i
No Kode: DAR 2/Profesional/180/4/2022
Penulis:
Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
ii
Pendalaman Materi Matematika
Modul 4 Kombinatorika dan Statistika
Penulis:
Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
ISBN:
Editor:
Dr. Imam Sujadi, M.Si.
Dr. Sukoriyanto
Dr. Arief Agoestanto, M.Si.
Penyunting:
......................
Desain Sampul dan Tata Letak
Ahmad Ijlal Abdika
Penerbit:
KemendikbudRistek
Redaksi:
Jl. ...............
Distributor Tunggal:
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN............................................................................................... viii
A. Pendahuluan ......................................................................................... 2
2. Permutasi ....................................................................................... 9
3. Kombinasi ................................................................................... 12
F. Rangkuman......................................................................................... 19
A. Pendahuluan ....................................................................................... 26
v
3. Kepastian dan Kemustahilan ....................................................... 32
F. Rangkuman......................................................................................... 48
A. Pendahuluan ....................................................................................... 53
F. Rangkuman......................................................................................... 87
A. Pendahuluan ....................................................................................... 95
vi
D. Uraian Materi ..................................................................................... 96
6. Literasi....................................................................................... 107
F. Rangkuman....................................................................................... 235
vii
PENDAHULUAN
viii
A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami,
mengidentifikasi, menganalisis, merekonstruksi, memodifikasi secara terstruktur
materi matematika sekolah dan advance material secara bermakna dalam
penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan matematika) dan
penyelesaian masalah praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja problem solving,
koneksi dan komunikasi matematika, critical thinking, kreatifitas berpikir
matematis yang selaras dengan tuntutan masa depan.
ix
No Kode: DAR 2/Profesional/180/4/2022
Penulis:
Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
1
A. Pendahuluan
Mahasiswa PPG yang bersemangat.
Selamat mengikuti kegiatan belajar materi Kaidah Pencacahan, Permutasi
dan Kombinasi serta aplikasinya. Untuk mengawali pembelajaran ini, coba lakukan
aktifitas berikut. Coba amati nomor polisi kendaraan pelat H (Semarang) yang
lewat, jika nomor tersebut terdiri dari
Plat nomor diawali huruf H, diikuti 4 angka dengan dengan angka pertama tidak
nol dan diakhiri 2 huruf. Ada berapa banyak variasi nomor polisi yang dapat dibuat?
Cobalah praktikan dengan siswa-siswa, misalnya ada 4 siswa diminta duduk secara
melingkar, ada berapa urutan duduk yang berbeda yang mungkin terjadi?
Pada kegiatan belajar 1 ini, akan dibahas konsep Kaidah Pencacahan,
Permutasi dan Kombinasi serta aplikasinya. Oleh sebab itu, prasyarat dalam
mempelajari pokok bahasan pada kegiatan belajar 1 ini adalah saudara-saudara
telah menguasai materi Teori Bilangan. Kegiatan belajar ini dikemas dalam tiga sub
kajian yang disusun dengan urutan sebagai berikut:
• Sub Kajian 1: Kaidah Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi
• Sub Kajian 2: Penjabaran Binom Newton
• Sub Kajian 3 : Aplikasi Kaidah Pencacahan, Permutasi, Kombinasi dan
Penjabaran Binom Newton.
Konsep Permutasi dan Kombinasi biasanya digunakan dalam penyelesaian
masalah mencari banyaknya kemungkinan yang menggunakan pencacahan,
misalnya: 5 judul Buku Matematika dan 7 judul Buku Fisika, ada berapa cara/
kemungkinan seorang mahasiswa mengambil 2 Buku Matematika dan 3 Buku
Fisika. Untuk menjawab masalah tersebut saudara harus mempelajari konsep pada
Kegiatan Belajar ini.
2
Proses pembelajaran materi yang sedang saudara ikuti sekarang ini, dapat
berjalan dengan lebih lancar bila saudara mengikuti langkah-langkah belajar
sebagai berikut.
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar
ini.
2) Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar dan selesaikan latihan dan tes
formatifnya secara mandiri.
3) Cocokkan jawaban tes formatif saudara dengan kunci jawaban yang diberikan.
4) Apabila tingkat penguasaan saudara 80% atau lebih, saudara dapat melanjutkan
ke kegiatan belajarberikutnya. Apabila tingkat pengusaan saudara kurang dari
80%, saudara harus mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.
5) Keberhasilan pembelajaran saudara dalam mempelajari materi pada kegiatan
belajar ini, sangat tergantung kepada kesungguhan saudara dalam belajar dan
mengerjakan tugas, latihan dan mengikuti Forum Diskusi. Untuk itu,
berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat.
Selanjutnya kami ucapkan selamat belajar, semoga saudara sukses mampu
mengimplementasikan pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan belajarini.
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami,
mengidentifikasi, menganalisis, merekonstruksi, memodifikasi secara terstruktur
materi matematika sekolah dan advance material secara bermakna dalam
penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan matematika) dan
penyelesaian masalah praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja problem solving,
koneksi dan komunikasi matematika, critical thinking, kreatifitas berpikir
matematis yang selaras dengan tuntutan masa depan.
C. Pokok-pokok Materi
Materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar ini antara lain:
1. Kaidah Pencacahan dan Penjabaran Binom Newton.
2. Permutasi.
3
3. Kombinasi.
Sebelum mempelajari materi pada kegiatan belajar ini, mahasiswa diminta
memperhatikan [Video Pengantar Konsep Kaidah Pencacahan, Permutasi,
Kombinasi dan Penjabaran Binom Newton] tersedia dalam VA-M4-KB1.
Agar dapat memahami lebih dalam animasi pada video tersebut, mahasiswa dapat
mempelajari lebih lanjut materi berikut.
D. Uraian Materi
1. Kaidah Pencacahan dan Penjabaran Binom Newton
a. Aturan pengisian tempat (filling slots)
Misalkan ada 𝑛 tempat tersedia dengan 𝑘1 adalah banyaknya cara mengisi
tempat pertama, 𝑘2 adalah banyaknya cara mengisi tempat kedua, dan
seterusnya hingga 𝑘𝑛 adalah banyaknya cara mengisi tempat ke-𝑛. Maka
banyaknya cara mengisi tempat adalah 𝑘1 × 𝑘2 × 𝑘3 × … × 𝑘𝑛 . Cara ini
disebut sebagai aturan pengisian tempat dan sering disebut dengan kaidah
perkalian.
Contoh 1.
Ada berapa jalan yang dapat dilalui pengendara motor dari kota A ke kota C
melalui kota B, jika dari kota A ke B ada 4 jalan, dari kota B ke kota C ada 3
jalan?
Jawab:
4
Dari B ke C dapat dilakukan dengan 3 cara.
Contoh 2.
Jawab:
A ke B ada 4 cara
B ke C ada 3 cara
A ke D ada 2 cara
D ke C ada 1 cara
5
b. Kaidah Perkalian
Berlaku bagi penyusunan atau pemilihan objek yang dilakukan beberapa tahap
dan dilaksanakan sekaligus. Pada setiap tahap dimungkinkan beberapa cara
(alternatif) penyusunan atau pemilihan.
Contoh 3.
Ada berapa macam susunan huruf yang dapat dibuat dari tiga huruf A, B, dan C.
Untuk mendapatkan susunan dan jumlah susunan dari permutasi tiga huruf tersebut
bisa digunakan diagram pohon (tree diag ram) sebagai berikut :
3 2 1
3 x 2 x 1 = 6 susunan.
6
Contoh 4.
Dalam berapa cara seorang konsumen mendapatkan sejenis barang yang memiliki
saluran distribusi sbb:
Distributor Pedagang besar Pengecer
Jika terdapat 2 distributor (d1 dan d2), 3 pedagang besar (w1, w2, dan w3), dan 4
pengecer (r1, r2, r3, dan r4), dengan syarat bahwa konsumen hanya bisa memperoleh
barang dari pengecer.
Jawab
d1 w1 r1
d1 w1 r2
d1 w1 r3
d1 w1 r4
d1 w2 r1
d1 w2 r2
... dst
d2 w3 r4
c. Kaidah penjumlahan
Berlaku untuk tindakan pemilihan atau penyusunan dilakukan dalam beberapa
tahap pemilihan atau penyusunan yang tidak dilaksanakan sekaligus, akan tetapi
dilakukan berdasarkan salah satu tahap.
Contoh 5.
7
Ada berapa carakah seorang konsumen mendapatkan sejenis barang yang memiliki
saluran distribusi :
distributor → pedagang besar → pengecer
Jika terdapat 2 distributor, 3 pedagang besar, dan 4 pengecer, dengan syarat bahwa
konsumen bebas memperoleh barang tersebut, yang berarti bisa langsung ke
distributor, atau ke pedagang besar, atau ke pengecer.
Jawab :
2 + 3 + 4 = 10 cara.
Contoh 6.
a. Jika yang menghadiri syukuran hanya boleh menikmati satu macam makanan
dan minuman, ada berapa cara memilih menu hidangan yang tersedia?
b. Jika yang menghadiri syukuran hanya boleh menikmati satu macam makanan
atau satu macam minuman, ada berapa cara memilih menu hidangan yang
tersedia?
Jawab.
a. Perhatikan pada permasalahan a) yang hadir bisa memilih 1 macam makanan
dan minuman, maka banyaknya pilihan menu adalah 3.4=12 pilihan menu
(menggunakan aturan perkalian).
b. Perhatikan pada permasalahan b) yang hadir bisa memilih 1 macam makanan
atau minuman saja, maka bisa memilih 1 dari 3 macam makanan, atau memilih
1 dari 4 macam minuman, sehingga ada 3+4= 7 pilihan menu (menggunakan
aturan penjumlahan).
Dari contoh ini, coba telaah Kembali apa perbedaan aturan penjumlahan dan
aturan perkalian.
8
Perhatikan video simulasi berikut ini sebelum melanjutkan materi selanjutnya
https://www.youtube.com/watch?v=p98C5rsSrUE
2. Permutasi
Sebelum dibahas lebih jauh mengenai permutasi, akan diperkenalkan terlebih
dahulu definisi dan notasi faktorial.
Untuk setiap 𝑛 bilangan asli, didefinisikan :
𝑛! = 1 × 2 × 3 × . .. × (𝑛 − 2) × (𝑛 − 1) × 𝑛
Notasi 𝑛! dibaca 𝑛 faktorial
Didefinisikan juga 1! = 1 dan 0! = 1.
Sebagai ilustrasi
2 ! = 1 × 2 = 2 × 3! = 1 × 2 × 3 = 6, 4! = 1 × 2 × 3 × 4 = 24,
5! = 120. 𝑛! = 𝑛 × (𝑛 − 1)! = 𝑛 × (𝑛 − 1) × (𝑛 − 2)! = 𝑛 × (𝑛 −
1) × (𝑛 − 2) × (𝑛 − 3)! dan seterusnya.
Sehingga ada 6 susunan antrian yang mungkin. Perhatikan susunan antrian ABC
berbeda dengan antrian ACB, berbeda dengan antrian BCA dan seterusnya.
Susunan semacan ini disebut permutasi.
9
Perhatikan bahwa dalam permutasi urutan sangat diperhatikan.
Contoh 6 .
Diketahui 3 abjad pertama yaitu A, B dan C. Berapa banyak susunan yang mungkin
dari 3 huruf yang berbeda itu ?
Jawab:
3P3 = 3! = 3.2.1 = 6 cara
Jika diselesaikan dengan aturan perkalian dapat dilakukan sebagai berikut. Ada 3
cara mengisi huruf yang pertama, ada 2 cara mengisi huruf kedua, dan 1 cara
mengisi huruf ketiga, sehingga ada 3.2.1=6 susunan 3 huruf yang berbeda.
Contoh 7.
Diketahui 4 siswa : Ary, Ani, Ali dan Asih akan ditempatkan pada 4 buah kursi.
Ada berapa cara untuk menempatkan siswa itu pada kursi yang berbeda ?
Jawab:
I II III IV
4 3 2 1
10
2) Permutasi Yang Memuat Beberapa Unsur Sama
Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k unsur yang sama, m unsur yang
sama dan p unsur yang sama dengan 𝑘 + 𝑚 + 𝑝 ≤ 𝑛 ditentukan dengan
rumus :
𝑛!
𝑃=
𝑘! 𝑚! 𝑝!
Contoh 8.
Berapa carakah 5 huruf dari kata CUACA dapat disusun dalam suatu baris !
Jawab:
5! 5.4.3.2.1
P= = = 30
2!.2! 2.1.2.1
3) Permutasi Siklis
Bagaimana jika terdapat beberapa orang yang duduk dalam suatu lingkaran (siklis)?
Ada berapa cara menyusun semuanya? Persoalan inilah yang berhubungan dengan
permutasi siklis.
Misalkan tersedia n unsur yang berbeda.
Banyaknya permutasi siklis dari n unsur tersebut dirumuskan dengan :
𝑃(𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠) = (𝑛 − 1)!
Contoh 9.
Dengan berapa carakah empat anak A, B, C, D duduk secara melingkar?
Jawab:
Cara I
Ambil seorang anak untuk diletakkan pada posisi yang tetap, kemudian menyusun
tiga anak yang lain dalam tempat yang berbeda, maka cara ini dapat dilakukan
dalam 3! = 3.2.1 = 6 cara.
Cara II
11
Perhatikan gambar !
Jika keempat anak itu diletakkan pada posisi 1, 2, 3 dan 4 bergantian searah
putaran jarum jam dalam sebuah lingkaran, maka mereka tetap membentuk
susunan yang sama. Karena itu, penyusunannya harus menempatkan seorang anak
kepada posisi yang tetap dan menggerak-gerakkan posisi tiga anak yang lain.
Menyusunnya seperti berikut:
3. Kombinasi
Definisi :
Suatu kombinasi 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛 unsur yang tersedia (tiap unsur
tersebut berbeda) adalah suatu pilihan dari 𝑟 unsur tadi tanpa memperhatikan
urutannya.
12
Kata kunci yang membedakan antara kombinasi dan permutasi adalah
memperhatikan atau tidak memperhatikan urutan.
Banyaknya kombinasi 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛 unsur yang tersedia dengan 𝑟 ≤
𝑛 dirumuskan dengan:
𝑛!
𝐶𝑟𝑛 =
(𝑛 − 𝑟)! 𝑟!
Banyaknya kombinasi r elemen yang diambil dari n elemen dapat ditulis C(n,r)
n
atau nCr atau atau C nr .
r
Perhatikan pengambilan 3 huruf dari 4 huruf yang ada katakan A, B, C, D.
Kombinasi (4C3) : ABC, ABD, ACD, BCD
Permutasi (4P3) : ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA
ABD, ADB, BAD, BDA, DAB, DBA
ACD, ADC, CAD, CDA, DAC, DCA
BCD, BDC, CBD, CDB, DBC, DCB
P3
4
Jadi, 4C3 . 3! = 4P3 atau 4C3 =
3!
n Pr n!
Sehingga kita peroleh: nCr = =
r! r!(n − r )!
Contoh 10.
Ada berapa cara dapat dilakukan jika 5 pemain bola basket diambil dari tim yang
terdiri 12 pemain untuk berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan ?
Jawab:
12! 12! 12.11.10.9.8.7!
12C5 = = = = 792
5!(12 − 5)! 5!.7! 5.4.3.2.1.7!
Jadi, banyaknya cara memilih 5 pemain dari 12 pemain ada 792 cara.
Contoh 11.
13
Ada berapa cara 2 bola merah, 3 bola biru, dan 4 bola putih dapat dipilih dari suatu
kotak yang berisi 4 bola merah, 6 bola biru, dan 5 bola putih ?
Jawab:
2 bola merah dapat dipilih dari 4 bola dalam 4C2 cara.
3 bola biru dapat dipilih dari 6 bola dalam 6C3 cara.
4 bola putih dapat dipilih dari 5 bola dalam 5C4 cara.
Dengan prinsip perkalian, banyaknya cara memilih bola yang diminta :
4! 6! 5!
4C2 x 6C3 x 5C4 = x x
2!.2! 3!.3! 4!.1!
4.3.2! 6.5.4.3! 5.4!
= x x
2.1.2! 3.2.1.3! 4!.1
= 6 x 20 x 5
= 600 cara.
Contoh 12.
a. Ada berapa cara pemilihan 3 orang yang ikut seminar dari dari 5 orang yang
tersedia.
b. Ada berapa cara pemilihan 3 orang yang akan menduduki jabatan ketua,
sekretaris, dan bendahara dari dari 5 orang calon pengurus.
Jawab.
a. Perhatikan dalam pemilihan 3 orang yang ikut seminar maka terpilihnya 3
orang ini tidak memperhatikan urutan, misalnya terpilih ABC maka sama
saja terpilih ACB, BCA, CAB, BCA, CBA, sehingga ini adalah
5!
permasalahan kombinasi, maka cara pemilihan pemilihan ada 5C3=2!3! =10
cara.
b. Perhatikan dalam pemilihan 3 orang pengurus Ketua, Sekretaris, dan
Bendahara, maka terpilihnya 3 orang ini memperhatikan urutan, misalnya
terpilih A ketua, B sekretaris, C bendahara, maka berbeda terpilih A ketua,
14
C sekretaris, dan B bendahara, artinya ABC berbeda dengan ACB.
Selanjutnya juga berbeda juga dengan BCA, CAB, BCA, CBA, sehingga
ini adalah permasalahan permutasi, maka cara pemilihan pemilihan ada
5!
5P3= 2! = 60 cara.
Contoh 13.
Ada berapa cara memasukkan 5 bola ke dalam 3 kotak?
Jawab.
15
Dalam permasalahan ini banyaknya bola yang dimasukkan dalam kotak tidak
batasi, artinya ketiga bola boleh dimasukkan dalam satu kotak, 2 kotak lainnya
kosong dan seterusnya, sehingga banyaknya cara memasukkan 5 bola ke dalam 3
5!
kotak ada sebanyak C(3-1+5, 5)= C(7,5)= 2!5! = 21 cara.
Contoh 14.
a. Ada berapa cara memasukkan 5 bola ke dalam 3 kotak?
b. Ada berapa pengambilan 3 bola sekaligus dalam kotak yang berisi 5 bola
yang berbeda?
c. Ada berapa pengambilan 3 bola satu persatu tanpa pengembalian dalam
kotak yang berisi 5 bola yang berbeda?
d. Ada berapa pengambilan 3 bola satu persatu dengan pengembalian dalam
kotak yang berisi 5 bola yang berbeda?
Coba anda selesaikan keempat permasalahan di atas, bandingkan cara
penyelesaiannya, dan petakan konsep mana yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
b. Binom Newton
Pada saat SMP, siswa telah diajarkan menjabarkan bentuk (𝑎 + 𝑏)𝑛 yang
untuk nilai 𝑛 = 2 dapat dilakukan dengan perkalian langsung sedangkan untuk n
yang besar dapat dilakukan dengan menggunakan segitiga pascal untuk
mendapatkan koefisien-koefisien penjabaran.
Untuk 𝑛 = 1 1 1
Untuk 𝑛 = 2 1 2 1
Untuk 𝑛 = 3 1 3 3 1
Untuk 𝑛 = 4 1 4 6 4 1
Untuk𝑛 = 5 1 5 10 10 5 1
⋅⋅⋅
Bilangan yang di bawah merupakan penjumlahan dua bilangan di atasnya. Dari
segitiga pascal tersebut akan didapat
16
(𝑎 − 2𝑏)5 = (1)(𝑎)5(−2𝑏)𝑜 + (5)(𝑎)4(−2𝑏)1 + (10)(𝑎)3(−2𝑏)2
+ (10)(𝑎)2(−2𝑏)3 + (5)(𝑎)1(−2𝑏)4 + (1)(𝑎)0(−2𝑏)5
(𝑎 − 2𝑏)5 = 𝑎5 − 10𝑎4𝑏 + 40𝑎3𝑏2 − 80𝑎2𝑏3 + 80𝑎𝑏4 − 32𝑏5
Cara lain adalah dengan menggunakan rumus kombinasi.
Jika (𝑎 + 𝑏)𝑛 kita jabarkan akan didapat rumus sebagai berikut :
(𝑎 + 𝑏)𝑛 = 𝑛𝐶𝑜(𝑎)𝑛(𝑏)0 + 𝑛𝐶1(𝑎)𝑛 − 1(𝑏)1 + 𝑛𝐶2(𝑎)𝑛 − 2(𝑏)2 + ⋅⋅⋅
+ 𝑛𝐶𝑛 − 1(𝑎)1(𝑏)𝑛 − 1 + 𝑛𝐶𝑛(𝑎)0(𝑏)𝑛
atau dapat juga ditulis
(𝑎 + 𝑏)𝑛 = 𝑛𝐶𝑜(𝑎)0(𝑏)𝑛 + 𝑛𝐶1(𝑎)1(𝑏)𝑛 − 1 + 𝑛𝐶2(𝑎)2(𝑏)𝑛 − 2 +
⋅⋅⋅ + 𝑛𝐶𝑛 − 1(𝑎)𝑛 − 1(𝑏)1 + 𝑛𝐶𝑛(𝑎)𝑛(𝑏)0
Contoh 15.
Tentukan koefisien dari x3 pada (2x+y)5.
Jawab.
(2x+y)5 jika dijabarkan menjadi
5𝐶0(2𝑥)5 𝑦 0 + 5𝐶1(2𝑥)4 𝑦 1 + 5𝐶2(2𝑥)3 𝑦 2 + 5𝐶3(2𝑥)2 𝑦 3 + 5𝐶4(2𝑥)1 𝑦 4
+ 5𝐶5(2𝑥)0 𝑦 5
Contoh 16.
1 7
Tentukan koefisien dari x3 pada (𝑥 + 𝑥) .
Jawab.
17
1 12
x3 terjadi jika suku x berpangkat 5 atau x5 dan 𝑥 berpangkat 2 atau sehingga x3
𝑥
12
terjadi pada 7𝐶5. 𝑥 5 . 𝑥 . Jadi koefisien x5 adalah 7C5=21.
E. Forum Diskusi
Silahkan selesaikan soal berikut dengan berdiskusi bersama teman sejawat.
1. Dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 7 akan dibentuk bilangan dengan 4
angka dan tidak boleh ada angka yang diulang.
a. Berapa banyak bilangan dapat dibentuk?
b. Berapa banyak bilangan ganjil yang dapat dibentuk?
c. Berapa banyak bilangan yang nilainya kurang dari 5.000 yang dapat
dibentuk?
d. Berapa banyak bilangan genap dan lebih besar dari 2.000 yang dapat
dibentuk?
2. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 akan dibentuk suatu bilangan dengan
syarat setiap bilangan tidak boleh ada angka yang sama.
a. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri atas 4 angka dan habis dibagi 2 !
b. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka dan merupakan
bilangan ganjil.
3. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, dan 5 akan dibentuk suatu bilangan dengan
syarat bahwa setiap bilangan tidak terdapat angka yang sama. Berapakah
banyaknya bilangan yang dapat dibentuk jika diberikan ketentuan sebagai
berikut !
a. terdiri atas 4 angka.
18
b. terdiri atas 3 angka dan kelipatan 2.
c. bilangan itu kurang dari 500.
4. Tentukan nilai n jika P(n + 2, n) = 60 !
5. Sebanyak 8 orang akan duduk melingkar dalam acara rapat. Ada berapa cara
mereka duduk melingkar jika ada 2 orang harus duduk berdampingan ?
6. Hitunglah permutasi dari kata-kata berikut !
a. SATUAN b. GEGANA
7. Hitunglah hasil kombinasi berikut !
a. C(6, 2) b. C(8, 3) . C(6, 2)
8. Tentukan nilai n jika C(n + 2, n – 1) = 35!
9. Seorang pemborong menyediakan 5 macam warna cat untuk mengecat dinding
rumah. Jika tiap bidang tembok dicat dengan campuran 2 macam warna, maka
berapa banyak kombinasi warna yang dapat dipilih untuk mengecat bidang
tembok tersebut ?
10. Seorang manajer perkebunan akan meneliti jenis, bentuk, dan cara aplikasi pupuk
nitrogen (N) pada suatu jenis tanaman. Jenis pupuk yang tersedia adalah Urea,
Za, dan Kyang masing-masing dalam bentuk tablet dan butiran. Penggunaan
pupuk dapat dilakukan dengan cara disebarkan, dilingkarkan pada pangkal
tanaman atau dipalirkan di antara dua baris tanaman. Hitunglah berapa banyak
percobaan yang dibutuhkan !
F. Rangkuman
Selamat ya ...... saudara telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar tentang
turunan dan aplikasinya. Hal-hal penting yang telah saudara pelajari dalam kegiatan
belajar ini dapat dibaca pada rangkuman berikut ini.
1. Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam 𝑘1 cara, kejadian kedua dapat terjadi
dalam 𝑘2 cara, dan seterusnya kejadian ke-n dapat terjadi dalam 𝑘𝑛 cara
pasangan kejadian dapat terjadi dalam 𝑘1 𝑘2 𝑘3 … 𝑘𝑛 cara.
2. Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam 𝑚 cara dan kejadian kedua dapat
terjadi dalam 𝑛 cara, maka kejadian memilih salah satu cara ada sebanyak
𝑚 + 𝑛 cara.
19
3. Banyaknya permutasi 𝑟 obyek yang diambil dari 𝑛 obyek berbeda, dengan
𝑟 ≤ 𝑛 adalah 𝑃𝑟𝑛 yang didefinisikan dengan :
𝑛!
𝑃𝑟𝑛 =
(𝑛 − 𝑟)!
4. Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k unsur yang sama, m unsur
yang sama dan p unsur yang sama dengan 𝑘 + 𝑚 + 𝑝 ≤ 𝑛 ditentukan
dengan rumus :
𝑛!
𝑃=
𝑘! 𝑚! 𝑝!
5. Banyaknya permutasi siklis dari n unsur tersebut dirumuskan dengan :
𝑃(𝑠𝑖𝑘𝑙𝑖𝑠) = (𝑛 − 1)!
6. Banyaknya kombinasi 𝑟 unsur yang diambil dari 𝑛 unsur yang tersedia
dengan 𝑟 ≤ 𝑛 dirumuskan dengan:
𝑛!
𝐶𝑟𝑛 =
(𝑛 − 𝑟)! 𝑟!
7. Penjabaran dari (𝑎 + 𝑏)𝑛 adalah :
(𝑎 + 𝑏)𝑛 = 𝑛𝐶𝑜(𝑎)0(𝑏)𝑛 + 𝑛𝐶1(𝑎)1(𝑏)𝑛 − 1 + 𝑛𝐶2(𝑎)2(𝑏)𝑛 − 2
+ ⋅⋅⋅ + 𝑛𝐶𝑛 − 1(𝑎)𝑛 − 1(𝑏)1 + 𝑛𝐶𝑛(𝑎)𝑛(𝑏)0
Untuk menentukan tingkat penguasaan saudara terhadap materi ini, silahkan
kerjakan tes berikut ini. Kunci jawaban diberikan pada akhir modul ini.
G. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang tepat dari setiap persoalan berikut.
9!
1. Nilai dari 3! sama dengan….
A. 3
B. 24640
C. 60480
D. 181440
E. 27
20
23!
2. Nilai dari adalah ….
20!(5−4)!
A. 1,15
B. 23
C. 10626
D. 212520
E. 5486
4. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri atas tiga angka yang dapat disusun
dari himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5}!
A. 120 bilangan
B. 100 bilangan
C. 24 bilangan
D. 6 bilangan
E. 5 bilangan
5. Terdapat 20 siswa dalam satu kelas. Jika setiap siswa besjabat tangan pada
saat bertemu dan berpisah, maka tentukan berapa banyak jabat tangan yang
terjadi!
A. 20 kali
21
B. 40 kali
C. 76 kali
D. 190 kali
E. 380 kali
A
A. 735
B. 340
C. 280
D. 250
E. 130
22
8. Dalam permainan sepakbola ada empat kategori pemain yaitu depan, tengah,
belakang dan penjaga gawang. Persib dalam menghadapi Persipura,
menggunakan sistem 1-4-4-2 (gawang, belakang, tengah, depan). Jika tersedia
2 penjaga gawang, 7 belakang, 7 tengah, 5 depan, ada berapa kemungkinan
kesebelasan yang bisa dibentuk?
A. 25.000 D. 10.000
B. 24.500 E. 4.500
C. 20.000
9. Dalam suatu perkumpulan akan dipilih perwakilan yang terdiri dari 6 orang.
Calon yang tersedia terdiri dari 5 orang pria dan 4 wanita. Banyaknya susunan
perwakilan yang dapat dibentuk jika sekurang-kurangnya terpilih 3 pria
adalah...
A. 84 D. 74
B. 82 E. 66
C. 76
10. Di dalam sebuah kantong terdapat 10 mata uang logam yang terdiri dari
6 mata uang logam Rp.100,- dan 4 mata uang logam Rp. 500,-. Dari
kantong tersebut diambil 3 mata uang logam sekaligus. Banyak cara
terambil 3 mata uang logam yang terdiri dari 2 mata uang logam Rp.
100,- dan 1 mata uang logam Rp. 500,- adalah …….
A. 60 C. 240
B. 120 D. 480
E. 520
H. Daftar Pustaka
[1] Bain & Engelhardt. 1993. Introduction to Probability And Mathematical
Statistics. Duxbury Press. California.
[2] Djauhari, M. A. 1990. Statistika Matematika. Jurusan Matematika FMIPA-ITB.
Bandung.
23
[3] Ronald E Walpole & Raymond H Myers. 1986. Ilmu Peluang dan Statistika
Untuk Ilmuwan dan Insinyur. ITB. Bandung.
[4] Agoestanto, A 2017. Pengantar Probabilitas. FMIPA Unnes. Semarang.
24
No Kode: DAR 2/Profesional/180/4/2022
Penulis:
Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
25
A. Pendahuluan
Salam bahagia para mahasiswa PPG yang bersemangat.
Pada kegiatan belajar 2 ini, akan dibahas konsep Teori Peluang serta
aplikasinya. Oleh sebab itu, prasyarat dalam mempelajari pokok bahasan pada
26
kegiatan belajar 2 ini adalah saudara-saudara telah menguasai materi Kaidah
Pencacahan, Permutasi dan Kombinasi pada KB 1. Kegiatan belajar ini dikemas
dalam tiga sub kajian yang disusun dengan urutan sebagai berikut:
• Sub Kajian 1 : Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian
• Sub Kajian 2 : Frekuensi Harapan
• Sub Kajian 2 : Kepastian dan Kemustahilan
• Sub Kajian 2 : Komplemen dari Suatu kejadian
• Sub Kajian 2 : Kejadian Majemuk
27
wanita adalah 5 ∶ 7. Maka pemerintah dapat mengambil keputusan bahwa setiap
tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita berkembang lebih pesat
daripada jumlah penduduk pria.
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami,
mengidentifikasi, menganalisis, merekonstruksi, memodifikasi secara terstruktur
materi matematika sekolah dan advance material secara bermakna dalam
penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan matematika) dan
penyelesaian masalah praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja problem solving,
28
koneksi dan komunikasi matematika, critical thinking, kreatifitas berpikir
matematis yang selaras dengan tuntutan masa depan.
Sebelum mempelajari materi pada kegiatan belajar ini, mahasiswa diminta
memperhatikan [Video Pengantar Konsep Peluang], tersedia dalam VA-M4-KB2
Agar dapat memahami lebih dalam animasi pada video tersebut, mahasiswa dapat
mempelajari lebih lanjut materi berikut.
C. Pokok-Pokok Materi
Materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar ini antara lain:
1. Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian
2. Frekuensi Harapan
3. Kepastian dan Kemustahilan
4. Komplemen dari Suatu Kejadian
5. Kejadian Majemuk
D. Uraian Materi
1. Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian
Setiap proses yang menghasilkan suatu kejadian disebut percobaan.
Misalnya kita melemparkan sebuah dadu sebanyak satu kali, maka hasil yang keluar
adalah angka 1, 2, 3, 4, 5 atau 6. Semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan
disebut ruang sampel, biasanya dinyatakan dengan S, dan setiap hasil dalam ruang
sampel disebut titik sampel. Banyaknya anggota dalam S dinyatakan dengan n(S).
Misalnya, dari percobaan pelemparan sebuah dadu, maka S = {1, 2, 3, 4, 5,
6} dan n(S) = 6. Jika dalam pelemparan dadu tersebut muncul angka {2}, maka
bilangan itu disebut kejadian. Jadi, kejadian adalah himpunan bagian dari ruang
sampel.
Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan
setiap titik sampel mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A suatu
29
kejadian munculnya percobaan tersebut, maka peluang kejadian A dinyatakan
dengan :
n( A)
P(A) =
n( S )
Contoh 3.
Dalam setumpuk kartu bridge (remi) diambil satu kartu secara random (acak).
Tentukan peluang yang terambil adalah kartu As !
Jawab:
Banyaknya kartu bridge adalah 52, berarti n(S) = 52.
Misalkan As adalah kejadian terambil adalah kartu As, maka n(As) = 4.
30
n( As ) 4 1
Jadi, 𝑃(𝐴𝑠) = = =
n( S ) 52 13
Contoh 4.
Sebuah dadu mata enam dilantunkan sebanyak 360 kali. Berapakah frekuensi
harapan munculnya mata dadu prima ?
Jawab:
𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} → 𝑛(𝑆) = 6
Misalkan A munculnya mata dadu prima, maka 𝐴 = {2, 3, 5} → 𝑛(𝐴) = 3
n( A) 3 1
P(A) = = =
n( S ) 6 2
Jadi, 𝐹ℎ(𝐴) = 𝑃(𝐴) × 𝑛
1
= x 360
2
= 180 kali.
Contoh 5.
Berapakah frekuensi harapan muncul mata kurang dari 5 dalam pelantunan dadu
mata enam sebanyak 36 kali ?
Jawab:
𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, 6} → 𝑛(𝑆) = 6
𝐴 = {1, 2, 3, 4} → 𝑛(𝐴) = 4
n( A) 4 2
𝑃(𝐴) = = =
n( S ) 6 3
𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝐹ℎ(𝐴) = 𝑃(𝐴) × 𝑛
31
2
= × 36
3
= 24 kali.
Contoh 6.
Misalkan dilakukan pengundian dua uang logam Rp 100,00 sekaligus, berapa
peluang tidak diperolehnya “Angka 100” ?
Jawab:
S = {GG, GA, AG, AA} → n(S) = 4
Misalkan M = kejadian munculnya “angka 100” = {GA, AG, AA} → n(M) = 3
n( M ) 3
P(M) = =
n( S ) 4
MC = kejadian munculnya bukan “angka 100”
3 1
P(MC) = 1 – P(M) = 1 - =
4 4
5. Kejadian Majemuk
a. Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi dan Eksklusi (PIE) adalah bentuk paling umum dari prinsip
penambahan pada himpunan.
Perhatikan gabungan dua himpunan pada diagram venn di bawah.
32
Misalkan S adalah suatu himpunan terhingga dengan A dan B sembarang dua
himpunan bagian dari S. Maka untuk mencacah banyaknya unsur di dalam A∪B,
kita dapat melakukannya dengan mencacah banyaknya unsur himpunan A dan
himpunan B − A dan kemudian menjumlahkannya. Karena |B – A| = |B| − |AB|
maka :
|AB| = |A| + |B| − |AB|
Catatan : Notasi |AB| dalam buku lain kadang-kadang ditulis dengan n(AB).
Dengan kata lain, ketika mencacah unsur-unsur A dan B sendiri-sendiri, unsur-
unsur irisan A dan B tercacah dua kali sehingga untuk mengatasi pencacahan ganda
ini, kita harus mengurangkan hasil pencacahan dari |A| + |B| dengan pada AB
sekali.
Selain rumus pada persamaan di atas, pada gabungan dua himpunan berlaku
persamaan:
|(AB)’| = |S| − |AB|
dengan tanda “ ’ ” menyatakan komplemen.
Sesuai hukum de Morgan berlaku :
(AB)’ = A’B’
(AB)’ = A’B’
33
Ketika mencacah unsur-unsur A (a + d + f + g), B (b + d + e + g) dan C (c + e + f
+ g) sendiri-sendiri, unsur-unsur irisan tepat A dan B (d), irisan tepat A dan C (f)
serta irisan tepat B dan C (e) tercacah dua kali sedangkan irisan A, B dan C (g)
tercacah tiga kali. Maka untuk mengatasi pencacahan ganda ini, kita harus
mengurangkan hasil pencacahan |A| + |B| + |C| masing-masing sekali dengan AB,
AC dan BC. Namun ketika kita menghitung |ABC| = |A| + |B| +|C| − |AB|
− |AC| − |BC|, irisan A, B dan C (A B C) belum tercacah sama sekali.
Untuk mengatasi hal tersebut kita masih harus menambahkan |A| + |B| +|C| − |AB|
− |AC| − |BC| dengan |ABC| sekali. Maka didapat rumus :
|ABC| = |A| + |B| +|C| − |AB| − |AC| − |BC| + |ABC|
|(ABC)’| = |S| − |ABC|
Jika dikembangkan untuk gabungan 4 himpunan akan didapatkan :
|ABCD| = |A| + |B| +|C| + |D| − |AB| − |AC| − |AD|− |BC| − |BD| −
|CD| + |ABC| + |ABD| + |ACD| + |BCD| − |ABCD|
|(ABCD)’| = |S| − |ABCD|
Demikian seterusnya.
Contoh 7.
Siswa kelas X terdiri dari 200 siswa, dengan 115 sepak bola , 71 suka bola basket,
55 suka tenis meja, 25 suka sepak bola dan bola basket, 14 suka sepak bola dan
tenis meja, 9 suka bola basket dan tenis meja. Jika siswa paling sedikit suka olah
raga dari ketiga jenis olah raga, berapa siswa yang suka ketiga olah tersebut?
Jawab.
Misalkan
34
S=siswa yang suka sepak bola
B= siswa yang suka basket
T= siswa yang suka tenis meja
Maka dengan prinsip Inklusi-Eksklusi
|SBT| = |S| + |B| +|T| − |SB| − |ST| − |BT| + |SBT|
200=115+71+55-25-14-9 +|SBT|
|SBT| = 200-(115+71+55)+(15+14-9)=5
Contoh 8.
Siswa kelas X terdiri dari 200 siswa, dengan 115 sepak bola , 71 suka bola basket,
55 suka tenis meja, 25 suka sepak bola dan bola basket, 14 suka sepak bola dan
tenis meja, 9 suka bola basket dan tenis meja. Diketahui siswa paling sedikit suka
olah raga dari ketiga jenis olah raga tersebut. Diambil secara acak seorang siswa,
berapa peluang terpilih siswa yang suka ketiga olah tersebut?
Jawab.
Misalkan
S=siswa yang suka sepak bola
B= siswa yang suka basket
T= siswa yang suka tenis meja
n(S)=200
dari contoh 7 diperoleh n(SBT)=5
𝑛(SBT) 5 1
maka P(SBT) = = 200 = 40.
𝑛(𝑆)
35
b. Peluang Kejadian yang Saling Lepas
Dua kejadian disebut saling lepas jika irisan dari dua kejadian itu merupakan
himpunan kosong, atau dapat ditulis kejadian A dan B saling lepas jika A B =
.
Dari sifat peluang
𝑃 (𝐴 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵)– 𝑃(𝐴 𝐵),
Jika A dan B lepas maka A B = , sehingga 𝑃(𝐴 𝐵) = 0, diperolah
𝑃 (𝐴 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵).
Contoh 7.
Sebuah dadu bermata enam dilantunkan satu kali. Berapa peluang munculnya mata
dadu ganjil atau mata dadu genap ?
Jawab:
3 1
𝐴 = {1, 3, 5} → 𝑛(𝐴) = =
6 2
3 1
𝐵 = {2, 4, 6} → 𝑛(𝐵) = =
6 2
AB=
1 1
P (A B) = P(A) + P(B) = + =1
2 2
Contoh 8.
Dua dadu mata enam dilempar bersama-sama. Berapa peluang muncul dua mata
dadu yang jumlahnya 3 atau 10 ?
Jawab:
2 dadu dilempar → 𝑛(𝑆) = 36
A = jumlah mata dadu 3 = {(1,2), (2,1)} → 𝑛(𝐴) = 2
B = jumlah mata dadu 10 = {(4,6), (5,5), (6,4)} → 𝑛(𝐵) = 3
AB=
2 3 5
P (A B) = P(A) + P(B) = + =
36 36 36
36
b. Peluang Bersyarat
Jika A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S dan P(A) 0, maka
peluang bersyarat dari B yang diberikan A didefinisikan sebagai :
P(A B)
P(BA) = atau P(A B) = P(A). P(BA)
P(A)
Contoh 9.
Sebuah dadu dilempar. Tentukan peluang bahwa pelemparan itu akan
menghasilkan mata dadu kurang dari 4, jika
a. tidak ada syarat lain diberikan,
b. pelemparan menghasilkan mata dadu ganjil.
Jawab:
a. Misal A adalah peristiwa munculnya mata dadu kurang dari 4,, maka:
𝐴 = {1, 2, 3},
3 1
𝑃(𝐴) = =
6 2
b. Misal G adalah peristiwa munculnya angka dadu yang ganjil
E= kejadian munculnya mata dadu 5, maka:
𝐺 = {1, 3, 5},
3 1
𝑃(𝐺) = =
6 2
𝐴 𝐺 = {1, 3}
2 1
𝑃 (𝐴 𝐺) = =
6 3
Sehingga :
P(A B) 1
2
𝑃(𝐵𝐴) = = 3
1
= .
P(A) 2 3
37
Contoh 10.
Misalkan terdapat setumpuk kartu bridge sebanyak 52 buah. Seseorang mengambil
dua kartu secara acak dari tumpukkan itu. Berapa peluang terambilnya kartu itu
kedua-duanya adalah “As” jika kartu pertama setelah diambil :
a. dikembalikan
b. tidak dikembalikan
Jawab:
a. A = kejadian terambilnya satu kartu As pada pengambilan pertama
= {As, As, As, As}
4
n(A) = 4 → P(A) =
52
BA = kejadian terambilnya satu kartu As pada pengambilan kedua setelah
pengambilan pertama kartunya dikembalikan.
4
n(BA) = 4 → P(BA) =
52
Jadi, P(A B) = P(A). P(BA)
4 4 16 1
= . = =
52 52 2704 169
b. A = kejadian terambilnya satu kartu As pada pengambilan pertama
4
n(A) = 4 → P(A) =
52
BA = kejadian terambilnya satu kartu As pada pengambilan kedua setelah
pengambilan pertama kartunya tidak dikembalikan.
3
n(BA) = 3 → P(BA) =
51
jadi, P(A B) = P(A). P(BA)
4 3 12 1
= . = = .
52 51 2652 221
38
Contoh 11.
Endah mempunyai 3 kotak yang masing masing berisi lampu. Kotak nomor 1 berisi
10 lampu, 4 diantaranya rusak. Kotak nomor 2 berisi 6 lampu, 1 diantaranya rusak.
Kotak nomor 3 berisi 8 buah lampu, 3 diantaranya rusak. Endah memilih 1 kotak
secara acak, lalu mengambil 1 lampu dari kotak yang terpilih. Berapa peluang
lampu yang diambil itu rusak?
Jawab.
Misalkan,
4
P(R|K1 ) = 10
1
P(R|K 2 ) =
6
3
P(R|K 3 ) =
8
Sehingga peluang terambilnya lampu yang rusak dari kotak yang terpilih adalah
P(R) = P(K1 ). P(R|K1 ) + P(K 2 ). P(R|K 2 ) + P(K 3 ). P(R|K 3 )
1 4 1 1 1 3 113
= 3 . 10 + 3 . 6 + 3 . 8 = 360 .
39
c. Kejadian Saling Bebas (Stokastik)
Jika dua keping mata uang yang homogen dilantunkan bersama-sama, maka
kejadian yang mungkin adalah : S = {(G1,G2), (G1,A2), (A1,G2), (A1,A2)} → n(s) =
4.
Pada kejadian mata uang pertama muncul G1 dan mata uang kedua muncul
1 1
G2, maka P(G1) = dan P(G2) = . Kejadian G1 dan G2 adalah dua kejadian yang
2 2
1 1 1
saling bebas. P(G1,G2) = P(G1G2) = P(G1) x P(G2) = x = . Secara umum,
2 2 4
jika A dan B merupakan dua kejadian yang saling bebas maka peluang kejadian A
dan B adalah :
P(A B) = P(A) x P(B)
P( A B)
Perhatikan pengertian peluang bersyarat P(BA) = , atau dapat ditulis
P( A)
P(AB)=P(A) P(BA). Jika A dan B saling bebas maka apapun hasil kejadian A
tidak mempengaruhi B atau dapat ditulis P(BA)=P(B), sehingga diperoleh jika A
dan B saling bebas maka P(AB)=P(A) P(B).
Contoh 12.
Dua buah dadu bermata enam, yang terdiri atas warna merah dan putih, dittos
bersama-sama satu kali. Berapa peluang munculnya mata lebih dari 4 untuk dadu
merah dan kurang dari 3 untuk dadu putih ?
Jawab:
Jika A kejadian muncul mata > 4, maka n(A) = 2
2 1
P(A) = =
6 3
Jika B kejadian muncul mata < 3, maka n(B) = 2
2 1
P(B) = =
6 3
Jadi, P(A B) = P(A) x P(B)
40
1 1 1
= x =
3 3 9
Contoh 13.
