Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penguji :
dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, Sp.KJ(K), MPH
Oleh :
Yogie Nahara Saputra (1102010297)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 30 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Pasar Rebo
Suku bangsa : Betawi
Pendidikan terakhir : SMA
Status pernikahan : Belum Menikah
Pekerjaan : Pegawai swasta
Datang Ke Rumah Sakit : 27 Mei 2017
Riwayat perawatan : Ada
A. Keluhan Utama
Pasien hampir menunjukan alat kelaminnya ke keponakan suami
sang kakak pasien sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
B. Keluhan Tambahan
Pasien sering marah-marah dan mengamuk tanpa ada sebab yang
jelas
C. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke RSJ Islam Klender dibawa oleh kakanya karena
hampir menunjukan alat kelaminya ke keponakan perempuan suami
kakanya sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien melakukan itu
2
karena mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk membuka celana di
depan wanita. Pasien mengaku tidak pernah melakukan hal tersebut
sebelumnya. Ibu pasien mengatakan jika si pasien baru melakukan hal
tersebut satu kali. Pasien mengaku sebelumnya dia menonton sebuah video
yang mengundang syahwat di internet. Setelah itu dia pergi keluar ke
rumah keponakan kakak iparnya dan disana terlihat ada seorang wanita
yang sedang bersantai di ruang tv. Langsung saja si pasien membuka
celananya dan hampir meunjukan alat kelaminnya karena bisikan “ingin
kawin”. Pasien merasa yang ia lakukan salah tetapi dia tidak dapat
mengendalikan dirinya.
Ibu pasien mengatakan jika si pasien adalah orang yang mudah marah
jika diganggu tetapi batas kemarahannya masih dalam batas wajar. Ibu
pasien mengatakan jika pasien akan kambuh maka pasien akan sulit tidur
3
dan marah-marah tanpa sebab. Menurut adik pasien , pasien merasa dirinya
adalah seseorang yang hebat di kampungnya.
Setelah 1 minggu pasca jatuh dari motor pasien mulai merasa ada
hal yg aneh yaitu pasien melihat sesosok bayangan hitam yang hanya
diam saja. Dan berselang 1 minggu kemudian pasien mulai mendengar
suara bisikan seorang laki-laki di telinga kanan dan kiri yang
menyuruhnya untuk memukul dan membunuh.
4
Pasien pernah di rawat sebanyak 2 kali sebelumnya yaitu di RS
Polri pada tahun 2008 selama 1 minggu dan RSJ Marzuki Mahdi pada
tahun 2010 selama satu bulan. Pasien dirawat dengan keluhan marah-
marah dan mengamuk secara tiba-tiba tanpa sebab. Pasien rutin rawat
jalan di RS Polri. Selama mengkonsumsi obat, pasien tidak marah dan
mengamuk menurut ibu pasien. Tetapi akhir-akhir ini pasien susah jika
disuruh minum obat dan malah memarahi ibu pasien. Pasien mengaku
rutin mengkonsumsi 2 jenis obat tetapi pasien lupa nama obat tersebut.
2. Gangguan Medik
Pasien tidak memiliki penyakit bawaan sejak lahir, tidak
memiliki riwayat kejang sebelumnya. Riwayat adanya trauma
kepala diakui oleh pasien tetapi belum dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut. Tumor, epilepsi, ataupun penyakit neurologis lainnya
disangkal. Riwayat diabetes dan hipertensi juga disangkal.
5
2. Masa Kanak-Kanak Dini (0-3 tahun)
Pasien tinggal dan diasuh oleh kedua orang tuanya. Pasien
dekat dengan kedua orang tua pasien. Pasien mendapatkan kasih
sayang yang cukup dari kedua orang tua pasien. Pasien tergolong
anak yang sehat dengan proses tumbuh kembang dan tingkah laku
sesuai anak seusianya.
6
Perkembangan Motorik dan Kognitif
Perkembangan motorik dan kognitif pasien tidak ada
gangguan. Pasien tidak mengalami kesulitan dalam hal
keterampilan intelektual maupun motorik.
Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak mempunyai masalah seksual dan tidak
pernah mengalami dan melakukan tidak pelecehan seksual.
Pasien memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Sikap
terhadap lawan jenis baik. Pasien belum pernah berhubungan
intim sebelum pasien menikah.
