Anda di halaman 1dari 4

KAJIAN ARTIKEL ILMIAH/JURNAL ILMIAH

A. Identitas Artikel Ilmiah/Jurnal


Nama Jurnal : Elementary School
Tanggal Terbit : 1 Januari 2017
Penulis : Mahilda Dea Komalasari
Halaman : 14-19
Volume : 4
Nomor Jurnal : ISSN 2338-980X / e-ISSN 2502-4264
Judul Berita : Vaksin Covid-19 Sesungguhnya Itu Disiplin

B. Struktur Penyajian Artikel Ilmiah/Jurnal


Dikarenakan artikel ilmiah yang dipilih adalah jurnal ilmiah/jurnal penelitian,
maka struktur penyajiannya sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat,
dan mekanisme penyelesaian masalah itu. Dalam jurnal penelitian ini
pendahuluan meliputi:
1. Latar belakang masalah yang diangkat dalam penelitian
2. Rumusan masalah yang akan dibahas/dibuktikan dalam penelitan,
3. Tujuan

b. Isi
Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah
bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari
bahan penelitian. Dalam jurnal penelitian ini, bagian isi meliputi:
1. Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian
2. Subjek yang digunakan dalam penelitian
3. Lokasi Penelitian
4. Teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan dalam proses
penelitian
5. Teknik analisa data hasil penelitian
6. Pembahasan hasil penelitian yang dikaji dengan teori dan penelitian yang
relevan

c. Penutup
Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah tulisan. Dalam jurnal
penelitian ini, bagian penutup meliputi:
1. Kesimpulan
2. Daftar Pustaka
C. Komposisi dan Substansi Artikel Ilmiah/Artikel Penlitian
a. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Hal yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian adalah
berdasarkan data UNESCO pada tahun 2004 angka persentase melek huruf di
Indonesia masih dibawah negara negara lain di Asia Tenggara, hal ini
dikarenakan kemampuan membaca peserta didik di Indonesia masih tergolong
rendah. Salah satu gangguan belajar yang mempengaruhi rendahnya
kemampuan membaca siswa adalah disleksia yakni gangguan kesulitan
membaca yang disebabkan kelainan neurologis. Siswa yang memiliki
gangguan disleksia akan mengalami gangguan dalam mengikuti pembelajaran
di sekolah yang mengakibatkan prestasi belajarnya rendah.
Salah satu metode pembelajaran yang tepat untuk siswa disleksia adalah
metode multisensory yakni pemanfaatkan seluruh indra dalam proses belajar
membaca. Terdapat beberapa penelitian yang relevan yang menyimpulkan
bahwa dengan memanfaatkan kemampuan memori visual (melihat), audio
(mendengar), kinetic (gerak), dan taktil (sentuhan) mampu meningkatkan kosa
kata dan kemampuan penguvapan kata benda dan dan pemahaman mengenai
nama nama benda pada siswa.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana efektivitas metode multisensori dalam meningkatkan
kemampuan belajar membaca pada peserta didik disleksia di sekolah inklusi ?
3. Tujuan
Membuktikan efektivitas metode multisensori dalam meningkatkan
kemampuan belajar membaca pada peserta didik disleksia di sekolah inklusi ?

b. Isi
1. Prosedur Penlitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan melihat
perubahan kemampuan peserta didik sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
Adapun prosedur penelitian yang dilakukan yakni:

Screening → Pre Test → Pemberian Perlakuan → Post Test

2. Subjek Penelitian
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling
yakni dengan melihat subjek yang sesuai dengan karakter atau kriteria yang
sudah ditentukan peneliti. Pemilihan sampel sesuai kriteria dilakukan melalui
proses screening dengan memberikan tes kemampuan membaca siswa.

3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas 2 pada SDN Tamansari 3. Penelitian ini
dilakukan pada tahun pelajaran 2015/2016
4. Teknik & Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, penilaian
produk, angket, observasi, dan soal test.

5. Teknik Analisa Data


Analisa data dilakukan dengan membandingkan secara deskriptif
perubahan yang terjadi setelah subjek menjalani perlakuan

6. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil screening terdapat lima siswa yang sesuai dengan
karakteristik dan bsia dijadikan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, metode
multisensory yang digunakan untuk pembelajaran berupa lilin mainan. Siswa
diminta mengamati huruf yang disediakan guru di papan tulis (perangsangan
visual), selanjutnya siswa diminta untuk membuat berbagai macam huruf
menggunakan lilin mainan (perangsangan taktil dan kinestetik) serta
mengucapkan bunyi huruf tersebut berulang-ulang (perangsangan auditori).
Dengan memanfaatkan berbagai modalitas belajar, informasi yang dipelajari
akan lebih mudah diingat, sehingga terdapat peningkatan pada pretest dan
posttest. Penelitian ini memodifikasi metode Gillingham yang berfokus pada
kaitan antara bunyi dan huruf. Siswa dikenalkan pada nama huruf dengan cara
mengenali bentuknya kemudian mengucapkan bunyinya berulang-ulang.

c. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada jurnal, dapat disimpulkan bahwa metode
multisensory mampu meningkatkan kemampuan membaca pada peserta didik
disleksia kelas 2 SDN Tamansari 3 Yogyakarta.

2. Daftar Pustaka
Terdapat 6 literasi yang digunakan sebagai referensi dalam penulisan
jurnal penelitian ini

D. Sikap Penulis yang Tercermin dalam Penulisan Jurnal Penelitian


Tujuan penulis melakukan penelitian sudah jelas dan bagus, karena penulis
merujuk pada penelitian yang sudah ada sebelumnya, dan mencari celah atau hal yang
masih belum tercover atau masih belum diteliti pada penelitian sebelumnya. Penelitian
sebelumnya sebagian besar meneliti efektivitas metode multisensori untuk siswa inklusi
dengan gangguan tunagrahita dan tuna rungu. Belum ada penelitian yang
melihat/meneliti efektivitas metode multisensori untuk siswa inklusi dengan gangguan
disleksia, padahal kasus siswa dengan gangguan disleksia cukup banyak dan tersebar di
hampir semua sekolah. Jika masalah ini belum menemukan solusi, maka akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada jenjang sekolah selanjutnya.
Dalam menyusun jurnal penelitian ini, penulis sudah mengikuti kaidah sistematika
penulisan artikel ilmiah yang ada yakni terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup. Namun
komposisi sistematika/ struktur penulisan jurnal penelitian masih ada yang belum
tercantum diantaranya:
1. Pada bagian pendahuluan, penulis belum menyebutkan manfaat dari penelitian
yang akan dilakukan
2. Penulis juga belum mencantumkan kajian pustaka atau penjelasan teori mengenai
hal-hal yang dibahas dalam penelitian tersebut
3. Pada bagian isi, yakni bagian pembahasan hasil penelitian, penulis kurang
menjelaskan secara detail hasil perbandingan peningkatan kemampuan sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan, serta belum menjelaskan mengapa terjadi
peningkatan kemampuan, teori apa yang relevan dengan adanya peningkatan
kemampuan tersebut, serta perbedaan dengan penelitian yang terdahulu seperti apa.
4. Pada bagian penutup, penulis belum menuliskan saran yang diberikan kepada
peneliti setelahnya untuk menyempurnakan penelitian yang sudah dilakukan/
melakuka penelitian terhadap hal yang belum diteliti pada penelitian ini. Serta
hendaknya memberikan saran terhadap guru, orang tua atau orang-orang terkait
yang memiliki peran besar dalam membantu keberhasilan peningkatan kemampuan
membaca siswa disleksia.

Anda mungkin juga menyukai