AIR HANGAT & PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER Nn.A DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr.H.SOEWONDO KENDAL
DISUSUN OLEH :
FATICHAH NURUL FATIMAH
P1337420120334
2. Radiologi
Pemeriksaan Electrocardiogram pada tanggal 05 juni 2022 pukul 14.00 WIB
Hasil : Irama Sinus, Normal Axis
3. Foto Thorax
a. Trachea di midiline
b. Tampak kedua apex pulmo bersih
c. Tampak corakan broncovascular normal
d. Tampak kedua sinus costofrenicus
e. Tampak kedua diafragma licin dan tak mendatar
f. Cor,CTR < 0.5
KESAN
Pulmo tak tampak kelainan,besar cor normal
G. PROGRAM TERAPI
Tabel 2. Program terapi Nn.A
Obat Dosis
omeprazol 2 x 1 vial
injeksi ondansetron 2 x 4 mg
NAC 3X1
Retaphyl sr 0-0-1
Forasma 1-0-1
Senin,06 Gangguan S:
Juni 2022 pertukaran gas a. Pasien mengatakan masih sesak
jam 13.50 berhubungan b. Pasien mengatakan batuk
denganperubahan berdahak
membran c. Pasien mengatakan penglihatan
alveolus – kabur
kapiler O:
a. Pasien tampak batuk
b. Sputum susah keluar
c. Bunyi nafas pasien ronkhi
d. RR : 28X/menit
e. SaO2 sebelum : 92 %
f. Sao2 sesudah : 94 %
g. Pasien menggunakan nasal canul 3
liter /menit
h. Pasien tampak gelisah
i. Pasien kooperatif dalam diajarkan
posisi semi fowler
j. PCO2 43 mmHg
k. HCO2 30 mEq/L
l. TD : 120/80 mm
m. N : 100X/menit
A : Pertukaran gas menurun
P : Intervensi pemantauan respirasi
dilanjutkan
I:
1. Memonitor pola nafas, memonitor
saturasi oksigen
2. Memonitor frekuensi nafas dengan cara
melakukan perhitungan pernapasan
selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach
3. Memonitor kemampuan batuk efektif
dengan cara menyuruh pasien batuk
semampunya
4. Menjelaskan tujuan prosedur
pemantauan
5. Memberikan terapi inhalasi (nebulizer)
& oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri
6. Memberikan posisi semi fowler
7. Menganjurkan minum air hangat
E : Pasien masih sesak nafas,batuk
berdahak
R : Memberikan terapi inhalasi
(nebulizer) dan oksigen
Menganjurkan minum air hangat &
memberikan posisi semi fowler
Selasa,07 Gangguan S:
Juni 2022 pertukaran gas a. Pasien mengatakan sesak nafas
jam 20.30 berhubungan sudah berkurang
denganperubahan b. Pasien mengeluh susah bernafas
membran c. Pasien mengatakan masih batuk
alveolus – berdahak
kapiler O:
a. Pasien terlihat sedikit tenang
b. Pasien tampak batuk
c. Sputum sudah dapat keluar
d. Bunyi nafas pasien ronkhi
e. RR : 26X/menit
f. SaO2 sebelum : 94 %
g. Sao2 sesudah : 96 %
h. Pasien menggunakan nasal canul 3
liter /menit
i. Pasien kooperatif
j. TD : 110/80 mmHg
k. N : 90X/menit
A : Pertukaran gas menurun
P : Intervensi dilanjutkan
I:
1. Memonitor pola nafas, memonitor
saturasi oksigen
2. Memonitor frekuensi nafas dengan cara
melakukan perhitungan pernapasan
selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach
3. Memonitor kemampuan batuk efektif
dengan cara menyuruh pasien batuk
semampunya
4.Memberikan terapi inhalasi (nebulizer)
& oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Menganjurkan minum air hangat
E : Pasien masih batuk berdahak
R : Memberikan terapi inhalasi
(nebulizer) dan oksigen
Menganjurkan minum air hangat &
memberikan posis semi fowler
Rabu, 08 Gangguan S:
Juni 2022 pertukaran gas a. Pasien mengatakan sudah tidak
jam 14.00 berhubungan sesak
denganperubahan b. Pasien mengatakan nafasnya
membran sudah lega
alveolus – c. Pasien mengatakan masih batuk
