MODUL 01
NIM : 16622043
Kelompok :D
Shift : P-1.3
Asisten : Elvan
2022
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan apakah reaksi oksidasi logam CuSO4 dengan sepotong logam Mg, HCl
dengan sepotong logam Zn, dan AgNO3 dengan sepotong logam Cu dapat
berlangsung secara spontan atau tidak.
2. Menentukan apakah reaksi antara Pb(NO3)2 dengan NaC2H3O2 dan Pb(NO3)2
dengan KI dapaat menghasilkan endapan atau tidak.
3. Menentukan perbedaan reaksi dalam fase padat dan fase larutan pada reaksi reduksi
ion Cu2+.
4. Menentukan apakah ada perubahan warna pada larutan NaOH dan NH 3 setelah
nambahan larutan indikator dan larutan H2C2O4 serta perbedaan antara larutan
NaOH dan NH3.
5. Menentukan apakah pH larutan K2Cr2O4 dan K2CrO4 yang ditambahkan larutan
HCl/ NaOH merupakan asam atau basa.
6. Menentukan apakah larutan H2O2 yang ditambahkan padatan KI pada reaksi reduksi
hydrogen peroksida mengalami perubahan suhu dan warna.
7. Menentukan reduktor yang dapat merubah warna KMnO4 lebih cepat di antara Zn,
H2C2O4, dan Fe
II. TEORI DASAR
Reaksi kimia merupakan suatu proses yang menyebabkan satu atau lebih zat
berubah menjadi satu atau lebih zat yang berbeda serta menghasilkan produk yang baru.
Pada percobaan ini, ada dua jenis reaksi.
Reaksi ini dikenal sebagai reaksi transfer elektron. Setiap tahap reaksi
reduksi dan oksidasi disebut sebagai reaksi setengah sel. Reaksi oksidasi adalah
reaksi setengah sel yang melibatkan hilangnya electron, sedangkan reaksi reduksi
mengakibatkan penangkapan electron. Sebuah reaksi reduksi oksidasi dapat
dikatakan spontan jika E reaksi tersebut bersifat positif. Artinya E reduksi lebih
besar dibandingkan E oksidasi.
- Terbentuknya endapan
- Terbentuknya gas sebagai produk
- Perubahan pH dan warna serta suhu larutan.
2. Reaksi asam basa
Berikut beberapa teori asam basa menurut berbagai ahli:
A. Bronsted & Lowry
Asam berperan sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton.
B. Arhenius
Asam mengalami perubahan warna lakmus biru menjadi merah dan basa
sebaliknya. Kedua larutan menghantarkan listrik ].
C. Lewis
Asam menerima (akseptor) pasangan elektron bebas dan basa melepaskan
(donor) pasangan elektron bebas.
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Spatula
BAHAN
Tabel 5.1
Tabel 5.2
C. Bagian III: Reaksi reduksi ion Cu2+ dalam susu padat dan larutan
Tabel 5.3
Reaksi pada fasa larutan lebih sempurna dibandingkan reaksi pada fasa padatan.
Tabel 5.4
Basa yang lebih kuat (NaOH) membutuhkan asam lebih banyak dalam reaksi penetralan,
dibuktikan dengan jumlah tetes yang lebih banyak diperlukan oleh basa kuat untuk
berubah warna.
Tabel 5.5
CrO42- stabil di suasana basa karena warnanya berubah ketika ditambah HCl
Cr2O72- stabil di suasana asam karena warnanya berubah ketika ditambah NaOH
Suatu reaksi asam basa dapat menghasilkan endapan jika konsentrasi zat –
zat yang bereaksi (Qc) lebih besar dibadingkan ksp. Pada pengamatan percobaan
kedua, ditemukan bahwa reaksi antara Pb(NO3)2(aq) dan CH3COONa(aq)
menghasilkan endapan Pb(OH)2(s) sehingga dapat disimpulkan bahwa Qc
Pb(OH)2(s) lebih kecil dibandingkan ksp Pb(OH)2(s). Pb(NO3)2(aq) dan +
KI(aq)menghasilkan endapan PbI2(s) sehingga dapat disimpulkan bahwa Qc
PbI2(s) lebih kecil dibandingkan ksp PbI2(s).
Pada reaksi reduksi ion Cu2+, ion pada fasa larutan lebih sempurna
dibandingkan reaksi pada fasa padatan. Hal ini dibuktikan melalui hasil pengamatan
percobaan pada tabel 5.3. Terdapat perbedaan waktu yang diperlukan untuk
berubah warna menjadi coklat dari kedua fase. Didapatkan bahwa fasa larutan
mampu merubah warna pada reaksi lebih cepat dibandingkan fasa padat.
Suatu zat lebih stabil di suasana asam, jika dengan penambahan zat asam,
warna zat tersebut tidak berubah. Begitupun sebaliknya dengan basa. Melalui hasil
pengamatan pada tabel 5.5, dapat disimpulkan bahwa CrO42- stabil di suasana basa
karena warnanya berubah ketika ditambah HCl dan Cr2O72- stabil di suasana asam
karena warnanya berubah ketika ditambah NaOH
Melalui hasil pengamatan pada tabel 5.6, dapat disimpulkan bahwa reaksi
reduksi hidrogen peroksida merupakan reaksi autoredoks. KI, I- merupakan katalis,
sedangkan IO- merupakan zat antara(intermediet). Katalis bersifat mempercepat
reaksi dan reaksi ini merupakan reaksi eksoterm.