Owi X Generation

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

TAHUN AJARAN 2020/2021

BENGKEL OZZIE MOTOR

Laporan ini disusun untuk salah satu persyaratan Mengikuti Prakerin

Tahun Pelajran 2020/2021

SISTEM REM

Disusun oleh :

Nama : APRINANDA SULISTIAWAN

NIS : 1920105887

Tingkat : XI TKR 1

Kompetensikeahlian : TEKNIK KENDARAAN RINGAN


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

Laporan ini disusun setelah menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan telah
disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh:

Pimpinan Bengkel (DU/DI) Guru Pembimbing

(…………………………….) Nur Khasani, A.Md.

NBM. 1147287

Mengetahui,

Kepala Sekolah Koordinator POKJA PKL

M.RUSTAMAJI,S.Pd MIFTCHAHUDIN,S.T.

NBM. 953 958 NBM.1 062 041


KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) periode 2 tanggal 5
april 2021 s/d 27 juni 2021
Laporan ini juga sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelasaikan
praktek kerja lapangan di BENGKEL KARNADI MOTOR, yang dilaksanakan selama 3
bulan, terhitung dari 5 april 2021 s/d 27 juni 2021
Laporan ini dapat di selesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing baik
materi maupun teknis, Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Muhammad Rustam Aji,selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah kajen
2. Bapak Budiono , Sebagai Ketua Progam Teknik Kendraan Ringan
4. Bapak Wawan, Sebagai ketua bengkel
5. Bapak Nurkhasani. selaku pembimbing sekolah SMK MUHAMMADIYAH kajen
6. Ibu April Dwi Mulyandari,S.Pd Selaku Wali Kelas 12 TKR1
7. Bapak Miftachudin,selaku Kodinator POKJA SMK Muhammadiyah kajen
8.serta Kariawan bengkel OZZIE MOTOR
9.Terima Kasih Kepada Seluruh Teman Yang Membantu Terciptanya Lapran Ini
Penulis mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari atas sempurna. Maka dari itu mohon
kritik dan saran agar kedepannya laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis tulis
lebih sempurna, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Akhir Kata, Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya harap laporan
ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua.Aminnnnnnn.

Pekalongan,3 Juli 2021

APRINANDA SULISTIAWAN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH..................... ii

HALAMAN PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN............. iii

HALAMAN KATA PENGANTAR......................................... iv

HALAMAN DAFTAR ISI....................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................ 1

B. Tujuan Praktik Kerja Industri......................................... 1-2

C. Manfaat Praktik Kerja Industri....................................... 2

D. Tujuan Penulis Laporan.................................................. 3-3

E. Metode Yang Digunakan................................................ 3

F. Landasan Hukum Praktek Kerja Industri....................... 3

G. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin...................... 3

BAB II SEJARAH SINGKAT PERUSHAAN

1. Profil Perusahaan............................................................ 4

BAB III LANDASAN TEORI

A. Rem........................................................................... 4

B. Prinsip rem................................................................ 5

C. Tipe rem.................................................................... 5-6

D. K3 Dalam Perawatan Rem........................................ 6

E. Tujun Keselamatan Kerja.......................................... 7

F. Alat Dan Bahan........................................................ 7


BAB IV LANGKAH KERJA

A. Rem tromol (Drum Brake).............................................. 8

1. Komponen-komponen Rem Tromol......................... 9

2. Fungsi komponen rem tromol................................... 9

3. Gejala dan kerusakan yang terjadi pada rem tromol. 15

4. Memperbaiki rem tromol yang rusak........................ 16

5. Prawatan rem tromol................................................ 16

B. Rem cakram (Disc brake)............................................... 17

1. Komponen-komponen rem tromol............................ 17

2. Cara kerja rem cakram mobil.................................... 21

3. Cara perawatan sistem rem cakram.......................... 22

C. Pengontrolan bahwa masalah telah teratasi................... 23

D. Perawatan dan perbaikan rem tromol dan cakram......... 23

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................... 27

B. Saran.......................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 29
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah
dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung dengan
dunia kerja secara terarah untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus
dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.

