Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maulana Abdul Yazid

NIM : 42005226

Soal:

1. Terdapat tiga tujuan pesan komunikasi persuasif, yaitu (a) membentuk tanggapan, (b) memperkuat
tanggapan, dan (c) mengubah tanggapan. Jelaskan pandangan saudara terhadap 3 tujuan tersebut dan
sertakan contoh pesan komunikasi persuasifnya!

Jawaban : Ada tiga tujuan komunikasi persuasif, yaitu:

 Memengaruhi orang lain


 Memperkuat kegiatan komunikasi lewat penyampaian ilustrasi dan menampilkan informasi yang
dapat memotivasi komunikan
 Menegaskan dan mengubah perilaku komunikan.

Contoh : Iklan Lowongan Kerja

Dirgahayu Indonesia sebagai perusahaan kain tenun terbesar memberi kesempatan kepada
seluruh mahasiswa yang baru lulus atau fresh graduate untuk menjadi bagian dari perusahaan kami.
Posisi yang dibutuhkan adalah administrasi, general affair, accounting, management trainer. Fasilitas
yang didapat berupa tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua, intensif, dan kesehatan gigi. Segera
kirimkan CV dan pas foto ke alamat kami: PT. Dirgahayu Indonesia Jalan Marga Guna No. 56, Jatibaru,
Jakarta Raya.

Sumber : Vanya Karunia Mulia Putri, 2022


https://www.kompas.com/skola/read/2022/02/15/090000569/komunikasi-persuasif--pengertian-serta-
tujuannya

2. Komunikasi persuasif dalam interaksi kelompok akan membentuk suatu konformitas. Mengapa
demikian? Jelaskan dengan memberikan satu contoh bentuk komunikasi yang dilakukan dalam sebuah
kelompok!

Jawab :

Komunikasi kelompok kecil

Bentuk komunikasi kelompok ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya kegiatan
diskusi rapat, perkuliahan, seminar, diskusi panel, dan sebagainya. Komunikasi kelompok kecil
berlangsung secara dialogis, punya umpan balik secara verbal, serta adanya diskusi tanya jawab.

Komunikasi kelompok besar

Komunikasi kelompok besar lebih ditujukan pada proses afeksi dan bersifat linier atau satu arah.
Pesan yang disampaikan komunikan lebih tertuju pada perasaan. Bentuk komunikasi kelompok ini punya
jumlah komunikan yang sangat besar dari berbagai latar belakang, jenis kelamin, usia, dan tingkat
pendidikan. Selain itu, pesan yang disampaikan komunikator sifatnya mudah menyebar di antara
komunikan.

Contoh nya : kegiatan diskusi rapat, perkuliahan, seminar, diskusi panel, dan sebagainya.

Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/18/150000869/definisi-komunikasi-kelompok-
dan-bentuknya

3. Berikanlah analisis dengan jelas mengapa dalam komunikasi persuasif untuk membentuk tanggapan
baru pada sasaran persuasi harus mempertimbangkan aspek nilai nilai yang telah melekat pada
masyarakat atau sasaran!

Jawab :

4. Suatu pesan dikatakan efektif bila makna pesan yang dikirim persuader berkaitan erat dengan makna
pesan yang diterima atau ditangkap serta dipahami oleh sasaran. Pesan terbagi menjadi dua, yaitu
pesan verbal dan nonverbal. Dari kedua pesan ini manakah yang paling efektif untuk
meyakinkan/mempengaruhi audiens? Mengapa demikian dan berikan contohnya!

Jawab :

Secara umum, komunikasi verbal adalah komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan,
contohnya adalah penggunaan kata-kata. Sedangkan komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang
tidak menggunakan kata-kata, contohnya menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan
tangan, bahkan intonasi suara dan kecepatan berbicara.

Bentuk dari komunikasi verbal dan non verbal:

Komunikasi verbal berupa kata-kata yang diucapkan langsung (berbicara) bisa dilakukan secara
langsung (face to face) atau dengan perantara media, contohnya berinteraksi menggunakan sosial
media atau telepon genggam. Sedangkan komunikasi verbal yang melalui tulisan bisa dilakukan
menggunakan media seperti surat, postcard, chating di media sosial, dan sebagainya.

Komunikasi non-verbal lebih sering terjadi dalam komunikasi secara langsung atau face to face.
Sebabnya, dalam komunikasi menggunakan media digital, komunikasi non-verbal seringkali tidak
mungking dilakukan. Contohnya ketika kita sedang chatting, tidak mungkin kita bisa melihat ekspresi
wajah lawan bicara kita atau mendengar intonasi suaranya. Karena keterbatasan ini pula komunikasi
non-verbal sering menimbulkan kesalahpahaman. Contohnya, terkadang ada orang yang menggunakan
emoji secara tidak tepat. Misal seseorang salah mengirim emoji marah padahal sebenarnya dia ingin
mengirim emoji tersenyum yang terletak di sebelahnya. Hal ini bisa menyebabkan orang yang dikirimi
pesan menjadi salah paham dan ikut marah.

Komunikasi verbal dan non-verbal pada hakikatnya saling terkait dan saling melengkapi. Dalam
komunikasi langsung, kita terus-menerus mengirimkan pesan pada lawan bicara kita. Komunikasi non-
verbal sering terjadi seacar otomatis dan tanpa kita kontrol. Contoh ketika kita marah atau senang, kita
cenderung berbicara dengan lebih keras dan cepat. Hal ini terjadi karena kita mengalami perubahan
emosi. Komunikasi non-verbal juga melengkapi komunikasi verbal kita. Ketika kita mengatakan satu hal,
jika gerak-gerik tubuh kita tidak mendukung, orang tentu tidak akan percaya.

Sumber : Dr. Joseph Teguh Santoso M.Kom, 2022, https://stekom.ac.id/artikel/komunikasi-verbal-dan-


non-verbal-efektif-mana

Anda mungkin juga menyukai