5. Masa Dewasa
Riwayat Pekerjaan
Setelah selesai SMA, pasien bekerja di sebuah restoran
padang milik wali kelasnya (2006) setelah itu pasien bekerja di
Perusahaan elektronik (2007) dan pindah ke sebuah restoran
fastfood sebagai crew (2008) dan pernah menjadi Security di
sebuah mall (2010), lalu bekerja di mini market (2011), dan
yang terakhir menjadi delivery restoran fast food (2013). Saat
ini pasien membantu-bantu ayahnya usaha cuci motor di
rumahnya. Pasien mengaku bekerja hanya sebentar karena dia
merasa kalo dia sedang sakit. Pasien tidak memiliki masalah
dengan teman atau atasan di tempat kerjanya.
7
Aktivitas Sosial
Pasien merupakan orang yang ramah dan mempunyai
banyak teman . Pasien sering mengikuti kegiatan pemuda di
kampungnya. Pasien sering berkumpul dengan teman-temanya.
Namun semenjak keluhan-keluhan timbul, pasien menjadi agak
tertutup.
Riwayat Pernikahan
Pasien belum menikah
Riwayat Keagamaan
Pasien dibesarkan dengan agama Islam. Pasien
mengatakan mendapat pendidikan agama di sekolahnya dan
kadang mengikuti pengajian yang ada di dekat rumahnya.
Pasien taat dalam menjalankan shalat lima waktu dan mengaji
sampai sekarang.
Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah melanggar hukum dan tidak pernah
terkait masalah dengan kepolisian.
Riwayat Keluarga
8
Gambar 1. Genogram Keluarga Tn. H
Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Tidak ada riwayat
gangguan jiwa pada keluarga pasien. Saat ini pasien tinggal bersama ayah,
ibu, dan adiknya.
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
9
Pasien seorang pria berusia 30 tahun, berbadan agak kurus ,
berkulit sawo matang, dengan tinggi sekitar 155 cm dan berat 55 kg.
Berpenampilan sesuai usianya. Ketika wawancara pasien mengenakan
baju kaus berwarna hijau, sarung kotak-kotak cokelat dan mengenakan
sandal jepit. Perawatan tubuh pasien cukup baik pasien tidak bau.
Rambut rapih. Pasien tampak selalu ingin mengajak mengobrol dokter
muda. Pasien terlihat tenang namun sesekali agak gelisah, tatapan
matanya lurus ke mata lawan bicara pada saat berbicara.
4. Pembicaraan
Volume : Sedang
Irama : Teratur
Kelancaran : Lancar, artikulasi dan intonasi
kurang jelas
Kecepatan : Sedang
Kualitas : Cukup ide
Gangguan berbicara : Tidak ada afasia, tidak ada disartria,
tidak ada ekolalia.
10
B. Keadaan Afektif
Mood : Eutimia
Afek : Menyempit
Keserasian : Serasi
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi :
Auditorik : Ada ( Pasien mendengar ada suara bisikan
seorang laki-laki di telinga kanan dan kiri yang menyuruhnya
untuk memukul dan membunuh)
Visual : Tidak ada
Taktil : Tidak ada
Olfaktorik : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
D. Proses Pikir
1. Proses Pikir
o Produktivitas : Cukup ide
o Kontinuitas
- Blocking : Tidak ada
- Asosiasi longgar : Tidak ada
- Inkoherensia : Tidak ada
- Word salad : Tidak ada
- Neologisme : Tidak ada
11
- Flight of idea : Tidak ada
o Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
o Preokupasi : Tidak ada
o Gangguan isi pikiran :
Waham
Waham Bizzare : Tidak ada
Waham Erotomania : Tidak ada
Waham Sistematik : Tidak ada
Waham Nihilistic : Tidak ada
Waham Paranoid : Tidak ada
- Waham Kebesaran : Ada (Pasien merasa bahwa
ia adalah seorang yang tinggi, hebat, dan seorang jagoan)
- Waham Kejaran : Ada (pasien merasa orang
lain tidak suka dan membencinya)
- Waham Rujukan : Tidak ada
- Waham Dikendalikan :
Thought insertion : Ada (pasien
merasa ada yang
memasukan isi
pikirin dari luar ke
dirinya)
Delusion of control : Ada (pasien
merasa dirinya
dikendalikan
oleh sesuatu
kekuatan dari
luar)
Delusion of influence : Tidak ada
12
Delusion of passivity : Tidak ada
Delusion of perception : Tidak ada
Daya ingat :
o Daya ingat jangka panjang Baik (pasien dapat
mengingat tahun – tahun penting dalam
kehidupannya)
o Daya ingat jangka pendek Baik (pasien dapat
mengingat menu sarapan)
o Daya ingat yang baru-baru ini terjadi Baik
(pasien dapat mengingat kapan dibawa ke rumah
sakit)
o Daya ingat segera baik (pasien dapat mengingat
dan mengulang kata buku, pulpen, kertas)
Konsentrasi : Baik (pasien dapat berhitung 100-7, secara lima
kali berturut – turut).