Pelaksanaan Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Untuk program
keahlian otomotif khususnya. Hal ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu dari
tamatan Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) dalam mencapai tujuan yang relevan antara
dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

Berdasarkan struktur program kurikulum SMK bahwa setiap siswa yang akan melanjutkan ke
semester berikutnya dan yang akan mengakhiri jenjang pendidikan kejuruan harus
melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di industri-industri maupun lembaga-
lembaga swasta. Praktik kerja industri dilaksanakan dengan harapan sebagai siswa yang
nantinya lulus, dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diterima oleh
sekolah, sehingga apabila dikemudian hari siswa berkerja diperusahaan dapat
mengembangkannya.

B. Tujuan

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan suatu sistem yang di lakukan di luar proses
belajar mengajar dan di laksanakan pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan.
Secara umum, pelaksanaan program Praktik Kerja Industri di tujukan untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan siswa di bidang teknologi dan penyesuaian diri dengan situasi
yang sebenarnya. Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada SMK bertujuan
untuk :

1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

2. Memperkokoh “ link and match “ (kesesuaian dan kesepadanan) antara SMK dan dunia
kerja.

3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja


berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.

5. Berinteraksi di dunia kerja dengan praktik lapangan

Tujuan khusus :

1. Sebagai sarana penerapan disiplin ilmu yang di peroleh selama proses pembelajaran.

2. Melengkapi tugas Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

C. Manfaat Praktik Kerja Industri

1. Manfaat Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian proffesional lebih mudah dicapai

Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja

2. Manfaat Bagi Industri/Perusahaan

Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan waktu yang
dianggap menguntungkan

Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi / industri

Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan pengembangan


bangsa pada umumnya

3. Manfaat Bagi Siswa

Siswa dapat mengetahui kondisi di lapangan kerja

Siswa dapat mengasah keterampilan di bidang otomotif

Siswa dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja

D. Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan danmengembangkan


pengetahuaan yang di dapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.

2. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.

3. Untuk memenuhi syarat mengikuti prakerin.

4. Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.

E. Metode Yang Digunakan


Untuk menyusun laporan ini saya berusaha untuk mengumpulkan informasi profil
perusahaan atau instansi dan hal-hal yang berhubungan dengan otomotif dan data-data yang
di peroleh dari hasil prakerin terhadap pembimbing. dan staf karyawan, baik berupa informasi
suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan dengan otomoti.

F.Landasan Hukum Praktek Kerja Industri

1.UU No.2 Tahun 1998

2.PP No.39 Tahun 1992

3.PP No.29 Tahun 1990

4.Keputusan Mendikbud No. 0490-U/1992

G.Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Prakerin

Kegiatan prakerin yang saya lakukan bertempat di Bengkel OZZIE MOTOR yang
beralamat di : Jl. Pakisputih,kedungwuni ,pekaonganWaktu pelaksanaan di mulai dari tanggal
5April-30juni 2021 dari pukul 09.00 sampai pukul 17.00

SEJARAH SINGKAT BENGKEL

Bengkel OZZIE MOTOR yang terletak di Pakis Putih,Kedungwuni, Pekalongan Pertama


Berdiri tahun 2004 pemilik bengkel tersebut bernama bapak wawan, didalam bengkel
tersebutterdapat 2 tenaga kerja yaitu mas mol dan mas eko

BAB III

LANDASAN TEORI

A. REM.

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena
gerak roda di perlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Eenergi kenitek
yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan.

Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam roda gila
(flywheell), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya
dilakukan dilakukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk
pengguna lain.

Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi untuk :

1. Mengurangi kecepatan kendaraan.

2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.

3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.

Pada setiap kendaraan, sistem rem pasti akan di pasang, karena rem adalah salah satu bagian
yang sangat penting pada sebuah kendaraan

B. PRINSIP REM.

Prinsip Rem adalah merubah energi panas menjadi energi gerak. Umumnya rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efeknya
pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkanantara dua objek atau benda.

