Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu bidang keilmuan dari berbagai konsep dasar ilmu
social, jelaskanlah hakikat konsep dasar IPS tersebut
2. Pembelajaran IPS pada dasarnya diajarkan mulai dari tingkat dasar sampai ke Perguruan
Tinggi dengan tujuan menjadikan warga Negara yang baik dengan disiplin ilmu berbagai
karakter, jelaskan karakteristik mata kuliah konsep dasar IPS
3. Sejarah perkembangan IPS diawali dengan perkembangan social studies di Amerika dan
menyebar keberbagai Negara lain, salah satu ke Indonesia, jelaskan sejarah perkembangan
IPS secara umum di Indonesia
4. Kebudayaan sebagai Konsep Dasar Antropologi mencakup aspek kehidupan social manusia
yang sangat luas, jelaskan aspek aspek kehidupan yang menjadi unsur kebudayaan tersebut
5. Jelaskan alasasan mengapa PPSP dianggap sebagai pilar dalam perkembangan pemikiran
tentang IPS
Jawab
1. Hakikat konsep dasar IPS, Ilmu Pengetahuan Sosial atau disingkat dengan IPS merupakan
suatu penelitian yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu
pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Ada tiga istilah yang termasuk bidang
pengetahuan sosial yang terkadang membuat kita bingung dengan istilah – istilah ini yaitu
ilmu sosial ( Social Sciences ), studi sosial ( Social Studies ), dan ilmu pengetahuan sosial (
IPS ). IPS itu bukanlah merupakan bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis tetapi
merupakan bidang pengkajian tentang masalah atau gejala sosial. Selain itu IPS juga sering
disebut istilah – istilah ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, antrofologi sosial, antropologi
pendidikan yang dipelajari oleh peserta didik di tingkat dasar dan menengah.
2. Karakteristik mata kuliah konsep dasar IPS yaitu bagaimana kita sebagai pendidik atau calon
pendidik memberikan berbagai pengertian yang mendasar yang harus dimiliki oleh peserta
didik, melatih berbagai keterampilan yang harus selalu dikembangkan melalu pendidikan
IPS ini, serta mengembangkan atau membentuk moral yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Karakteristik IPS ini ditentukan oleh jenjang pendidikan peserta didik atau usia peserta
didik. Adapun pada hakikatnya karakteristik IPS itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu
Interdisipliner dan Multidisipliner. Dimana interdisipliner dapat ditijau dari rumpun –
rumpun IPS seperti ekonomi,sosial, sejarah, geografi, antropologi dll, dalam artian hanya
menggunakan satu ilmu saja. Sedangkan multidisipliner itu merupakan penggabungan dari
semua disiplin – disiplin ilmu IPS dimana penggabungannya itu saling berkaitan. Misalnya
pembelajaran di SD tentang Global Worming, masalah tersebut bisa dilihat dari geografinya,
ekonomi, sosial dll.
3. Secara historis epistemologis sulit menelusuri perkembangan IPS di Indonesia, karena ada
dua alasan:
1. Di Indonesia belum ada lembaga pro esional bidang Pendidikan IPS (PIPS) seperti NCSS,
pengaruhnya lembaga serupa yang dimiliki Indonesia yaitu HISPISI (Himpunan Sarjana
Pendidikan IPS Indonesia) yang usianya masih sangat muda dan produktivitas akademisnya
masih sangat terbatas.
2. Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu pendidikan
(disiplin) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual atau kelompok
pakar yang ditugasi secara insidential untuk mengembangkan perangkat kurikulum IPS
melalui Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarjana Pendidikan Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang Diknas) dan Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk Diknas).
Istilah IPS pertama kali muncul dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun
1972 di Tawamangu Solo.
3 Istiah yang muncul dari Seminar Nasional di Tawamangu & digunakan secara bertukar
adalah:
1. Pengetahuan Sosial/Social science.
2. Studi Sosial/Social Studies.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial/Social Education.
Konsep IPS pertama muncul dalam dunia persekolahan terjadi pada tahun 1973 dalam
krikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP Bandung.
4. Kebudayaan merupakan kata yang berasal dari kata buddayah yang berasal dari bahasa
sansekerta yang mempunyai arti akal atau pikiran. Jadi dapat kita simpulkan bahwa
kebudayaan adalah sebuah hasil pikiran yang berwujud karya, rasa dan cipta masyarakat.
Dengan rasa tersebut dapat menghasilkan nilai-nilai atau kaidah.
Kebudayaan sebagai konsep dasar antropologi,mencakup aspek kehidupan sosial manusia
yang sangat luas.
Dalam sebuah kebudayaan, Aspek-aspek kehidupan yang menjadi unsur kebudayaan yang
membentuk budaya dalam sebuah kelompok masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan tersebut
dibagi menjadi tujuh unsur, yaitu bahasa, pengetahuan, organisasi sosial, peralatan hidup
dan teknologi, ekonomi, religi, dan kesenian.
Aspek unsur kebudayaan yang pertama adalah bahasa. Bahasa merupakan alat bagi
manusia dalam memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi dengan sesamanya.
Aspek unsur kebudayaan yang kedua adalah pengetahuan. Sistem pengetahuan berkaitan
dengan sistem peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat
abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.
Aspek unsur kebudayaan yang ketiga adalah organisasi sosial. Kehidupan dalam setiap
kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan mengenai berbagai macam
kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup.
Aspek unsur kebudayaan yang keempat adalah peralatan hidup dan teknologi. Manusia
selalu berusaha mempertahankan hidupnya, sehingga mereka akan selalu terdorong
untuk membuat peralatan atau benda-benda untuk mendukung tujuan tersebut.
Aspek unsur kebudayaan yang kelima adalah ekonomi atau mata pencaharian. Mata
pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus penting dalamkajian
etnografi.
Aspek unsur kebudayaan yang keenam adalah unsur religi. Kajian antropologi dalam
memahami unsur religi sebagai kebudayaan manusia tidak dapat dipisahkan dari emosi
keagamaan.
Aspek unsur kebudayaan yang ketujuh adalah kesenian. Para ahli antropologi mulai
memperhatikan unsur kesenian setelah melakukan penelitian etnografi mengenai
aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam
penelitian tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni,
seperti patung, ukiran, dan hiasan.
5. Karena konsep IPS untuk pertama kalinya masuk ke dalam dunia persekolahan pada tahun
1972-1973, yakni dalam Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ( PPSP ) IKIP
Bandung. Dalam kurikulum tersebut digunakan istilah Pendidikan Kewarganegaraan Negara
yang didalamnya tercakup Sejarah Indonesia, Ilmu Bumi Indonesia, dan Civics yang diartikan
sebagai Pengetahuan Kewarganegaraan Negara. Itulah mengapa kurikulum PPSP dianggap
sebagai pilar dalam perkembangan pemikiran pendidikan IPS di Indonesia.