Anda di halaman 1dari 4

Nama : Satria Dermawan

NIM : 043775373
Prodi : Ilmu Komunikasi
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

1. Budaya akademik yang ingin dibangun oleh Islam, bukan sekedar menjadikan manusia
cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki kekuatan iman dan kerendahan hati
(tawadzu').

A. َ ‫ّللا لها َِد الَّ ِذي‬


‫ْن‬ َٰ ‫ن‬ َْ ‫َّو ِليـ ْعلمَ الَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْال ِع ْلمَ انَّ َهُ ْالحـقَ ِم‬
ََّ ِ‫ن َّربِكَ فيُؤْ ِمنُ ْوا بِهَ فـت ُ ْخبِتَ لهَ قُلُ ْوبُ ُه َْم ۗ وَا‬
‫صَرا طَ مسْت ِقي َْم‬ ِ ‫ى‬ َ ‫ٰامنُ ْۤ ْوا ا ِٰل‬

Artinya:
"dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar
dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan
sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang
lurus."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 54)

B. Keterkaitan ilmu dengan iman dan ketundukan hati adalah salah satu hikmah
menuntut ilmu yang membuat seseorang beriman kepada Tuhan dan juga membuat
hati kita selalu berserah diri kepada Tuhan. Maka kita selalu dianjurkan untuk
mencari ilmu, khususnya ilmu agama.

C. َ‫ِن ُك ْنت ُ ْم‬ َْ ُ‫ن كانَ ه ُْودًا ا َْو نصٰ ٰرىَۗ تِ ْلكَ امانِي ُه َْمَۗ ق‬
َْ ‫ل هات ُ ْوا ب ُْرهان ُك َْم ا‬ ََّ ‫ن يَّ ْد ُخلَ ْالجنَّةَ ا‬
َْ ‫ِّل م‬ َْ ‫وقالُ ْوا ل‬
‫ْن‬
َ ‫صٰ ِدقِي‬

Artinya:
Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang
Yahudi atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan
bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.”

D. Budaya akademik yang dipaparkan dalam surat Al Baqarah ayat 111 adalah untuk
menunjukkan bukti tentang klaim suatu hal. Metode ilmiah yang dilakukan untuk
membuktikan apa yang dibawa sebagai klaim bisa menjadi acuan dalam bersikap
ilmiah. Hal ini menuntut setiap orang untuk berbicara dengan memberikan bukti,
bukan sekedar bicara saja tanpa bukti.
2. Prinsip-prinsip dalam kehidupan politik dijelaskan langsung dalam QS An-Nisaa’/4: 58-
59 dan tugas amanah bagi siapa saja yang memegang kekuasaan politik dijelaskan
dalam QS Al-Baqarah/2:151.

A. "Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya
kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi
pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
Q.S. an-Nisaa' ayat 58:

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya".
Q.S. an-Nisaa' ayat 59:

B. Konsep dasar kehidupan politik menurut ayat QS. An-Nisaa’/4: 58-59!

1. Allah memberikan amanat berupa kekuasaan kepada orang-orang tertentu sesuai


kehendaknya, dan Allah juga yang akan mencabut kekuasaan tersebut dari orang-
orang yang tidak mendapatkan Ridha dari Allah.
2. Apabila seseorang telah mendapatkan suatu jabatan, maka dia harus dapat berlaku
adil karena di akhirat nanti akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kekuasaan
yang ia miliki tersebut.
3. Seluruh orang beriman diperintakan agar taat kepada ulil amri
4. Apabila mendapati suatu perselisihan, maka kembali kepada hukum yang terdapat
dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