C. TIPE REM.

A. REM TROMOL (DRUM BRAKE).

Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan
bagian dalam tromol yang berputar.

B. REM CAKRAM (DISC BRAKE)


Rem cakram terdiri dari cakram yang terbuat dari besi tuang yang berputar dengan roda, dan
disc pad yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit cakram.

E. Tujuan Keselamatan Kerja


1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat Kerja

2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat di pakai secara aman dan effisien

3. menjamin kebersihaan para pekerja

F. Alat Dan Bahan

ALAT:

1. (Satu) 1 Set Toolbox

2. Brake Cleaner

3.Amplas
4. Krim Pelumas (Grease

BAB IV

LAMGKAH KERJA

A. REM TROMOL (DRUM BRAKE).

Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan
bagian dalam tromol yang berputar.

1. Komponen-komponen rem tromol.


2. Komponen Rem Tromol terdiri dari :
3. Backing Plate.
4. Silinder Roda.
5. Sepatu Rem dan Kanvas Rem.
6. Tromol Rem.
7. Return Spring (upper spring dan lower spring).
8. Brake Shoe Holder.
9. Brake Shoe Adjuster.
10. Parking Brake Leaver.
11. Parking Brake Cable
Fungsi komponen rem tromol.
1. Backing Plate.

Backing Plate adalah piringan berbahan logam tipis yang berada tepat di belakang sistem rem
tromol. Berfungsi sebagai rangka sekaligus pelindung komponen rem tromol lainnya.

Jika anda lihat maka bentuk backing plate ini adalah lingkaran yang disertai dengan banyak
lubang dan tonjolan. Lubang dan tonjolan ini dibuat untuk menyesuaikan semua part rem
tromol agar bisa bekerja secara maksimal.

2. Silinder Roda

Fungsi silinder roda adalah untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan mekanis. Pada
sistem rem tromol, ada beberapa tipe yang di gunakan. Namun yang banyak digunakan saat
ini adalah tipe wheel cylinder tipe dual piston yang diaplikasikan pada tromol jenis leading
dan trailing.

Bagian-bagian didalam wheel cylinder antara lain :

· Piston, merupakan komponen yang mengubah tekanan hidrolik ke bentuk energi


mekanis.

· Spring, ini dipakai untuk mengembalikan posisi piston ke posisi semula.

· Piston Boot, boot adalah karet yang didesain khusus sebagai seal agar tidak terjadi
kebocoran fluida (minyak rem) dari dalam wheel cylinder.

· Bleedder nut, merupakan bagian khusus untuk membuang udara dari dalam saluran
hidrolis.
· Wheel cylinder housing, merupakan rumah wheel cylinder yang berbentuk silinder dan
berbahan logam.

Cara kerja wheel cylinder adalah dengan menggunakan hukum pascal ketika kita injak pedal
rem, maka akan ada aliran fluida yang mengarah ke silinder roda. Aliran yang berlangsung
secara terus menerus ini akan meningkatkan tekanan fluida dan hasilnya mendorong kedua
piston yang sudah diletakan di ujung wheel cylinder, piston yang terdorong oleh tekanan
hidrolis akan menonjol keluar dan menekan sepatu rem ke arah luar.

3. Sepatu Rem dan Kanvas Rem.

Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat untuk meletakan kampas rem pada sistem rem
tromol. Pada rem cakram, ini disebut brake pad, brake shoe berbentuk setengah lingkaran
berjumlah dua yang apabila digabungkan dua sepatu rem berbentuk lingkaran tersebut
nantinya akan berada di sisi dalam tromol rem yang berbentuk lingkaran. Sehingga
pengereman bisa berlangsung.

4. Tromol Rem.

Fungsi tromol rem ini adalah sebagai media gesekan bersama kampas rem agar putaran roda
bisa berhenti. Tromol tersambung ke baut roda, sehingga kapanpun mobil bergerak pasti
tromol akan bergerak. Ketika kampas rem menyentuh permukaan tromol akibatnya timbul
gesekan karena tromol rem bersifat dinamis (berputar) dan kampas rem statis. Hasilnya
berupa panas yang juga akan menghentikan putaran tromol rem.
5. Return Spring (upper spring dan lower spring).

Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem seusai proses
pengereman berlangsung. Ketika kita menekan pedal rem, sepatu rem bergerak ke arah luar
dan menempel dengan tromol rem. Namun ketika kita lepas pedal rem, maka sepatu rem
harus bisakembali.

Ada dua buah pegas biasanya dalam satu rem tromol yaitu :

· Upper spring, pegas ini berada dibagian atas tepatnya dibawah wheel cylinder. Fungsi
utama pegas ini adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem agar menutup.

· Lower spring, sementara pegas kedua yang terletak didekat adjuster berfungsi menjaga
agar dua buah sepatu rem bisa menekan adjuster.

6. Brake Shoe Holder

Untuk rem tromol mobil, sepatu rem memang terletak menempel pada backing plate. Namun
yang perlu digaris bawahi adalah sepatu rem ini bersifat dinamis (bergerak-gerak). Sehingga
mekanisme holder yang dipakai harus bisa menunjang hal ini. Brake shoe holder terdiri dari
sebuah pin yang memiliki pengunci, per dan plat penekan. Ketiga bagian ini saat dipasangkan
akan menjaga sepatu rem tetap menempel pada backing plate tapi masih bisa digerakan kekiri
dan kekanan.
7. Brake Shoe Adjuster.

Fungsinya sebagai penyetel celah antara kampas rem tromol dengan permukaan tromol saat
pedal rem tidak di tekan. Prinsip kerja penyetelan ini, menggunakan prinsip sekrup, dimana
ada dua buah komponen utama yang terdiri dari baut dan mur.

8. Parking Brake Leaver.

Ini salah satu perbedaan rem tromol motor dan mobil, kalau motor tidak dilengkapi dengan
mekanisme parking brake tapi untuk mobil ada

mekanisme rem parking yang membuat konstruksinya lebih rumit. Terbilang ada dua buah
lever pada mekanisme rem parkir ini yaitu :

· Park brake lever, salah satu ujung lengan ini memiliki engsel yang tersambung pada
brake shoe bagian atas. Sementara ujung lainnya, terhubung ke kabel rem.

· Brake shoe link, lengan ini akan menghubungkan park brake lever dengan brake shoe
yang satunya.

Cara kerja rem parkir ini, ketika kita tarik tuas rem maka park brake lever akan tertarik.
Tarikan ini akan mendorong brake shoe link untuk bergerak kearah luar, sehingga kampas
rem sekunder langsung menempel dengan permukaan tromol. Kemudian, karena kampas rem
sekunder sudah mentok maka akan terjadi efek pengungkit dimana tarikan park brake lever
juga mendorong kampas rem primer ke permukaan tromol.

9. Parking Brake Cable.


Kabel ini, memang tidak berbeda dengan kabel berbahan kawat baja lainya. Fungsi utama
kabel rem parkir adalah untuk menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan parking brake
lever yang ada pada rem

3. Gejala dan kerusakan yang terjadi pada rem tromol.

· Rem kaku atau keras saat pedal rem diinjak: Bisa jadi karena adanya kerusakan booster
rem, kebocoran selang hose vacum, atau juga.

· Rem bunyi berisik, suara kampas tergores: Yang seperti ini biasanya hanya sebuah
kotoran atau memang sedang terjadi sebuah gesekan antara besi dengan besi, atau biasa orang
sebut kampas habis sehingga besi bantalan kampas tergesek secara langsung.

· Rem membanting kiri atau kanan: Ini bisa diakibatkan karena terjadi piston/kaliper rem
macet pada salah satu roda, bisa juga karena setelan kerapatan rem tidak seimbang antara kiri
dan kanan.

