Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS PADA PASIEN ASMA EKSARSERBASI AKUT DENGAN TERAPI

AIR HANGAT & PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER Nn.A DI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr.H.SOEWONDO KENDAL

Dosen Pembimbing : Titik Sapartinah.,S.Kep.,M.kes

DISUSUN OLEH :
FATICHAH NURUL FATIMAH
P1337420120334

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
Tanggal Pengkajian: 06 Juni 2022 Ruang/RS: Cempaka
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
a. Nama : Nn. A
b. Umur : 20 Tahun
c. Alamat : Trompo rt 06 rw 02 Kendal
d. Pendidikan : SMK
e. Pekerjaan : Karyawan Swasta
f. Tanggal masuk : 06 Juni 2022
g. Diagnosa medis : Asma eksarserbasi akut
h. Nomor register : 632312
2. Biodata Penanggungg jawab
a. Nama : Tn.M
b. Umur : 26 Tahun
c. Alamat : Trompo rt 06 rw 02 Kendal
d. Pendidikan : SMK
e. Pekerjaan : Karyawan Swasta
f. Hubungan dengan klien: Kakak
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh batuk terus menerus sudah lebih dari 3hari
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pasien mengatakan pada hari sabtu malam merasa sesak nafas sehingga membuat
susah tidur,kemudian pada hari minggu pukul 09.00 pasien masih sesak lalu dibawa ke
puskesmas,pasien mendapatakan tindakan uap (nebulizer) setelah diuap rasa sesaknya
sedikit berkurang kemudian pulang kerumah,pada siang hari pukul 11.30 pasien
mengalami sesak nafas lagi dan dibawa ke puskesmas,dari pihak puskesmas memberikan
rujukan ke RSUD.dr.H.SOEWONDO.
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien mengatakan mengalami penyakit asma dari SMP dan sering kambuh
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan
(hipertensi, diabetes melitus, jantung) dan penyakit menular (asma, tbc hepatitis, dll) dan
tidak ada yang pernah sakit seperti yang dialaminya sekarang
D. PENGKAJIAN MODEL KONSEPTUAL
1. Pola persepsi dan manajemen kesehatan
a. Sebelum sakit,pasien tidak sadar akan pentingnya kesehatan dibuktikan
dengan pasien sering makan dan minum yang dapat memicu asma
b. Setelah perawatan,pasien sadar akan pentingnya kesehatan dibuktikan dengan
mengurangi makan dan minum yang dapat memicu penyakit asmanya
2. Pola nutrisi & metabolisme
a. Sebelum sakit,pasien mengatakan makan 3kali sehari dengan 1 porsi habis
tetapi pasien sering makan dan minum yang dapat memicu asma seperti
makan-makanan gorengan dan minum es
b. Setelah perawatan,pasien makan 3 kali sehari dengan 1 porsi habis tetapi
pasien sudah tidak lagi makan gorengan dan minum es,lebih sering minum air
hangat
3. Pola eleminasi
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan BAB 1x pada waktu pagi hari dengan
konsistensi padat, warna coklat, bau khas dan tidak menggunakan obat pencahar
dan tidak ada keluhan nyeri ketika pasien ingin BAB.BAK 5-7 kali perhari
dengan karekteristik urine warna kuning jernihh dengan bau yang khas
b. Selama perawatan,Pasien mengatakan sama seperti sebelum sakit
4. Pola istirahat & tidur
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan jarang tidur siang, dan tidur malam 7-8 jam
b. Selama perawatan, pasien mengatakan sering tidur siang, sering terbangun karena
sesak
5. Pola aktifitas dan latihan
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan dapat beraktifitas seperti biasanya, tetapi