Dalam sebuah kantong terdapat sepuluh kelereng yang terdiri dari 6 kelereng merah
dan 4 kelereng putih, diambil dua kelereng. Berapa peluang terambilnya kedua-
duanya kelereng putih ?
Jawab:
Jika A kejadian terambilnya kelereng putih pada pengambilan pertama maka P(A)
4
= .
10
Jika B kejadian terambilnya kelereng putih pada pengambilan kedua maka P(B) =
3
.
9
Jadi, P(A B) = P(A) x P(B)
4 3 12 2
= x = =
10 9 90 15
Contoh 14.
Dari setumpuk kartu bridge, diambil satu kartu secara berturut-turut sebanyak dua
kali. Tentukan peluang bahwa yang terambil pertama As dan yang terambil
berikutnya King !
Jawab:
𝑛(𝑆) = 52
n( As ) 4
𝑛(𝐴𝑠) = 4 → 𝑃(𝐴𝑠) = =
n( S ) 52
n( K ) 4
𝑛(𝐾) = 4 → 𝑃(𝐾) = =
n( S ) 51
41
Contoh 15.
Andra dan Burhan merupakan siswa yang dinyatakan layak mendaftar (eligible)
SNMPTN. Peluang Indra lulus SNMPTN 0,4 dan peluang Farhan lulus SNMPTN
0,6. Tentukan peluang keduanya lulus SNMPTN.
Penyelesaian:
Misalkan:
A = kejadian Andra lulus SNMPTN
P(A) = 0,4
B = kejadian Burhan lulus SNMPTN
P(B) = 0,6
Peluang keduanya lulus = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵), karena Andra dan Burhan lulus
SNMPTN saling bebas maka
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = P(A) × P(B)
= 0,4 × 0,6
= 0,24
Jadi, peluang keduanya lulus SNMPTN adalah 0,24.
Contoh 16.
Perhatikan 2 kejadian A dan B yang saling lepas, maka berlaku 𝑃 (𝐴 𝐵) =
𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) serta pada kejadian A dan B kejadian yang bebas maka berlaku P(A
B) = P(A).P(B). Analisislah apakah jika A dan B saling lepas maka A dan B
saling bebas, ataukah sebaliknya atau tidak berlaku keduanya.
42
1
𝑓(𝑥) = 6 , 𝑥 = 1,2,3,4,5,6. Fungsi peluang semacam ini disebut fungsi distribusi
Definisi
Bila peubah acak X yang bernilai x1, x2, . . . , xk, dengan peluang yang sama maka
fungsi distribusi seragam diskret diberikan oleh
1
𝑓(𝑥, 𝑘) = 𝑘 , 𝑥 = 𝑥1 , 𝑥2 , . . . , 𝑥𝑘 .
koinnya sebanyak 8 kali, diminta menentukan peluang mendapat tepat dua angka,
jika menentukan peluang ini dengan mendaftar maka membutuhkan waktu yang
lama, yang kadang ada titik sampel yang terlewat. Menggunakan logika pelantunan
koin sebanyak tiga kali kita bisa menentukan banyaknya titik sampel pada kejadian
mendapat tepat dua angka. Perhatikan titik sampel AAG, maka posisi 2 angka dan
1 gambar bisa terjadi pada AGA, dan GAA sehingga ada 3 posisi. Ini dapat dicari
dengan cara ada 3 elemen dengan 2 elemen yang kembar maka banyaknya susunan
3!
yang dapat terjadi 2!1!=3. Jika pelantunan koinnya sebanyak 8 kali, maka salah satu
8!
posisi adalah AAGGGGGG. Posisi 2A dan 6G dapat terjadi sebanyak 2!6! yaitu ada
8 elemen dengan 2 elemen dan 6 elemen yang kembar, jadi posisi 2A dan 6G dapat
11 111111 12 16
terjadi sebanyak 28. Peluang mendapat 2A dan 6G adalah( )(
22 222222
)= 2 2
,
43
jadi peluang mendapat tepat dua angka pada pelantunan koin sebanyak 8 kali adalah
8! 12 16 12 16
, atau dapat ditulis 8C2 2 , ini adalah salah satu contoh menentukan nilai
2!6! 2 2 2
Pada percobaan pelantunan sebuah koin sebanyak 8 kali pada contoh diatas jelas
merupakan percobaan Binomial, sebab
1. ada 8 percobaan,
2. masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan, yaitu
menculnya sisi Angka atau Gambar,
3. hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas
1
4. peluang untuk sukses (sisi angka) h sama untuk setiap percobaan yaitu 2.
Definisi
Banyaknya sukses X dalam n usaha suatu percobaan binomial disebut suatu
peubah acak binomial.
Bila suatu usaha binomial dapat menghasilkan sukses dengan peluang p dan
gagal dengan peluang q=1-p, maka fungsi distribusi peluang peubah acak
binomial X, yaitu banyaknya sukses dalam n usaha bebas, ialah
44
𝑛
𝑏(𝑥; 𝑛, 𝑝) = ( ) 𝑝 𝑥 𝑞 𝑛−𝑥 , 𝑥 = 0, 1, 2, . . . , 𝑛.
𝑥
Contoh 16.
Tentukan peluang mendapat mata dadu tepat 3 kali pada pelemparan dadu bermata
enam sebanyak 7 kali.
Jawab.
a. ada 7 percobaan,
b. masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan,
yaitu menculnya mata dadu dua atau bukan dua,
c. hasil dari masing-masing percobaan saling bebas,
d. peluang untuk sukses (mata dadu dua) sama untuk setiap percobaan yaitu
1
.
6
n(S)= 𝐶550
45
Misalkan A kejadian terambil 2 kelereng berwarna merah dari pengambilan 4
kelereng. Berarti terambil 2 kelereng merah dan 2 kelereng bukan merah,
sehingga n(A)= 𝐶210 𝐶340
Definisi
𝐶𝑥𝑘 𝐶𝑛−𝑥
𝑁−𝑘
𝑝(𝑥) = 𝑃(𝑋 = 𝑥) = ; 𝑥 = 0, 1, 2, 3, … , 𝑛
𝐶𝑛𝑁
Keterangan:
𝑁 = ukuran populasi
𝑛 = ukuran sampel
46
E. Forum Diskusi
1. Sebuah mata uang logam dan dadu dilantunkan bersama-sama satu kali,
tentukan hasil berikut !
a. n(S) b. P(A, bilangan ganjil) c. P(G, bilangan ganjil)
2. Dalam sebuah kotak terdapat 4 bola hijau, 6 bola merah, dan 2 bola kuning.
Diambil 2 bola secara acak. Tentukan peluangnya jika yang terambil bola
dengan ketentuan berikut !
a. Keduanya merah
b. Hujau dan merah
3. Dua buah dadu dilempar bersama-sama, tentukan peluang munculnya
kejadian berikut !
a. Mata dadu berjumlah genap.
b. Mata dadu berjumlah prima.
c. Mata dadu berjumlah genap atau berjumlah prima.
4. Pelemparan dua buah dadu dilakukan sebanyak 720 kali. Tentukan
frekuensi harapan munculnya mata dadu berjumlah 6 atau prima !
5. Sebuah kantong berisi kelereng dengan dua buah berwarna merah dan tiga
buah berwarna hijau. Dengan cara acak diambil dua kelereng. Tentukan
peluang terambilnya kelereng dengan ketentuan berikut !
a. Merah dan hijau.
b. Merah dan merah.
c. Hijau dan hijau.
6. Berdasarkan pengalamannya, seorang peternak pembibit mencatat bahwa
dari 100 butir telur itik yang ditetaskan 25 butir diantaranya tidak menetas.
Dari telur yang menetas diperoleh itik jantan dan itik betina dengan
perbandingan 2 : 3. Hitunglah kebutuhan minimum telur untuk memenuhi
pesanan 1.500 ekor bibit itik betina !
47
F. Rangkuman
Selamat ya ...... saudara telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar tentang
turunan dan aplikasinya. Hal-hal penting yang telah saudara pelajari dalam
kegiatan belajar ini dapat dibaca pada rangkuman berikut ini.
1. Jika ruang sampel S mempunyai anggota yang berhingga banyaknya dan
setiap titik sampel mempunyai kesempatan untuk muncul yang sama, dan A
suatu kejadian munculnya percobaan tersebut, maka peluang kejadian A
dinyatakan dengan :
n( A)
P(A) =
n( S )
2. Frekuensi harapan suatu kejadian pada suatu percbaan adalah hasil kali
peluang dengan frekuensi percobaan A, dinyatakan dengan rumus :
Fh(A) = P(A) x n
3. Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0 P 1, artinya : jika P = 0
maka kejadian dari suatu peristiwa adalah mustahil atau tidak pernah
terjadi, dan jika P = 1 maka suatu peristiwa pasti terjadi.
4. Jika AC menyatakan komplemen dari kejadian A, maka :
P(AC) = 1 – P(A)
5. Jika ada kejadian A dan B maka :
P (A B) = P(A) + P(B) – P(A B)
6. Jika kejadian A dan B saling lepas maka :
P (A B) = P(A) + P(B)
7. Jika A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S dan P(A) 0, maka
peluang bersyarat dari B yang diberikan A didefinisikan sebagai :
P(A B)
P(BA) = atau P(A B) = P(A). P(BA)
P(A)
8. Jika A dan B merupakan dua kejadian yang saling bebas maka peluang
kejadian A dan B adalah :
P(A B) = P(A) x P(B)
9. Prinsip Inklusi dan Esklusi
a. |ABC| = |A| + |B| +|C| − |AB| − |AC| − |BC| + |ABC|.
48
b. |ABCD| = |A| + |B| +|C| + |D| − |AB| − |AC| − |AD|− |BC| −
|BD| − |CD| + |ABC| + |ABD| + |ACD| + |BCD| −
|ABCD|.
G. Tes Formatif
1. Dua buah dadu dilempar bersamaan. Peluang jumlah angka yang muncul 6
atau 8 adalah . . . .
5 14
a. d.
36 36
57 35
b. e.
36 36
10
c. 36
2. Dalam sebuah kotak terdapat 5 bola merah dan 10 bola putih. Jika diambil 2
bola secara bersamaan, peluah memperoleh dua bola berwarna sama adalah .
...
1 10
a. d.
2 21
1 11
b. e.
4 21
2
c. 21
3. Dua buah dadu yang identic (sama persis) dilemparkan bersamaan. Angka
yang muncul adalah a dan b. peluang a dan b terletak pada sisi-sisi yang
bertolak belakang (di dadu yang sama) adalah . . . .
5 14
a. d.
36 36
6 35
b. e.
36 36
10
c. 36
4. Diantara 6 buah kartu bernomor 1 sampai 6, diambil kartu secara acak. Peluang
terambilnya dua kartu yang jumlah nomornya adalah 6 sebesar
49
1 2
a. d.
36 15
1 11
b. e.
4 15
2
c. 21
5. Dalam kantong I terdapat 5 kelereng merah dan 3 kelereng putih, dalam kantong
II terdapat 4 kelereng merah dan 6 kelereng hitam. Dari setiap kantong diambil
satu kelereng secara acak. Peluang terambilnya kelereng putih dari kantong I
dan kelereng hitam dari kantong II adalah ….
39
a. /40
9
b. /13
1
c. /2
9
d. /20
9
e. /40
7. Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 4 bola biru, dan 3 bola kuning. Dari dalam
kotak diambil 3 bola sekaligus secara acak, peluang terambil 2 bola merah dan
1 bola biru adalah ….
1
a. /10
5
b. /36
1
c. /6
2
d. /11
4
e. /11
50
8. Dalam suatu populasi keluarga dengan tiga orang anak, peluang keluarga
tersebut mempunyai paling sedikit dua anak laki – laki adalah ….
1
a. /2
1
b. /3
3
c. /8
1
d. /8
3
e. /4
9. Sebuah dompet berisi uang logam, 5 keping lima ratusan dan 2 keping ratusan
rupiah. Dompet yang lain berisi uang logam 1 keping lima ratusan dan 3 keping
ratusan rupiah. Jika sebuah uang logam diambil secara acak dari salah satu
dompet, peluang untuk mendapatkan uang logam ratusan rupiah adalah ….
3
a. /56
6
b. /28
8
c. /28
29
d. /56
30
e. /56
10. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa. 25 siswa gemar matematika, 21 siswa gemar
IPA, dan 9 siswa gemar matematika dan IPA. Peluang seorang tidak gemar
matematika maupun IPA adalah ….
25
a. /40
12
b. /40
9
c. /40
4
d. /40
3
e. /40
H. Daftar Pustaka
[1] Bain & Engelhardt. 1993. Introduction to Probability And Mathematical
Statistics. Duxbury Press. California.
51
[2] Djauhari, M. A. 1990. Statistika Matematika. Jurusan Matematika FMIPA-ITB.
Bandung.
[3] Ronald E Walpole & Raymond H Myers. 1986. Ilmu Peluang dan Statistika
Untuk Ilmuwan dan Insinyur. ITB. Bandung
[4] Agoestanto, A 2017. Pengantar Probabilitas. FMIPA Unnes. Semarang.
52
No Kode: DAR 2/Profesional/180/4/2022
Penulis:
Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
53
A. Pendahuluan
Jika nilai Matematika siswa-siswa Kelas A dan kelas B adalah sebagai
berikut :
Nilai Kelas A Nilai Kelas B
8 8
7 8
9 7
6 6
7 9
7 8
8 9
9 7
6 6
7 6
8 7
Bandingkan antara Kelas A dan Kelas B, kelas manakah yang lebih baik?
Kita tidak mungkin membandingkan pasangan nilai-nilai dari siswa-siswa Kelas A
dan Kelas B tetapi kita bandingkan kedua kelas tersebut dengan membandingkan
dua nilai yang mewakili kelas-kelas tersebut, antara lain yang paling mudah adalah
jumlah nilai masing-masing kelas, rata-rata nilai masing-masing kelas, median,
modus-nya, masalah ini akan dibahas dalam materi Ukuran Pemusatan.
Andi adalah siswa Kelas VIIA SMP Harapan dan Badu siswa kelas VIIB
SMP Harapan juga, kondisi kedua kelas tersebut relatif sama, dan penempatan
siswa-siswa dalam kelas diasumsikan acak. Nilai Matematika Andi adalah 8, nilai
Badu 8, rata-rata kelas VIIA = 6, rata-rata Kelas VIIB = 7, maka dari kedua siswa
ini manakah yang lebih bagus prestasinya? Untuk menjawab ini dibutuhkan posisi
suatu nilai dalam sekumpulan nilai, yang akan dipelajari dalam topik Kuartil, Desil,
Persentil.
54
Penerimaan siswa baru di suatu sekolah dilakukan dengan Tes Seleksi Masuk yang
hasilnya sebagai berikut : 3, 4, 5, 4, 5, 6, 5, 7, 8, 9, 7, 6, 5, 5, 6, 3, 9, 6, 5, 7, 7, 8 ,9
,8 ,7 ,7 ,6 ,8 ,4 ,7, 5 , 6, 7, 8, 7, 8, 5, 4, 3, 5. Jika 20% calon siswa tidak diterima
maka berapa batas nilai minimal yang diterima? Untuk menjawab ini dibutuhkan
posisi suatu nilai dalam sekumpulan nilai, yang akan dipelajari dalam topik Kuartil,
Desil, Persentil.
Cepi adalah siswa Kelas C dan Didi siswa Kelas D, kondisi kelas C dan D
relatif sama, dan penempatan siswa-siswa dalam kelas diasumsikan acak. Jika Nilai
Matematika Cepi adalah 8, nilai Didi 8, rata-rata kelas C = 7, rata-rata Kelas D = 7,
maka dari kedua siswa ini manakah yang lebih bagus prestasinya? Sama ataukah
berbeda ? Untuk menjawab ini dibutuhkan satu ukuran lagi yaitu Ukuran
Penyebaran.
Pada kegiatan belajar 3 ini, akan dibahas konsep Distribusi Frekuensi,
Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran.Oleh sebab itu, prasyarat dalam
mempelajari pokok bahasan pada kegiatan belajar 3 ini adalah saudara-saudara
telah menguasai materi Notasi Sigma , Data dan Operasi Hitung Aljabar. Kegiatan
belajar ini dikemas dalam tiga sub kajian yang disusun dengan urutan sebagai
berikut:
• Sub Kajian 1: Distribusi Frekuensi
• Sub Kajian 2: Ukuran Pemusatan
• Sub Kajian 3: Ukuran Penyebaran
Konsep Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebarandigunakan dalam penyelesaian
masalah antara lain :
1. membandingkan dua atau lebih kumpulan data,
2. menentukan nilai data jika diketahui letak / posisi data dalam sekumpulan
data,
3. menyeleksi data dengan mencari nilai batas maksimum atau minimum
dengan diketahui persentase sebagai kriteria,
4. mengetahui sifat sebaran data, rapat atau menyebar.
Untuk menjawab masalah tersebut saudara harus mempelajari konsep pada
Kegiatan Belajar ini.
55
Proses pembelajaranmateri yang sedang saudaraikuti sekarang ini, dapat
berjalan dengan lebih lancar bila saudara mengikuti langkah-langkah belajar
sebagai berikut.
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar
ini.
2) Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar dan selesaikan latihan dan tes
formatifnya secara mandiri.
3) Cocokkan jawaban tes formatif saudara dengan kunci jawaban yang diberikan.
4) Apabila tingkat penguasaan saudara 80% atau lebih, saudara dapat melanjutkan
ke kegiatan belajarberikutnya. Apabila tingkat pengusaan saudara kurang dari
80%, saudara harus mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.
5) Keberhasilan pembelajaran saudaradalam mempelajari materi pada kegiatan
belajarini, sangat tergantungkepada kesungguhan saudaradalam belajar dan
mengerjakan tugas, latihan dan mengikuti Forum Diskusi. Untuk itu,
berlatihlah secaramandiri atau berkelompok dengan teman sejawat.
Selanjutnya kami ucapkan selamat belajar, semogasaudara sukses mampu
mengimplementasikan pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan belajarini.
B. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu memahami,
mengidentifikasi, menganalisis, merekonstruksi, memodifikasi secara terstruktur
materi matematika sekolah dan advance material secara bermakna dalam
penyelesaian permasalahan dari suatu sistem (pemodelan matematika) dan
penyelesaian masalah praktis kehidupan sehari-hari melalui kerja problem solving,
koneksi dan komunikasi matematika, critical thinking, kreatifitas berpikir
matematis yang selaras dengan tuntutan masa depan.
C. Pokok-pokok Materi
1. Frekuensi Distribusi
2. Ukuran Pemusatan
3. Ukuran Penyebaran
56
D. Uraian Materi
Misalkan terdapat data tinggi badan 50 orang dewasa sebagai berikut.
176 167 180 165 168 171 177 176 170 175
169 171 171 176 166 179 181 174 167 172
170 169 175 178 171 168 178 183 174 166
181 172 177 182 167 179 183 185 185 173
179 180 184 170 174 175 176 175 182 172
Agar kita bisa dengan mudah menyimpulkan makna dari data tersebut atau kita
cepat dalam menggambarkan dan menganalisis terkait dengan keadaan data
tersebut, maka kita perlu mempelajari penyajian data dan ukuran pusat data.
1. Distribusi Frekuensi
Data yang telah kita kumpulkan perlu disusun secara sistematis supaya dapat
dianalisis. Susunan dari suatu data disebut distribusi data. Ada beberapa cara
menyusun data, yaitu :
▪ Distribusi frekuensi kuantitatif, yaitu penyusunan data menurut besarnya
(kuantitasnya).
▪ Distribusi frekuensi kualitatif (kategori), yaitu penyusunan data menurut
kualitasnya (kategorinya).
▪ Runtun waktu (time series), yaitu penyusunan data menurut waktu
terjadinya.
▪ Distribusi spasial, yaitu penyusunan data menurut tempat geografisnya.
Di sini hanya akan dibahas cara penyusunan distribusi frekuensi kuantitatif dan
pembuatan grafiknya.
57
1) Tentukan banyak dan lebar inteval kelas. Hal ini tergantung pada banyak
dan besarnya harga-harga yang akan disusun dalam distribusi itu. Banyak
interval kelas yang efisien biasanya antara 5 dan 15. Pada tahun 1925, H.A
Sturges mengajukan sebuah rumus guna menentukan banyak interval kelas,
yaitu : 𝑘 = 1 + 3,322 𝑙𝑜𝑔𝑛. Sedangkan lebar interval kelas ditentukan
dengan membagi jangkauan (yaitu selisih antara harga terbesar dan terkecil)
dengan banyak interval kelas yang digunakan.
2) Interval-interval kelas tersebut diletakkan dalam suatu kolom, diurutkan
dari interval kelas terendah pada kolom paling atas dan seterusnya.
3) Data diperiksa dan dimasukkan ke dalam interval kelas yang sesuai. Banyak
data yang masuk dalam suatu interval kelas dinamakan frekuensi interval
kelas tersebut
Contoh 1.
Di bawah ini disajikan data tinggi badan (cm) dari 50 orang dewasa
176 167 180 165 168 171 177 176 170 175
169 171 171 176 166 179 181 174 167 172
170 169 175 178 171 168 178 183 174 166
181 172 177 182 167 179 183 185 185 173
179 180 184 170 174 175 176 175 182 172
Data terbesar : 185
Data terkecil : 165
Jangkauan = (data terbesar) - (data terkecil)
= 185 - 165
= 20
Apabila diambil banyak interval kelas :
20
6 maka lebar kelas = = 3,3
6
20
7 maka lebar kelas= =2,85
7
20
8 maka lebar kelas= =2,5
8
58
Harga k menurut rumus H.A Sturges, k = 1 + 3,322 log n = 1+3,322. 1.699 = 6.644
Dari keadaan di atas kita pilih banyak interval kelas 7 dengan lebar kelas 3.
Kemudian disusun dalam Tabel 1. sebagai berikut :
Jika kita ingin mengetahui berapa banyak orang yang tinggi badannya lebih
dari harga tertentu ataupun kurang dari harga tertentu, maka distribusi frekuensi
diubah menjadi distribusi frekuensi kumulatif.
Dengan data pada contoh 1 di atas kita susun distribusi frekuensi kumulatif
“kurang dari” dan distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari”, seperti pada Tabel 2
dan Tabel 3. berikut.
59
Tabel 3. Distribusi frekuensi kumulatif “lebih dari”
Tinggi badan Banyak orang
165 atau lebih 50
168 atau lebih 44
171 atau lebih 37
174 atau lebih 29
177 atau lebih 18
180 atau lebih 11
183 atau lebih 5
186 atau lebih 0
Jika kita ingin mengetahui berapa persen orang yang tinggi badannya antara
harga tertentu, lebih dari harga tertentu ataupun kurang dari harga tertentu, maka
distribusi frekuensi diubah menjadi distribusi frekuensi relatif, distribusi frekuensi
relatif “lebih dari” atau distribusi frekuensi realtif “kurang dari”. Cara untuk
mengubah distribusi frekuensi menjadi distribusi frekuensi relatif adalah : harga
frekuensi pada setiap interval kelas dibagi jumlah total frekuensi, kemudian
dikalikan 100%.