· Rem ambles bahkan blong, jenis kerusakan yang paling berbahaya: ini bisa diakibatkan
karena ada kebocoran, kebocoran bisa terjadi di master rem atas, selang atau master bawah,
dan bisa juga akibat karet/seal master rem atas sudah aus.

4. Memperbaiki rem tromol yang rusak.

1. Jika system rem di rasa sudah kurang pakem, gantilah kanpas rem dengan yang baru dan
usahakan ganti dengan menggunakan kanpas yang berkualitas bagus dan original supaya
dalam masa penggunaannya awet.

2. Cara yang ke dua yaitu kalau kanpas rem masih tebal dan anda tidak mau untuk
menggantinya yang baru, ampelas bagian yang kerasnya. Biasanya bagian luar yang
bergesekan dengan tromol mengeras dan akan mengakibatkan licin. Gunakan ampelas kasar,
sampai kanpas rem menyerupai bidang baru.

3. Setelah itu bersihkan tromol dari debu,oli dan kotoran, bisa mengampelas tromol supaya
bidang tidak terlalu licin pada saat bergesekan dengan kanpas rem.

4. Tidak Cuma itu saja, bisa juga memodifikasi tuas rem pada tromol dengan
memanjangkan atau menggantinya dengan persamaan dari motor lain yang lebih panjang.
5. Jika pada system pengereman menggunakan step uderbone, maka pada bagian depan
harus lebih panjang dari bagian belakang. Kalau kurang pakem, bisa juga memanjangkan
bagian depan atau juga bisa di pendekkan pada bagian belakang.

6. Cara yang terakhir untuk memperbaiki rem tromol yang kurang pakem yaitu mungkin
cara ini sedikit aneh, akan tetapi ini berhasil untuk mengatasi rem yang kurnag pakem.
Caranya yaitu pada kanpas rem di olesi dengan sabun colek dan juga pada bagian dalam
tromol juga sama yaitu di olesi sabun colek.

5. Perawatan rem tromol.

· Biasakan kontrol minyak rem, dan segera isi ulang apabila sudah berada pada batas
minimum pengisian.

· Kontrol selang-selang mulai dari master atas hingga ke selang bawah pada roda, segera
ganti apabila telah ditemukan kebocoran pada selang.

· Bongkar ban dan lakukan pembersihan secara berkala, terhadap kaliper, cakram, dan
komponen yang lain, dan segera ganti kampas rem apabila terlihat tipis.

B. REM CAKRAM (DISC BRAKE).

Rem cakram atau Disc Brake adalah sistem pengereman yang memanfaatkan komponen
tambahan berupa piringan yang akan dijepit oleh dua buah kampas rem untuk memperlambat
putaran. Keuntungan rem cakram adalah memiliki daya pengereman yang kuat dan responsif.

Selain itu, rem cakram juga memiliki keuntungan pada sisi desain. Rem cakram memilki
desain yang sangat simple, karena hanya terdiri dari tiga part utama. Yakni piringan, caliper
dan kampas rem.

1. Komponen sistem rem Cakram Mobil.


1. Disc/Piringan.

Fungsi piringan adalah sebagai media penekanan oleh kampas rem untuk menimbulkan efek
braking. Disc brake berbahan baja karena komponen ini harus menahan panas yang
dihasilkan dari gaya gesek yang terjadi saat proses pengereman.
2. Kampas Rem

Kampas rem atau brake pad adalah komponen yang berfungsi menekan piringan rem saat
proses pengereman diaplikasikan. Untuk menghasilkan pengereman yang optimal, brake pad
harus memiliki gaya gesek yang besar dan dapat pula menahan panas.

3. Caliper Rem

Kaliper rem adalah komponen yang akan mengubah tekanan fluida menjadi gerakan mekanis
yang akan menekan brake pad. Singkatnya,tekanan hidraulik yang masuk ke kaliper akan
diubah menjadi gerakan mekanis untuk menjepit brake pad.

4. Pedal/Tuas Rem

Pedal atau tuas rem adalah komponen yang bertugas sebagai media untuk mengaktifkan
sistem rem. Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas sederhana. Dimana ketika tuas atau pedal
yang memiliki lengan yang lebih panjang maka akan lebih mudah untuk menekan benda
dengan gaya yang besar.