terkadang merasa tiba-tiba sesak
b. Selama perawatan, pasien mengatakan masih dapat beraktivitas tetapi tidak
seperti biasanya
6. Pola peran & hubungan
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan berhubungan baik dengan siapa saja yang ia
dikenal
b. Selama perawatan, pasien bersikap baik dengan tenaga kesehatan maupun dengan
pasien satu ruangannya
7. Pola persepsi Kognitif dan sensori
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan saraf seperti
penglihatan, pendengaran, berbicara, mengingat dan sebagainya.
b. Selama perawatan, pasien mengatakan tidak ada gangguan apapun gangguan saraf
seperti penglihatan, pendengaran, berbicara, mengingat dan sebagainya.
8. Pola persespsi diri /Konsep diri
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya, tidak
merasa malu apabila terkena suatu penyakit
b. Selama perawatan, pasien mengatakan mepunyai semangat tinggi untuk
sembuh,dan jauh lebih tenang setelah dilakukan tindakan medis dan keperawatan
dan segera pulang kerumah, dapat bekerja kembali.
9. Pola Seksual & reproduksi
a. Pasien berjenis kelamin perempuan usia 20 tahun
10. Pola mekanisme koping
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan lebih sering mengambil keputusan sendiri
b. Selama perawatan, pasien mengatakan orang tua dan kakak-kakanya yang
mengambil keputusan apabila akan dilakukan tindakan medis
11. Pola nilai & Kepercayaan
a. Sebelum sakit, pasien mengatakan shalat 5 waktu dan mengaji
b. Selama perawatan, pasien mengatakan selalu berdoa kepada Allah SWT supaya
diberi kesembuhan
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : composmentis GCS : 15 (E4V5 M6)
2. Keadaan umum : baik
3. Vital sign
a. TD : 110/80 mmHg
b. Nadi : 100 x/menit
c. Suhu : 36,3 °c
d. RR : 28 x/menit
e. SPO2 : 92%.
4. Kepala : Berbentuk bulat, rambut hitam , persebaran rambut tidak merata
5. Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis,pandangan kabur
6. Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping hidung, terpasang Oksigen nasal
kanul 3 liter/menit
7. Telinga : Kedua telinga berbentuk simetris, tidak ada sekret, tidak memakai alat bantu
pendengaran.
8. Mulut dan tenggorokan : Tidak ada lesi, tidak mengalami gangguan, gigi putih,
mukosa bibir kering, tidak ada gangguan untuk menelan, tidak ada pembesaran tiroid.
9. Dada atau thorak
Inspeksi
1) Bentuk :simetris kiri dan kanan, tidak ada tampak pembengkakan, luka/lesi.
2) Frekuensi : 35x/i
3) irama / pola nafas klien cepat
4) Warna : kuning langsat
5) Retraksi : pergerakkan kiri dan kanan sama
6) Otot bantu nafas : pasien terdapat menggunakan otot bantu nafas
7) Jenis pernafasan : dada
Palpasi
1) Ekspansi paru : vocal premitus teraba kanan dan kiri (+/-)
Perkusi Suara : sonor
Abdomen
a. Inspeksi : Bentuk datar
b. Auskultasi : Terdengar bising usus 32 x/menit
c. Perkusi : Suara timpani
d. Palpasi : Tidak nyeri tekan
10. Ekstremitas
a. Atas : Tangan kanan dan kiri mampu digerakkan, bentuk simetris, tangan kiri
terpasang infus RL 20 tpm
b. Bawah : Kaki kanan dan kiri mampu digerakan, bentuk simetris, tidak ada
luka.
11. Kulit : Tidak ada lesi, akral hangat, warna sawo matang, tidak ada edema
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
1. Laboraturium

Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil

Minggu ,05 Darah Rutin


Juni 2022 jam 1. Lekosit 10.95 10^3/uL
13.55 2. Hematokrit 45,7 %
3. Trombosit 406 10^3/uL
4. Hemoglobin 14.0 gr/dl

2. Radiologi
Pemeriksaan Electrocardiogram pada tanggal 05 juni 2022 pukul 14.00 WIB
Hasil : Irama Sinus, Normal Axis
3. Foto Thorax
a. Trachea di midiline
b. Tampak kedua apex pulmo bersih
c. Tampak corakan broncovascular normal
d. Tampak kedua sinus costofrenicus
e. Tampak kedua diafragma licin dan tak mendatar
f. Cor,CTR < 0.5
KESAN
Pulmo tak tampak kelainan,besar cor normal
G. PROGRAM TERAPI
Tabel 2. Program terapi Nn.A

Obat Dosis

Injeksi tutofusin 20 tpm

injeksi levofloxacin 1 x 500 mg

omeprazol 2 x 1 vial

injeksi ondansetron 2 x 4 mg

Nebul ventolin & flixotide 3 x 1 amp

NAC 3X1

Retaphyl sr 0-0-1

Forasma 1-0-1

H. ANALISIS DAN SINTESIS DATA


Tabel 3. Analisis dan Sintesis Data

Data Etiologi Masalah Keperawatan

Data Subjektif : Perubahan membran Gangguan Pertukaran Gas


1. Pasien mengatakan nafas alveolus –kapiler
terasa sesak
2. Pasien mengeluh susah
bernafas
3. Pasien mengatakan
pusing
4. Pasien mengatakan
penglihatan terasa kabur
Data Objektif :
1. Pasien tampak sulit
bernafas karena sesak
2. Pasien menggunakan
nasal canul 3 liter
3. Pasien tampak gelisah
dan tidak tenang
4. TD : 110/80mmHg
5. N : 100 x/menit
6. RR : 28 x/menit
7. S : 36,3 C
8. PCO2 : 43 mmHg
9. HCO2 : 39 mEq/L

II. DAFTAR MASALAH


Tabel 4. Daftar Masalah
NO Tanggal / jam Data fokus Diagnosa Tanggal Ttd perawat
Keperawatan teratasi
1. Senin,6 Juni Data Subjektif : Gangguan Belum
2022 1. Pasien pertukaran gas teratasi
jam 08.45 mengatakan berhubungan
nafas terasa dengan
sesak perubahan
2. Pasien membran
mengatakan alveolus –
pusing kapiler
3. Pasien
mengatakan
penglihatan
terasa kabur
Data Objektif
1. Pasien
menggunakan
nasal canul 3
liter
2. Pasien tampak
geliah dan
tidak tenang
3. TD :
110/80mmHg
4. N : 100
x/menit
5. RR : 28
x/menit
6. S : 36,3 C
7. PCO2 : 43
mmHg
8. HCO2 : 39
mEq/L :
III. RENCANA KEPERAWATAN
Tabel 5. Rencana Asuhan Keperawatan Nn.A
No Tanggal / Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
jam Keperawatan
1. Senin,06 Gangguan Setelah dilakukan Pemantauan Respirasi
Juni pertukaran tindakan (I.01014)
2022 gas keperawatan 3 x24 Observasi
jam berhubungan jam diharapkan 1. Monitor pola nafas,monitor
09.25 denganperuba karbondioksida pada saturasi oksigen
han membran membran alveolus- 2. Monitor
alveolus – kapiler dalam batas frekuensi,irama,kedalaman
kapiler normal,dengan dan upaya nafas
kriteria hasil : 3. Monitor adanya sumbatan
1. Dipnea menurun jalan nafas
2. Bunyi nafas 4. Monitor saturasi oksigen
tambahan menurun 5. Monitor kemampuan batuk
3.PCO2 membaik efektif
4.HCO2 membaik Terapeutik
5.Takikardi 1. Atur interval pemantauan
membaik respirasi sesuai kondisi
6.PH arteri membaik pasien
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tabel 6.Tindakan Keperawatan
No Diagnosa Tanggal / Tindakan Keperawatan Respon Ttd
keperawatan jam perawat