Kemampuan Visuospasi : Baik
13
o Pasien dapat menggambar segi lima berhimpitan yang
ditentukan oleh dokter muda.
Pikiran abstrak : Baik
o Pasien dapat mengetahui persamaan dan perbedaan
buah jeruk dan apel
Pengetahuan umum dan intelegensi : Sesuai dengan tingkat
pendidikannya
F. Pengendalian Impuls
Kemampuan mengendalikan impuls kehendak dan
keinginan : baik (pasien tidak membahayakan diri sendiri
dan orang lain)
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (Saat diobservasi pasien tidak pernah melakukan kekerasan kepada teman-
temannya selama di Bangsal. Pasien juga bersikap baik kepada perawat dan
dokter, mau menolong temannya dan santun membalas salam).
Pasien ketika ditanyakan “apa yang akan dilakukan jika pasien menemukan
dompet yang terjatuh?” dapat mengetahui jawabannya dengan benar
14
I. Tilikan : Derajat 4
Derajat 4 (karena pasien menyadari bahwa ada yang aneh dengan dirinya
namun tidak mengetahui apa penyebabnya)
Kepala : Normocephal
Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya langsung +/+,
refleks cahaya tidak langsung +/+
conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.
Telinga : Normotia
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T0T0
Thoraks : Cor : S1S2 Reguler, Murmur -/-, Gallop -/-
Pulmo : Suara nafas. Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing
-/-
Abdomen : Datar lembut, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat
15
B. Status Neurologik :
Tanda Rangsang Meningeal : Tidak ada
Refleks Fisiologis : Normal
Refleks Patologis : Tidak ada
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress)
dan hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
Ditemukannya adanya tanda-tanda distress yang diakibatkan oleh
adanya hendaya jiwa yaitu halusinasi auditorik berupa suara yang
menyuruhnya untuk memukul dan membunuh. Juga terdapat waham
kebesaran (pasien beranggapan bahwa dirinya orang yang hebat dan serang
jagoan), waham curiga (pasien merasa orang sekitarnya tidak suka dan benci
padanya), throught insertion (pasien merasa ada pikiran lain dari luar yang
16
masuk ke dirinya), Delusion of control (pasien merasa dirinya dikendalikan
oleh kekuatan lain).
Pasien dapat didiagnosis sebagai gangguan Skizofrenia Paranoid
karena keadaan pasien memenuhi kriteria pedoman diagnostik dalam
PPDGJ III antara lain yakni: Memenuhi kriteria umum diagnosis
skizofrenia, sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu bulan lebih. Pada
pasien ini sudah mengalami keluhan diatas kurang lebih 9 tahun.
17
pribadi
e. Aksis V :
GAF saat ini: 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
18
GAF 1 tahun terakhir: 80-71 gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll.
VII. PENATALAKSANAAN
1. Non Farmakoterapi
Psikoterapi :
a) Psikoterapi suportif
Mensehati kepada pasien bahwa gejala yang ia rasakan akan
hilang jika ia rutin mengkonsumsi obat dan rajin control ke dokter
setelah sepulangnya dari RS. Serta menjelaskan akibatnya apa jika
tidak rutin minum obat. Dan tetap melakukan aktivitas untuk
mengisi waktu luangnya.
b) Psikoterapi reedukatif
Terhadap Pasien
i. Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi mengenai
penyakit yang dideritanya, gejala-gejala, dampak, faktor -
faktor penyebab, pengobatan, dan risiko kekambuhan agar
pasien tetap taat meminum obat.
19
ii. Memotivasi pasien agar mau berobat teratur dan rutin kontrol
ke dokter.
iii. Memotivasi pasien agar lebih dapat mengingat Allah di
kehidupannya sehari – hari
2. Farmakoterapi :
Risperidon 2 mg : 2 x 2 tab PO
VIII. PROGNOSIS
1. Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
2. Quo ad Functionam : Dubia ad malam
3. Quo ad Sanationam : Dubia ad malam
20
LAMPIRAN
21