5. Master silinder

Master silinder akan mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi tekanan hidraulis.
Master silinder memiliki komponen piston yang terhubung dengan pedal rem. Piston ini akan
menekan fluida berdasarkan hukum pascal.

6.Reservoir

Reservoir adalah komponen yang berfungsi menampung fluida atau minyak rem cadangan.
Tabung reservoir terletak menyatu dengan master silinder. didalam tabung ini biasanya
memiliki sebuah sensor untuk mendeteksi level volume minyak rem. Sehingga saat sistem
rem mengalami kekurangan fluida.

7. Selang Hidrolik
Selang hidraulis menjadi komponen yang akan mendistribusikan fluida rem ke setiap sistem.
Tekanan didalam sistem rem beragam. Sehingga selang ini juga harus dapat menahan tekanan
yang beragam itu. Umumnya,selang hidraulis terbuat dari baja dengan harapan tidak terjadi
kebocoran fluida pada sistem pengereman.

8. Booster Rem

Booster rem fungsinya sebagai assist yang akan meringankan penekanan pedal rem tanpa
mengurangi daya pengereman. Booster rem akan melipat gandakan energi pengereman yang
diaplikasikan oleh pengguna.

2. Cara kerja rem Cakram mobil.

Baik rem tromol maupun cakram memiliki prinsip kerja yang sama, dengan menggunakan
gaya gesek. namun keduanya memiliki perbedaan cara kerja. Cara kerja rem cakram pada
mobil adalah sebagai berikut;

· Saat pedal ditekan oleh pengemudi, maka push rod pada pedal akan menekan piston.
· Karena piston tertekan, akibatnya piston bergerak dan mengecilkan volume didepan
piston.

· Volume didepan piston beisikan fluida minyak rem. Karena terjadi pengecilan volume,
fluida terdorong keluar melalui outlet valve menuju outlet house.

· Hal ini akan timbul tekanan pada fluida sesuai dengan hukum pascal. Dimana tekanan
pada zat cair akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama.

· Melalui selang hidraulis, tekanan fluida disalurkan ke dalam brake caliper.

· Didalam brake caliper tekanan fluida akan diubah menjadi energi mekanis melalui
piston caliper.

· Piston caliper akan bergerak untuk menekan brake pad atau kampas rem.

· Sehingga akan ada gaya penekanan antara brake pad dan piringan rem. Yang
menyebabkan gesekan dan panas sehingga putaran rotor piringan tersebut berhenti.

· Saat penekanan pedal rem dilepas, pegas yang berada di sekitar pedal rem akan menarik
pedal rem ke posisi semula.

· Piston didalam master silinder pun tertarik dan volume di depan piston membesar.

· Akhirnya timbul kevakuman dan fluida akan tersedot ke dalam volume didepan piston
pada master silinder.

· Sehingga gaya pengereman antara brake pad dan piringan akan terlepas, yang
menyebabkan piringan terbebas dan dapat berputar seperti semula.

1. Cara perawatan sistem rem Cakram.

Untuk sistem rem cakram, memiliki perawatan yang lebih simple dari pada jenis rem lainya.
Hal tersebutr dikarenakan konstruksi sistem rem cakram sangat sederhana. Untuk perawatan
sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait sistem rem cakram yaitu :

a. Perhatikan Volume minyak rem

Pertama, pastikan volume minyak rem berada di range yang cukup. Didalam tabung reservoir
ada indicator volume minimal dan maksimal. Jika terjadi kekurangan minyak rem akan
mengakibatkan sistem kemasukan udara sehingga pengereman akan mengalami malfungsi
karena udara bersifat compressed ketika ditekan.

b. Perhatikan ketebalan brake pad

Brake pad atau kampas rem terbuat dari bahan yang lebih lunak dari pada piringan rem.
Sehingga saat terjadi gesekan, brake pad akan terkikis dan berkurang ketebalannya. Sehingga
penting untuk memperhatikan kebersihan dan ketebalan brake pad.
c. Pastikan tidak terjadi kebocoran minyak rem

Kebocoran fluida atau minyak rem didalam sistem pengereman bukan hanya akan
mengakibatkan daya pengereman berkurang. Namun minyak rem tersebut bersifat asam
sehingga akan merusak komponen plastik seperti pembungkus kabel dan cat mobil.

