Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

“KRIPIK SAYUR DAN BUAH”

Dosen pengampu :

Dr. Luh Gede Sri Artini, S.E., M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok V

Wandarman Lombu 2007521005/06

Zikrijanurrosyid 2007521049/12

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya lah. Sehingga Laporan Studi Kelayakan Bisnis ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Luh Gede Sri Artini, S.E., M.Si.
selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis yang telah memberikan tugas laporan ini yang nantinya
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca kami menyadari bahwa
laporan ini sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang dapat membangun laporan ini. Terima kasih.

Denspasar,26 November 2022

Penyusun,

Kelompok V
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah adalah salah satu hasil pertanian yang mudah mengalami kerusakan
(busuk). Hal ini disebabkan karena masih terjadinya proses respirasi dan metabolisme
setelah buah di panen sehingga terjadi perombakan zat-zat nutrisi yang ada pada buah.
Akibatnya buah mengalami kerusakan fisiologis dan kualitasnya menjadi menurun.
Buah merupakan bahan pangan yang memiliki banyak manfaat bagi manusia, dimana
di dalamnya banyak terkandung zat gizi dan serat. Serat berperan sangat penting
terhadap fungsi pencernaan dan metabolisme tubuh. Buah dan sayuran juga
merupakan salah satu komoditas penting dalam ketahanan pangan. Salah satu cara
untuk memperpanjang masa simpan buah dapat dilakukan dengan proses pengolahan
lebih lanjut seperti pembuatan kripik.
Kripik merupakan hasil olahan produk pangan yang dilakukan dengan cara
pengeringan atau penggorengan. Salah satu cara penggorengan adalah dengan cara
penggorengan deep frying dimana dengan sistem ini, rasa dan tekstur produk menjadi
lebih baik sehingga dapat meningkatkan selera konsumen terhadap produk makanan
ringan.
Di dalam proposal bisnis yang kami buat ini, beberapa jenis buah-buahan yang
akan kami gunakan untuk pembuatan kripik diantaranya adalah buah mangga, buah
nangka dan buah pisang. Alasan kami memilih ketiga jenis buah-buahan tersebut
adalah karena ketiga jenis buah tersebut banyak ditemukan di daerah Bali.
Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik, hasil pertanian buah
mangga, nangka dan pisang di Bali pada tahun 2021 masing-masing adalah 55.166
ton, 27.931 ton dan 382.536 ton. Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
bahan baku utama untuk pembuatan kripik buah ini tersedia dalam jumlah yang cukup
banyak sehingga produksi bisa dijalankan.
Selain ketiga jenis buah yang telah disebutkan, kami juga berencana untuk
menambahkan beberapa varian buah lainnya untuk dijadikan kripik ke depannya
sehingga varian produk dari hasil produksi UMKM kami bisa semakin berkembang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penyusunan proposal ini, maka dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah bisnis ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan bisnis

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan apakah usaha ini layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan
bisnis.
BAB II

USULAN PROYEK

A. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Produk Yang Ditawarkan
Usaha pembuatan keripik ini merupakan usaha yang baru dibuka sehingga
hanya memproduksi tiga jenis saja yakni keripik mangga, nangka dan pisang.
Tetapi tidak menutup kemungkinan usaha yang kami jalankan ini akan
berkembang dan memproduksi lebih banyak jenis dengan memperhatikan selera
masyarakat.
2. Segmentasi
Segmentasi pada usaha keripik buah ini didasarkan pada segmentasi
demografis dan psikografis.
 Segmentasi Demografis
Tempat : Daerah Denpasar dan sekitarnya
Usia : 6 tahun ke atas
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Pendapatan : Rp 500.000/bulan (bagi pekerja).
 Segmentasi psikografis
Keinginan masyarakat dalam menikmati berbagai jenis camilan yang baru
terutama masyarakat yang ingin menikmati buah-buahan dalam bentuk
keripik.
3. Targeting
Usaha keripik buah kami ini menargetkan konsumen atau masyarakat kelas
menengah ke atas yang ingin menikmati buah-buahan dalam bentuk baru. Untuk
spesifikasinya sendiri, produk kami ini akan kami tawarkan kepada anak-anak (di
atas enam tahun) hingga orang dewasa yang menyukai keripik.
4. Positioning
Produk yang telah siap dipasarkan akan dijual kepada khalayak ramai terutama
di di berbagai minimarket dan toko oleh-oleh untuk menyesuaikan dengan target
pasar yang kami tuju.
5. Saingan Usaha
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan
pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi lima kekuatan
persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan
tawar menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing
yang ada.
Terkait dengan usaha yang kami rencanakan, untuk saat masih sedikit yang
memproduksi keripik buah. Oleh karena itu, kami memproduksi keripik dengan
tiga variasi jenis yang tentunya berbeda dengan pesaing dan dengan jumlah yang
lebih banyak.
6. Distribusi Produk
Pendistribusian yang akan kami lakukan adalah dengan menempatkan produk
kami ini di berbagai jenis minimarket dan toko oleh-oleh. Selain itu, kami juga
akan membuka akses pemesanan secara online, dimana produk yang kami
tawarkan akan dikirim melalui jasa kirim.
7. Strategi Promosi
Usaha yang kami jalankan ini tidak terlalu besar. Akan tetapi, untuk
mengembangkan usaha ini kami akan menggunakan strategi promosi dengan
beberapa cara diantaranya melakukan promosi di media sosial. Hal ini dilakukan
karena target pasar yang kami tuju merupakan pengguna aktif media sosial
sehingga kami mengharapkan peluang kesuksesan dari promosi yang kami
lakukan berhasil. Selain itu, kami juga akan menempatkan produk kami di
berbagai jenis minimarket dan toko oleh-oleh yang ada di daerah Denpasar
sehingga diharapkan produk kami akan menjadi lebih dikenal oleh masyarakat.
8. Peramalan Permintaan Produk
Sejalan dengan perkembangan zaman dan canggihnya teknologi serta
masyarakat sekarang sudah sangat sadar akan kebutuhan makanan yang
mengandung gizi, maka dari itu berbagai macam buah dapat diolah menjadi suatu
produk yang bernilai lebih. Salah satu olahannya adalah keripik. Seperti yang kita
lihat sekarang, keripik merupakan salah satu produk yang tersebar luas di seluruh
indonesia bahkan dunia. Hal ini juga dikarenakan orang indonesai pada umumnya
suka mengonsumsi keripik sebagai bahan camilan, tidak terkecuali orang
Denpasar. Keripik yang banyak diproduksi di Denpasar sekarang adalah kripik
dari umbi-umbian. Denpasar juga banyak menghasilkan buah dan sayur, akan
tetapi buah dan sayur tersebut belum banyak dimanfaatkan menjadi suatu produk
olahan. Sehingga permintaan keripik yang terbanyak sekarang adalah keripik dari
umbi-umbian.
Dengan berkaca dari keadaan tersebut, kami selaku produsen keripik buah
mencoba untuk masuk ke dalam pasar dengan menyajikan ragam baru pada dunia
keripik. Dengan adanya varian baru ini, kami meramalkan akan adanya sejumlah
permintaan pada produk kami mengingat permintaan akan keripik di kota
Denpasar cukup banyak.