1. Senin,06 1. Memonitor pola nafas, 1.


Juni 2022 memonitor saturasi oksigen S: Pasien
jam 09.48 2. Memonitor frekuensi nafas mengatakan masih
dengan cara melakukan sesak
jam 10.15 perhitungan pernapasan selama 1 O : Pasien terlihat
menit penuh dengan cemas
menggunakan stopwach 2.
jam 10.35 3. Memonitor kemampuan batuk S: Pasien mengeluh
efektif dengan cara menyuruh susah bernafas
pasien batuk semampunya O: RR : 28 x/menit
jam 11.45 4. Memonitor adanya sumbatan 3.
jalan napas S: Pasien
5. Menjelaskan tujuan prosedur mengatakan batuk
pemantauan berdahak
Jam 12.15 6. Memberikan terapi inhalasi O: Sputum susah
(nebulizer) & oksigen ,dan keluar
mengecek saturasi oksigen 4.
sebelum dan sesudah dengan S: Pasien
menggunakan oksimetri mengatakan nafas
Jam 13.30 7. Memberikan posisi semi terasa sesak
fowler O: ada sumbatan
8. Menganjurkan minum air jalan nafas
hangat 5.
9. Mendokumentasikan hasil S: -
pemantauan O: Pasien tampak
sulit mengerti dari
penjelasaan yang
diberikan
6.
S: Pasien
mengatakan mau
diberikan terapi
O: Pasien kooperatif
SPO2 sebelum :92 %
SPO2 sesudah : 94 %
7.
S : Pasien
mengatakan tidak
nyaman dengan
posisi tidur
O : Pasien kooperatif
8.
S : Pasien batuk teus
menerus
O : Pasien mau
minum air hangat
Selasa,07 1. Memonitor pola nafas, 1.
Juni 2022 memonitor saturasi oksigen S: Pasien
jam 14.30 2. Memonitor frekuensi nafas mengatakan sesak
dengan cara melakukan nafas sudah
perhitungan pernapasan selama 1 berkurang
jam15.55 menit penuh dengan O : Pasien terlihat
menggunakan stopwach sedikit tenang
jam 16.15 3. Memonitor kemampuan batuk 2.
efektif dengan cara menyuruh S: Pasien mengeluh
pasien batuk semampunya susah bernafas
jam 16.35 4. Menjelaskan tujuan prosedur berkurang
pemantauan O: RR : 26x/menit
Jam 17.15 5. Memberikan terapi inhalasi & 3.
oksigen ,dan mengecek saturasi S: Pasien
oksigen sebelum dan sesudah mengatakan masih
dengan menggunakan oksimetri batuk berdahak
6. Memberikan terapi inhalasi O: Sputum sudah
(nebulizer) & oksigen ,dan bisa keluar
mengecek saturasi oksigen 4.
sebelum dan sesudah dengan S: -
menggunakan oksimetri O: Pasien tampak
7. Memberikan posisi semi mulai mengerti
fowler penjelasaan yang
8. Menganjurkan minum air diberikan
hangat 5.
9. Mendokumentasikan hasil S: Pasien
pemantauan mengatakan mau di
lakukan inhalasi dan
oksigen
O: Pasien kooperatif
SPO2 sebelum :94 %
SPO2 sesudah : 96 %
6.
S: Pasien
mengatakan mau
diberikan terapi
O: Pasien kooperatif
SPO2 sebelum :92 %
SPO2 sesudah : 94 %
7.
S : Pasien
mengatakan tidak
nyaman dengan
posisi tidur
O : Pasien kooperatif
8.
S : Pasien batuk teus
menerus
O:Pasien mau
minum air hangat
Rabu, 08 1. Memonitor pola nafas, 1.
Juni 2022 memonitor saturasi oksigen S: Pasien
jam 09.10 2. Memonitor frekuensi nafas mengatakan sudah
dengan cara melakukan tidak sesak
jam 10.35 perhitungan pernapasan selama 1 O : Pasien terlihat
menit penuh dengan lebih tenang
menggunakan stopwach 2.
jam 11.35 3. Memonitor kemampuan batuk S: Pasien
efektif dengan cara menyuruh mengatakan nafasnya
pasien batuk semampunya sudah lega
Jam 13.30 4.Memberikan terapi inhalasi & O: RR : 24 x/menit
oksigen ,dan mengecek saturasi 3.
oksigen sebelum dan sesudah S: Pasien
dengan menggunakan oksimetri mengatakan batuk
5. Memberikan terapi inhalasi masih berdahak
(nebulizer) & oksigen ,dan O: Sputum sudah
mengecek saturasi oksigen dapat keluar
sebelum dan sesudah dengan 4.
menggunakan oksimetri S: Pasien
6. Memberikan posisi semi mengatakan mau
fowler diberikan terapi
7. Menganjurkan minum air inhalasi & oksigen
hangat O: Pasien kooperatif
8. Mendokumentasikan hasil SPO2 sebelum :96 %
pemantauan SPO2 sesudah : 98 %
5.
S: Pasien
mengatakan mau
diberikan terapi
O: Pasien kooperatif
SPO2 sebelum :92 %
SPO2 sesudah : 94 %
6.
S : Pasien
mengatakan tidak
nyaman dengan
posisi tidur
O : Pasien kooperatif
7.
S : Pasien batuk teus
menerus
O : Pasien mau
minum air hangat
V. CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel.7 Catatan Perkembangan Pasien
Tanggal / Diagnosa Catatan keperawatan Ttd perawat
jam Keperawatan (SOAPIER)

