Anda di halaman 1dari 4

1. PENDAHULUAN Setiap makanan memiliki karakteristik adonan yang unik.

Karakteristik adonan inilah yang menentukan kualitas dari produk makanan tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai karakteristik adonan makanan tersebut, maka perlu dilakukan uji rheologi. Untuk mendapatkan tekstur makanan yang diinginkan perlu dipelajari konsistensi dan aliran dari adonan makanan pada suatu kondisi tertentu. Konsistensi adonan, kekentalan adonan dan beberapa faktor rheologi lainnya penting untuk menentukan ber pa lama ketahanan makanan a tersebut, seberapa stabil makanan tersebut, dan juga menentukan kualitas tekstur akhir produk makanan. Besaran-besaran rheologi dari adonan makanan yang secara fisik dapat diklasifikasikan sebagai padat, cair, emulsi, foam dan gel dapat diukur. Dengan begitu, studi rheologi dapat membantu proses perancangan alat dalam proses makanan tersebut sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang diharapkan. 2. RHEOLOGI Rheologi adalah studi mengenai aliran dan deformasi pada m ateri sebagai akibat dari gaya yang diberikan. Deformasi adalah pergeseran relatif titik-titik pada suatu fluida. Pada mulanya, rheologi merupakan studi observasi karakteristik beberapa materi yang abnormal/aneh, misalnya pada koloid secara fisik berbentuk cair, tapi memiliki viskositas yang berbeda dari cairan lain, tanah liat yang secara fisik berbentuk padat, namun dapat dibentuk dan molekulnya menempati wadah yang menampungnya, seperti karakteristik zat cair, atau yogurt berbentuk cairan kental, namun jika diaduk, kekentalannya berkurang. Secara umum, rheologi merupakan studi mengenai materi yang memiliki karakteristik zat padat dan zat cair. Rheologi merupakan cabang ilmu yang berfokus pada besaran mekanik materi mirip padatan, mirip cairan atau materi padat-cair. Kelakuan materi-materi tersebut merupakan hubungan antara gaya yang diberikan dan deformasi yang terjadi pada materi. Hubungan antara gaya yang diberikan terhadap materi dan deformasi yang ditimbulkan materi dapat memberikan sebuah model matematik. Model matematik ini akan membantu mengukur besaran-besaran rheologi dari materi tersebut. 2.1 SIFAT-SIFAT RHEOLOGI DARI FLUIDA 2.1.1 FLUIDA NEWTONIAN DAN FLUIDA NON-NEWTONIAN Fluida Newtonian merupakan fluida yang memiliki kurva shear stress terhad laju deformasi ap yang linear melewati titik pusat kurva. Fluida Newtonian akan terus mengalir walau tidak diberi gaya. Contoh: air.

Persamaan yang menggambarkan kelakuan fluida Newtonian:

F lainnya, selain dari fluida Ne nian, dise ut fluida non-ne tonian. Aliran dari fluida nonne tonian bergantung pada gaya (s ear stress) yang diberikan terhadap fluida tersebut.


Jenis-jenis fluida non-ne tonian (time-independent fluids)


y

Bingham plastic Materi yang bersifat kaku pada tekanan rendah, namun d apat mengalir jika diberikan tekanan tinggi. Contoh: pasta gigi. Pseudo plastic Materi yang viskositasnya akan berkurang dengan bertambahnya gradient kecepatan. Contoh: slurry, lumpur, darah. Dilatants Materi yang viskositasnya akan bertambah dengan bertambahnya gradient kecepatan. Contoh: suspense aci dalam air. Jenis-jenis fluida non-ne tonian (time-dependent fluids): Jenis fluida non-ne tonian ini bergantung pada berapa lama gaya diberikan kepada fluida. Rheopectic Materi yang viskositasnya akan bertambah jika diberikan gaya terhadapnya. Contoh: suspensi gypsum. Thixotropic Materi yang viskositasnya akan berkurang jika diberikan gaya terhadapnya. Contoh: cat, larutan polimer tertentu.
 





