Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing : Yanti Yandri Kusuma, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 1

ARDIANSYAH 2286206002
ALFIYAH NABILA 2286206042
MARSELA ALIATI 2286206087
PUTRI ARIFIANA 2286206108
TAMARA SARTIWI 2286206130

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

TP 2022/2023

UNIVERSITAS PAHLAWA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kehendak-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Landasan Pendidikan. Adapun yang kami bahas dalam makalah
ini mengenai Hakikat Ilmu Pendidikan. Dalam penulisan makalah ini kami
menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu
pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan
makalah ini.

Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen
pengajar yakni Ibu Yanti Yandri Kusuma, M.Pd yang telah memberikan
limpahan ilmu yang berguna kepada kami. Kami menyadari akan
kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah
berusaha untuk dapat menyusunnya dengan baik. Tapi k a m i y a k i n m a k a l a h
i n i m a s i h b a n y a k k e k u r a n g a n . O l e h k a r e n a i t u , k a m i mengharapkan
saran dan juga kritik untuk menyempurnakan makalah ini. Kami berharap
makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna bagi kami dan siapa pun
yang membacanya.

Bangkinang Kota, 30 September 2022

Penyusun

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
Latar Belakang...............................................................................................................4
Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
A. Pengertian Pendidikan...............................................................................................5
A. Konsep Mendidik, Mengajar dan Belajar................................................................6
B. Pengertian Batas Awal dan Batas Akhir Proses......................................................7
C. Pendidikan Sepanjang Hayat....................................................................................8
D. Pendidikan sebagai Suatu Ilmu.................................................................................9
E. Obyek Ilmu Pendidikan.............................................................................................9
F. Macam – Macam Ilmu Pendidikan.........................................................................10
G. Hubungan Antara Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.................................10
BAB III..................................................................................................................................12
KESIMPULAN................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13

BAB 1

3
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus


membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga belajar tetapi
lebih ditentukan oleh instingnya. Sedangkan manusia, hidup menggunakan akal
pikiran yang dimilikinya dalam setiap berprilaku. Pada hakikatnya pendidikan adalah
suatu usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, yang didapat dari
lembaga formal maupun non formal.

Latar Belakang
Pada dasarnya hakikat pendidikan sangatlah luas. Hakikat pendidikan
bukanlah hanya sekedar pengertian serta definisi pendidikan semata. Didalam
hakekat pendidikan banyak hal menarik untuk dipelajari contohnya saja seperti objek
ilmu pendidikan dan macam-macam ilmu pendidikan. Hal-hal menarik inilah yang
mendorong kami untuk mempelajari lebih dalam mengenai hakikat pendidikan diluar
dari tugas yang telah ditentukan.

Tujuan
Tujuan dari makalah hakikat pendidikan ini adalah untuk memberi pemahaman
pada pembaca mengenai hakikat pendidikan serta hal-hal yang terkandung
didalamnya.

4
BAB II
A. Pengertian Pendidikan
Makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan
kebudayaan. Dengan demikian, bagaimanapun sederhananya peradaban suatu
masyarakat, didalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses pendidikan. Karena
itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang peradaban umat manusia.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha manusia melestarikan hidupnya.

Sekedar memperjelas pengertiannya, berikut ini kita kutipbeberapa definisi :

1. Menurut Carter Education berarti :

a. Proses perkembangan pribadi

b. Proses sosial

c. Profesional cources

d. Seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun


yang diwarisi/dikembangkan masa lampau oleh tiap generasi bangsa.

e. Membahas tentang hal-hal yang dapat diamati (observabel)


2. Menurut buku “Higher Education for American Democracy”

Education is an institution of civilized society, but thepurposes of


education are not the same in all societies. An educational system finds its
the guiding principles and ultimate goals in the aims and philosophy of the
social order in wich it functions (11 : 5).

Pendidikan ialah satu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang beradab,


tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama dalam setiap masyarakat. Sistem
pendidikan suatu masyarakat (bangsa) dan tujuan-tujuan pendidikannya

5
didasarkan atas prinsip-prinsip (nilai-nilai), cita-cita dan filsafat yang
berlaku dalam suatu masyarakat (bangsa).

Dari uraian di atas dapat kita kemukakan kesimpulan sebagai berikut :

a. Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan


kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu
rokhani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budinurani) dan jasmani (pancaindra
serta ketrampilan-ketrampilan).

b. Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-


cita (tujuan) pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan.