Senin,06 Gangguan S:
Juni 2022 pertukaran gas a. Pasien mengatakan masih sesak
jam 13.50 berhubungan b. Pasien mengatakan batuk
denganperubahan berdahak
membran c. Pasien mengatakan penglihatan
alveolus – kabur
kapiler O:
a. Pasien tampak batuk
b. Sputum susah keluar
c. Bunyi nafas pasien ronkhi
d. RR : 28X/menit
e. SaO2 sebelum : 92 %
f. Sao2 sesudah : 94 %
g. Pasien menggunakan nasal canul 3
liter /menit
h. Pasien tampak gelisah
i. Pasien kooperatif dalam diajarkan
posisi semi fowler
j. PCO2 43 mmHg
k. HCO2 30 mEq/L
l. TD : 120/80 mm
m. N : 100X/menit
A : Pertukaran gas menurun
P : Intervensi pemantauan respirasi
dilanjutkan
I:
1. Memonitor pola nafas, memonitor
saturasi oksigen
2. Memonitor frekuensi nafas dengan cara
melakukan perhitungan pernapasan
selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach
3. Memonitor kemampuan batuk efektif
dengan cara menyuruh pasien batuk
semampunya
4. Menjelaskan tujuan prosedur
pemantauan
5. Memberikan terapi inhalasi (nebulizer)
& oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri
6. Memberikan posisi semi fowler
7. Menganjurkan minum air hangat
E : Pasien masih sesak nafas,batuk
berdahak
R : Memberikan terapi inhalasi
(nebulizer) dan oksigen
Menganjurkan minum air hangat &
memberikan posisi semi fowler
Selasa,07 Gangguan S:
Juni 2022 pertukaran gas a. Pasien mengatakan sesak nafas
jam 20.30 berhubungan sudah berkurang
denganperubahan b. Pasien mengeluh susah bernafas
membran c. Pasien mengatakan masih batuk
alveolus – berdahak
kapiler O:
a. Pasien terlihat sedikit tenang
b. Pasien tampak batuk
c. Sputum sudah dapat keluar
d. Bunyi nafas pasien ronkhi
e. RR : 26X/menit
f. SaO2 sebelum : 94 %
g. Sao2 sesudah : 96 %
h. Pasien menggunakan nasal canul 3
liter /menit
i. Pasien kooperatif
j. TD : 110/80 mmHg
k. N : 90X/menit
A : Pertukaran gas menurun
P : Intervensi dilanjutkan
I:
1. Memonitor pola nafas, memonitor
saturasi oksigen
2. Memonitor frekuensi nafas dengan cara
melakukan perhitungan pernapasan
selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach
3. Memonitor kemampuan batuk efektif
dengan cara menyuruh pasien batuk
semampunya
4.Memberikan terapi inhalasi (nebulizer)
& oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Menganjurkan minum air hangat
E : Pasien masih batuk berdahak
R : Memberikan terapi inhalasi
(nebulizer) dan oksigen
Menganjurkan minum air hangat &
memberikan posis semi fowler
Rabu, 08 Gangguan S:
Juni 2022 pertukaran gas a. Pasien mengatakan sudah tidak
jam 14.00 berhubungan sesak
denganperubahan b. Pasien mengatakan nafasnya
membran sudah lega
alveolus – c. Pasien mengatakan masih batuk
kapiler tapi tidak berdahak
O:
a. Pasien terlihat tenang
b. Pasien tampak masih batuk
c. Sputum sudah dapat keluar
d. RR : 24X/menit
e. SaO2 sebelum : 96 %
f. Sao2 sesudah : 98 %
g. Pasien menggunakan nasal canul
3 liter /menit
h. TD : 120/80 mmHg
i. N : 90X/menit
A : Pertukaran gas menurun
P : Intervensi dilanjutkan
I:
1. Memonitor pola nafas, memonitor
saturasi oksigen
2. Memonitor frekuensi nafas dengan cara
melakukan perhitungan pernapasan
selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach
3. Memonitor kemampuan batuk efektif
dengan cara menyuruh pasien batuk
semampunya
4.Memberikan terapi inhalasi (nebulizer)
& oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Menganjurkan minum air hangat
E : Pasien masih batuk
R : Memberikan terapi inhalasi
(nebulizer) dan oksigen
Menganjurkan minum air hangat &
memberikan posisi semim fowler

