Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Konsistensi tanah di lokasi penelitian tergolong sangat gembur sampai gembur.
Hardjowigeno, (2007) mengemukakan bahwa konsistensi tanah menunjukkan integrasi
antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir- butir tanah dengan
benda lain. Kondisi konsistensi tanah yang gembur memudahkan untuk melakukan
pengolahan tanah baik secara mekanik maupun tradisional. Konsistensi tanah merupakan
salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh
gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik
antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antar partikel dan air) dengan berbagai kelembaban
tanah sebagaimana dikemukakan Anonim (2010).
Tanah yang teragregasi dengan baik biasanya dicirikan oleh tingkat infiltrasi,
permeabilitas, dan ketersediaan air yang tinggi. Sifat lain adalah tanah tersebut mudah
diolah, aerasi baik, menyediakan media respirasi akar dan aktivitas mikrobia tanah yang
baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan media tanam yang digunakan untuk budidaya tanaman nanas, selain
sifat biologi dan kimia,tanah yang bagus harus memiliki sifat fisik tanah yang baik.(Pujawan
Made, 2016)
Salah satu sifat fisik tanah lainnya yang penting adalah stabilitas agregat tanah yang
berperan penting yang mempengaruhi fungsi tanah dalam menyediakan air, udara dan
unsur hara bagi pertumbuhan tanaman (suwardji dan eberbach, 1998). Tanah dengan
kemantapan agregat yang lemah dan miskin bahan organic memiliki kemampuan retensi air
dan hara rendah sehingga dengan kondisi fisik seperti inimenyebabkan rendahnya efisiensi
pemupukan (suwardji, 2012).
Konsistensi tanah adalah daya kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan
ketahanan (resistensi) massa tanah tersebut terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau
berbagai kekuatan yang dapat mempengaruhi. Konsistensi tanah ditentukan oleh tekstur
dan struktur tanah(geo habib, 2012)
Agregat tanah terbentuk jika partikel-partikel tanah menyatu membentuk unit-unit yang
lebih besar. Kemper dan Rosenau (1986), mendefinisikan agregat tanah sebagai kesatuan
partikel tanah yang melekat satu dengan lainnya lebih kuat dibandingkan dengan partikel
sekitarnya. Dua proses dipertimbangkan sebagai proses awal dari pembentukan agregat
tanah, yaitu flokulasi dan fragmentasi. Flokulasi terjadi jika partikel tanah yang pada awalnya
dalam keadaan terdispersi, kemudian bergabung membentuk agregat. Sedangkan
fragmentasi terjadi jika tanah dalam keadaan masif, kemudian terpecpecah membentuk
agregat yang lebih kecil (Martin et al., 1955).
Konsistensi tanah menunjukan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi
butir-butir tanah dengan benda lain hal ini ditunjukan oleh daya tahan tanah terhadap gaya
yang akan mengubah bentuk. Gaya-gaya tersebut misalnya pencangkulan, pembajakan dan
sebgainnya. Tanah-tanah yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan
tidak melekat pada alat pengolah tanah. Oleh karena tanah dapat ditemukan dalam
keadaan lembab, bahasa atau kering maka penyifatan konsistensi tanah harus di sesuaikan
dengan keadaan tanah tersebut.(hardjowigeno sarwono, 2015)
Tanah sawah berbeda dengan tanah lahan kering. Ciri utama tanah sawah adalah
identik dengan genangan air dalam waktu yang lama. Penggenangan tanah menyebabkan
terjadinya perubahan sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Kondisi inilah yang membedakan
lahan sawah dengan lahan kering.(Rajamuddin. A Ulfiyah 2009).
Pandangan manusia tentang tanah sangat dipengaruhi oleh latar belakang setiap
individu. Seorang petani menganggap tanah sebagai media tempat tumbuh tanamannya,
sedangkan seorang insinyur bangunan memandang tanah sebagai tempat berdirinya
bangunan serta sebagai sumber bahan bangunan yang bernilai tinggi. Bagi kita, tanah
merupakan sumber yang dapat menghasilkan makanan, pakaian, bahkan tempat tinggal
kita. Jelas bahwa keberadaan kita sangat tergantung kepada tanah.(Gusmara Herry 2016).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan dilahan 2 Uversitas Halu Oleo tanggal 9 januari 2021 pada
waktu jam 07:00 sampai selasai.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Beker glass dan top watch .Bahan
yang digunakan adalah air destilat dan contoh tanah.