C. َِ ‫ّل ِم ْن ُك َْم يتْلُ ْوا عل ْي ُك َْم ٰا ٰيتِنا ويُز ِك ْي ُك َْم ويُع ِل ُم ُك َُم ْال ِك ٰتبَ و ْال‬
َ‫ح ْكمةَ ويُع ِل ُم ُك َْم َّما ل ْم‬ ُ ‫كماَ ا ْرس ْلنا فِ ْي ُك َْم ر‬
ًَ ‫س ْو‬
‫ن‬َۗ ‫ت ُك ْونُ ْوا ت ْعل ُم ْو‬

Artinya :
Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari
(kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan
mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan
apa yang belum kamu ketahui.
D. Amanah-amanah yang dasar terhadap pemegang kekuasaan politik di dalam QS Al-
Baqarah /2: 151 adalah harus bisa menjadi imam (pemimpin) bagi kaum atau
rakyatnya agar selalu bisa berhukum atau berpanutan kepada kitab Al-Quran dan
sunnah - sunnah dari nabi. Juga seorang pemegang kekuasaan politik diharuskan
memiliki sifat cerdas, arif, bijaksana, istiqomah dan kreatif dalam menjalankan
kekuasaan politiknya.

3. Agama Islam sesuai dengan fitrah interaksi manusia sebagaimana dijelaskan dalam QS
An-Nisaa’ (4): 125 melalui istilah al-Dîn dan QS. Ali Imran (3): 67 melalui istilah al-
hanîf.

A. ‫ْل‬ َٰ َ‫لِل وهُوَ ُمحْ ِسنَ َّوا تَّبعَ ِملَّةَ اِب ْٰر ِهيْمَ حنِ ْيفًا ۗ وا تَّخذ‬
ًَ ‫ّللاُ اِب ْٰر ِهيْمَ خ ِلي‬ َْ ‫ن احْ سنَُ ِد ْينًا ِم َّم‬
َِٰ ِ َ‫ن اسْلمَ وجْ هه‬ َْ ‫وم‬

Artinya :
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang dengan ikhlas
berserah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama
Ibrahim yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-(Nya)."

B. Pihak yang menjadi fitrah interaksi manusia yang terdapat di dalam penjelasan
Surah An Nisa ayat yang ke 125 adalah:

* Interaksi manusia dengan Allah yaitu dalam bentuk manusia berserah diri kepada
Allah dalam segala aspek kehidupan.
* Interaksi manusia dengan manusia lainnya yaitu dalam bentuk mengerjakan amalan
kebaikan seperti menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan dalam hal
kebaikan.

C. ‫ْن‬ َْ ‫صرانِيًّا َّو ٰل ِك‬


َ ‫ن كانَ حنِ ْيفًا مَ ْس ِل ًمَۗا وما كانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكي‬ َ ‫ماكانَ اِب ْٰر ِه ْي َُم ي ُه ْو ِديًّا َّو‬
ْ ‫ّل ن‬

Artinya :
Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi
dia adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-
orang musyrik.
D. Surat Ali Imran merupakan surat ke-3 di dalam Al Quran yang terdiri dari 200 ayat
dan merupakan termasuk surat Madaniyah, yaitu surat yang diturunkan setelah nabi
berhijrah ke Madinah. Berikut ini adalah bunyi dari surat Ali Imran ayat 67 yaitu:

• َ‫ص َرانِيًّا َّو ٰلك ِْن َكانَ َحنِ ْيفًا ُّم ْس ِل ًم ۗا َو َما َكانَ مِ نَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬
ْ َ‫َما َكانَ اِب ْٰر ِه ْي ُم َي ُه ْو ِديًّا َّو ََل ن‬

mā kāna ibrāhīmu yahụdiyyaw wa lā naṣrāniyyaw wa lāking kāna ḥanīfam muslimā, wa


mā kāna minal-musyrikīn

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah
seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.

Yang dimaksud dengan Al Hanafiyyat pada surat Ali Imran ayat 67 adalah seseorang
yang condong menjauhi segala agama (kekafiran) seluruhnya, dan mendekat kepada
agama yang lurus (Tauhid).

Anda mungkin juga menyukai