C. PENGONTROLAN BAHWA PERMASALAHAN TELAH TERTANGANI.

Bila pengereman mobil saat direm sudah paken, maka rem tersebut sudah benar, jika
pengereman belum paken, maka rem tersebut belum benar atau masih rusak. D.
PERAWATAN DAN PERBAIKAN REM TROMOL DAN CAKRAM PADA SUZUKI
MOBIL SWIFT

1. Perawatan rem mobil itu sendiri pada dasarnya meliputi:

· Penggantian minyak rem.

· Pengecekkan yang meliputi selang, piringan cakram, rumah tromol, kaliper, wheel
cylinder.

· Pembersihan bagian dalam rumah teromol dan yang utama adalah kampas rem.

· Periode penggantian minyak rem(brake fluid) menurut standard pabrikan mobil


berbeda-beda. Jika Suzuki menganjurkan penggantian minyak rem setiap 20.000 kilometer.

Ketika melakukan penggantian brake fluid sekaligus akan dilakukan pengecekkan dan
pembersihan. Pada rem bertipe cakram, pembersihan dilakukan dengan melepas kaliper rem
dan mencopot kampas untuk dibersihkan. Sedangkan pada tipe tromol dilakukan dengan
membuka rumah tromol kemudian diikuti dengan membersihkan bagian dalam rumah tromol
dan kampasnya.

1. Masalah-masalah yang lazim terjadi pada Rem

· Sel piston master silinder koyak.


Rusaknya bagian ini menyebabkan pedal rem terasa loss ketika ditekan dan daya pengereman
akan jauh berkurang, jika dibiarkan biasanya kerusakan akan merambat kebagian lainnya,
yaitu akan menyebabkan dinding silinder terjadi baret.

· Kebocaran minyak rem atau karat di piston silinder tromol.

Kebocoran dapat diatasi dengan mengganti karet boot set-nya namun jika terjadi karat yang
menyebabkan rem tromol macet maka dianjurkan mengganti utuh silinder assy tromol
belakang.

· Rem berbunyi.

Kemungkinan disebabkan oleh kampas yang telah habis atau terdapat kotoran di kampas rem.
Kotoran bisa muncul dan mengendap setalah melewati genangan air banjir atau debu residu
kampas yang menumpuk akibat tidak pernah dibersihkan.

· Mobil bergetar ketika di rem.

Dapat terjadi karena permukaan piringan cakram atau rumah tromol sudah tidak rata lagi.
Goresan pada permukaan disc tidak menunjukkan kerusakan. Namun jika goresannya dalam
atau ada di seluruh permukaan disc, harus diganti. Jika hanya satu sisi saja yang tergores,
masih dapat di perbaiki dengan cara membubut piringan cakram.

2. Bubut Piringan Cakram dan Rumah Tromol

Kami menyarankan pembubutan pada piringan cakram selama ketebalan cakram masih cukup
tebal. Sebagai contoh, ketebalan cakram standar milik Karimun Estilo adalah 17 mm (0.67
inch) dengan limit kondisi penggantian (menurut standard Suzuki) jika ketebalnnya tinggal
15 mm (0.59 inch), berarti pembubutan dapat dilakukan selama ketebalan cakram masih
dalam rentang tersebut.

Kemudian syarat lainnya adalah gelombang atau goresan di cakram tidak terlalu dalam.
Kedalaman gelombang di permukaan cakram yang boleh dibubut maksimal adalah 0,5 mm.
Jika ketebalan cakram dinilai terlalu tipis atau gelombang di permukaan terlalu dalam maka
nggak ada opsi lain selain melakukan penggantian cakram.