BAB IV
3 3
03:00 Alang-Alang 1 Lunak Gembur Agak Plastis Tid Tidak T Tidak ada
Lekat ada disperse
sleking
0
04:00 Alang-Alang 2 Keras Teguh Lekat Agak Sle Dispersi
Plastis slaking Lemah
Lemah
-1 0
05:00 Hutan 1 Lunak Gembur Agak Sangat Tidtidak T Tidak ada
Lekat Plastis Ada dspersi
sleking
0
06:00 Hutan 2 Agak Keras Teguh Lekat Plastis Sleslaking T Tidak ada
lemah disperse
-1 0
Hasil praktikum konsistensi dan stabilitas agregat kelompok 2
0 1
02:00 Kebun 2 Agak Sangat Sangat Sangat
Keras Gembur Lekat Plastis Kuat Kuat
3 3
03:00 Alang-Alang 1 Lunak Gembur Agak Lekat Plastis Ti Tidak Ti Tidak
ada ada
sleking disperse
0 0
04:00 Alang-Alang 2 Keras Teguh Lekat A Agak Plastis Sleking Dispersi
Lemah Lemah
-1 0
05:00 Hutan 1 Lunak Gembur Agak Lekatnsangat T Tidak Tidak ada
Plastis Ada dspersi
sleking
0 0
06:00 Hutan 2 Agak Teguh Lekat Plastis Sleking T Tidak
Keras lemah ada
disperse
0 3
02:00 Kebun 2 Agak
Keras Teguh Lekat Plastis Lemah Kuat
1 3
03:00 Alang-Alang 1 Lunak Gembur Agak Plastis Tidak Tidak ada
Lekat ada disperse
sleking
0 0
04:00 Alang-Alang 2 Keras Teguh Lekat Agak Sleking Dispersi
Plastis Lemah Lemah
-1 0
05:00 Hutan 1 Lunak Gembur Agak Sangat Tidak Ada Tidak ada
Lekat Plastis sleking dispersi
0 0
06:00 Hutan 2 Agak Teguh Lekat Plastis Sleking Tidak ada
Keras lemah dispersi
0 3
02:00 Kebun 2 Agak
Keras Teguh Lekat Plastis Lemah Kuat
1 3
03:00 Alang-Alang 1 Lunak Gembur Agak Lekat Plastis Tidak ada Tidak ada
sleking disperse
0 0
04:00 Alang-Alang 2 Keras Teguh Lekat Agak Sleking Dispersi
Plastis Lemah Lemah
-1 0
05:00 Hutan 1 Lunak Gembur Agak Sangat Tidak Ada Tidak ada
Lekat Plastis sleking dspersi
0 0
06:00 Hutan 2 Agak Teguh Lekat Plastis Sleking Tidak ada
Keras lemah disperse
0 3
03:00 Alang-Alang 1 Lunak Gembur Agak Lekat Plastis Tidak Tidak ada
ada disperse
sleking
0 0
04:00 Alang-Alang 2 Keras Teguh Lekat Agak Sleking Dispersi
Plastis Lemah Lemah
-1 0
05:00 Hutan 1 Lunak Gembur Agak Lekat Sangat Tidak Tidak ada
Plastis Ada dspersi
sleking
0 0
06:00 Hutan 2 Agak Teguh Lekat Plastis Sleking Tidak ada
Keras lemah disperse
-1 0
0 0
06:00 Hutan 2 Agak Teguh Lekat Plastis Sleking Tidak ada
Keras lemah disperse
-1 0
Hasil praktikum konsistensi dan stabilitas agregat kelompok 7
1 1
03:00 Alang-Alang 1 Lunak Gembur Agak Lekat Plastis Tidak Tidak ada
ada disperse
sleking
0 0
04:00 Alang-Alang 2 Keras Teguh Lekat Agak Sleking Dispersi
Plastis Lemah Lemah
-1 0
05:00 Hutan 1 Lunak Gembur Agak Sangat Tidak Tidak ada
Lekat Plastis Ada dspersi
sleking
0 0
06:00 Hutan 2 Agak Teguh Lekat Plastis Sleking Tidak ada
Keras lemah disperse
-1 0
Hasil praktikum konsistensi dan stabilitas agregat kelompok 8
1 3
02:00 Kebun 2 Sleking Dispersi
Lunak Gembur Lekat Plastis Lemah Lemah
1 1
03:00 Alang-Alang 1 Lunak Gembur Agak Plastis Tidak Tidak
Lekat ada ada
sleking disperse
0 0
04:00 Alang-Alang 2 Keras Teguh Lekat Agak Sleking Dispersi
Plastis Lemah Lemah
-1 0
05:00 Hutan 1 Lunak Gembur Agak Lekat Sangat Tidak Tidak ada
Plastis Ada dspersi
sleking
0 0
06:00 Hutan 2 Agak Teguh Lekat Plastis Sleking Tidak
Keras lemah ada
disperse
-1 0
4.2. PEMBAHASAN.
Tanah adalah campuran butiran-butiran berbagai ukuran dan ada hubungan yang
erat antara penybaran besar butiran sifat tanah. Konsistensi tanah adalah daya kohesi dan
adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan (resistensi) massa tanah tersebut
terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau berbagai kekuatan yang dapat
mempengaruhi. Konsistensi tanah ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil praktikum dasar-dasar ilmu tanah bahwa konsistensi Tanah
dan Kestabilan Agregat sangatlah penting dalam melakukan perbedaan konsistensi tanah
dan stabilitas agregat dalam penggunaan lahan dan kelerengan yang berbeda.
5.1. Saran
Adapun saran pada praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah adalah agar mahasiswa
dapat memahami bagaimana cara melakukan perbedaan konsistensi tanah dan stabilitas
agregat dalam penggunaan lahan dan kelerengan yang berbeda.