Untuk data pada Contoh 1. distribusi relatifnya Adalahseperti pada Tabel 4 berikut:
Jika data tersebut dinyatakan dalam tabel distribusi relatif "lebih dari" dan tabel
distribusi relatif "kurang dari" dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 berikut
60
Tabel 5. Distribusi frekuensi relatif “lebih dari”
Tinggi badan Banyak orang
165 atau lebih 100%
168 atau lebih 88%
171 atau lebih 74%
174 atau lebih 58%
177 atau lebih 36%
180 atau lebih 22%
183 atau lebih 10%
186 atau lebih 0%
61
Histogram Distribusi Frekuensi
12
10
8
Frekuensi
0
160 165 170 175 180 185 190
Tinggi Badan
Untuk menggambar grafik distribusi frekuensi relatif, caranya adalah interval kelas
diletakkan pada sumbu X dan frekuensi relatif diletakkan pada sumbu Y, dengan
frekuensi relatif int erval kelas
tinggi persegi panjang = .
lebar int erval kelas
Contoh 3.
Histogram distribusi frekuensi relatif tabel 4.
7
Tinggi Persegi Panjang
0
160 165 170 175 180 185 190
Tinggi Badan
62
2) Poligon
Cara menggambar Poligon sebagai berikut.
a. Absis : titik tengah interval kelas.
b. Ordinat : frekuensi interval kelas.
c. Hubungkan titik-titik tersebut dengan garis lurus.
10
8
Frekuensi
0
160 165 170 175 180 185 190
Tinggi Badan
3) Ogive
Grafik ini merupakan penghalusan poligon.
Cara menggambar distribusi kumulatif sebagai berikut.
a. Absis: batas interval kelas.
b. Ordinat:frekuensi interval kelas.
c. Hubungkan antar titik-titik tersebut.
63
Contoh 5
Ogive distribusi frekuensi relatif kumulatif “kurang dari”.
60
50
40
Frekuensi
30
20
10
0
160 165 170 175 180 185 190
Tinggi Badan
2. Ukuran Pemusatan
Dalam pembicaraan yang lalu kita telah mempresentasikan data dalam bentuk
tabel dan grafik yang bertujuan meringkaskan dan menggambarkan data kuantitatif,
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan data. Selain data
itu disajikan dalam tabel dan grafik, masih diperlukan ukuran-ukuran yang
merupakan wakil dari kumpulan data itu. Dalam bab ini akan dibicarakan tentang
ukuran pemusatan dan penyebaran.
Ukuran Pemusatan dari sekumpulan data adalah nilai tunggal yang
representatif bagi keseluruhan nilai data atau dapat menggambarkan distribusi data
itu, khususnya dalam hal letaknya (lokasinya). Nilai tersebut dihitung dari
keseluruhan data bersangkutan sehingga cenderung terletak diurutan paling tengah
atau pusat setelah data diurutkan menurut besarnya. Oleh karena itu, nilai tunggal
tersebut sering dinamakan ukuran tendensi sentral (measures of central tendency)
atau ukuran nilai pusat (measures of central value).
Beberapa Ukuran Pemusatan yang akan dibicarakan adalah mean, mean
terbobot, median, kuartil dan modus.
a. Mean dan Mean Terbobot
1) Data tidak dikelompokkan
64
Mean dari sekumpulan observasi adalah jumlah semua observasi dibagi banyak
observasi.
Definisi 1.
Jika suatu sampel berukuran n dengan elemen x1, x2, ..., xn
maka mean sampel adalah
(x1 + x2 + . . . + xn)
𝑛
atau
n
xi
i =1
x =
n
Contoh 6.
Diketahui sampel dari penimbangan berat badan 5 orang dewasa adalah
60 65 59 71 65
maka mean
(60 + 65 + 59 + 71 + 65) 320
= = = 64
5 5
Pada waktu kita menghitung mean dari suatu kumpulan data, kita anggap
bahwa semua nilai observasi itu adalah sama “penting” dan diberi bobot yang sama
dalam perhitungan. Dalam situasi di mana nilai data tidak sama penting, kita dapat
menetapkan bobot untuk setiap nilai data itu yang proporsional terhadap derajat
kepentingan dan kemudian dihitung mean terbobot.
Definisi 2.
Misal v1, v2, ... , vk adalah himpunan k nilai dan w1, w2, ..., wk bobot yang
diberikan kepada mereka maka mean terbobot adalah
w 1 v 1 + w 1 v 2 + ... + w 1 v k
v =
w 1 w 2 + ... w k
65
k
w v
i =1
i i
v = k
w
i =1
i
Contoh 7.
Misalkan seorang mahasiswa mengambil mata kuliah X dengan bobot 3 sks dan
memperoleh nilai A, mengambil mata kuliah Y dengan bobot 2 sks dan memperoleh
nilai D, serta mengambil mata kuliah Z dengan bobot 1 sks dan memperoleh nilai
B. Jika dikuantitatifkan nilai A=4, nilai B=3, nilai C = 2, dan D =1, maka tentukan
indeks prestasi mahasiswa tersebut.
Jawab.
Indeks prestasi mahasiswa tersebut dapat dihitung dengan rata-rata berbobot.
3 × 4 + 2 × 1 + 1 × 3 17
𝑣̅ = = = 2,83
3+2+1 6
Contoh 9.
Suatu data berukuran 10 mempunyai rata-rata 6, dan data berikutnya berukuran 5
mempunyai rata-rata 8. Tentukan rata-rata gabungan kedua kelompok data tersebut.
Jawab.
Jika kita hitung langsung dengan merata-rata mean kedua kelompok diperoleh
6+8
= 7. Hal ini tidak selalu tepat, perhatikan jika datanya sebagai berikut
2
66
kedua kelompok yaitu 7. Jika kita hitung dengan rumus rata-rata gabungan maka
10.6+5.8
diperoleh = 6,66 yang hasilnya sama jika dihitung dengan merata-rata data
15
aslinya.
Contoh 10.
Suatu data berukuran 10 mempunyai rata-rata 6, dan data berikutnya berukuran 10
mempunyai rata-rata 8. Tentukan rata-rata gabungan kedua kelompok data tersebut.
Jawab.
Jika kita hitung langsung dengan merata-rata mean kedua kelompok diperoleh
6+8
= 7.
2
Contoh 11.
Rata-rata nilai Matematika kelas XA adalah 80, rata-rata nilai Matematika kelas
XB adalah 84, rata-rata nilai Matematika kelas XC adalah 86, dan ata-rata nilai
Matematika kelas XD adalah 90. Jika siswa kelas XA sebanyak 30, siswa kelas XB
sebanyak 34, siswa kelas XC sebanyak 40, dan siswa kelas XD sebanyak 42,
tentukan rata-rata nilai Matematika kelas X tersebut.
Jawab.
𝑛1 = 30, 𝑥̅1 = 80
𝑛2 = 34, 𝑥̅2 = 84
𝑛3 = 40, 𝑥̅3 = 86
𝑛4 = 42, 𝑥̅4 = 90
67
𝑛1 𝑥̅1 + 𝑛2 𝑥̅2 + 𝑛3 𝑥̅3 + 𝑛4 𝑥̅4
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 =
𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + 𝑛4
30.80+34.84+40.86+42.90
= 30+34+40+42
=79,65.
2) Data dikelompokkan
Data dikelompokkan adalah sekumpulan data yang telah disederhanakan
dalam bentuk distribusi frekuensi. Harga mean yang diperoleh merupakan harga
pendekatan, dengan anggapan bahwa nilai yang terletak pada suatu interval kelas
sama dengan harga titik tengahnya. Mean yang diperoleh merupakan mean terbobot
dengan nilai bobotnya sama dengan nilai frekuensinya.
Definisi 3.
Mean dari data yang dikelompokkan adalah
k k
f x
i =1
i i f x
i =1
i i
x = k =
n
f
i =1
i
Contoh 12.
Untuk menghitung data pada contoh 2.1, kita gunakan tabel seperti di bawah
ini.
68
Interval kelas xi fi fi xi
165 - 167 166 6 996
168 - 170 169 7 1183
171 - 173 172 8 1376
174 - 176 175 11 1925
177 - 179 178 7 1246
180 - 182 181 6 1086
183 - 185 184 5 920
Jumlah 50 8732
sehingga
8732
𝑥̅ = = 174,64
50
Cara lain dengan transformasi
(𝑥𝑖 − 𝑎)
𝑢𝑖 =
𝑐
dengan 𝑥𝑖 : titik tengah interval kelas ke-i
𝑎 : sembarang harga titk tengah interval kelas
𝑐 : lebar interval kelas
fi u i f u i i
x = cu + a dengan u = i =1
k
= i =1
f
n
i
i =1
Contoh 13.
Untuk contoh di atas, transformasinya adalah
(𝑥𝑖 − 𝑎) (𝑥𝑖 − 175)
𝑢𝑖 = = 𝑢𝑖 =
𝑐 3
kemudian dibuat tabel hasil transformasi, yaitu :
69
Interval kelas xi ui fi fi ui
165 - 167 166 -3 6 -18
168 - 170 169 -2 7 -14
171 - 173 172 -1 8 -8
174 - 176 175 0 11 0
177 - 179 178 1 7 7
180 - 182 181 2 6 12
183 - 185 184 3 5 15
Jumlah 50 -6
b. Median
Median dari sekumpulan data adalah nilai yang berada di tengah dari
sekumpulan data itu setelah diurutkan menurut besarnya.
1) Data yang tidak dikelompokkan
Jika banyaknya data ganjil maka :
𝑀𝑑 = 𝑥(𝑛+1)/2
Jika banyaknya data genap :
𝑥(𝑛) + 𝑥(𝑛+1)
2 2
𝑀𝑑 =
2
Contoh 14.
a. Diketahui tinggi badan 5 orang dewasa sebagai berikut.
165 167 168 170 171, tentukan median data tersebut.
Jawab.
Datanya ganjil maka median = 168.
b. Diketahui Berat badan 6 orang dewasa sebagai berikut.
70
55 57 58 60 60 65, tentukan median data tersebut.
Jawab.
(58 + 60)
Datanya genap maka 𝑚𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛 = = 59.
2
Interval median adalah interval dimana median itu berada, diperoleh dengan
menghitung harga yang nomor ke-n/2 menurut urutan frekuensinya dari atas ke
bawah (dari bawah ke atas).
71
Contoh 15.
Dari Tabel 1.
Interval kelas Frekuensi
165 - 167 6
168 - 170 7
171 - 173 8
174 - 176 11
177 - 179 7
180 - 182 6
183 - 185 5
Jumlah 50
𝑛 = 50 maka n/2 = 25
Urutan frekuensi dari atas ke bawah 6 + 7 + 8 + 11 = 32, artinya data ke-25
terletak pada kelas interval ke-4, sehingga harga median terletak dalam interval ke-
4, yaitu 174 − 176 dengan frekuensi 11. Interval kelas ini yang dinamakan
interval median.
maka Lmd = 173,5
n = 50
F = 21
fmd = 11
c = 3
Contoh 16.
Data nilai Matematika disajikan dalam tabel berikut.
Nilai 4 5 6 7 8 9
frekuensi 2 4 x 6 4 2
Jika rata-rata data tersebut adalah 6,5 maka median data tersebut adalah…
72
Jawab.
4.2 + 4.4 + 6𝑥 + 7.6 + 8.4 + 9.2
6,5 =
2+4+𝑥+6+4+2
8+20+6𝑥+42+32+18
6,5 = 18+𝑥
6,5(18 + 𝑥) = 120 + 6𝑥
117 + 6,5𝑥 = 120 + 6𝑥
0,5x = 3
x=6
Jadi banyak data 24.
1 1
Karena data genap maka median= 2(data ke 12+data ke 13)= 2 (6 + 7) = 6,5.
c. Kuartil
Kuartil dari sekumpulan data adalah nilai-nilai yang membagi empat secara
sama dari sekumpulan data itu setelah diurutkan menurut besarnya.
73
2) Data yang dikelompokkan
Untuk mengitung Kuartil data yang telah dikelompokkan dalam bentuk
distribusi frekuensi digunakan cara interpolasi, dengan menganggap bahwa data
yang jatuh pada suatu interval letaknya tersebar merata dalam interval itu.
Rumus untuk menghitung Kuartil adalah
n −F
Kuartil I : K1 = LK1 + 4
c
f K1
n
2 −F
Kuartil II : K2 = Median = Md = Lmd + c
f md
3n4 − F
Kuartil III : K3 = LK 3 + c
f K3
74
diperoleh : n = 50 maka n/4 = 12,5
Jumlah frekuensi interval ke 1 dan ke 2 adalah 6+7 = 13
Sehingga harga Kuartil I terletak dalam interval ke-2, yaitu 168 - 170 dengan
frekuensi 7. Interval kelas ini yang dinamakan interval Kuartil I.
maka LK1 = 167,5
n = 50
F = 6
FK1 = 7
c = 3
Jadi Kuartil I adalah
12,5 − 6
Kuartil I : K1 = 167,5 + 3
7
= 167,5 + 19,5/7 = 167,5 + 2,79 = 170,29
75
d. Modus
Modus dari sekumpulan data adalah nilai yang sering muncul atau nilai yang
mempunyai frekuensi tertinggi dalam kumpulan data itu.
1) Data tidak dikelompokkan
Contoh 19.
Berat badan 6 orang dewasa sebagai berikut.
55 57 58 60 60 65
Modus berat badan mahasiswa di atas adalah 60 karena 60 muncul 2 kali.
2) Data dikelompokkan
a
Modus = Lmo + c
a+b
dengan
Lmo : batas bawah interval modus
a : beda frekuensi antara interval modus dengan interval sebelumnya
b : beda frekuensi antara interval modus dengan interval sesudahnya.
c : lebar interval Interval modus
interval modus adalah interval yang mempunyai frekuensi tertinggi.
Contoh 20.
Diketahui data data tinggi badan (cm) dari 50 orang dewasa sebagai berikut.
Interval kelas Frekuensi
165 - 167 6
168 - 170 7
171 - 173 8
174 - 176 11
177 - 179 7
180 - 182 6
183 - 185 5
Jumlah 50
Dari tabel interval modus adalah interval ke-4 dengan frekuensi 11.
sehingga Lmo = 173,5
76
a = 11 - 8 = 3
b = 11 - 7 = 4
c = 3
Sehingga modus dapat dihitung
3
Modus = 173,5 + 3 = 173,5 + 1,29 = 174,79
7
Hubungan mean, median, dan modus
Untuk mendapatkan data dengan mean, median dan modus yang sama
adalah sukar dalam praktik, sering kali ketiganya mempunyai nilai yang berlainan.
Data yang mempunyai mean, median dan modus yang sama mempunyai distribusi
simetris. Sedangkan yang mempunyai mean, median dan modus tidak sama
mempunyai distribusi yang tidak simetris atau condong baik ke kiri ataupun ke
kanan. Lalu bagaimana penaksiran ketiga nilai ini?
Misalkan kita mempunyai data nilai Matematika kelas XA dengan
mean=80, dan data nilai Matematika kelas XB dengan mean=50, apa yang bisa kita
tafsirkan dari hasil ini? Dengan kedua nilai mean ini kita bisa menafsirkan
bermacam-macam, misal siswa kelas XA lebih pandai dari pada kelas XB,
pembelajarannya di kelas XA lebih bagus dari pada di kelas XB, suasana kelas XB
lebih kondusif dari pada kelas XB, dan sebagainya. Ini berarti kita memberi
penilaian positif pada rata-rata 80, sebaliknya memberi penilaian negatif pada rata-
rata nilai 50.
Misalkan kita mempunyai data nilai Matematika kelas XA dengan
modus=80, dan data nilai Matematika kelas XB dengan modus=50, apa yang bisa
kita tafsirkan dari hasil ini? Salah satu yang bisa ditafsirkan adalah ada banyak
siswa yang mendapat nilai 80 di kelas XA, dan banyak siswa yang mendapat nilai
50 pada kelas XB, yang sekilas juga bisa ditafsirkan kelas XA lebih unggul dari
pada kelas XB.
Misalkan kita mempunyai data nilai Matematika kelas XA dengan
median=80, dan data nilai Matematika kelas XB dengan median=50, apa yang bisa
kita tafsirkan dari hasil ini? Salah satu yang bisa ditafsirkan adalah di kelas XA ada
50% siswa yang nilai di bawah 80, dan di kelas XB ada 50% siswa yang nilai
77
dibawah 50, yang bisa kita tafsirkan ditafsirkan kelas XA lebih unggul dari pada
kelas XB.
Terus apa yang bisa simpulkan terkait hubungan mean, median, modus?
Untuk menjawab ini silakan selesaikan permasalahan 21.
Contoh 21.
Amati dua kelompok data sebagai berikut.
Data 1
N=100
Mean=60
Median=75
Modus =70
Data 2
N=100
Mean=75
Median=60
Modus =50
Analisislah perbedaan dua data tersebut berdasarkan mean, median, dan modus.
78
Deviasi rata-rata adalah harga rata-rata penyimpangan tiap data terhadap
meannya. Besar perbedaaan antara data dan meannya adalah harga mutlaknya.
1) Data tidak dikelompokkan
Misalnya x1, x2, ... , xn adalah sekumpulan data dengan mean x , maka deviasi
rata-ratanya adalah
n
i =1
xi − x
dr = (3.7)
n
Contoh 23.
Dari data berat badan 5 orang dewasa, diperoleh mean = x = 64
maka deviasi rata-rata :
xi x | xi - x |
60 4
65 1
59 64 5
71 7
65 1
18
f i xi − x k
dr =
i =1
n = fi
n i =1
79
Di bawah ini akan dihitung deviasi rata-rata untuk data yang dikelompokkan.
Contoh 24.
Dari Contoh 9. diperoleh mean adalah 𝑥̅ = 174,64
Interval kelas xi fi | xi - x | fi | xi - x |
164,5 - 167,5 166 6 8.64 51.84
167,5 - 170,5 169 7 5.64 39.48
170,5 - 173,5 172 8 2.64 21.12
173,5 - 176,5 175 9 0.36 3.24
176,5 - 179,5 178 8 3.36 26.88
179,5 - 182,5 181 7 6.36 44.52
182,5 - 185,5 184 5 9.36 46.8
Jumlah 50 233.88
Deviasi rata-rata = dr = 233,88/50 = 4,68
80
untuk varians populasi 𝝈𝟐 . Penaksir yang baik harus mempunyai sifat tidak bias,
konsisten, dan bervariansi minimum. Jadi inilah alasan mengapa pembagi pada
varians sampel adalah n-1, yaitu agar 𝑠 2 menjadi penaksir yang baik untuk 𝜎 2 .
Di bawah ini akan dihitung variansi untuk data yang tidak dikelompokkan.
Contoh 25.
xi x (xi - x )2
60 16
65 1
59 64 25
71 49
65 1
92
jadi s2 = 92/4 = 23
s = 4,796
2) Data dikelompokkan
f i ( x i − x)
1 k
2
s 2
= atau
n − 1 i =1
1 k
2
1 k
s 2
= f x − f x
2
n − 1 i =1 i i n i =1 i i
Deviasi standar sampel didefinisikan sebagai akar positif dari variansi sampel, yaitu
:
s= s2
Di bawah ini akan dihitung variansi untuk data yang dikelompokkan.
81
Contoh 26.
Interval kelas xi fi fi xi x12 fi x12
164,5 - 167,5 166 6 996 27556 165336
167,5 - 170,5 169 7 1183 28561 199927
170,5 - 173,5 172 8 1376 29584 236672
173,5 - 176,5 175 11 1925 30625 336875
176,5 - 179,5 178 7 1246 31684 221788
179,5 - 182,5 181 6 1086 32761 196566
182,5 - 185,5 184 5 920 33856 169280
Jumlah 50 1526444
Variansi : s2 = [ 1526444 - (8732)2 / 50 ] / 49
= [ 1526444 - 1524956,48 ] / 49
= 1487,52 / 49 = 30,36
Deviasi standar : s = 5,51
Cara lain dengan transformasi
(𝑥𝑖 − 𝑎)
𝑢𝑖 =
𝑐
dengan 𝑥𝑖 adalah sembarang harga titik tengah interval kelas
Sehingga:
Variansi = s2 = c2 s2u
f i ( u i − u)
1 k
2
s2u =
n − 1 i =1
1 k
2
1 k
= f i u i − f i u i
2
n − 1 i =1 n i =1
Deviasi standar = s = c su
Di bawah ini akan dihitung standar deviasi untuk data yang dikelompokkan.
82
Contoh 27.
Interval kelas xi Ui fi fi ui u 12 fi u12
164,5 - 167,5 166 -3 6 -18 9 54
167,5 - 170,5 169 -2 7 -14 4 28
170,5 - 173,5 172 -1 8 -8 1 8
173,5 - 176,5 175 0 11 0 0 0
176,5 - 179,5 178 1 7 7 1 7
179,5 - 182,5 181 2 6 12 4 24
182,5 - 185,5 184 3 5 15 9 45
Jumlah 50 6 166
maka : s2u = [166 - (-6)2 / 50] / 49
= (166 - 0,72) / 49 = 165,28 / 49 = 3,373
sehingga s2 = 9 x 3,373 = 30,36
s = 5,51
Contoh 28.
Seorang siswa mendapat nilai matematika 80 dengan rata-rata 70 dan
simpangan baku 10, serta mendapat nilai biologi 90 dengan rata-rata 85 dan
simpangan baku 15. Dalam mata pelajaran apa siswa tersebut mencapai kedudukan
yang lebih baik?
Jawab.
bandingkan nilainya, yang mempunyai bilangan baku lebih besar adalah yang lebih
unggul kedudukannya.
80−70
Bilangan baku nilai matematika 𝑧 = =1
10
90−85
Bilangan baku nilai biologi = = 0,333
15
83
Bilangan baku nilai Matematika lebih dari bilangan baku nilai Biologi, jadi
perolehan nilai Matematika kedudukannya lebih tinggi daripada nilai Biologi.
E. Forum Diskusi
1. Berikut ini adalah data nilai hasil ujian akhir Statistika 75 mahasiswa
86 75 68 66 60 45 26 82 76 66
73 61 51 28 30 55 62 71 69 80
83 32 56 62 72 68 80 87 85 79
71 65 57 34 39 50 64 70 78 90
70 65 56 40 96 74 41 54 58 68
75 97 77 69 59 55 37 45 49 47
67 51 60 66 67 77 65 53 43 42
72 81 48 70 80
Berdasarkan data tersebut
a) Hitunglah banyak interval kelas menurut rumus Sturges.
b) Buatlah distribusi frekuensinya.
c) Hitunglah frekuensi relatif untuk tiap-tiap kelas intervalnya.