VI. PEMBAHASAAN
A. Hari Senin, 06 Juni 2022

Pasien mengatakan bahwa sesak nafas,batuk berdahak dan sputum susah


keluar. Keadaan umum baik, Composmentis (E4V5M6), BB = 63kg, TB =
155 cm, IMT = 26 kg/m2, dan BBI = 50 kg, Status nutrisi : obese. TD
=110/80mmHg, N = 100x/menit, S = 36,3oC, RR = 33x/menit, dan SPO2 =
92%. Pasien mendapatkan gizi seimbang 1700 bentuk biasa rute oral,frekuensi
makan 3kali makan utama.Planning yang dilakukan antara lain Memonitor
pola nafas, memonitor saturasi oksigen,Memonitor frekuensi nafas dengan
cara melakukan perhitungan pernapasan selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach,Memonitor kemampuan batuk efektif dengan cara
menyuruh pasien batuk semampunya,Memonitor adanya sumbatan jalan
napas,Menjelaskan tujuan prosedur pemantauan,Memberikan terapi inhalasi
(nebulizer) & oksigen , dan mengecek saturasi oksigen sebelum dan sesudah
dengan menggunakan oksimetri,Memberikan posisi semi
fowler,Menganjurkan minum air hangat ,Mendokumentasikan hasil
pemantauan
B. Hari Selasa, 07 Juni 2022

Pasien mengatakan bahwa sesak nafas berkurang ,batuk berdahak dan sputum
sudah dapat keluar. Keadaan umum baik, Composmentis (E4V5M6), BB =
63kg, TB = 155 cm, IMT = 26 kg/m2, dan BBI = 50 kg, Status nutrisi : obese.
TD =110/80mmHg, N = 100x/menit, S = 36,3oC, RR = 33x/menit, dan SPO2
= 92%. Pasien mendapatkan gizi seimbang 1700 bentuk biasa rute
oral,frekuensi makan 3kali makan utama.Planning yang dilakukan antara lain
Memonitor pola nafas, memonitor saturasi oksigen,Memonitor frekuensi nafas
dengan cara melakukan perhitungan pernapasan selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach,Memonitor kemampuan batuk efektif dengan cara
menyuruh pasien batuk semampunya,Menjelaskan tujuan prosedur
pemantauan,Memberikan terapi inhalasi & oksigen ,dan mengecek saturasi
oksigen sebelum dan sesudah dengan menggunakan oksimetri,Memberikan
posisi semi fowler ,Menganjurkan minum air hangat

C. Hari Rabu, 08 Juni 2022

Pasien mengatakan bahwa tidak sesak nafas,batuk berdahak dan sputum sudah
dapat keluar. Keadaan umum baik, Composmentis (E4V5M6), BB = 63kg,
TB = 155 cm, IMT = 26 kg/m2, dan BBI = 50 kg, Status nutrisi : obese. TD
=110/80mmHg, N = 100x/menit, S = 36,3oC, RR = 33x/menit, dan SPO2 =
92%. Pasien mendapatkan gizi seimbang 1700 bentuk biasa rute oral,frekuensi
makan 3kali makan utama.Planning yang dilakukan antara lain Memonitor
pola nafas, memonitor saturasi oksigen,Memonitor frekuensi nafas dengan
cara melakukan perhitungan pernapasan selama 1 menit penuh dengan
menggunakan stopwach,Memonitor kemampuan batuk efektif dengan cara
menyuruh pasien batuk semampunya,Memberikan terapi inhalasi &
oksigen ,dan mengecek saturasi oksigen sebelum dan sesudah dengan
menggunakan oksimetri,Memberikan posisi semi fowler,Menganjurkan
minum air hangat
VII. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari askep asma yaitu Nn.A didiagnosa asma
eksaserbasi akut dengan keluhan sesak nafas.sulit bernafas,pandangan kabur,batuk
berdahak.sputum susah keluar ditemukan masalah keperawatan yaitu Gangguan
pertukaran gas berhubungan denganperubahan membran alveolus – kapiler.Oleh
karena itu dilakukan intervensi keperawatan pemantauan respirasi Setelah dilakukan
tindakan selama 3x24 jam, masalah gangguan pertukaran gas teratasi sebagian.
B. Saran
Pasien dan keluarga diharapkan mampu mengenali tanda dan gejala penyakit
asma dan mampu melakukan pencegahan dengan menjaga makan dan minum serta
menjaga kebersihan lingkungan rumah.

Anda mungkin juga menyukai