Serupa dengan rem cakram masalah pada rem tromol bisa memiliki masalah yang sama, yaitu
gelombang atau baret di rumah tromol. Akibat pengereman jadi nggak maksimal karena
permukaan brake shoe tidak dapat menempel sempurna dengan dinding dalam rumah teromol
saat melakukan pengereman. Solusi untuk mengatasi baret pada dinding dalam rumah tromol
juga dengan cara membubutnya(selama kedalaman baret tidak lebih dari 0,5 mm).

Salah satu penyebab utama baret pada permukaan piringan cakram atau tromol adalah
kampas rem mobil yang sudah tipis dan tetap terus dipakai. Selain baret masalah lainnya pada
rumah tromol adalah munculnya retakan. Tromol mobil yang retak tidak aman untuk
dilakukan perbaikan dan harus diganti. Jangan mencoba mengakali dengan mengelas tromol
yang retak.

BAB V

PENUTUP
1.Kesimpulan.

Dengan adanya program praktik kerja industri (prakerin) yang telah diterapkan di Sekolah
kejuruan sangatlah mendukung dalam bidang sesuai jurusan masing-masing sangatlah
membantu untuk dunia bisnis atau usaha yang di jalankan.

Dengan berakhirnya kegiata prakerin ini dapat saya simpulkan bahwa sebagai berikut
:

1. Pelajaran yang di ajarkan dalam sekolah dapat di praktekan oleh siswa dalam dunia
usaha.

2. Dan dengan adanya kerja industri ini, maka siswa dapat mengembangkan kemampuan
yang di milikinya serta bisa menciptakan tenaga kerja yang profesional.

3. Kegiatan praktek kerja industri ini diperlukan untuk memacu kreatifitas dari siswa dan
memberikan pengalaman kerja untuk siswa.

4. Serta praktek kerja industi ini sangat bermanfaat untuk pengalam kerja siswa.

2.Saran-Saran

Adapun saran saya untuk tempat saya melaksanakan prakerin sebagai berikut :

A. Untuk Dunia Industri


1. Bagi siswa dan siswa yang melaksanakan praktek kerja industri jangan malu untuk
bertanya kepada pembimbingnya jika ada hal yang tidak di ketahui atau di pahami agar tidak
ada kesalahan.

2. Dan dari pihak sekolah di haruskan membuat panduan lebih jelas lagi agar dapat di
pahami oleh siswa / siswi.

3. Diharapakan dari pihak yang bersangkutan dapat membimbing siswa yang


melaksanakan praktek kerja industi.

4. Dan semua pihak yang bersangkutan pada praktek kerja industri ini dapat melakukan
kerja sama dengan sebaik mungkin.

5. Seharus siswa diberikan fasilitas seperti dipinjamkan baju kerja dari


industri,mendapatkan makan dan pengetahuan mengemudi mobil.

B. Untuk Sekolah

1. Praktek Kerja Industri mohon tetap dilaksanakan tiap tahun untuk menunjang pendidikan
sistem ganda.

2. Guru pembimbing diusahakan lebih sering mengunjungi siswa yang sedang melaksanakan
Praktek Kerja Industri setidaknya 1 bulan 1 kali.

3. Seharusnya disekolahan lebih banyak praktek dari pada teori supaya siswa lebih terampil
dalam bidang otomotif didunia Industri.

C. Untuk Siswa

1. Siswa sebaiknya mentaati peraturan di Industri maupun disekolah.

2. Siswa harus lebih disiplin dan menjaga nama baik sekolah di Industri.

3. Siswa diharapkan menguasai salah satu bidang keahlian atau semua bidang keahlian
untuk bersaing di Dunia Industri setelah lulus dari sekolah.

4. Siswa diharapkan bersikap jujur dan berhati-hati dalam bekerja.

5. Usahakan dalam bekerja menjaga kebersihan ditempat kerja terutama pakaian kerja yang
kita pakai

Anda mungkin juga menyukai