84
e) Berapa persen karyawan yang umurnya lebih dari 40 tahun ?
3. Direktur ruma sakit X melakukan survey pada jumlah hari yang dihabiskan
pasien di rumah sakit tersebut. Hasilnya adalah
Jumlah 1 - 3 4 - 6 7 - 9 10-12 13-15 16-18 19-21 22-24
hari
Banyak 32 108 67 28 14 7 3 1
pasien
a) Gambarlah histogram distribusi frekuensi diatas.
b) Buatlah tabel distribusi frekuansi kumulatif “kurang dari”
c) Berapakah jumlah pasien yang berada dirumah sakit kurang dari 10 hari ?
d) Buatlah tabel distribusi frekuansi relatif.
e) Berapa persen pasien yang sembuh antara 4 sampai 6 hari ?
4. Dibawah ini disajikan rata-rata harga beras tiap bulan di pasar terpilih
KotaYogyakarta dari tahun 1990-1995 (dalam rupiah per kilogram).
253 253 238 223 221 223 226 233 262 278
281 290 299 296 279 255 250 248 257 266
294 301 302 308 338 335 313 289 294 294
294 292 298 296 291 309 306 286 281 276
274 275 276 302 303 316 332 331
a) Berapakah harga beras termahal ?
b) Berapakah harga beras termurah ?
c) Buatlah tabel distribusi frekuensi harga beras.
d) Buatlah poligon distribusi frekuensi.
5. Misalkan data nilai ulangan harian terpogram pelajaran agama 20 anak sbb
6, 7, 3 ,4, 8, 9, 2, 8, 9, 9, 7, 6, 8 ,9, 10, 7, 8, 5, 9, 8. Tentukan
a) rata-rata
b) modus
c) Median.
85
6. Misalkan data nilai ulangan harian terpogram pelajaran matematika 21 anak
sebagai berikut.
7, 6, 3 ,4, 8, 9, 2, 8, 9, 9, 7, 6, 8 ,9, 10, 7, 8, 5, 9, 8, 7. Tentukan
a) rata-rata
b) modus
c) Median.
7.
NILAI UJIAN fi Daftar disamping adalah daftar nilai stistika
30 – 39 2 mahasiswa , tentukan
40 – 49 4
50 – 59 8 a) rata-rata
b) modus
60 – 69 16
c) median
70 – 79 20
80 – 89 12
90 – 99 8
9.
NILAI fi Daftar disamping adalah daftar nilai
STATISTKA statistika mahasiswa UMANIS tahun 2016,
30 – 39 2 tentukan simpangan baku nilai statistika
40 – 49 4
mahasiswa UMANIS
50 – 59 8
60 – 69 16
70 – 79 20
80 – 89 12
90 – 99 8
86
F. Rangkuman
Selamat ya ......saudara telah berhasil menyelesaikan kegiatan belajar tentang
turunan dan aplikasinya. Hal-hal penting yang telah saudara pelajari dalam
kegiatan belajar ini dapat dibaca pada rangkuman berikut ini.
1. Penyusunan distribusi frekuensi diawali dengan menentukan banyaknya
interval kelas yang efisien biasanya antara 5 dan 15 atau dengan
menggunakan Rumus Sturges yaitu : 𝑘 = 1 + 3,322 𝑙𝑜𝑔𝑛. Sedangkan
lebar interval kelas ditentukan dengan membagi jangkauan (yaitu selisih
antara harga terbesar dan terkecil) dengan banyak interval kelas yang
digunakan.
2. Penggambaran Distribusi Frekuensi dilakukan dengan beberapa cara antara
lain : histogram, poligon dan ogive.
3. Rumus Mean :
n
xi
i =1
Data tidak dikelompokkan : x =
n
k k
f x
i =1
i i f x
i =1
i i
Data dikelompokkan : x = k =
n
f
i =1
i
4. Rumus Median :
Data tidak dikelompokkan : data tengah
Jika banyaknya data ganjil maka :
𝑀𝑑 = 𝑥(𝑛+1)/2
Jika banyaknya data genap :
87
𝑥(𝑛) + 𝑥(𝑛+1)
2 2
𝑀𝑑 =
2
Data dikelompokkan :
n −F
Md = Lmd + 2
c
f md
5. Rumus Modus :
Data tidak dikelompokkan : merupakan data yang paling banyak muncul,
jika semua data punya frekuensi yang sama banyak maka tidak ada Modus.
Data dikelompokkan :
a
Modus = Lmo + c
a+b
6. Rumus Jangkauan : data terbesar - data terkecil.
7. Rumus Deviasi Rata-rata :
Data tidak dikelompokkan :
n
i =1
xi − x
dr =
n
Data dikelompokkan :
n
f i xi − x k
dr = i =1
n = fi
n i =1
8. Rumus Varian :
1 n
s2 = (xi − x ) 2 atau
n − 1 i =1
1 n 2 1 n
2
s =
2
x i − xi
n − 1 i =1 n i =1
s = s2
88
G. Tes Formatif
1. Hasil dari suatu pengamatan skor game online 8 anak adalah sebagai berikut :
12, 11, 9, 8, 9, 10, 9, 12, maka median dari pengamatan tersebut adalah
a. 10
b. 9,5
c. 9
d. 8,5
e. 10,5
2. Dua puluh pelajar terdiri 8 puteri dan 12 putera. Rata-rata berat badan
seluruhnya 44 kg. Jika rata-rata berat badan pelajar putera saja 46 kg, maka
rata-rata-rata berat badan pelajar puteri adalah …
a. 41
b. 45
c. 46
d. 64
e. 41,5
3. Misalkan diberikan data nilai matematika yang disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi berikut.
Nilai frekuensi
matematika (fi)
51 - 60 2
61 - 70 6
71 - 80 12
81 - 90 10
91 - 100 8
Maka modus nilai matematika tersebut adalah ….
a. 78
b. 78,378
c. 73
d. 77
89
e. 73,378
5. Jika nilai ulangan siswa kelas VIII terdiri dari bilangan genap berurutan dengan
nilai terendah 2 dan tertinggi 98, jangkuan kuartil dari data tersebut adalah :
a. 37
b. 48
c. 49
d. 54
e. 68
2,4,6,8, 98, n=49
Lk3=3/4(n+1)=3/4.50=150/4=37,5
K3= data ke 37+0,5(dt ke 38-dt 37)=74+0,5(76-74)=75
6. Nilai rata-rata kelas A adalah 73, sedangkan nilai rata-rata kelas B adalah 88.
Jika jumlah siswa kedua kelas tersebut adalah 75 dan nilai rata-rata kedua kelas
adalah 80, tentukan banyak siswa di kelas A.
a. 30
b. 35
c. 40
d. 45
e. 64
90
7. Dipunyai sekelompok data memiliki sifat-sifat berikut: (i) terdiri dari 5 data
bilangan bulat positif dengan rataan 7, (ii) Median = Modus = 9. Jika jangkauan
didefinisikan sebagai selisih data terbesar dengan data terkecil, maka
jangkauan terbesar yang mungkin adalah :
a. 7
b. 9
c. 10
d. 13
e. 26
X1+x2+x3+x4+x5=35
1+ 2 + 9+9+14=35
8. Dari pengukuran terhadap tinggi sembilan pohon diperoleh data sebagai
berikut : (i) Ada tiga nilai hasil pengukuran berbeda (dalam satuan meter), (ii)
Semua data berupa bilangan bulat positif, (iii) Mean = median = modus = 3,
Jumlah kuadrat semua data adalah 87, semua kemungkinan ukuran tinggi
kesembilan pohon itu adalah :
a. 2, 2, 2, 3, 3, 3, 4, 4, dan 4
b. 2, 2, 3, 3, 3, 3, 4, 4, dan 4
c. 2, 2, 2, 3, 3, 3, 3, 4, dan 4
d. 2, 2, 2, 2, 3, 3, 3, 4, dan 4
e. 2, 2, 2, 3, 3, 3, 3, 3, dan 5
9. Sebelas orang anggota suatu tim sepakbola ditimbang secara berurutan. Setelah
dua orang selesai ditimbang, dihitung rata-ratanya. Begitu pula ketika orang
ketiga ditimbang, rata-rata baru dihitung kembali. Demikian pula seterusnya.
Diketahui nilai rata-rata itu selalu meningkat satu kilogram sampai semua
pemain selesai ditimbang. Selisih berat badan antara pemain yang paling berat
dengan pemain yang ditimbang pada urutan ketiga ( dalam kilogram) adalah :
a. 6
91
b. 6,5
c. 7
d. 7,5
e. 8
10. Rata-rata nilai 25 siswa adalah 80. Jika selisih rata-rata nilai 5 siswa terendah
dan 20 siswa sisanya adalah 25, maka nilai rata-rata 5 siswa terendah tersebut
adalah :
a. 25
b. 30
c. 40
d. 48
e. 60
H. Daftar Pustaka
[1] Ronald E Walpole & Raymond H Myers. 1986. Ilmu Peluang dan Statistika
Untuk Ilmuwan dan Insinyur. ITB. Bandung
[2] Sudjana. 2006. Metode statistika.Tarsito. . Bandung
[3] Sukestiyarno. 2021. Statistika Dasar.Unnes Press. Semarang
92
70% ≤ TP < 80% : cukup
TP < 70% : kurang
Apabila tingkat penguasaan Saudara 80% atau lebih, Saudara dapat melanjutkan ke
kegiatan belajar berikutnya. Bagus! Saudara telah berhasil mempelajari materi
pada kegiatan belajar ini.
Apabila tingkat penguasaan saudara kurang dari 80%, Saudara harus mempelajari
kembali materi pada kegiatan belajar ini.
93
No Kode: DAR 2/Profesional/180/4/2022
Penulis:
Dr. Scolastika Mariani, M.Si.
94
A. Pendahuluan
Salam bahagia para mahasiswa PPG yang bersemangat.
Pada kegiatan belajar 4 ini, akan dibahas membuat perangkat pembelajaran
kombinatorika dan statistika, yang memuat silabus, RPP yang didalamnya sudah
termuat bagaimana menjabarkan KD menjadi IPK, tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, LKPD, penilaian proses dan hasil belajar.
Dalam pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada pengajar, melainkan
mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan
mengintegrasikan keterampilam abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Creative,
Critical thinking, Communicative, dan Collaborative). 4C adalah jenis softskill
yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang penguasaan
hardskill.
Selanjutnya dalam pembelajaran juga mengintegrasikan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK). Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu: religius,
nasionalisme, mandiri, gotong royong, dan integritas. Selain 4C dan PPK pada
pembelajaran juga perlu diintegrasikan literasi. Literasi adalah kemampuan
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara. Dalam
pembelajaran ini literasi bukan hanya sekedar membaca dan menulis, namun
mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan.
Pembelajaran dilaksanakan secara kontekstual dengan menggunakan model,
strategi, dan teknik sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar agar tujuan
pembelajaran tercapai. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran memperhatikan
penguatan karakter siswa melalui PPK berbasis kelas, budaya, dan masyarakat yang
diperkaya dengan literasi, dan kompetensi abad 21 (4C). Integrasi ini dapat
dilakukan pada indikator, tujuan pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Kegiatan inti merupakan jantungnya pembelajaran. Disitulah
pendekatan saintifik, 4C, integrasi literasi dan PPK diterapkan.
Pembelajaran yang di dalamnya terdapat pengembangan nilai karakter, budaya
literasi, kecakapan abda 21 (4C), akan membawa pembelajaran lebih terarah. Pada
95
akhirnya akan mengantarkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang
lebih berkesan.
B. Capaian Pembelajaran
Dapat membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan kriteria kurikulum
2013.
C. Pokok-pokok Materi
Secara khusus diharapkan saudara dapat:
1. Bisa mendeskripsikan faktual, konsep, prosedural, dan metakognitif
dalam RPP
D. Uraian Materi
1. Istilah Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
untuk Tingkat SMA/MA/SMALB/ Paket C
a. Faktual
96
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
c. Prosedural
97
dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi
secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam
peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui
media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh penerima pesan. Komunikasi efektif
tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima
dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif dibutuhkan teknik
berkomunikasi yang tepat. Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan
dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media
tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif
melakukan komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.
Beberapa teknik dalam komunikasi :
1) Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan utuh.
3) Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami
8) Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai model langsung.
10) Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi
98
b. Collaborative (kolaborasi)
Masalah)
99
keterampilan tingkat tinggi, memandirikan siswa, serta meningkatkan kepercayaan
dirinya.
Berikuttabel sintaks model Problem Based Learning (PBL).
Tahap Kegiatan Guru
Tahap 1 Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran,
Orientasi siswa mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan logistik penting,
kepada dan memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan
Masalah pemecahan masalah yang mereka pilih sendiri. Pada
tahap ini guru menginformasikan tujuan pembelajaran,
mengajak siswa untuk mengingat kembali materi
sebelumnya yang berkaitan dengan konsep yang akan
dipelajari, serta menyampaikan motivasi kepada siswa.
100
Tahap 4 Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
Mengembangkan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan,
menyajikan hasil rekaman video, dan model, serta membantu siswa
karya berbagi karya yang telah mereka buat. Pada tahap ini,
serta masing-masing kelompok akan mengomunikasikan
memamerkannya gagasan yang telah mereka peroleh melalui LKS
Bertema. Guru memberi kesempatan kelompok lain
untuk memberikan tanggapan atau mengomentari pada
kelompok yang mengkomunikasikan.
konsep tersebut.
101
meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahan yang
dipelajarinya.
5) Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan
menerima pendapat orang lain, serta menanamkan sikap sosial yang positif
dapat diharapkan.
102
Tahap Kegiatan Guru
Tahap 1 Guru mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku,
Stimulation dan belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
103
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau msalah
yang sama dengan memerhatikan hasil verifikasi.
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh
pembimbing.
104
c. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Setiap model
105
Tahap 4 Guru memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
Monitoring Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan
perkembangan proyek.
1. Meningkatkan motivasi
3. Meningkatkan kolaborasi
masalah
106
6. Literasi
Literasi atau melek matematis didefinisikan sebagai kemampuan seseorang
individu merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai
konteks. Termasuk di dalamnya bernalar secara matematis dan menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika dalam menjelaskan serta memprediksi
fenomena. Komponen utama dalam literasi matematis yaitu memudahkan
pemecahan masalah sehari-hari yang sekaligus dapat mengembangkan kemampuan
matematikanya. Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual yang dapat merangsang
kreativitas peserta didik untuk menemukan konsep dan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu adanya kaitan yang erat literasi
matematis dalam pembelajaran berbasis masalah.
Emas 2045.
107
sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir, dan cara bertindak seluruh bangsa
Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas.
Terdapat lima karakter utama prioritas KPK di sekolah. Kelima karakter utama
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Religius
Integritas artinya selalu berupaya menjadikan dirinya sebagai orang yang bisa
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Siswa yang berintegritas akan
berhati-hati dalam menjalin pergaulan, sebab kepercayaan yang diberikan teman-
temannya itu mahal harganya. Dengan maraknya praktik bullying dan perundungan,
sekolah perlu membuat kebijakan tegas bahwa siswa di sekolah harus berkata dan
bertindak positif antar teman sebagai bagian dari pembiasaan melatih karakter
integritas.
c. Mandiri
Mandiri artinya tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan tenaga,
pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita. Mandiri erat
hubungannya dengan kesuksesan seseorang. Orang yang hidup mandiri sejak kecil
umumnya meraih sukses saat menginjak usia dewasa. Itulah alasan mandiri menjadi
karakter terdepan yang harus dimiliki anak sekolah.
d. Nasionalis
108
e. Gotong Royong
109
8. Pembelajaran KB 1
8.1 Silabus
SILABUS MATEMATIKA
Sekolah : SMA/SMK
Kelas /Semester : XII / Gasal
Mata Pelajaran : MATEMATIKA
Materi : Kaidah Pencahan
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Alokasi waktu : 10 JP (12X45 menit) /5 pertemuan
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
110
Indikator Pencapaian Nilai Sikap Materi Teknik Alokasi Sumber Belajar/Media
Kompetensi Dasar (KD) Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi (Karakter) Pembelajaran Penilaian Waktu Pembelajaran
3.3: Menganalisis aturan PERTEMUAN 1 1. Religius 1. Aturan Melalui pendekatan scientific dengan model discovery learning, 1. Sikap 2 jp Sumber Belajar
pencacahan (aturan 3.3.1. Mengidentifikasi suatu 2. Nasionalis penjumlahan berbasis 4C, literasi, dan PPK serta menggunakan metode diskusi dan 1.1 Jurnal Sikap o Tim Penulis, 2018. Buku siswa
penjumlahan, aturan permasalahan yang bisa 3. Mandiri 2. Aturan aturan tanya jawab, maka kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah Sosial Matematika Kelas XI revisi.
perkalian, permutasi, dan diselesaikan dengan 4. Gotong perkalian sebagai berikut. Jakarta: Kementrian Pendidikan
kombinasi) melalui aturan penjumlahan royong 3. Permutasi 2. Pengetahuan dan Kebudayaan.
masalah kontekstual 3.3.2. Menerapkan aturan 5. Integritas 4. Kombinasi Langkah 1 Stimulation (Pemberian Rangsangan) 2.1 Tes tertulis o Tim Penulis, 2018. Buku guru
4.3 : Menyelesaikan penjumlahan dalam Peserta didik memperhatikan permasalahan sehari-hari terkait 2.2 Penugasan Matematika Kelas XI revisi.
masalah kontekstual yang masalah Konstektual penggunaan aturan penjumlahan dan perkalian. Jakarta: Kementrian Pendidikan
berkaitan dengan kaidah 3.3.3. Mengidentifikasi suatu 3. Keterampilan dan Kebudayaan.
pencacahan (aturan permasalahan yang bisa Langkah 2 Problem Statement (Identifikasi Masalah) 3.1 Tes Tertulis o Toali, dkk, 2018. Matematika
penjumlahan, aturan diselesaikan dengan Peserta didik mengidentifikasi permasalahan tentang bagaimana Kelas XI . Jakarta: Erlangga.
perkalian, permutasi, dan aturan perkalian menentukan banyak cara suatu permasalahan yang yang bisa
kombinasi) 3.3.4. Menerapkan aturan diselesaikan dengan aturan penjumlahan dan perkalian o Internet
perkalian dalam masalah
Konstektual Langkah 3 Data Collection (Pengumpulan Data) https://www.youtube.com/watch
3.3.5. Menganalisis Peserta didik berkolaborasi bersama teman sebangku untuk ?v=uNdQNGE3b4A
permasalahan yang bisa mengerjakan permasalahan. (Collaboration) https://www.studiobelajar.com/p
diselesaikan degan eluang-permutasi-kombinasi/
aturan perjumlahan dan Langkah 4 Data Processing (Pengolahan Data ) http://modulmatematikasmk.blo
aturan perkalian gspot.com/2017/01/kaidah-
4.3.1. Menyelesaikan masalah Peserta didik berdiskusi secara kreatif mengolah informasi dan pencacahan.html
kontekstual yang menganalisis untuk menentukan banyak cara suatu kejadian dengan https://idschool.net/contoh-soal-
berkaitandengan aturan menyelesaikan masalah pada LKPD. (Critical thinking dan Creativity) kaidah-pencacahan-kombinasi/
penjumlahan https://www.zenius.net/cg/1468/
4.3.2. Menyelesaikan masalah Langkah 5 Verification (Pembuktian) kaidah-pencacahan
kontekstual yang
berkaitandengan aturan Peserta didik menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan Media Pembelajaran: Power Point
perkalian kaidah pencacahan dan salah satu peserta didik mengomunikasikan hasil LKPD
pemikirannya. (Communication)
111
8.2 RPP
Sekolah : SMA/SMK/MA
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XII/ 1
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Materi Pokok : Aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi)
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit (10 JP)
Pertemuan : 5 pertemuan (@pertemuan 2 JP)
Kompetensi Inti
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan
prosedural pada bidang kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
secara mandiri secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode
112
Kompetensi Dasar Pengetahuan IPK Pengetahuan
3.3 Menganalisis aturan Pertemuan 1
pencacahan (aturan 3.3.1 Mengidentifikasi suatu
penjumlahan, aturan perkalian,
permasalahan yang bisa
permutasi, dan kombinasi)
diselesaikan dengan aturan
melalui masalah kontekstual.
penjumlahan
perkalian
Pertemuan 2
3.3.6. Mendiskripsikan pengertian
permutasi
113
3.3.8. Menerapkan konsep permutasi
Pertemuan 3
3.3.10. Mengidentifikasi suatu
masalah Konstektual
Pertemuan 4
114
3.3.15. Mendiskripsikan pengertian
kombinasi
Pertemuan 5
3.3.7 Menganalisis permasalahan yang
perkalian
115
Pertemuan 2
4.3.3. Menyelesaikan masalah kontekstual
Pertemuan 3
4.3.4. Menyelesaikan masalah kontekstual
sama
permutasi siklis
Pertemuan 4
4.3.6. Menyelesaikan masalah kontekstual
kombinasi
Pertemuan 5
4.3.7. Menyelesaikan masalah kontekstual
116
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Dengan bahan ajar dan LKPD serta melalui pendekatan scientific dengan
model Discovery Learning, berbasis 4C, literasi, dan PPK serta menggunakan
metode diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi suatu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan
Pertemuan Kedua
Dengan bahan ajar dan LKPD serta melalui pendekatan scientific dengan
model Discovery Learning, berbasis 4C, literasi, dan PPK serta menggunakan
metode diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:
1. Mendiskripsikan pengertian permutasi dengan tepat
117
3. Menerapkan konsep permutasi dalam masalah konstektual dengan tepat
dengan tepat
dengan tepat.
Pertemuan Ketiga
Dengan bahan ajar dan LKPD serta melalui pendekatan scientific dengan
model Discovery Learning, berbasis 4C, literasi, dan PPK serta menggunakan
metode diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi suatu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan
tepat
118
Pertemuan Keempat
Dengan bahan ajar dan LKPD serta melalui pendekatan scientific dengan
model Discovery Learning, berbasis 4C, literasi, dan PPK serta menggunakan
metode diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat:
1. Mendiskripsikan pengertian kombinasidengan tepat
dengan tepat
Pertemuan Kelima
Dengan bahan ajar dan LKPD serta melalui pendekatan scientific dengan
model Discovery Learning,berbasis 4C, literasi, dan PPK serta menggunakan
metode diskusi dan tanya jawab, peserta didik dapat dengan benar
1. Menganalisis permasalahan yang bisa diselesaikan dengan aturan
119
C. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
a) Faktual
b) Konseptual
Permutasi
c) Prosedural
Menggunakan permutasi
d) Metakognitif
b) Konseptual
Kombinasi
c) Prosedural
Menggunakan kombinasi
120
d) Metakognitif
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
Model : Discovery Learning
Sintaks :
1. Stimulation
2. Problem Statement
4. Data Collection
5. Data Processing
6. Verification
7. Generalization
E. Sumber Belajar
1. Buku
Tim Penulis, 2018. Buku siswa Matematika Kelas XI revisi. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Penulis, 2018. Buku guru Matematika Kelas XI revisi. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Toali, dkk, 2018. Matematika Kelas XI . Jakarta: Erlangga.
121
2. Internet
https://www.youtube.com/watch?v=uNdQNGE3b4A
https://www.studiobelajar.com/peluang-permutasi-kombinasi/
http://modulmatematikasmk.blogspot.com/2017/01/kaidah-
pencacahan.html
https://idschool.net/contoh-soal-kaidah-pencacahan-kombinasi/
https://www.zenius.net/cg/1468/kaidah-pencacahan
F. Media Pembelajaran
Media/Alat:
1. Lembar kerja peserta didik.
3. Laptop
4. Power Point
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
Karakter/4C/
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Literasi
KPendahuluan (15 menit)
1. Orientasi 1. Guru melakukan pembukaan 3 menit
Religius
dengan salam pembuka,
memulai pembelajaran.
122
dan kebersihan ruang kelas
beberapa pertanyaan –
123
berapa cara memilih sepatu,
perkalian.
124
2. Guru menjelaskan mekanisme
dengan kuis.
digunakan.
125
1. Peserta didik diberikan kesempatan untuk Disiplin
Tanggung
mengidentifikasi sebanyak mungkin
jawab
permasalahan yang berkaitan dengan materi yang
Critical
sedang dibahas, yaitu konsep aturan penjumlahan Thinking
(MENGASOSIASI)
10
Tahap 3: Data Collecting (pengumpulan data)
menit
3. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak
Literasi
– banyaknya yang relevan untuk menjawab
Disiplin
pertanyaan yang telah diidentifikasi sebelumnya
Collaboration
dengan membaca literatur dan mengamati obyek
MENGAMATI))
15
Tahap 4: Data Processing (pengolahan data)
menit
1. Peserta didik mengolah data dan informasi yang Critical
Thinking
telah, kemudian ditafsirkan tentang konsep aturan
Creativity
penjumlahan dan perkalian bersama dengan
Communication
kelompoknya.
Critical
2. Selanjutnya peserta didik mengerjakan beberapa
Thinking
soal yang berkaitan dengan aturan penjumlahan
Creativity
dan perkalian yang terdapat pada LKPD.
126
10
Tahap 5: Verification (pembuktian)
menit
1. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
Collaboration
dan membuktikan hasil pengamatannya dengan
Integritas
teori – teori pada buku sumber serta
(MENGKOMUNIKASIKAN)
10
Tahap 6 : Generalization (menarik kesimpulan)
menit
1. Peserta didik menyimpulkan materi tentang
Mandiri
aturan penjumlahan dan perkalian dengan
Critical
menggunakan bahasa mereka sendiri dan
Thinking
menjawab pertanyaan yang terdapat pada
LKPD.
127
2. Dengan bantuan guru, peserta didik untuk
1. Teknik Penilaian:
2. Bentuk Penilaian:
128
I. Rencana Tindak Lanjut Hasil Penilaian (Remedial dan/atau Pengayaan)
1. Pembelajaran Remedial:
d. guru memberi tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-
e. guru meminta peserta didik yang belum lulus KKM untuk bertanya
kepada teman sekelas yang sudah lulus KKM jika peserta didik yang
2. Pembelajaran Pengayaan:
129
a. guru memberi beberapa soal yang bersifat HOTS kemudian
_____________________
NIP.
130
Lampiran Bahan Ajar
ATURAN PENCACAHAN
Kompetensi Inti
KI.5 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, procedural dan metakoqnitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kerja yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.6 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
131
PENDAHULUAN
1. Segala perbuatan yang kita lakukan, meskipun perbuatan yang buruk akan
menghasilkan hal yang positif dan bermanfaat.
2. Memiliki pendirian yang kuat dalam ilmu yang diminati.
3. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga dapat menggunakan kegiatan
yang dilakukan untuk memahami konsep-konsep ilmu.
132
Gambar 1.1 Buku Rekening Bank
Sumber: www.republika.co.id
Tahukah kalian apa itu NRB? NRB adalah kepanjangan dari Nomor Rekening
Bank. NRB berfungsi untuk kepentingan segala transaksi keuangan melalui bank.
Pernahkah kalian berfikir mengapa sebuah bank dapat menyediakan begitu banyak
nomor rekening bagi berjuta-juta nasabahnya? Bagaimana sebuah bank dapat
memperkirakan banyaknya semua nomor rekening berbeda agar cukup untuk semua
nasabahnya?
Di dalam ilmu matematika ada istilah yang dikenal dengan kaidah pencacahan.
Kaidah pencacahan dapt membantu kita menjawab pertanyaan di atas. Selain
masalah tentang nomor rekening bank, masih banyak masalah di bidang bisnis dan
manajemen yang dapat dipecahkan menggunakan kaidah pencacahan. Agar lebih
jelas mari kita belajar mengenal KAIDAH PENCACAHAN.
133
Kaidah pencacahan merupakan suatu cara atau aturan yang digunakan untuk
menghitung banyaknya hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Terdapat dua
kaidah pencacahan yang kalian pelajari, yakni aturan penjumlahan dan aturan
perkalian.
A. ATURAN PENJUMLAHAN
Ingat Kembali !!
134
Dalam mengambil sebuah pilihan, seseorang akan dihadapkan pada
permasalahan banyaknya pilihan yang mungkin serta cara menghitungnya. Sama
halnya ketika kalian memilih program keahlian yang akan kalian tempuh selama
bersekolah di SMK favorit kalian. Pernahkah terlintas di pikiran kalian berapa
banyak program keahlian yang dapat kalian tempuh? Bagaimana cara kalian
menghitungnya? Kita dapat menggunakan salah satu kaidah pencacahan yakni
aturan penjumlahan untuk memecahkan masalah tersebut. Agar lebih jelas, mari
kita ikuti kegiatan 1.1 berikut ini.
Kegiatan 1.1
Sania adalah murid lulusan SMP yang akan meneruskan jenjang pendidikan
di Sekolah Menengah Kejuruan. Sania ingin memilih salah satu program keahlian
di sekolah favoritnya yakni SMK N 4 Semarang atau SMK N 11 Semarang. SMK
N 4 Semarang membuka 3 program keahlian yakni Teknik Audio video, Teknik
elektronika, Teknik otomasi. Sedangkan SMK N 11 Semarang membuka 4 program
keahlian yakni Teknik gambar bangunan, Teknik mekatronika, Teknik instalasi
listrik, Teknik konstruksi. Berapa banyak pilihan program keahlian yang dapat
dipilih Sania?
Alternatif Penyelesaian :
Langkah pertama, kumpulkan informasi yang kalian butuhkan berdasarkan
permasalahan di atas.
Diketahui :
• SMK N 4 Semarang membuka …program keahlian, yaitu
135
Langkah kedua, tulislah apa yang ditanyakan pada permasalahan di atas.
Ditanya :
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan
kalian gunakan untuk menyelesaikan masalah di atas.
Rencana penyelesaian :
Cara apa yang akan kalian gunakan, mendaftar satu per satu atau cara lain? Kami
akan menggunakan cara ….
Langkah keempat, selesaikan permasalah tersebut dengan cara yang telah kalian
diskusikan.
Penyelesaian :
Pilihan yang mungkin diambil Sania adalah:
136
Temukanlah!
Jadi, berdasarkan tabel jika kejadian pertama memiliki ... pilihan dan
kejadian kedua memiliki ... pilihan, sedangkan kedua kejadian tidak dapat terjadi
secara bersamaan maka terdapat ( + ) pilihan dimana hanya satu pilihan yang
dapat dipilih dari kedua kejadian tersebut.
KESIMPULAN
𝐾 = ⋯ + ⋯+ .. +
Contoh Soal
Dalam satu hari Iqbal dapat menyelesaikan 1 laporan keuangan. Jika terdapat 4
laporan jenis neraca, 2 laporan jenis laba-rugi, dan 1 laporan jenis arus kas yang dia
diselesaikan selama 1 minggu berapa banyak pilihan laporan yang mungkin dipilih
Iqbal pada hari pertama mengerjakan laporan?
Alternatif Penyelesaian
Diketahui : terdapat 4 laporan neraca, 2 laporan laba-rugi, 1 laporan arus
kas.
Ditanya : banyaknya cara Ali untuk memilih salah satu laporan.
Cara menyelesaikan : menggunakan aturan penjumlahan.
Penyelesaian :4+2+1=7
Jadi, banyak pilihan laporan yang mungkin dipilih Iqbal pada hari pertama
mengerjakan laporan adalah 7 pilihan.
LATIHAN 1
1. Seorang pengrajin kayu dapat menghasilkan 2 jenis produk kerajinan kayu
berbeda setiap harinya. Pak Sapto ingin membeli salah satu jenis produk dari
pengrajin tersebut. Ketika hari Senin, pengrajin tersebut telah memiliki 20 jenis
produk kerajinan yang siap dijual. Jika Pak Sapto datang pada hari Jum’at,
berapa banyak pilihan jenis produk kerajinan yang mungkin dapat dipilih Pak
Sapto?
2. Vira memiliki uang Rp100.000,00 yang akan dia gunakan untuk membeli baju.
Di toko baju, terdapat 2 baju seharga masing-masing Rp95.000,00; 3 baju
seharga masing-masing Rp86.000,00; 1 baju seharga Rp75.000,00 dan 1 baju
seharga Rp120.000,00 yang disukai Vira. Berapakah banyaknya pilihan baju
yang mungkin dibeli oleh Vira?
138
Bandung. Terdapat 3 gerbong yang masih menyediakan kursi kosong, yakni
gerbong 3, gerbong 4, dan gerbong 6. Setiap gerbong terdapat 50 kursi
penumpang. Jika terdapat 45 kursi di gerbong 3, 37 kursi di gerbong 4, dan 48
kursi di gerbong 6 yang telah dipesan penumpang lain, berapakah banyaknya
pilihan kursi kosong yang mungkin dapat dipilih karyawan tersebut?
B. ATURAN PERKALIAN
Ingat Kembali !!
Selesaikan soal di bawah ini untuk mengingat kembali operasi perkalian yang
sudah kalian pelajari sebelumnya.
Seorang penjual gula membeli 2 kardus gula untuk persedian di tokonya. Jika setiap
kardus berisi 15 bungkus gula, dan setiap bungkus beratnya 2 kg, tentukan berat
total gula yang dibeli oleh penjual tersebut!
Jawab :
Kegiatan 1.2
140
Konsumen dapat memilih pilihan paket internet berupa paket internet unlimited 1
bulan atau pilihan paket kuota 12 GB dan 4 pilihan warna flip cover yakni hitam,
putih, kuning, atau ungu. Berapakah banyak pilihan paket bundling yang dapat
dipilih konsumen untuk setiap pembelian smartphone tersebut?
Alternatif Penyelesaian:
Langkah pertama, kumpulkan informasi yang kalian butuhkan berdasarkan
permasalahan di atas.
Diketahui:
• Terdapat pilihan paket internet, yaitu
• Terdapat pilihan warna flip cover, yaitu
Langkah kedua, tulislah apa yang ditanyakan pada permasalahan di atas.
Ditanya:
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan
kalian gunakan untuk mendaftar semua kemungkinan pilihan paket bundling.
Rencana penyelesaian:
Cara apa yang akan kalian gunakan, mendaftar pasangan bonus satu per satu atau
menggunakan diagram pohon?
Kami akan menggunakan cara
Langkah keempat, selesaikan permasalah tersebut dengan cara yang telah kalian
diskusikan.
Penyelesaian:
Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat pilihan paket bundling yang dapat
dipilih oleh konsumen untuk setiap pembelian smartphone dari perusahaan
tersebut.
Apakah hasilnya sama? Kelompok lain yang menggunakan cara berbeda hasilnya
Temukanlah!
Banyaknya pilihan
Permasalahan 2 :
Andi mempunyai 4 baju dan 3 celana kesukaan yang biasa dia gunakan untuk
menghadiri ulang tahun temannya. Suatu hari Andi diundang ulang tahun
temannya. Berapakah banyaknya pilihan pakaian yang mungkin dikenakan Andi?
Alternatif Penyelesaian:
Dari hasil tersebut coba amati dan hubungkan dengan banyaknya pilihan baju Andi
dan banyaknya pilihan celana Andi!
142
KESIMPULAN
Secara umum aturan perkalian dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐾 = ⋯× …× …×
Contoh Soal :
1. Ada 4 jalur bis antara kota A dan kota B, dan ada 3 jalur bis antara kota B dan
C, ada berapa cara seseorang dapat mengadakan perjalanan pulang-pergi dari
kota A ke kota C melalui kota B, jika pulangnya tidak boleh melalui jalan yang
sama dengan saat berangkat?
Penyelesaian :
Diketahui :
Keadaan Berangkat
➢ Terdapat 4 pilihan jalur bis dari kota A ke B, misalkan (A1), (A2), (A3),
(A4)
➢ Terdapat 3 pilihan jalur bis dari kota B ke C, misalkan (B1), (B2), (B3)
Keadaan Pulang
➢ Misalkan jalur berangkat dari B ke C melalui B1, maka terdapat 2 pilihan
jalur bis dari kota C ke B, misalkan (B2) dan (B3)
➢ Misalkan jalur berangkat dari A ke B melalui A2, maka terdapat 3 pilihan
jalur bis dari kota B ke A, misalkan (A1), (A3) dan (A4)
Ditanya : ada berapa cara seseorang dapat mengadakan perjalanan pulang-pergi
dari kota A ke kota C melalui kota B, jika pulangnya tidak boleh melalui jalan
yang sama dengan saat berangkat?
Rencana penyelesaian :
Cara apa yang akan kalian gunakan, mendaftar pasangan pilihan jalur satu per
satu atau menggunakan diagram pohon?
Kami akan menggunakan cara mendaftar pasangan.
Penyelesaian :
A1B1-B2A2
A1B1-B2A3
A1B1-B3A2
A1B1-B3A3
A2B1- …
A2B1- ….
A2B1- …
A2B1- …
⋮
A4B3- A3B1
A4B3- …
A4B3-…
A4B3- A3B2
Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat … pilihan jalur bis berangkat dan
pulang yang dapat dipilih. Dengan aturan perkalian maka dapat ditulis
banyaknya pilihan jalur bisa berangkat dan pulang dari kota A ke C melalui
B adalah 4 × 3 × 2 × 3 = 72 jalur.
144
LATIHAN 2
1. Sebuah kantor pusat percetakan akan membuat kartu tanda pengenal bagi 300
karyawan bagian percetakan dan 200 karyawan bagian pengepakan. Di dalam
kartu akan dicantumkan 4 digit induk karyawan yang terdiri dari 1 huruf (A-J)
diikuti 2 angka (0-6). Cukupkah kartu yang mungkin dibentuk untuk seluruh
karyawan?
2. Maya akan meminjam buku ekenomi, bisnis, matematika, dan pemasaran
masing-masing satu buku di perpustakaan. Dalam 1 baris rak buku terdapat 50
buku yang terdiri dari 12 buku ekonomi, 8 buku bisnis, 21 buku matematika,
dan sisanya buku pemasaran. Dapatkah kamu menentukan berapa banyak
pilihan keempat buku yang mungkin dipilih Maya?
3. Sebuah kelompok terdiri dari 2005 anggota. Setiap anggota memiliki satu
rahasia. Setiap anggota dapat mengirim surat kepada anggota lain manapun
untuk menyampaikan satu rahasia yang dipegangnya. Banyaknya surat yang
perlu dikirim agar semua anggota kelompok mengetahui seluruh rahasia
adalah?
Lampiran LKPD
LKPD
ATURAN PENCACAHAN
Tujuan LKPD
Petunjuk
Pengerjaan
146
ATURAN PENJUMLAHAN
Kegiatan 1.1
Petunjuk kegiatan : Ikuti langkah kegiatan yang ada untuk menyelesaikan masalah di bawah ini dan
diskusikan dengan teman sebangkumu.
Permasalahan:
Sania adalah murid lulusan SMP yang akan meneruskan jenjang pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan. Sania ingin memilih salah satu program keahlian di sekolah favoritnya yakni
SMK N 4 Semarang atau SMK N 11 Semarang. SMK N 4 Semarang membuka 3 program keahlian
yakni akuntansi, administrasi perkantoran, dan pemasaran. Sedangkan SMK N 11 Semarang membuka
4 program keahlian antara lain akuntansi, administrasi perkantoran, penjualan, usaha jasa pariwisata,
dan multimedia. Berapa banyak pilihan program keahlian yang dapat dipilih Sania?
Penyelesaian :
Langkah pertama, kumpulkan informasi yang kalian butuhkan berdasarkan permasalahan di atas.
Diketahui :
➢ SMK N 4 Semarang membuka program keahlian, yaitu
Ditanya :
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan kalian gunakan untuk
menyelesaikan masalah di atas.
Rencana penyelesaian :
Cara apa yang akan kalian gunakan, mendaftar satu per satu atau cara
lain? Kami akan menggunakan cara
Langkah keempat, selesaikan permasalah tersebut dengan cara yang telah kalian diskusikan.
Penyelesaian :
Pilihan yang mungkin diambil Sania adalah:
Permasalahan tersebut merupakan salah satu contoh masalah yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan aturan penjumlahan. Dari kegiatan di atas dapat dilihat bahwa terdapat 2 kejadian yakni
memilih salah satu jurusan di SMK N 4 Semarang atau memilih salah satu jurursan di SMK 11
Semarang, dengan masing-masing banyaknya pilihan jurusan seperti tabel di bawah ini.
Pertama
Kedua
Jadi, berdasarkan tabel jika kejadian pertama memiliki ... pilihan dan kejadian kedua
memiliki ... pilihan, sedangkan kedua kejadian tidak dapat terjadi secara bersamaan maka
terdapat ( + ) pilihan dimana hanya satu pilihan yang dapat dipilih dari kedua kejadian tersebut.
KESIMPULAN
Secara umum aturan penjumlahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apabila kejadian pertama terdapat 𝑘1 pilihan, kejadian kedua terdapat 𝑘2 pilihan dan seterusnya
sampai kejadian ke-n terdapat 𝑘𝑛 pilihan, serta kejadian tidak dapat terjadi secara bersamaan atau
berkelanjutan maka banyaknya pilihan yang mungkin adalah K, dimana;
𝐾 = ⋯ + ⋯+ .. +
148
B. ATURAN PERKALIAN
Kegiatan 1.2
Petunjuk kegiatan : Ikuti langkah kegiatan yang ada untuk menyelesaikan masalah di bawah ini
dan diskusikan dengan teman sebangkumu.
Permasalahan :
Sebuah perusahaan smartphone ‘Xphone’ menawarkan paket bundling yang berisi kartu perdana
dengan pilihan paket internet serta tambahan bonus aksesoris berupa flip cover untuk setiap pembelian
produk smartphone yang dijual. Konsumen dapat memilih pilihan paket internet berupa paket internet
unlimited 1 bulan atau pilihan paket kuota 12 GB dan 4 pilihan warna flip cover yakni hitam, putih,
kuning, atau ungu. Berapakah banyak pilihan paket bundling yang dapat dipilih konsumen untuk setiap
pembelian smartphone tersebut?
Penyelesaian :
Langkah pertama, kumpulkan informasi yang kalian butuhkan berdasarkan permasalahan di atas.
Diketahui :
➢ Terdapat pilihan paket internet, yaitu
Ditanya :
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan kalian gunakan untuk
mendaftar semua kemungkinan pilihan paket bundling.
Rencana penyelesaian :
Cara apa yang akan kalian gunakan, mendaftar pasangan bonus satu per satu atau menggunakan diagram
pohon?
Kami akan menggunakan cara
Langkah keempat, selesaikan permasalah tersebut dengan cara yang telah kalian diskusikan.
Penyelesaian :
Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat pilihan paket bundling yang dapat dipilih oleh
konsumen untuk setiap pembelian smartphone dari perusahaan tersebut.
150
Langkah kelima, periksa kembali pekerjaan kalian dengan mencocokannya dengan kelompok lain yang
menggunakan cara berbeda.
Apakah hasilnya sama? Kelompok lain yang menggunakan cara berbeda hasilnya
Temukanlah !
Pada penyelesaian masalah di atas, seolah-olah kita telah melakukan pemilihan bonus dalam dua
tahap,
Karena masing-masing dari 2 paket internet berkemungkinan berpasangan dengan 4 warna flip
cover, dan pemilihan atau kegiatan tersebut dapat dilakukan secara bersamaan, maka banyaknya
pilihan pasangan kedua bonus tersebut ada (...×...) pilihan.
Kegiatan 1.3
Petunjuk kegiatan : Ikuti langkah kegiatan yang ada untuk menyelesaikan masalah di bawah ini
dan diskusikan dengan teman sebangkumu.
Permasalahan :
Ada 4 jalur bis antara kota A dan kota B, dan ada 3 jalur bis antara kota B dan C, ada berapa cara
seseorang dapat mengadakan perjalanan pulang-pergi dari kota A ke kota C melalui kota B?
Penyelesaian :
Langkah pertama, kumpulkan informasi yang kalian butuhkan berdasarkan permasalahan di
atas.
Diketahui :
Keadaan Berangkat
➢ Terdapat pilihan jalur bis dari kota A ke B, misalkan …
Ditanya :
Langkah ketiga, diskusikan dengan teman sebangkumu cara apa yang akan kalian gunakan
untuk mendaftar semua kemungkinan pilihan jalur bis.
Rencana penyelesaian :
152
Cara apa yang akan kalian gunakan, mendaftar pasangan pilihan jalur satu per satu atau
menggunakan diagram pohon?
Kami akan menggunakan cara …. Temukanlah !
Langkah keempat, selesaikan permasalah tersebut dengan cara yang telah kalian diskusikan.
Penyelesaian :
Pada penyelesaian masalah di atas, seolah-olah kita telah melakukan pemilihan jalur bis dalam
empat tahap, yakni:
Banyaknya
jalur
Jadi, banyaknya jalur bis dari kota A ke C lewat B berangkat dan pulang ada sebanyak …
jalur.
Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat pilihan jalur bis berangkat dan pulang yang dapat
dipilih.
KESIMPULAN
Apabila proses pertama terdapat 𝒌𝟏 pilihan, diikuti proses kedua terdapat 𝒌𝟐 pilihan dan
seterusnya sampai proses ke-n terdapat 𝒌𝒏 pilihan, serta semua proses dapat dilakukan secara
bersamaan atau berkelanjutan maka banyaknya pilihan yang mungkin dari semua proses
tersebut adalah K , dimana; 𝑲 =. . .×. . .×. . .×. ..