Lembaga-lembaga ini meliputi : keluarga, sekolah dan masyarakat (negara).

c. Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh


perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai
tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat
dan kebudayaan sebagai satu kesatuan.

A. Konsep Mendidik, Mengajar dan Belajar

Terdapat perbedaan mendasar antara mendidik dan mengajar, beberapa orang


mungkin terjebak antara definisi mendidik dengan mengajar. Padahal, terdapat
perbedaan yang mendasar antara keduanya. Mengajar merupakan kegiatan teknis
keseharian seorang guru. Semua persiapan guru untuk mengajar bersifat teknis.
Hasilnya juga dapat diukur dengan instrumen perubahan perilaku yang bersifat
verbalistis. Tidak seluruh pendidikan adalah pembelajaran, sebaliknya tidak semua
pembelajaran adalah pendidikan. Perbedaan antara mendidik dan mengajar sangat
tipis, secara sederhana dapat dikatakan mengajar yang baik adalah mendidik. Dengan
kata lain mendidik dapat menggunakan proses mengajar sebagai sarana untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam mencapai tujuan pendidikan

6
Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau jangka
panjang. Hasil pendidikan tidak dapat dilihat dalam waktu dekat atau secara instan.
Pendidikan merupakan kegiatan integratif olah pikir, olah rasa, dan olah karsa yang
bersinergi dengan perkembangan tingkat penalaran peserta didik.

Mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga


materi yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya
keterampilan dan menghasilkan peru bahan sikap mental/kepribadian, sesuai dengan
nilai-nilai absolute dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan
bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik. Mendidik bobotnya adalah
pembentukan sikap mental/kepribadian bagi anak didik , sedang mengajar bobotnya
adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan keahlian tertentu yang
berlangsung bagi semua manusia pada semua usia. Contoh seorang guru matematika
mengajarkan kepada anak pintar menghitung, tapi anak tersebut tidak penuh
perhitungan dalam segala tindakannya, maka kegiatan guru tersebut baru sebatas
mengajar belum mendidik.

Istilah mengajar, mendidik dapat dibedakan tetapi sulit untuk dipisahkan.

Mengajar lebih ditekankan pada penguasaan pengetahuan tertentu,


sedangkan mendidik lebih ditekankan pada pembentukan manusianya (penanaman
sikap dan nilai-nilai).

Belajar adalah usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuan kognitif,


afektif dan psikomotorik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Pengertian Batas Awal dan Batas Akhir Proses

Batas kemungkinan dididik ditentukan oleh keterbatasan potensi bawaan yang


disebabkan oleh cacat rohani jasmani yang berat. Menurut Langeveld, batas bawah

7
(awal) atau saat siap memperoleh pendidikan ialah pada saat anak sudah sanggup menerima
dan mengakui kewibawaan pendidik. Tampak pada usia 3,5 tahun dan jelas kelihatan pada
usia 5 tahun. Saat anak didik sanggup menerima dan mengakui kewibawaan pendidik dengan
ikhlas dan kesadaran sendiri yang menandakan dimulainya pendidikan sebenarnya, karena
anak didik benar – benar sadar bahwa apa yang diajarkan dan dilakukan pendidikan adalah
semata – mata untuk kepentingan dirinya. Menurut Langeveld, masa sebelumnya merupakan
masa pendidikan pendahuluan dimana anak hanya menuruti, meniru orang tua dalam tingkah
laku tertentu, dan tidak langsung dikaitkan dengan tujuan pembendtukan pribadi dewasa
susila. Selanjutnya dikatakan oleh Langelveld, bahwa seseorang telah menyelesaikan
pendidikannya bilamana telah mencapai pribadi dewasa susila.

Sejak bayi sampai terbentuknya pribadi susila anak didik tetap mendapat bantuan dan
bimbingan dari pendidik, dan setelah menyelesaikan pendidikannya tak ada lagi ikatan antara
pendidik dan anak didik. Anak didik itu sendiri akan terus menyempurnakan hidupnya namun
pad saat – saat tertentu dapat saja memperoleh pendidikan untuk menyempurnakan
kepribadiannya. Oleh karena itu pendidikan bisa berlangsung seumur hidup.

