TUGAS II
TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500)
NAMA : AFRIA
NIM : 018058173
KELAS : 18
Soal :
Bapak Andi merupakan auditor yang sedang melakukan pemeriksaan mengenai beban operasional dari
PT. Angkasa Jaya selama tahun 2016. PT. Angkasa Jayamemiliki mobil dengan harga perolehan senilai
Rp 300.000.000 yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2012. PT Angkasa Jaya melakukan penyusutan aset
tetap dengan menggunakan metode garis lurus. Masa manfaat mobil adalah 5 tahun dan mobil tersebut
dijual pada tanggal 13 Maret 2016 dengan harga Rp 75.000.00,00 Bapak Andi menemukan beberapa
temuan pemeriksaan yang belum dicatat dan kesalahan pencatatan pada jurnal perusahaan antaralain
sebagai berikut:
1. Pencatatan penjualan mobil dengan membuat jurnal dengan mendebet akun kas dan mengkredit
akun kendaraan sebesar masing-masing Rp 75.000.000
2. 5 Juli 2010 membeli peralatan sebesar Rp 4.000.000,- tunai. Tetapi dalam jurnal dicatat ke akun
perlengkapan.
3. Belum melakukan penyesuaian atas beberapa transaksi berikut:
a. Pendapatan jasa yang diterima di muka per 31 Agustus 2016 sebesar Rp. 8.500.000,-.
b. Pendapatan jasa yang masih harus diterima atas jasa yang diberikan tetapi belum dicatat
sebesar Rp. 500.000,-.
c. Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 3.500.000. Premi asuransi yang tersisa
sampai dengan tanggal 31 Agustus 2016 sebesar Rp. 3.000.000,-.
Jawaban :
1.
1. Jurnal Penjualan Kendaraan
Beban Pemyusutan
Nilai Perolehan – Nilai Residu = 300.000.000 = 60.000.000
Umur Ekonomis 5 12 Bulan
5.000.000
=
per Bulan
Jurnal Sebenarnya
Kas Bank 75.000.000
Akumulasi
250.000.000
Penyusutan
Kendaraan 300.000.000
Laba Penjualan 30.000.000
Jurnal Penghapusan
Kendaraan 75.000.000
Kas 75.000.000
Jurnal Koreksi
Akumulasi Penyusutan 250.000.000
Kendaraan 220.000.000
Laba Penjualan 30.000.000
Jurnal Koreksi
Aset Tetap Peralatan 4.000.000
Aset Tetap Perlengkapan 4.000.000
b. Pendapatan Jasa
Piutang Pendapatan Jasa 500.000
Pendapatan Jasa 500.000
c. Premi Asuransi
Asuransi Dibayar Dimuka 3.000.000
Biaya Asuransi 3.000.000
Jurnal Koreksi
Biaya Asuransi 500.000
Asuransi Dibayar Dimuka 500.000
2. Teori Keagenan (Agency Theory) merupakan basis teori mendasar praktik bisnis perusahaan yang
dipakai selama ini. Dalam teori agensi, auditor independen berpesan sebagai penengah kedua belah
pihak (agent and principle) yang berbeda kepentingan. Auditor independen juga berfungsi untuk
mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen (manajer).
Apabila dilihat dari sudut pandang teori agensi PT Angkasa Jaya perlu melakukan audit atas Laporan
Keuangan dengan tujuan :
a. Untuk menilai kewajaran penyajian Laporan Keuangan yang dibuat oleh manajemen
Perusahaan
b. Untuk menilai apakah Laporan Keuangan yang dibuat oleh manajemen Perusahaan telah
mengacu/sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Dimana hasil penilaian ini
diwujudkan atau tercermin dalam opini audit.
3. Profesi akuntansi perlu melegitimasi Standar Akuntansi (sehingga sesuai dengan standar) yang
hanya bisa dicapai jika standar memiliki kekuatan umum dengan cara melegitimasi suatu standar.
Namun demikian profesi akuntansi memiliki kepentingan ekonomi dalam mempertahankan proses
penetapan standar dimana mereka tidak ingin menyerahkannya kepada pemerintah.
Dengan demikian satu-satunya cara prosesi bisa mempertahankan baik melegitimasi standar
maupun menjaga kepentingan ekonomi ialah dengan memotret ASRB, badan yang memiliki
kekuasaan untuk mewajibkan suatu standar dipatuhi oleh entitas bisnis. Menurut pandangan ini
intervensi regulasi dalam proses penetapan standar akuntansi dirancang sebagaimana kerangka teori
kepentingan publik yakni untuk melindungi kepentingan publik.
Sehingga dilihat dari sudut pandang teori regulasi, pembuatan Standar Akuntansi diperlukan :
a. Untuk menetapkan dasar-dasar penyajian Laporan Keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statements). Sehingga Laporan Keuangan tersebut dapat dibandingkan baik
dengan Laporan Keuangan Perusahaan periode sebelumnya maupun dengan Laporan
Keuangan Perusahaan lain.
b. Untuk mengatur mengenai standarisasi dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
transaksi atas Laporan Keuangan.