Lampiran Penilaian
1. Penilaian Sikap
Observasi melalui Jurnal Guru
Nama Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA
Tahun Pelajaran : 2019–2020
Kelas/Semester : XII/1
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
No. Waktu Nama Kejadian/perilaku Butir sikap Pos Tindak lanjut
/Neg
1 Laras dan Fina Main sendiri saat Tanggung negatif Ditegur, pindah
diskusi, terjadi jawab posisi tempat
kegaduhan di sekitar duduk,
tempat duduk diperingatkan
mereka agar fokus pda
tugas
2 Alvin Berani tampil di Percaya positif Diberikan
depan untuk diri apresiasi
presentasi
3
154
4
dst ...
28
30
Aspek yang dinilai : disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, dan percaya diri
Mengetahui,
Kepala Sekolah Semarang, Oktober 2022
Guru Mata Pelajaran
_______________________
NIP.
2. Penilaian Pengetahuan
kombinasi).
IPK :
3.3.1 Mengidentifikasi suatu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan aturan
penjumlahan
perkalian
penjumlahan
perkalian
156
Materi Pokok :Aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi)
KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Satuan Pendidikan : SMA/SMK/MA
Jumlah Soal :2
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Penyusun :
Level Nomor Jenis
NO Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
3.3 Menganalisis aturan 3.3.1 Menerapkan aturan Aturan Disajikan permasalahan
pencacahan (aturan penjumlahan dalam Penjumlahan posisi foto pada suatu
penjumlahan, aturan masalah dan Perkalian keluarga, peserta didik
perkalian, permutasi, dan konstektual dapat menghitung Level 2
1 1 Uraian
kombinasi) melalui 3.3.2 Menerapkan aturan banyaknya cara posisi C3
masalah kontekstual. perkalian dalam foto dengan syarat
masalah tertentu.
konstektual
4.3 Menyelesaikan 4.3.1 Menyelesaikan Aturan Diberikan permasalahan
masalah kontekstual masalah Penjumlahan pemilihan delegasi dari
yang berkaitan dengan kontekstual yang dan Perkalian suatu sekolah, peserta
kaidah pencacahan berkaitan dengan didik dapat menghitung
(aturan penjumlahan, aturan penjumlahan banyaknya cara yang Level 2
2 2 Uraian
aturan perkalian, 4.3.2 Menyelesaikan mungkin dalam C3
permutasi, dan masalah pemilihan delegasi itu.
kombinasi). kontekstual yang
berkaitan dengan
aturan perkalian
Lembar Instrumen Soal:
QUIS
MATERI PELUANG KEJADIAN SALING LEPAS
Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : XII / I
Waktu : 30 menit
1. Dua keluarga yang masing-masing terdiri dari 2 orang dan 3 orang ingin foto
2. Suatu sekolah membentuk tim delegasi yang terdiri dari 6 siswa kelas X, 5
siswa kelas XI, dan 4 siswa kelas XII. Kemudian akan ditentukan pimpinan
yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan kelas asal ketua harus lebih tinggi dari
penyusunan pimpinan!
158
Contoh Pedoman Penskoran (Alternatif Penyelesaian):
Pertemuan I
IPK :
3.3.1 Mengidentifikasi suatu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan aturan
penjumlahan
perkalian
penjumlahan
160
Materi Pokok: Aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi)
Catatan :
NU : Nilai Ulangan
Mengetahui,
_____________________
NIP.
PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Pertemuan I
IPK :
3.3.1 Mengidentifikasi suatu permasalahan yang bisa diselesaikan dengan aturan
penjumlahan
perkalian
penjumlahan
162
Materi Pokok: Aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
SOAL PENGAYAAN
1. Nomor pegawai pada suatu pabrik terdiri dari 3 angka dengan angka pertama
hadiah. Saat pendaftarann setiap pendaftar diberikan kupon yang nanti bisa
ditukar hadiah bila dalam pengundian nomor yang dimilikinya sesuai dengan
nomor yang terambil saat pengocokan. Nomor peserta tersebut terdiri dari
suatu huruf dan diikuti 2 angka, angka ke-dua haruslah ganjil. Tentukan
____________________
NIP.
164
9. Pembelajaran KB 2
9.1 Silabus
SILABUS MATEMATIKA
Sekolah : SMA/SMK/MA
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XII/ 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Peluang Kejadian Majemuk
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit (8 JP)
Pertemuan : 4 pertemuan (@pertemuan 2 JP)
Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
mandiri secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
166
Penguatan
Kompetensi Dasar Alokasi
Pendidikan Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Teknik Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Karakter
3.4 Mendeskripsikan dan 1. Relegius Pertemuan 1 Peluang Kejadian Pendahuluan Pertemuan 1 8 JP 1. Kemdikbud.
menentukan peluang 2. Kedisiplinan 3.4.1 Mendeskripsikan peluang Majemuk : Orientasi Sikap Rincian ; 2016.
kejadian majemuk 3. Kepedulian kejadian saling bebas dari suatu Memberikan salam dan memeriksa kehadiran Observasi dengan jurnal 2 JP Matematika XII.
4. Proaktif percobaan acak Pertemuan 1 : Aperpepsi perkembangan karakter pertemuan Edisi Revisi 2018
(peluang kejadian-
5. Rasa 3.4.2 Menentukan peluang kejadian Peluang kejadian Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang Pengetahuan pertama hal 114-143.
kejadian saling bebas, percaya diri kejadian saling bebas dari suatu akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik Kuis tertulis mengenai Jakarta:
saling bebas
saling lepas, dan 6. Jujur percobaan acak dengan materi peluang kejadian tunggal. peluang kejadian saling 2 JP Kementerian
kejadian bersyarat) 7. Sopan 4.4.1 Menyelesaikan masalah yang Pertemuan 2 : Motivasi bebas. pertemuan Pendidikan dan
dari suatu percobaan 8. Bekerja berkaitan dengan peluang Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran pada Ketrampilan kedua Kebudayaan RI
keras kejadian saling bebas. Peluang kejadian pertemuan yang berlangsung Tes pemecahan masalah 2. Buku lain yang
acak saling lepas
4.4 Menyelesaikan 9. Taat aturan Kegiatan Inti yang berkaitan dengan 2 JP relevan
Pertemuan 2 Pertemuan 3 : Tahap 1: Orientasi peserta didik pada masalah peluang kejadian saling pertemuan 3. Internet
masalah yang
3.4.3 Mendeskripsikan peluang Guru mengajukan masalah tentang peluang kejadian lepas. ketiga https://www.yout
berkaitan dengan kejadian saling lepas dari suatu Peluang kejadian saling bebas yang tertera pada Lembar Kegiatan Pertemuan 2 ube.com/watch?v
peluang kejadian percobaan acak bersyarat Peserta Didik (LKPD) yang dibagi Sikap 2 JP =BmurSiT_eSo
majemuk (peluang, 3.4.4 Menentukan peluang kejadian sebelumnyahttp://www.sakupintarku.w Oservasi dengan jurnal pertemuan https://www.yout
kejadian-kejadian kejadian saling lepas dari suatu perkemangan karakter keempat ube.com/watch?v
saling bebas, saling percobaan acak ordpress.com/. Pengetahuan ulangan =2g0sURhrAEA
lepas, dan kejadian 4.4.2 Menyelesaikan masalah yang Tahap 2: Mengorganisasikan peserta didik belajar Kuis tertulis mengenai harian 4. Bahan Ajar
berkaitan dengan peluang Peserta didik membentuk kelompok heterogen (dari peluang kejadian saling peluang kejadian
bersyarat)
kejadian saling lepas. sisi kemampuan, gender, budaya, maupun agama) lepas. majemuk dari
sesuai pembagian kelompok yang telah direncanakan Ketrampilan guru
Pertemuan 3 oleh guru. Tes pemecahan masalah
3.4.5 Mendeskripsikan peluang Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu dan yang berkaitan dengan
kejadian bersayarat dari suatu kelompok. peluang kejadian saling
percobaan acak Guru memberikan bimbingan kepada peserta didik bebas.
3.4.6 Menentukan peluang kejadian untuk menentukan Menjelaskan kejadian saling bebas Pertemuan 3
kejadian bersyarat dari suatu Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil Sikap
percobaan acak karya Oservasi dengan jurnal
4.4.3 Menyelesaikan masalah yang Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan perkemangan karakter
berkaitan dengan peluang kelompok secara musyawarah untuk menyajikan Pengetahuan
kejadian bersyarat. (mempresentasikan) laporan di depan kelas. Kuis tertulis mengenai
Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses peluang kejadian bersyarat
pemecahan masalah. Ketrampilan
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari Tes pemecahan masalah
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap yang berkaitan dengan
hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan. peluang kejadian bersyarat.
Penutup
Peserta didik diminta menyimpulkan tentang
bagaimana menentukan peluang kejadian saling bebas.
168
9.2 RPP
Sekolah : SMA/SMK/MA
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XII/ 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Peluang Kejadian Majemuk
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit (8 JP)
Pertemuan : 5 pertemuan (@pertemuan 2 JP)
Pertemuan 2
3.4.3 Mendeskripsikan peluang
Pertemuan 3
3.4.5 Mendeskripsikan peluang
percobaan acak
percobaan acak
Pertemuan 2
170
saling bebas, dan kejadian 4.4.2 Menyelesaikan masalah yang
Pertemuan 3
4.4.3 Menyelesaikan masalah yang
kejadian bersyarat.
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis 4C, literasi dan PPK serta
kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan bantuan PPT dan LKPD peserta didik
dapat:
1. Mendeskripsikan peluang kejadian saling lepas dari suatu percobaan acak
dengan benar
Pertemuan 2
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis 4C, literasi dan PPK serta
kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan bantuan PPT dan LKPD peserta didik
dapat
1. Mendeskripsikan peluang kejadian saling bebas dari suatu percobaan acak
dengan benar
bebas.
Pertemuan 3
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis 4C, literasi dan PPK serta
kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan bantuan PPT dan LKPD peserta didik
dapat
1. Mendeskripsikan peluang kejadian bersyarat dari suatu percobaan acak
dengan benar
dengan benar
C. Materi Pembelajaran
1) Faktual
172
b) Kejadian yang belum terjadi mempunyai peluang terjadi
tuntas KKM terkait peluang kejadian saling bebas, saling lepas, dan
kejadian bersyarat.
masalah
E. Sumber Belajar
4. Internet
https://www.youtube.com/watch?v=BmurSiT_eSo
https://www.youtube.com/watch?v=2g0sURhrAEA
F. Media Pembelajaran
Media/Alat:
1. Lembar kerja peserta didik.
3. Laptop
4. Power Point
174
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
IPK
3.4.7 Mendeskripsikan peluang kejadian saling lepasdari suatu percobaan
acak
percobaan acak
lepas.
untuk memulai
pembelajaran.
materi/tema/kegiatan
mengajukan pertanyaan
majemuk? Bagaimana
kejadian?”
176
3. Guru menginformasikan
sungguh-sungguh ini
pembelajaran pada
pertemuan yang
berlangsung.
mekanisme pelaksanaan
setelah pembentukan
kelompok,mempresentasikan
dengan kuis.
PPThttp://www.sakupintarku.wordpress.com/. Bertanggungjawab
sendiri.
178
pembagian kelompokyang telah direncanakan
Critical Thinking
oleh guru.
Gotong royong
2. Guru membagikan LKPD 1 yang berisi
Communication
petunjuk terkait penyelesaian masalah yang
Critical Thinking
diberikan.
Creativity
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk
Communication
berdiskusi dengan kelompoknya untuk
mengenai permasalahan.
hubungan-hubungan berdasarkan
sumber
belajar.(MENGASOSIASI/MENGOLAH)
(MENGUMPULKAN INFORMASI)
lepas.
180
1. Guru meminta peserta didik menyiapkan Inisiatif Sendiri
Disiplin
laporan hasil diskusi kelompok secara rapi,
Tanggung Jawab
rinci, dan sistematis. (inisiatif sendiri,
(MENGKOMUNIKASIKAN)
baik.
Percaya Diri
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta
urutan penyajian.
tersebut.
182
7. Selama peserta didik bekerja di dalam
kelompok
tersebut.
Pertemuan 2 (2 x 45 menit)
IPK
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
2. Bentuk Penilaian:
1. Pembelajaran Remedial:
184
a. guru menganalisis kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal,
d. guru memberi tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-
e. guru meminta peserta didik yang belum lulus KKM untuk bertanya
kepada teman sekelas yang sudah lulus KKM jika peserta didik yang
2. Pembelajaran Pengayaan:
_____________________
NIP.
186
Lampiran Penilaian
1. Penilaian Sikap
_______________________
NIP.
2. Penilaian Pengetahuan
kejadian saling lepas, saling bebas, dan kejadian bersyarat) dari suatu percobaan
acak.
IPK :
3.4.7 Menentukan peluang kejadian kejadian saling lepas dari suatu percobaan
acak
lepas.
188
Materi Pokok : Peluang Kejadian Majemuk
QUIS
MATERI PELUANG KEJADIAN SALING LEPAS
kotak tersebut diambil dua bola sekaligus. Tentukan peluang kedua bola itu
berwarna sama!
2. Dari pelemparan dua dadu bermata enam satu kali, hitunglah peluang bahwa
muncul dadu tidak ada yang bermata sama dan tidak berjumlah 9!
190
Contoh Pedoman Penskoran (Alternatif Penyelesaian):
No. Penyelesaian Skor
Soal
1. • jawaban salah 0
• jawaban 100% benar 5
Misalkan:
𝐴 =kejadian muncul kedua bola berwarna merah
𝐵 =kejadian muncul kedua bola berwarna putih
𝑛(𝑆) = 9𝐶2 =36
𝑛(A)= 5C2=10
𝑛(𝐴) = 4𝐶2 = 6
𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵)
𝑛(𝐴) 𝑛(𝐵)
= 𝑛(𝑆) + 𝑛(𝑆)
10 6 16 4
= 36 + 36 = 36 = 9
2. • jawaban 50% mendekati kebenaran 5
• jawaban 100% benar 10
Diketahui: 𝑛(𝑆) = 6 𝑥 6 = 36
Misalkan:
𝐴 =kejadian muncul kedua mata dadu sama
𝐵 =kejadian muncul kedua mata dadu berjumlah 9
𝐴 = {(1,1), (2,2), (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)} → 𝑛(𝐴) = 6
𝐵 = {(3,6), (6,3), (4,5), (5,4)} → 𝑛(𝐵) = 4
𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵)
𝑛(𝐴) 𝑛(𝐵)
= 𝑛(𝑆) + 𝑛(𝑆)
6 4 10 5
= 36 + 36 = 36 = 18
Peluang muncul dadu tidak ada bermata sama dan tidak
berjumlah 9 adalah:
𝑃(𝐴̅ ∩ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
𝐵 = 𝑃(𝐴 ̅̅̅̅̅̅̅
∪ 𝐵 = 1 − 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵)
5
= 1 − 18
13
= 18
192
Pendidikan : SMA/SMK/MA
Mata Pelajaran : MatematikaWajib
Kelas/ Semester : XII/ 1
Kompetensi Dasar:
4.4 Mendeskripsikan dan menentukan peluang kejadian majemuk (peluang
kejadian-kejadian saling lepas, saling bebas, dan kejadian bersyarat) dari suatu
percobaan acak
IPK :
3.4.2 Menentukan peluang kejadian kejadian saling lepas dari suatu percobaan
acak
lepas
Materi Pokok : Peluang Kejadian Majemuk
Catatan :
NU : Nilai Ulangan
_____________________
NIP.
194
PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Pertemuan I
kejadian saling lepas, saling bebas, dan kejadian bersyarat) dari suatu percobaan
acak
bersyarat
IPK :
3.4.2 Menentukan peluang kejadian kejadian saling lepas dari suatu percobaan
acak
lepas
Materi Pokok : Peluang Kejadian Majemuk
SOAL PENGAYAAN
8, 9, 10, 11. Jika 6 buah bola diambil secara acak, tentukan peluang jumlah
angka angka dari bola yang diambil tersebut merupakan bilangan ganjil!
Penyelesaian :
Diket: 11 bola bernomor 1-11, diambil 6 bola
Ditanya: Peluang jumlah angka angka dari bola yang diambil tersebut
merupakan bilangan ganjil
Kotak berisi 6 bola bernomor ganjil yaitu 1, 3, 5, 7, 9, 11 dan 5 bola
bernomor genap yaitu 2, 4, 6, 8, 10
Jumlah angka-angka merupakan bilangan ganjil jika bolanya
Misalkan;
Kejadian A = terambil 1 bola ganjil dan 5 bola genap atau
Kejadian B = terambil 3 bola ganjil dan 3 bola genap atau
Kejadian C = terambil 5 bola ganjil dan 1 bola genap.
Banyak kejadian yang mungkin terjadi,
Kejadian A = Dari 6 bola ganjil diambil 1 bola ganjil dan dari 5 bola genap
diambil 5 bola genap, maka banyaknya kemungkinan terjadi 𝐶16 × 𝐶55
Kejadian B = Dari 6 bola ganjil diambil 3 bola ganjil dan dari 5 bola genap
diambil 3 bola genap, maka banyaknya kemungkinan terjadi 𝐶36 × 𝐶35
Kejadian C = Dari 6 bola ganjil diambil 5 bola ganjil dan dari 5 bola genap
diambil 1 bola genap, maka banyaknya kemungkinan terjadi 𝐶56 × 𝐶15
Peluang jumlah angka angka dari bola yang diambil tersebut merupakan
bilangan ganjil = 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶)
= 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) + 𝑃(𝐶)
𝑛(𝐴) = 𝐶16 × 𝐶55
= 6×1
=6
196
𝑛(𝐵) = 𝐶36 × 𝐶35
= 20 × 10
= 200
𝑛(𝐶) = 𝐶56 × 𝐶15
=6×5
= 30
𝑛(𝑆) = 𝐶611
= 462
𝑃(𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) + 𝑃(𝐶)
6 200 30
= 462 + 462 + 462
236
= 462
108
= 231
10. Pembelajaran KB 3
10.1 RPP
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : VIII/ 1
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Statistika
Alokasi Waktu : 7 x 40 Menit (7 JP)
Pertemuan : 3 pertemuan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
KI.8 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
198
median, modus, dan sebaran data 3.10.1 Menentukan nilai mean dari
Pertemuan 2
3.10.4 Menganalisis data berdasarkan
Pertemuan 3
3.10.5 Menentukan nilai range dari data
tunggal
tunggal
sebaran data
prediksi Pertemuan 2
4.10.2 Menyelesaikan masalah yang
prediksi
Pertemuan 3
4.10.3 Menyelesaikan masalah yang
B. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis 4C, literasi dan PPK serta
kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan bantuan PPT dan LKPD peserta didik
dapat:
1. Menentukan nilai mean dari berbagai jenis data dengan tepat
200
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mean dan median dalam
Pertemuan ke-2
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan
model pembelajaran Project Based Learning berbasis 4C, literasi dan PPK
serta kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan bantuan PPT dan LKPD peserta
didik dapat:
1. Menganalis data berdasarkan mean, median, dan modus untuk
dengan tepat
dengan tepat
Pertemuan ke-3
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning berbasis 4C, literasi dan PPK serta
kegiatan diskusi dan tanya jawab dengan bantuan PPT dan LKPD peserta didik
dapat:
1. Menentukan nlai range dari data tunggal dengan tepat
dengan tepat
C. Materi Pembelajaran
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ = 𝑛
Dimana : 𝑥̅ = rata-rata
∑ 𝑥𝑖 = jumlah data
n = banyak data
Contoh:
Tentukan rata-rata dari data berikut : 6, 7, 8, 9, 6 ,7, 8, 9, 7, 8!
Penyelesaian:
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
6+7+8+9+6+7+8+9+7+8
𝑥̅ =
10
75
𝑥̅ =
10
𝑥̅ = 7,5
Contoh:
Nilai rata-rata pelajaran Matematika suatu kelas adalah 5,5. Jika
ditambah nilai seorang siswa baru dengan nilai 7,5, maka rata-ratanya
menjadi 5,7. Tentukan banyaknya siswa dalam kelas tersebut!
Penyelesaian:
202
𝑛1 𝑥̅1 + 𝑛2 𝑥̅ 2
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 =
𝑛1 + 𝑛2
𝑛1 (5,5) + 1. (7,5)
5,7 =
𝑛1 + 1
5,5𝑛1 + 7,5
5,7 =
𝑛1 + 1
5,7(𝑛1 + 1) = 5,5𝑛1 + 7,5
5,7𝑛1 + 5,7 = 5,5𝑛1 + 7,5
5,7𝑛1 − 5,5𝑛1 = 7,5 − 5,7
0,2𝑛1 = 1,8
𝑛1 = 9
Jadi jumlah siswa dalam kelas tersebut adalah 9 siswa.
Median.
Median merupakan data yang berada paling tengah.
Untuk mencari median dari sekumpulan data dapat dicari dengan cara
mengurutkan terlebih data tersebut dari yang terkecil sampai terbesar
atau sebaliknya.
Contoh:
Tentukan median dari data berikut : 6, 7, 8, 9, 6 ,7, 8, 9, 7, 8!
Penyelesaian:
Maka untuk mencari median terlebih dahulu data diurutkan dari yang
terkecil ke terbesar atau sebaliknya.
Misalkan dalam kasus ini kita urutkan dari yang terkecil ke terbesar
6, 6, 6, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9, 9
Modus.
Modus merupakan data yang sering muncul atau data yang paling
banyak muncul.
Contoh:
Tentukan modus dari data berikut: 6, 7, 8, 9, 6 ,7, 8, 9, 7, 6, 6!
Dari data di atas terlihat bahwa
Nilai 6 sebanyak 4x
Nilai 7 sebanyak 3x
Nilai 8 sebanyak 2x
Nilai 9 sebanyak 2x
Sehingga modus dari kasus tersebut yaitu angka 6, karena 6 muncul
sebanyak 4x, lebih banyak dari data yang lainnya.
Jangkauan Data.
Jangkauan data merupakan selisih data terbesar dan data terkecil.
Jangkauan sering dilambangkan dengan R (range).
𝑅 = 𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
Dimana:
R = jangkauan data
𝑥𝑚𝑎𝑥 = data terbesar
𝑥𝑚𝑖𝑛 = data terkecil
Contoh:
Tentukan jangkauan dari data: 3,6,10,5,8,9,6,4,7,5,6,9,5,2,4,7,8!
Penyelesaian:
𝑥𝑚𝑎𝑥 = 10
204
𝑥𝑚𝑖𝑛 = 2
𝑅 = 𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
𝑅 = 10 − 2
𝑅=8
Kuartil.
Kuartil adalah nilai yang membagi kelompok data atas empat bagian
data yang sama setelah daata tersebut diurutkan.
Kuartil dibagi menjadi tiga, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah
(Q2), dan kuartil atas (Q3).