B. Analisis Aspek Teknis dan Produksi


1. Kapasitas Produksi
Produksi musiman pada bahan baku pembuatan keripik buah sangat
mempengaruhi proses produksi keripik. Seperti misalnya buah mangga. Adanya
musim buah mangga yang hanya 6 bulan selama setahun membuat jumlah
produksi keripik tidak seimbang pada setiap bulannya. Namun dapat ditargetkan
jika mangga yang sebagai bahan baku utama sedang musim, produksi keripik
mangga ditargetkan sejumlah 15 kg , keripik nangka sejumlah 10 kg dan keripik
pisang sejumlah 10 kg.
2. Penentuan Lokasi Proyek
Penentuan lokasi sangat menentukan proses produksi CV. Fruits Chips ini,
dimana lokasi diusahakan harus dekat dengan bahan baku dan target pasar. Dalam
hal ini, manager lebih memilih lokasinya di daerah denpasar dimana daerah
denpasar merupakan daerah yang sangat dekat dengan target pasar kami dan juga
merupakan daerah yang mudah untuk mendapatkan bahan baku.
3. Alur Proses Produksi
 Penerimaan bahan baku
Bahan baku buah mangga, nangka dan pisang yang didapatkan dari
pemasok dimasukkan ke dalam lemari pendingin dengan suhu ruang
sekitar -10 derajat celcius untuk menghindari buah rusak selama proses
produksi.
 Persiapan
Proses persiapan pertama kali yaitu bahan baku yang dikeluarkan dari
lemari pendingin untuk dikupas kulit buah, namun terlebih dahulu
dilakukan thawing yang bertujuan untuk mencairkan bahan baku yang
beku. Kemudian dilakukan proses pengupasan yang dilakukan di ruang
produksi. Buah matang akan dikupas kulitnya secara manual dan
selanjutnya adalah penimbangan bahan baku yaitu buah mangga, nangka
dan pisang masing-masing 100 kg. hasil pengupasan kulit terluar
selanjutnya akan diiris tipis-tipis ukuran 10 mm atau seukurang kripik
dengan menggunakan alat pengirisan. Setelah diiris tipis, maka bahan baku
langsung dimasukkan ke dalam wadah yang sudah berisi air kapur yang
sudah dibuat sebelumnya. Bahan baku direndam dalam air kapur selama 5
jam, hal ini bertujuan untuk merenyahkan buah yang akan digoreng.
 Penambahan bahan tambahan pangan
Bahan baku kripik yang sudah direndam selama 5 jam selanjutnya akan
dicuci bersih dengan air yang mengalir di dalam ruang produksi.
Kemudian dilakukan proses penirisan yang bertujuan untuk memastikan
bahan baku yang telah dicuci benar-benar bersih. Penirisan yang dilakukan
juga bertujuan untuk mengurangi air (bukan kering) pada bahan baku
sehingga mudah untuk proses penambahan BTP. Bahan tambahan pangan
yang digunakan hanya dua jenis, yaitu gula dan garam. BTP yang
ditambahkan dalam proses pembuatan kripik bertujuan menambah
kerenyahan rasa keripik produksi CV. Fruits Chips.
 Penggorengan
Penggorengan kripik buah pada CV. Fruits Chips menggunakan proses
penggorengan vacuum dengan alat vacuum frying. Dilihat dari jenis buah
yang akan dijadikan produk, maka metode yang paling sesuai untuk
dilakukan pada proses penggorengan adalah metode penggorengan
vacuum.
 Pengemasan
Setelah itu, dilakukan penirisan untuk mengurangi kadar minyak yang
terdapat pada kripik yang baru digoreng. Setelah kadar minyak berkurang,
maka tahap terakhir adalah pengemasan kripik. Pengemasan dilakukan
menggunakan kemasan aluminium foil yan sudah disiapkan sebelumnya.
Kemasan aluminium foil akan dikemas dengan menggunakan mesin
sealer. Tahap finishing adalah menyusun dan mengecek produk sebelum
didistribusikan ke toko-toko minimarket dan oleh-oleh yang ada di
Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai