestabilan harga.
Di sini peranan pemerintah tidak dianggap perlu, sebab jumlah uang (emas) yang beredar
akan otomatis menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat.

Di pasar luar negeri, mekanisme otomatis menjamin keseimbangan neraca perdagangan


melalui:

a. mekanisme Hume – dalam standar emas, atau

b. mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem standar kertas. Campur tangan
pemerintah tidak diperlukan.

Pada Tingkat Mikro, Kaum klasik setuju adanya campur tangan pemerintah dalam hal
pengaturan-pengaturan atas industri-industri yang bersifat monopoli, dan penghapusan
hambatan-hambatan kelembagaan yangmenghalangi fleksibilitas harga-harga untuk turun
naik sesuai dengan tarik menarik penawaran dan permintaan pasar.
Pada Tingkat Makro, Kaum klasik setuju adanya campur tangan pemerintah dalam hal
pengaturan-pengaturan terhadap jumlah uang yang beredar (MS), namun inipun hanya
berlaku bagi negara-negara yang menganut standar kertas. Tugas pengendalian inflasi,
menurut kaum klasik adalah tugas makro pemerintah. Di balik keberhasilan kaum klasik
menerapkan ideologi “liberalisme”, terdapat beberapa ketimpangan ekonomi antara lain;

(1) Distribusi pendapatan dan kekayaan warga masyarakat yang semakin timpang

(2)Pengangguran dan fluktuasi GDP dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu

produksi menciut dan buruh dipecat dan menganggur, hingga puncaknya

terjadi depresi berat melanda dunia pada tahun 1930-an.

Bab 5. Teori keynes: pasar barang

Keynes berpendapat bahwa sistem laissez faire murni tidak bisa dipertahankan. Pada
tingkat makro, pemerintah harus secara aktif dan sadar mengedalikan perekonomian kearah
posisi “full employment” nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi tersebut tidak bisa
diandalkan.Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang
terjadi dengan permintaan agregat masyarakat. Apabila permintaan agregat melebihi
penawaran agregat (atau output yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi
situasi “kekurangan poduksi”. Pada periode berikutnya output akan naik atau harga akan
naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.

Apabila permintaan agregat lebih kecil dari pada penawaran agregat, maka situasi
“kelebihan produksi” terjadi. Pada periode berikutnya output akan turun atau harga akan
turun, atau keduanya terjadi bersama-sama. Inti dari kebijaksanaan makro dari Keynes
adalah bagaimana pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian,
mempengaruhi situasi makro), agar mendekati posisi “full employment” nya.

“Permintaan agregat” adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan oleh seluruh lapisan
masyarakat untuk membeli barang dan jasa dalam suatu tahun. Barang dan jasa diartikan
sebagai barang dan jasa yang diproduksikan dalam tahun tersebut (barang bekas atau
barang yang diproduksikan tahun-tahun sebelumnya atau barang yang tidak diroduksikan
seperti tanah, tenaga kerja dan faktor prouksi lain, tidaktermasuk dalam pengertian “barang
dan jasa” di sini).Dalam perekonomian tertutup permintaan agregat terdiri dari tiga unsur:
(a) pengeluaran konsumsi oleh Rumah Tangga, (b) pengeluaran investasi oleh Produsen dan
(c) pengeluaran oleh Pemerintah. Pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat
secara langsung melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak langsungterhadap
pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi. Masing-masing unsur permintaan agregat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Peneluaran konsumsi tergantung pada
pendapatan yang diterima oleh Rumah Tangga dan kecenderungan mengkonsumsinya
(propensity to consume). Pengeluaran investasi ditentukan oleh keuntungan yang
diharapkan (marginal fficiency of capital) dan biaya dana (tingkat bunga). Pengeluaran
pemerintah ditentukan oleh proses politik yang kompleks dan dalam teori makro disebut
“eksogen”.

