Anda di halaman 1dari 5

Kliping

KRIYA KERAMIK
Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
Nama : Eko Ronal Rinlado Sitepu
NIM : 2193151003
Kelas : Seni Rupa B

A.Penyiapan Tanah liat


.1. Pengolah bahan

tanah liatPengolahan bahan adalah mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai
menjadi bahan keramik plastis yang siap dipakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode
basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Dalam pengolahan bahan ada proses-
proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran,
pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan
penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material
dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang
lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

2. Pembentukan tanah

citra alamTahapan selanjutnya adalah pembentukan tanah, tanah liat yang masih berbentuk persegi
panjang dapat dibentuk sesuai dengan apa yang anda inginkan, bisa bentuk hewan, pernak-pernik
rumah dll. Pada proses pembuatan keramik melalui 3 teknik yaitu teknik pijit tangan, teknik pilin
(colling), dan teknik putar

a.Teknik Pijit Tangan

pelatihan keramik citra alamTeknik ini merupakan teknik bagi pemula dalam membentuk sebuah benda
keramik, contoh sederhana berupa mangkuk atau bentuk organis yang tak beraturan. Hasil jejak pijitan
akan bisa ditampilkan dari tekanan ibu jari dan telunjuk tangan anda.
Fungsi pemijitan dengan jari adalah untuk mengarahkan bentuk pada benda yang akan dibuat, juga
untuk meratakan ketebalan benda secara keseluruhan. Benda yang dihasilkan dari teknik pijit ini berupa
bentuk-bentuk keramik yang berukuran relatif kecil sampai sedang. Teknik ini sangat menarik karena
pembentukannya secara spontan dan akrab dengan media tanah liat.

b.Teknik Pilin (Coilling)

teknik dalam membuat keramikTeknik pilin (coillin) adalah cara membentuk tanah liat dengan cara
membuat bentuk dasar berupa pilin atau seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah dengan
mengambil segumpal tanah liat kemudian dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran dan
panjang pilinan dibuat sesuai kebutuhan. Kemudian pilinan tanah liat disusun menjadi bentuk yang
diinginkan. Setiap susunan diberi tambahan air agar tanah merekat dan menempel.

c.Teknik Putar

Teknik putar citra alamTeknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang
simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh
para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat
putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan
menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.

Pembentukan tanah tanpa meja putar bisa dilakukan menggunakan teknik pemijatan, teknik pilin,
dan teknik lempengan. Sedangkan teknik putar dikerjakan di atas meja putar, baik manual ataupun
elektrik. Pembentukan tanah melalui teknik cetak dilakukan dengan mencetak tanah di cetakan yang
biasanya terbuat dari gips atau silikon.

3. Pengeringan keramik

citra alam hasil keramikSetelah proses pembentukan sudah selesai hasil dari kerajinan tanah liat lanjut
ke proses pengeringan. Pengeringan berguna untuk menghilangkan air yang terjebak di dalamnya.
Proses pengeringan yang paling baik dilakukan dengan memanfaatkan angin alam dan suhu ruangan
atau penjemuran diluar ruangan memanfaatkan terik matahari.

4. Pembakaran keramik dalam Pengolah bahan

tanah liatPengolahan bahan adalah mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai
menjadi bahan keramik plastis yang siap dipakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode
basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Dalam pengolahan bahan ada proses-
proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran,
pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan
penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material
dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang
lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.

5. Pengglasiran keramik

Proses pengglasiran adalah untuk melindungi keramik, memperkuat struktur, dan memperindah
tampilannya. Penerapan bahan glasir ini dapat dilakukan dengan cara dicelup, disemprot, dituang, atau
dioles dengan kuas ke permukaan keramik secara merata. Fungsi pengglasiran pada keramik adalah
untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai
keinginan. Terakhir, keramik-keramik yang telah di glasir ini perlu melewati tahapan pembakaran glasir
terlebih dahulu untuk menyempurnakanhasilny

CONTOH KRIYA KERAMIK.

Anda mungkin juga menyukai