C. Pendidikan Sepanjang Hayat

Life long education cenderung melihat pendidikan sebagai kegiatan kehidupan


dalam masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia secara penuh yang berjalan
terus-menerus seolah-olah tidak ada batasannya sampai meninggal. Ini berarti bahwa
pendidikan itu tidak hanya penting bagi anak-anak (yang biasa dianggap belum siap
kehidupan sosialnya dan melakukan peranan masyarakat dewasa), tetapi juga penting
untuk orang dewasa maupun orangtua dalam rangka pencapaian perkemmbangan
manusia yang penuh.

Bahwa manusia adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang. Ia ingin


mencapai suatu kehidupan yang optimal. Selama manusia barusaha untuk
meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan

8
pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar,
maka selama itulah pendidikan masih berjalan terus.

“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim dan muslimat. Tuntutlah ilmu sejak
buaian sampai lubang kubur. Tiada amalan umat yang lebih utama daripada
belajar”.

D. Pendidikan sebagai Suatu Ilmu

Pendidikan merupkan salah satu faktor penting yang dapat digunakan merealisasi
bakat-bakat yang dibawa manusia sejak lahir (talenta, teori konvergensi), sehinga
manusia mempunyai keterampilan yang dapat digunakan untuk menghidupi dirinya
(profesi). Bila semua masyarakat mempunyai ketrampilan yang berguna, dapat
diharapkan akan muncul masyarakat yang dinamis, efektif dan produktif.sasaran
terakhir dari masyarakat yang seperti itu adalah pencapaian cita-cita bangsa sesuai isi
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 ayat 1 yaitu “...memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Kesejahteraan individu-
individu melalui penghasilan yang diperolehnya, sedang penghasilan dapat dicapai
bila manusia memiliki ketrampilan dari hasil pendidikannya.

Ilmu ialah : Pengetahuan yang telah diuji kebenarannya

E. Obyek Ilmu Pendidikan

a. Anak Didik
b. Pendidik

9
c. Materi Pendidikan
d. Metodelogi Pendidikan
e. Evaluasi Pengajaran
f. Alat-alat Pendidikan
g. Lingkungan Sekitar
h. Tujuan Pendidikan

F. Macam – Macam Ilmu Pendidikan

a. Normatif, memiliki ciri – ciri dasar/aturan yang mendukung aturan –


aturan dasar yang sudah baku. Contoh : melestarikan budaya bangsa
melalui pembinaan budaya – budaya daerah yang bersifat positif.
b. Deskriptif : menggambarkan seluruh peristiwa belajar dengan tepat/tidak
dimanipulasi dari mulai siapa siswa, apa yang telah diajarkan sampai nilai
yang diberikan harus betul – betul menggambarkan perolehan hasil belajar
anak.
c. Teoritis, mengkaji bidang keilmuannya secara luas (profesional) sampai
hal – hal yang sekecil – kecilnya (atomistik).
d. Praktis/terapan, teori – teori yang dikaji digunakan untuk melancarkan
proses pendidikan.

G. Hubungan Antara Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis

Pada dasarnya, semua ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

10
a. Ilmu Murni : Ilmu yang membahas/mendalami ilmu itu sendiri. Dalam
pendidikan ilmu murni akan tampak dari adanya usaha membahas teori – teori
pendidikan secara dalam (sampai tingkat elementer-atomistik)
b. Ilmu Terapan : Ialah usaha-usaha menerapkan dalam kegiatan proses
kehidupan (sebagai alat yang memudahkan kehidupan). Dalam kegiatan
proses pendidikan menggunakan bantuan teori dan pendidikan dalam
mengatasi masalah – masalah anak didik tidak terkecuali pendidikan
memerlukan ilmu murni lain seperti : psokologi, matematika, biologi, untuk
proses pendidikan. Jadi dapat dikatakan bahwa ilmu pendidikan tidak dapat
berdiri sendiri.

11
BAB III
KESIMPULAN

Pendidikan hakikatnya tidaklah berbuntu pada tembok sekolah saja. Lebih


luas lagi kehidupan adalah pendidikan itu sendiri. Kehidupan adalah suatu perguruan
yang mahaluas. Segala sesuatu yang kita temukan adalah sang guru. Namun dalam
kehidupannya manusia membuat rule agar pendidikan itu berjalan sistematis dan
memenuhi harapan daripada tujuan pendidikan itu.

12
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar – Dasar Pendidikan, Surabaya,
Usana Offset.

Dra. Sri Martini Meilani, M.Pd. Penagntar Ilmu Pendidikan, Universitas


Negeri Jakarta, 2011

Browse

13

Anda mungkin juga menyukai