2.2 F

DA VIS

ASTIS

Fluida viskoelastis menunjukan sifat viskos dan juga elastis. Contoh: adonan roti dan beberapa lelehan polimer. Elastisitas adalah sifat suatu materi yang dapat meregang ketika diberikan gaya (strain) namun dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya dihilangkan. Sedangkan viskositas menunju kan resistansi fluida untuk mengalir. 2.3 UJI RHEOLOGI Untuk mendapatkan tekstur makanan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan, perlu diadakan uji rheologi. Uji rheologi menentukan bagaimana kelakuan adonan selama proses berlangsung. Beberapa instrumen uji rheologi: y Alveograph Biasa digunakan untuk mengukur elastisitas adonan .
y

Extensigraph Biasa digunakan untuk mengukur ekstensibilitas adonan. Farinograph Biasa digunakan untuk mengukur kemampuan absorpsi air dan kekuatan adonan.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Food_rheology Malkin, Alexander. 1994. Rheology Fundamentals. USA: chemtec publishing. http://en.wikipedia.org/wiki/rheology http://en.wikipedia.org/wiki/viscoelasticity http://www.wheatflourbook.org/Main.aspx?p=21 Karwe, Mukund. Food rheology. Rutgers University. Kebutuhan nutrisi pada anjing berbeda dengan manusia, sehingga pemberian pakan tertentu pun tidak sama. Pemberian pakan yang tidak spesifik untuk hewan itu pada tahap ringan akan mengakibatkan pertumbuhan tidak maksimal, seperti kerontokan rambut, kekurusan, dan lain sebagainya. Sedangkan akibat terparah dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang ditandai dengan seringnya anjing peliharaan menderita penyakit. Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya anjing diberikan dog food. Dog food dapat dipilihsesuai dengan kondisi anjing peliharaan. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan saat memilih dog food yang tepat, adalah berdasarkan umur anjing dan jenis trah anjing. Unsur-unsur yang harus terkandung dalam dog food:
y y

Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber energi nagi anjing untuk melakukan aktivitas. Protein Protein dibutuhkan anjing untuk membentuk sel sel tubuh dan memperbaiki jaringan tubuh. Pada anjing, protein juga berfungsi sebagai peningkat daya tahan tubuh terhadap

y y

penyakit dan stress. Kekurangan protein akan membuat anjing tumbuh kurus dan bulu bulunya tampak kusam. Lemak Lemak diperlukan anjing sebagai cadangan tenaga, dan juga penyerap vitamin A,D dan E. Mineral Mineral berfungsi dalam metabolisme hewan sebagai zat pembangun. Contoh -contoh mineral yang dibutuhkan adalah kasium dan fosfor sebagai pembentuk tulang dan kuku anjing; kalium, natrium dan klorida sebagai pengontrol metabolisme air; zat besi dan tembaga sebagai pengontrol keseimbangan peredaran darah. Air

Jenis-jenis pakan untuk anjing berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi:


y

Pakan jadi Pakan jadi atau dog food merupakan pakan siap saji yang dapat dibeli di petshop. Di pasaran terdapat beberapa jenis dog food. Secara umum, dog food dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu untuk anjing dewasa, untuk anak anjing dan untuk kebutuhan khusus. Yang membedakan ketiga jenis dog food tersebut adalah kandungan nutrisinya. Berdasarkan bentuknya, dog food dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu dog food kering berbentuk padat, biasanya dalam bentuk biscuit (kibble), dog food alternative dan dog food basah. Pakan ramuan sendiri Pakan ramuan sendiri atau homemade dog food dibuat dari bahan alami yang diracik sendiri oleh pemilik anjing. Pakan buatan, misalnya, bisa dibuat dari bahan dasar bekatul, daging s api, sayuran dan garam.

Anda mungkin juga menyukai