Bab 6. Teori keynes: pasar barang (lanjutan)

Perubahan dari unsur-unsur permintaan agregat (pengeluaran konsumsi, pengeluaran


invetasi dan pengeluaran pemerintah) mempengaruhi tingkat permintaan agregat melalui
proses berantai atau proses multiplier. Bila unsur ini meningkat sebesar Rp 1,- maka tingkat
permintaan agregat akan meningkat dengan suatu kelipatan dari Rp 1,-. Pelipat atau
multiplier ini tergantung pada besarnya marginal propensity to consume (MPC).Posisi
keseimbangan dari sisi permintaan terjadi manakala proses multiplier sudah berhenti dan
tidak ada kecenderungan bagi Z untuk berubah. Atau Z = Y, atau permintaan agregat =
pengeluaran agregat = pendapatan agregat. Dalil ini selalu berlaku.Posisi keseimbangan
yang sesungguhnya di pasar barang terjadi apabila permintaan agregat sama atau
berpotongan dengan penawaran agregat.

Bab 7. Teori Keynes: pasar uang

Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan akan uang dengan penawaran akan
uang. Permintaan akan uang adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk
menunjang kegiatan ekonominya. Sedangkan penawaran akan uang adalah jumlah uang
yang disediakan oleh pemerintah dan bank-bank, yaitu seluruh uang kartal dan uang giral
yag beredar.

Menurut Keynes, permintaan akan uang bersumber pada 3 macam kebutuhan akan uang:
(a) kebutuhan transaksi,

(b) kebutuhan berjaga-jaga dan

(c) kebutuhuan spekulasi

Ketiga macam kebutuhan ini disebut 3 motif (alasan) mengapa orang memegang uang.

Permintaan akan uang untuk transaksi ditentukan oleh (a) volume output yang
ditransaksikan (yaitu GDP riil) dan (b) tingkat harga umum. Dalam hal ini Keynes tidak
berbeda dengan kaum Klasik. Permintaan uang untuk berjaga-jaga relatif kecil dan dalam
analisa bisa diabaikan.Permintaan untuk spekulasi (yang membedakan teori Keynes dengan
teori Kuantitas) adalah permintaan akan uang tunai untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Caranya adalah dengan “berspekulasi” dalam pasar obligasi (surat berharga). Apabila harga
obligasi diharapkan untuk naik di masa mendatang, maka orang akan membeli obligasi
dengan uang tunainya hari ini. Ini berarti uang tunai yang saat ini ia pegang (untuk tujuan
spekulasi) berkurang. Sebaliknya, apabila harga obligasi diharapkan turun, maka
permintaannya akan uang tunai saat ini bertambah (ia lebih senang menjual obligasi yang ia
pegang dan memperoleh atau memegang uang tunai sekarang).

Bab 8. Teori Keynes: pasar tenaga kerja

Dalam teori Keynes, pasar tenaga kerja mengikuti pasar barang. Apabila output (Q) naik
maka jumlah orang yang mendapat pekerjaan atau tingkat employment (N) juga naik.
Sebalikya, N turun apabila Q turun. Keynes menekankan bahwa proses makro adalah proses
menuju keseimbangan umum (general equilibrium). Apabila terjadi suatu perubahan
(misalnya, I atau G atau MS berubah), maka ini akan mempunyai pengaruh berantai
terhadap semua pasar. Perekonomian akan menyesuaikan diri (terhadap perubahan ini)
sehingga tercapai posisi keseimbangan umum yang baru. Posisi keseimbangan umum
diartikan sebagai posisi dimana semua pasar ada dalam posisi keseimbangannya secara
bersama-sama (simultan). Suatu perekonomian akan selalu bergerak menuju posisi
keseimbangan umumnya.Cara lain untuk menjelaskan proses keseimbangan umum dalam
teori Keynes, adalah menggunakan pendekatan IS – LM.
BAB III PEMBAHASAN

A. PEMBAHASAN ISI BUKU


Buku “PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO”karya Dr. Ekawarna M. Si Dan
Fachrudinsyah Muslim S. Pd,M. Pd imi terdiri dari 8 bab.
Bab 1 membahas tentang konsep dasar ekonomi makro. Ilmu ekonomi (berasal dari kata
oikon dan nomos yang berarti rumah tangga dan kaidah/aturan) adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana sumber daya yang langka digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia (Suyuthi, 1989). Aliran pemikiran teori ekonomi makro terdiri dari: Aliran klasik dan
aliran Keynes .