kapiler tapi tidak berdahak
O:
a. Pasien terlihat tenang
b. Pasien tampak masih batuk
c. Sputum sudah dapat keluar
d. RR : 24X/menit
e. SaO2 sebelum : 96 %
f. Sao2 sesudah : 98 %
g. Pasien menggunakan nasal canul
3 liter /menit
h. TD : 120/80 mmHg
i. N : 90X/menit
A : Pertukaran gas menurun
P : Intervensi dilanjutkan
I:
1. Memonitor pola nafas, memonitor
saturasi oksigen
2. Memonitor frekuensi nafas dengan cara
melakukan perhitungan pernapasan
selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach
3. Memonitor kemampuan batuk efektif
dengan cara menyuruh pasien batuk
semampunya
4.Memberikan terapi inhalasi (nebulizer)
& oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Menganjurkan minum air hangat
E : Pasien masih batuk
R : Memberikan terapi inhalasi
(nebulizer) dan oksigen
Menganjurkan minum air hangat &
memberikan posisi semim fowler
VI. PEMBAHASAAN
A. Hari Senin, 06 Juni 2022
Pasien mengatakan bahwa sesak nafas berkurang ,batuk berdahak dan sputum
sudah dapat keluar. Keadaan umum baik, Composmentis (E4V5M6), BB =
63kg, TB = 155 cm, IMT = 26 kg/m2, dan BBI = 50 kg, Status nutrisi : obese.
TD =110/80mmHg, N = 100x/menit, S = 36,3oC, RR = 33x/menit, dan SPO2
= 92%. Pasien mendapatkan gizi seimbang 1700 bentuk biasa rute
oral,frekuensi makan 3kali makan utama.Planning yang dilakukan antara lain
Memonitor pola nafas, memonitor saturasi oksigen,Memonitor frekuensi nafas
dengan cara melakukan perhitungan pernapasan selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach,Memonitor kemampuan batuk efektif dengan cara
menyuruh pasien batuk semampunya,Menjelaskan tujuan prosedur
pemantauan,Memberikan terapi inhalasi & oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan menggunakan oksimetri,Memberikan
posisi semi fowler ,Menganjurkan minum air hangat
Pasien mengatakan bahwa tidak sesak nafas,batuk berdahak dan sputum sudah
dapat keluar. Keadaan umum baik, Composmentis (E4V5M6), BB = 63kg,
TB = 155 cm, IMT = 26 kg/m2, dan BBI = 50 kg, Status nutrisi : obese. TD
=110/80mmHg, N = 100x/menit, S = 36,3oC, RR = 33x/menit, dan SPO2 =
92%. Pasien mendapatkan gizi seimbang 1700 bentuk biasa rute oral,frekuensi
makan 3kali makan utama.Planning yang dilakukan antara lain Memonitor
pola nafas, memonitor saturasi oksigen,Memonitor frekuensi nafas dengan
cara melakukan perhitungan pernapasan selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach,Memonitor kemampuan batuk efektif dengan cara
menyuruh pasien batuk semampunya,Memberikan terapi inhalasi &
oksigen ,dan mengecek saturasi oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri,Memberikan posisi semi fowler,Menganjurkan
minum air hangat
VII. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari askep asma yaitu Nn.A didiagnosa asma
eksaserbasi akut dengan keluhan sesak nafas.sulit bernafas,pandangan kabur,batuk
berdahak.sputum susah keluar ditemukan masalah keperawatan yaitu Gangguan
pertukaran gas berhubungan denganperubahan membran alveolus – kapiler.Oleh
karena itu dilakukan intervensi keperawatan pemantauan respirasi Setelah dilakukan
tindakan selama 3x24 jam, masalah gangguan pertukaran gas teratasi sebagian.
B. Saran
Pasien dan keluarga diharapkan mampu mengenali tanda dan gejala penyakit
asma dan mampu melakukan pencegahan dengan menjaga makan dan minum serta
menjaga kebersihan lingkungan rumah.