Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
045177846
1.2 keterkaitan ilmu pengetahuan, iman, dan hat yang tunduk menurut QS Al-Haji/22: 54.
Ada tiga rangkaian yang tidak terpisahkan; ilmu pengetahuan, iman yang kokoh dan hati yang tunduk. Dalam
Islam ketiganya tidak boleh dipisahkan dan saling berkait.
Artinya bukti sescorang memiliki pengetahuan adalah imannya yang kokoh, dan sebagai bukti bahwa iman
tersebut adalah kokoh maka hatinya selalu tunduk (kepada kebenaran yang bersumber dari petunjuk Allah
SWT). Inilah trilogi yang tidak terpisahkan sehingga budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam bukan
sekedar menjadikan manusia cerdas, tetapi juga manusia yang selain cerdas juga memiliki kehangatan iman
yang disertai kerendahan hati (tawadzu').
Bukti kebenaran yang diminta oleh ayat tersebut bukan untuk kepentingan Allah karena Allah tidak perlu bukti
apapun atas apa yang dilakukan manusia. Bukti tersebut diminta oleh Allah untuk manusia, karena yang perlu
bukti adalah manusia.
Kesan yang dapat ditangkap dari ayat tersebut adalah jangan sampai manusia menyangkut prinsip-prinsip
kehidupannya hanya mendasarkan kepada klaim-klaim yang tidak berdasar, melainkan harus didasarkan
kepada bukti yang jelas hasil dan pemikiran yang rasional dan objektif.
Dari dua ayat di atas para ulama kemudian merumuskan tentang konsep politik yang diajarkan oleh
Islam (Al-quran). Konsep tersebut meliputi empat macam:
• Kewajiban untuk menunaikan amanah.
• Perintah untuk menetapkan hukum dengan adil.
• Perintah taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri.
• Perintah untuk kembali kepada Al-quran dan as-Sunnah
بٓ َوا ْلحِ ْك َم ٓةَ َويُعَ ِل ُمكُ ْٓم َّما لَ ْٓم تَك ُْونُ ْوا تَ ْعلَ ُم ْون
َ علَ ْيكُ ْٓم ٰا ٰيتِنَا َوي َُز ِك ْيكُ ْٓم َويُعَ ِل ُمكُ ُٓم ا ْل ِك ٰت
َ س ْلنَا فِ ْيكُ ْٓم َرسُ ْو ًٓل ِم ْنكُ ْٓم يَتْلُ ْوا
َ َك َمآ اَ ْر.
Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu
yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an)
dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.
2.4 Jelaskan secara ringkas amanah-amanah mendasar bagi pemegang kekuasaan politik menurut QS.
Al-Baqarah/2: 151
Amanah-amanah yang dasar terhadap pemegang kekuasaan politik di dalam QS Al-Bagarah /2: 151 adalah
harus bisa meniadi imam (pemimpin) bagi kaum atau rakyatnya agar selalu bisa berhukum atau berpanutan
kepada kitab Al-Quran dan sunnah - sunnah dari nabi. Juga seorang pemegang kekuasaan politik diharuskan
memiliki sifat cerdas, arif, bijaksana, istigomah dan kreatif dalam menjalankan kekuasaan politiknya.
ْل ُٰٓ َِن َّواتَّبَ َٓع ِملَّ ٓةَ اِب ْٰر ِهيْ َٓم َحنِيْفًٓا ۗ َواتَّ َخ ٓذ
ًٓ ّللا اِب ْٰر ِهيْ َٓم َخ ِلي ِٰٓ ِ سلَ َٓم َو ْجه َٓه
ٓ لِل َوه َُٓو ُم ْحس ْ َن ِديْنًٓا ِم َّمنْٓ ا َ َو َمنْٓ اَ ْح.
ُٓ س
Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan ikhlas berserah diri kepada
Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah
memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).
3.2 Sebutkan dengan pihak mana saja fitrah interaksi manusia pada QS An-Nisaa’ (4): 125 tersebut!
• Interaksi manusia denqan Allah yaitu dalam bentuk manusia berserah diri kepada
Allah dalam segala aspek kehidupan.
• Interaksi manusia dengan manusia lainnya yaitu dalam bentuk mengerjakan amalan kebaikan seperti
menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan dalam hal kebaikan.
3.3 Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!
Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang
lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.
3.4 Apakah yang dimaksud dengan al-hanafiyyat pada QS. Ali Imran (3): 67 tersebut?
seseorang yang condong menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan mendekat kepada agama yang
lurus (Tauhid).