Adapun letak kuartil adalah:
𝑖(𝑛+1)
𝑄𝑖 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 4
Dimana: i = 1, 2, 3
n = banyak data
Jangkauan Interkuartil.
Jangkauan interkuartil adalah selisih antara kuartil atas dan kuartil
bawah. Jangkauan interkuartil sering dinotaikan dengan H.
𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
Dimana : H = Jangkauan interkuartil
Q3 = Kuartil atas
Q1 = Kuartil bawah
Contoh:
Hasil pendataan usia dari 12 anak balita (dalam tahun) diketahui
sebagai berikut : 4, 3, 4, 4, 2, 1, 1, 2, 1, 3, 3, 4. Tentukan kuartil bawah,
kuartil tengah, kuartil atas, dan jangkauan interkuartil dari data
tersebut!
Penyelesaian:
Urutan data tersebut adalah sebagai berikut :
1, 1, 1, 2, 2, 3, 3, 3, 4, 4, 4
Kuartil bawah (Q1)
1(12+1) 1
Letak Q1 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 3 4
4
1
𝑄1 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 3 + (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 4 − 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 3)
4
1
𝑄1 = 1 + (2 − 1)
4
1
𝑄1 = 1
4
Kuartil tengah (Q2)
2(12+1) 1
Letak Q2 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 6 2
4
1
𝑄2 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 6 + (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 7 − 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 6)
2
1
𝑄2 = 3 + (3 − 3)
2
𝑄2 = 3
Kuartil atas (Q3)
3(12+1) 3
Letak Q3 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 9 4
4
3
𝑄3 = 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 9 + (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 10 − 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 9)
4
3
𝑄3 = 4 + (4 − 4)
4
𝑄3 = 4
Jangkauan interkuartil (H)
H = Q3 – Q1
H=4–1¼
H=2¾
3) Mengambil keputusan dan membuat prediksi berdasarkan analisis
data.
b. Fakta.
206
kelompokkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti
jelas.
mewakili populasinya.
badan).
ramalan.
c. Konsep.
1) Mean (rata-rata).
4) Jangkauan Data.
5) Kuartil.
6) Jangkauan Interkuartil.
d. Prinsip.
penyebaran data.
e. Prosedur.
sekolah.
model.
208
4) Menyimak konsep tentang ukuran pemusatan dan penyebaran
data.
penyebaran data.
tuntas.
tuntas.
c. Meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas
belum tuntas.
Pertemuan 2
1. Pendekatan : Saintifik
E. Sumber Belajar
F. Media Pembelajaran
Media/Alat:
1. Lembar kerja peserta didik.
3. Laptop
4. Power Point
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 2 (2 x 40 menit)
IPK
4.10.1 Menganalisis data berdasarkan mean median, dan modus untuk
4.10.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mean, median, dan modus
210
Kegiatan Karakter/4C/Li
Deskripsi Kegiatan Waktu
terasi
Pendahuluan (15 menit)
1. Orientasi 1. Guru melakukan pembukaan dengan 3 menit
Religius
salam pembuka, memanjatkan syukur
memulai pembelajaran.
kebersihan di kelas.
212
3. Guru mengkoordinasikan proses mengidentifikasi sesuai Mandiri
(mengumpulkan informasi)
(mengumpulkan informasi)
Critical
2. Peserta didik berdiskusi menjawab pertanyaan pada LKPD Thinking
Creativity
yang telah diberikan bersama teman kelompoknya.
(menalar)
lain.
Creativity
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil diskusi.
214
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang
materi tersebut.
untuk belajar
pembelajaran selesai.
1. Teknik Penilaian:
2. Bentuk Penilaian:
a) Observasi : lembar pengamatan/jurnal aktivitas peserta didik
1. Pembelajaran Remedial:
d. guru memberi tugas atau latihan secara khusus, dimulai dengan tugas-
e. guru meminta peserta didik yang belum lulus KKM untuk bertanya
kepada teman sekelas yang sudah lulus KKM jika peserta didik yang
216
f. mengikuti uji pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan
2. Pembelajaran pengayaan:
median, dan modud. Soal tersebut dapat berupa soal UN atau soal
OSN.
_____________________
NIP.
Lampiran Penilaian
1. Penilaian Sikap
_______________________
NIP.
218
2. Penilaian Pengetahuan
QUIS
MATERI MODUS DAN SEBARAN DATA
Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / I
Waktu : 30 menit
1. Nilai rata-rata suatu ulangan adalah 5,9. Empat anak dari kelas lain
menjadi 6, maka banyaknya anak sebelum digabung dengan empat anak tadi
adalah ....
2. Diketahui median suatu data adalah 8. Tentukan median data yang baru jika
220
Contoh Pedoman Penskoran (Alternatif Penyelesaian):
No Kunci Jawaban Skor
1. Misalkan banyak orang pada kelas yang rata-ratanya 5,9 sebanyak n
Kelas dibagi menjadi dua kelompok :
Kelompok I : = n dan = 5,9
Kelompok II : = 4 dan =7
Rata-rata gabungannya : =6
= 15
6=
Jadi, jika setiap dan ditambah dua maka Median data yang baru = 10
• Jika setiap data dikalikan dua, maka Median data yang baru : 8 × 2 = 16
Jadi, jika setiap dan dikalikan dua maka Median data yang baru = 16
Jumlah skor maksimal 25
Catatan :
NU : Nilai Ulangan
Mengetahui,
Kepala Sekolah Semarang, Oktober 2019
Guru Mata Pelajaran
_____________________
NIP.
222
PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Pertemuan I
SOAL PENGAYAAN
menjadi 54. Nilai rata-rata dari 5 murid tersebut sama dengan ....
Nilai 13 12 11 14 15
Frekuensi 6 2 2 4 2
3. Nilai rata-rata suatu ulangan adalah 5,9. Empat anak dari kelas lain
4. Diketahui median suatu data adalah 8. Tentukan median data yang baru
jika setiap data ditambah 2 dan jika setiap data dikalikan 2!
224
Contoh Pedoman Penskoran (Alternatif Penyelesaian)
No JAWABAN SKOR
1 Nilai rata-rata atau mean pada data tunggal merupakan hasil bagi 5
dari jumlah semua data dengan banyaknya data.
Secara matematis dapat ditulis sebagai :
x̄ = x1 + x2 + x3 + .... + xn
Dengan : n = banyak data x̄ = rata-rata (mean)
Berdasarkan rumus di atas, maka kita dapat menentukan jumlah
data keseluruhan. Pada soal diketahui bahwa nilai rata-rata 10
orang adalah 62, artinya :
⇒ 62 = x1 + x2 + x3 + .... + x10 10
⇒ Jumlah total = 620
Nilai rata-rata setelah digabung dengan 5 murid artinya sama
dengan jumlah data 15 murid dibagi 15. Dengan kata lain, nilai
rata-rata yang baru merupakan jumlah dari data 10 murid
ditambah data 5 murid dibagi 15.
Misalkan nilai rata-rata 5 murid adalah x, maka :
⇒ 54 = 620 + 5 x 15
⇒ 620 + 5x = 54(15)
⇒ 620 + 5x = 810
⇒ 5x = 190
⇒ x = 38
2 Jumlah frekuensi (n) = 16 (genap) 5
Maka mediannya:
Data ke 𝑥8 = 13
Data ke 𝑥9 = 13
(Menentukan data ke X dilihat dari jumlah frekuensinya yang
sama atau lebih kecil, 8 dan 9 kurang dari 10 sehingga masuk
pada frekuensi = 6
karena 2 + 2 + 6 = 10).
Me = (13 + 13) / 2 = 13
3 Misalkan banyak orang pada kelas yang rata-ratanya 5,9 10
sebanyak n
Kelas dibagi menjadi dua kelompok :
Kelompok I : = n dan = 5,9
Kelompok II : = 4 dan =7
Rata-rata gabungannya : =6
6=
226
• Jika setiap data dikalikan dua, maka Median data yang baru :
____________________
NIP.
KISI-KISI PROYEK
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik
Penilaian
1. 3.10 Menganalisis data Ukuran Pusat Data 3.10.4 Menganalis data Proyek
berdasarkan mean median,
berdasarkan dan modus untuk
mengambil kesimpulan,
distribusi data, membuat keputusan, dan
membuat prediksi
nilai rata-rata,
4.10.2. Menyelesaikan
median, modus,
masalah dari suatu kumpulan
dan sebara data
data berdasarkan nilai rata-
untuk mengambil rata, median, modus untuk
mengambil kesimpulan,
keputusan, dan
membuat mengambil
membuat prediksi
keputusan.
4.10 Menyajikan dan 4.10.3 Menyelesaikan
masalah dari suatu kumpulan
menyelesaikan
data berdasarkan nilai rata-
masalah yang
rata, median, modus untuk
berkaitan dengan membuat prediksi
rata-rata, median,
data untuk
mengambil
kesimpulan,
membuat
228
keputusan, dan
membuat prediksi
Tugas Proyek
Petunjuk
2. Selanjutnya lakukan survei mengenai berapa lama temanmu belajar di luar jam
sekolah (di rumah) setiap harinya (dalam jam). Data lamanya temanmu (siswa)
bermain di luar jam sekolah (di rumah) setiap harinya (dalam jam). Data
230
lamanya temanmu (siswa) bermain di luar jam sekolah setiap harinya disebut
dengan data 3.
4. Terakhir lakukan survei mengenai nilai raport siswa di kelasmu. Data nilai
6. Hitung mean, median, dan modus data 1, data 2, data 3, dan data 4, kemudian
tentukan data mana yang mempunyai mean, median, dan modus tertinggi.
7. Coba bandingkan mean keempat data dan analisis hasilnya. Apa yang dapat
kamu simpulkan terkait dengan mean data 1 dan mean data 4, mean data 2 dan
8. Dengan data yang kamu peroleh di atas coba prediksi jika seorang siswa tiap
9. Dengan data yang kamu peroleh di atas coba prediksi jika seorang siswa tiap
10. Dengan data yang kamu peroleh di atas coba simpulkan kaitaannya data 1, data
11. Berikan masukan dan saran kepada teman-teman sekelasmu tentang menonton
232
1 = Menyajikan solusi tidak tepat
0 = Tidak ada pemecahan masalah
4 Kemampuan mempresentasikan 3 = Mempresentasikan hasil diskusi dengan
hasil diskusi di depan kelas runtun dan menarik
2 = Mempresentasikan hasil diskusi dengan
runtun
1 = Mempresentasikan hasil diskusi tidak runtun
0 = Tidak mempresentasikan hasil diskusi
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
20
E. Forum Diskusi
1. Berikan contoh konteks atau masalah yang dapat digunakan untuk mengawali
2. Berilah contoh fakta dan konsep dalam materi peluang kejadian lepas
Terdapat 4 pelajar putra dan 3 pelajar putri akan duduk secara acak dalam
bangku yang memanjang. Tentukan peluang terjadi susunan duduk putra
mengumpul dengan putra sedangkan putri acak atau putri mengumpul dengan
putri sedangkan putra acak”
a. Permasalahan diatas cocok untuk pembelajaran pada KD apa?
tersebut?
digunakan!
234
saling bebas, dan kejadian bersyarat) dengan materi peluang bersyarat, pada
10. Pada kegiatan penutup, untuk menanamkan karakter mandiri kegitan apa
F. Rangkuman
Pembelajaran pada materi Kaidah Pencacahan dapat dilaksanakan dengan
model Discovery Learning dengan sintaks sebagai berikut.
1. Stimulation (stimulasi / pemberian rangsangan)
5. Verification (pembuktian)
menantang)
4. Monitor the students and the progress of the project (mengawasi jalannya
proyek)
1. PPK
a. Religius
Mandiri artinya tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan tenaga,
pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
d. Nasionalis
236
Nasionalis berarti menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan kelompok.
e. Gotong Royong
Masalah)
tepat adalah…
C. Guru meminta peserta didik bertanya hal ada pada permasalah yang
diberikan
masalah
238
3. Pada KD 4.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang
kejadian bersyarat).
C. Discovery Learning
D. Inquiry Learning
E. Quantum Learning
A. Stimulation
B. Problem statement
C. Data processing
D. Verification
E. Generalization
A. Mean
C. Menentukan mean
termasuk 4C adalah …
A. communicating
B. conection
240
C. collaboration
Rumusan kata kerja dalam indikator soal yang sesuai dengan KD diatas
adalah …
A. Menentukan
B. Menerapkan
C. Memeriksa
D. Mengindentifikasi
E. Membedakan
10. Suatu indikator dari suatu kompetensi dasar pada pembelajaran peluang
adalah peserta didik dapat menentukan peluang kejadian saling bersyarat dari
suatu percobaan acak. Materi yang paling sesuai untuk mencapai indikator
tersebut adalah…
B. Peluang kejadian
C. Kaidah Pencacahan
D. Ruang Sampel
E. Kejadian
H. Daftar Pustaka
Arends, R. 2012. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Company.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Lestari, K.E. & Yudhanegara, M.R. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: PT. Refika Adhitama.
Made Wena. (2009). Strategi pembelajaran inovatif kontemporer: suatu tinjauan
konseptual operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
Muh. Rais. 2010. Project based learning: Inovasi pembelajaran yang berorientasi
soft skills. Makalah disajikan sebagai Makalah Pendamping dalam Seminar
Nasional Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya tahun 2010. Surabaya: Unesa.
Permendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud. 2018. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter
pada Satuan Pendidikan Formal.
Permendikbud. 2018. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 Tentang KI dan KD Kurikulum 2013 Jenjang
SD/MI SMP/MTS SMA/MA.
Trianto Ibnu Badar Al-Tabani. (2014) Mendesain model pembelajaran inovatif,
progresif, dan kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
242
Arti tingkat penguasaan:
Apabila tingkat penguasaan Saudara 80% atau lebih, Saudara dapat melanjutkan ke
kegiatan belajar berikutnya. Bagus! Saudara telah berhasil mempelajari materi
pada kegiatan belajar ini.
Apabila tingkat penguasaan saudara kurang dari 80%, Saudara harus mempelajari
kembali materi pada kegiatan belajar ini.
TUGAS AKHIR MODUL 4
rendah maka setiap nilai dikalikan 2 kemudian dikurangi 19. Tentukan rata-
mata yang muncul 8 dan B kejadian bahwa dadu pertama muncul mata 4.
Tentukan :
a) ruang sampel S
b) kejadian A dan B
c) peluang dari A dan B.
4. Dua jenis teh Sukabumi dengan harga Rp 960,oo/kg dan teh Slawi dengan
5. 𝑋0 adalah rata-rata dari data 𝑋1 , 𝑋2 … , 𝑋10 jika data berubah mengikuti pola
𝑋1 𝑋2 𝑋3
2+ ,4 + ,6+ …, tentukan rata-rata nilai data yang terbaru dan
2 2 2
244
6. Model pembelajaran atau landasan pembelajaran apa yang cocok untuk
7. "Jika pada sebuah kotak berisi 4 bola putih dan 3 bola merah diambil 2 bola" :
a. dengan pengembalian
b. tanpa pengembalian
c. mengambil sekaligus,
berapakah peluang terambil keduanya bola putih. Tentukan konsep apa yang
digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut, rumusnya dan hasilnya.
8. Konsep Aturan Penjumlahan dan Aturan Perkalian terkait dengan Konsep
disjungsi dan konjungsi pada Logika dan konsep Irisan dan Gabungan
9. Ada suatu masalah yaitu : " Ada 2 kantong bertuliskan huruf A dan B,
kelereng merah dan 7 kelereng biru. Kemudian diambil sebuah kantong dan
mudah?
10. Bagaimana hirartki peta konsep materi pembelajaran kaidah pencacahan dan
1. Nilai rata-rata ujian sekelompok siswa yang terdiri 40 orang adalah 51. Jika
A. 30
B. 40
C. 50
D. 60
E. 70
2. Jika 2 buah dadu dilemparkan /ditos bersamaan, maka peluang angka pada
salah satu dadu yang merupakan pembagi mata dadu yang lain adalah…
A. 8/18
B. 9/18
C. 10/18
D. 11/18
E. 15/18
3. Tersedia 15 kunci berbeda dan ada 1 kunci yang dapat digunakan untuk
Peluang kunci yang terambil dapat digunakan untuk membuka pintu pada
A. 1/15
B. 2/15
C. 3/15
D. 4/15
E. 7/15
246
4. Pada ulangan matematika , diketahui rata-rata nilai kelas 58. Rata-rata nilai
matematika siswa pria 65 sedang rata-rata nilai siswa wanita 54. Perbandingan
A. 3 : 7
B. 4: 7
C. 5 : 7
D. 7: 4
E. 5: 4
jangkauannya 4. Bila seorang siswa yang paling rendah nilainya dan seorang
siswa yang paling tinggi nilainya tidak disertakan maka rata-rata nilainya
menjadi 4,9. Nilai siswa yang paling rendah dan nilai siswa yang paling tinggi
berturut-turut adalah:
A. 3 dan 7
B. 2 dan 8
C. 4 dan 8
D. 4 dan 7
E. 3 dan 8
6. Rataan hitung 11 bilangan adalah 13 dan rataan hitung 13 bilangan lain adalah
A. 11,92
B. 12,91
C. 9,21
D. 19,12
E. 11,21
7. Suatu data terdiri 3 pengamatan dengan rataan hitung 15, median 15 dan
A. 10
B. 15
C. 20
D. 25
E. 30
adalah : A. 4; 6,5 ; 8
B. 3,25 ; 6; 7,45
C. 3; 6 ; 7
D. 4; 6 ; 7,45
E. 4; 6,5 ; 7,45
A. 4/5
B. 3/5
C. 2/5
D. 1/5
E. 2/3
10. Satu mata uang yang tidak setimbang dilambungkan satu kali sehingga
munculnya sisi angka (A) dua kali munculnya sisi Gambar (G). Peluang
A. 1/3
248
B. 2/3
C. ½
D. 1.
E. 0
11. Pada percobaan melempar 1 dadu bersisi 6, jika A adalah kejadian munculnya
A. 1/3
B. 1/2
C. 2/3
D. 3/ 4
E. ¼
12. Pada percobaan melempar dua dadu bersama-sama. Peluang munculnya mata
A. 2/6
B. 3/6
C. 4/6
D. 5/6
E. 1/6
13. Jika pada sebuah kotak berisi 4 bola putih dan 3 bola merah diambil 2 bola
A. 6/21
B. 7/21
C. 8/21
D. 9/21
E. 10/21
14. Jika pada sebuah kotak berisi 4 bola putih dan 3 bola merah diambil 2 bola
sekaligus maka peluang terambil satu bola putih dan satu bola merah adalah...
A. 10/21
B. 11/21
C. 12/21
D. 13/21
E. 14/21
15. Peluang Ibu Eni lulus PLPG 0,8 , peluang Bpk Eko lulus PLPG 0,9. Peluang
A. 0,01
B. 0,02
C. 0,03
D. 0,04
E. 0,05
16. Jika dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu maka peluang terambil
A. 26/52
B. 27/52
C. 28/52
D. 29/52
E. 32/52
Majumakmur sebagai berikut. 80, 60, 70, 50, 70, 80, 70, 80, 70, 60, 60, 70, 80,
90, 40, 70, 90, 50, 90, 70. Mean nilai ulangan harian matematika kelas VI SD
250
A. 70
B. 80
C. 75
D. 85
E. 82
18. Model pembelajaran atau landasan pembelajaran yang paling tidak cocok untuk
mengajarkan konsep Peluang suatu kejadian adalah :
A. Problem Posing
B. Realistic Mathematics Education
C. Project Based Learning
D. Discovery Leaning
E. Konstruktivisme
19. Dari materi dibawah ini merupakan prasyarat mempelajari Teori Peluang.
(1) Aturan Penjumlahan
(2) Permutasi
(3) Kombinasi
(4) Teori Himpunan
A. nomor (1), (2), dan (3) saja.
B. nomor (1) dan (3) saja.
C. nomor (2) dan (4) saja.
D. Semua benar
E. Semua salah
20. Pada pembelajaran peluang saling lepas dengan model Discovery Learning
pada tahap verification guru mengarahkan peserta didik untuk mengecek
kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, hal yang dapat dilakukan
siswa sebagi berikut, kecuali ….
A. bertanya kepada teman
B. berdiskusi
21. Pada pembelajaran peluang saling lepas dengan model Discovery Learning
kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, hal yang dapat dilakukan
C. berdiskusi
22. Pada pembelajaran statistika seorang guru menggunakan model Project Based
2) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
5) Menguji hasil
252
6) Mendesain perencanaan proyek
B. 6-3-4-5-2-1
C. 6-7-2-3-4-1
D. 6-2-5-1-3-4
E. 6-5-3-2-1-4
23. Dalam sebuah kotak berisi 10 bola kecil yang diberi nomor 1 sampai 10.
Secara acak diambil 2 buah bola, peluang terambil kedua bola dengan jumlah
1
B. 3
1
C. 2
2
D. 9
5
E. 9
24. Ada 4 jalur bis antara kota A dan kota B, dan ada 3 jalur bis antara kota B dan
melalui kota B. Jika pulangnya tidak boleh melalui jalur saat berangkat
A. 72
B. 47
C. 24
D. 23
E. 11
25. Suatu himpunan A={a,b,c,d,e,f,g,h, i}, banyak himpunan bagian yang memuat
A. 5
B. 32
C. 48
D. 56
E. 70
A. 0.125
B. 0, 250
C. 0,375
D. 0,500
E. 0,750
27. Bilangan cacah 5 digit dengan digit pertama tidak nol dan jumlah semua digit
A. 15
254
B. 20
C. 25
D. 30
E. 35
4
B. 10
7
C.
10
7
D. 18
7
E. 30
29. Terdapat 4 pelajar putra dan 4 pelajar putri akan duduk secara acak dalam
1
B. 4
1
C. 16
1
D. 35
2
E. 35
30. Dalam suatu ujian terdiri dari 10 soal dengan dua pilihan jawaban Benar atau
Salah. Jika Ratna peserta ujian, pola jawaban Ratna ada sebannyak
A. 20
B. 45
C. 90
D. 180
E. 210
256
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF MODUL 4
1 C 6 A
2 C 7 D
3 B 8 A
4 D 9 D
5 E 10 E
1 B 6 C
2 A 7 D
3 D 8 A
4 E 9 E
5 B 10 D
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi modul ini.
banyak jawaban benar
Tingkat Penguasaan (TP) = x 100% .
banyak soal
258
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF MODUL 4
No Jawaban No Jawaban
1 C 16 C
2 D 17 A
3 A 18 A
4 B 19 D
5 C 20 E
6 A 21 E
7 C 22 B
8 B 23 E
9 D 24 A
10 B 25 B
11 B 26 D
12 D 27 A
13 A 28 E
14 C 29 D
15 B 30 E
KRITERIA PENILAIAN TES SUMATIF
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi modul ini.
banyak jawaban benar
Tingkat Penguasaan (TP) = x 100% .
banyak soal
260