Bab 2 membahas tentang model model ekonomi makro

Model-model ekonomi makro diklasifikasikan sebagai berikut;

a. model klasik Vs Keynesian


b. model empat pasar
c. model keseimbangan dan ketidakseimbangan
d. model statis, statis komparatif dan dinamis
e. model ekonomi tertutup dan terbuka.

Bab 3 membahas tentang Teori ekonomi makro klasik


Bab 4 membahas tentang teori ekonomi makro lanjutan , Di balik keberhasilan kaum klasik
menerapkan ideologi “liberalisme”, terdapat beberapa ketimpangan ekonomi antara lain; (1)
Distribusi pendapatan dan kekayaan warga masyarakat yang semakin timpang, (2)Pengangguran dan
fluktuasi GDP dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu produksi menciut dan buruh dipecat dan
menganggur, hingga puncaknya terjadi depresi berat melanda dunia pada tahun 1930-an.

B. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BUKU


KELEBIHAN BUKU

Buku utama memiliki materi yang cukup jelas dengan landasan teori yang menghubungkan
pembahasan . Buku ini juga memiliki struktur yang lengkap berdasarkan penyusunan buku
seperti biasanya mulai dari kata pengantar sampai dengan daftar pustaka . . Dari segi isi
pembahasannyadisetiap bab sudah jelas dimana setiap ada kata-kata penting selalu diberi
tanda tebal. Disetiap bab pembahasan terdapat rangkuman dan uji kemampuan para pembaca.

KEKURANGAN BUKU

Buku utama ini masih bersifat sangat sederhana dimana kajian teori hanya terletak pada
pengertian beberapa ahli saja . padahal penulis dapat juga menambahkan beberapa teori dari
beberapa penelitian lain yang menjadi acuan penelitian.Kemudian,contoh soal setiap materi
terlalu berbeli-belit sehingga pembaca sulit mengerti.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dengan menganalisis buku ini yaitu buku yang berjudul”Pengantar Ekonomi Makro “
karya : dr. Ekawarna m. Si dan Fachrudinsyah muslim s. Pd,m. Pd ,dapat disimpulkan
bahwa buku ini layak untuk dijadikan sebagai bahan referensi penunjang pembelajaran
tentang ekonomi makro dalam pekerjaan sehari -hari . Pertama, ekonomi makro mampu
memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tercipta
berdasarkan ekonomi makro, otomatis pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh.
Dapat disimpulkan berdasarkan pernyataan di atas bahwa ekonomi makro sangatlah
penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam pendidikan bisnis. Sehingga perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut

3.2 SARAN
Dari buku yang telah diriview diatas, penulis berharap semoga menjadi bahan
pembelajaran . Penulis merekomendasikan agar penjelasan perkembangan ekonomi makro
dan penerapannya . Dengan adanya laporan ini, diharapkan akan ada penelitian-penelitian
selanjutnya untuk menyempurnakan penulisan laporan.Penulis juga sadar bahwa masih
banyak kesalahan dalam pembuatan penyusunan laporan CBR ini sehingga penulis berharap
adanya Kritikan dan saran supaya lebih baik dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono, 2001, Ekonomi Makro. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Gadjah Mada.

Prayitno, S. (2000). Ekonomi Makro,BPFE. Yogyakarta.

Rahardja, P & Manurung, M. (2008). “Suatu Pengantar Teori Ekonomi Makro”. Jakarta:

Lembaga Penerbit FE UI.

Rahardja, P (2017). “Pengantar Ilmu Ekonomi (Makroekonomi dan Mikroekonomi). Edisi

Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Soelistyo (1993), “Ekonomi Internasional : Pengantar Lalu lintas Pembayaran Internasional”,

Edisi Kedua, Liberty, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai