Anda di halaman 1dari 18

Analisis Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Siklus

Konversi Produk pada PT Bakrie Pipe Industries

Fathimah Alin Amna, Siti Nurwahyuningsih Harahap


S1 Reguler Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

ABSTRAK: Untuk meningkatkan daya saing perusahaan manufaktur domestik di


era perdagangan bebas ini dibutuhkannya siklus produksi yang lebih optimal.
Oleh karena itu skripsi ini bertujuan mengamati dan menganalisis sistem
informasi akuntansi pada salah satu perusahaan manufaktur pipa yaitu PT Bakrie
Pipe Industries (PT BPI), khususnya pada siklus konversi produk. Penelitian ini
juga bertujuan menganalisis pengendalian internal perusahaan menggunakan
kerangka Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
(COSO). Penelitian ini melakukan perbandingan antara prinsip pengendalian dan
pengendalian internal yang diterapkan oleh PT BPI. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa sistem informasi akuntansi dan pengendalian pada siklus konversi produk
PT BPI sudah cukup memadai. Usulan yang dapat penulis berikan adalah
perlunya perbaikan penjagaan fisik atas dokumen maupun aset dan peningkatan
kinerja bagian Internal Control and Risk Management.

Kata Kunci : Pengendalian Internal, Siklus Konversi Produk, Sistem Informasi


Akuntansi

PENDAHULUAN
Asean Economic Community akan berlaku pada tahun 2015. Perjanjian
perdagangan bebas antar negara negara di kawasan asia tenggara ini akan
berpengaruh besar terhadap iklim bisnis dalam negeri. Persaingan yang semakin
ketat antara perusahaan domestik dan internasional mendesak perusahaan
domestik untuk beroperasi seefektif dan seefisien mungkin. Operasi perusahaan
yang efektif dan efisien diharapkan membantu perusahaan memproduksi produk
yang berkualitas dan dapat bersaing dengan produk asing.
Salah satu industri yang dirundung awan hitam adalah industri pipa
domestik. Setelah berlakunya perjanjian ACFTA dengan Cina, pasar pipa dalam
negeri kebanjiran pipa dari Cina sebanyak 53.180 ton yang mengakibatkan
penggunaan pipa domestik mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


2007 tingkat penggunaan pipa domestik sebanyak 50,42% dan terus menurun
pada tahun tahun berikutnya menjadi 45.03%, 34.03% hingga di tahun 2011 tidak
lebih dari 15%. (Tempo.co)
Laporan The Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) untuk
Kementerian Perindustrian menyebutkan seluruh produsen pipa baja anggota
IISIA yang mencakup 14 produsen pipa mengalami kerugian akibat tekanan itu
sehingga dengan terpaksa mengurangi produksi yang berakibat menurunnya
penjualan dan keuntungan. Terlebih lagi pipa pipa ilegal yang diselundupkan
melalui beberapa kota seperti batam yang mengakibatkan turunnya permintaan
untuk pipa domestik. Walaupun impor untuk pipa setengah jadi telah dilarang
oleh pemerintah, impor pipa jadi tetap marak.
Salah satu perusahaan yang berada di industri pipa adalah Bakrie Pipe
Industries (PT BPI). Pada iklim industri pipa yang buruk PT BPI tetap bertahan,
terus mendapatkan permintaan dan menghasilkan keuntungan. Sebagai
perusahaan manufaktur, produksi adalah jantung dari bisnis PT BPI. Untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan pengendalian internal yang
baik, khususnya pada siklus produksi atau siklus konversi produk, yang
merupakan siklus mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Karena konversi
produk merupakan jantung bisnis dari perusahaan manufaktur, perlu adanya
pengawasan internal yang kuat atas siklus konversi produk ini.
Untuk memahami pengendalian internal perusahaan, salah satu hal yang
dapat dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi
dari perusahan tersebut. Sistem informasi tidak memiliki standar yang kaku
seperti standar akuntansi, melainkan sistem informasi yang ada sangat tergantung
oleh kebutuhan perusahaan. Bila perusahaan memiliki sistem informasi yang
andal maka akan membantu perusahaan itu menjadi lebih efisien dan efektif.
Perusahaan yang memiliki sistem informasi yang tepat dan memiliki pengawasan
internal yang baik juga akan mengurangi kesempatan untuk terjadi fraud,
berproduksi dengan efisien dan efektif yang mengakibatkan produk yang
berkualitas.
Perusahaan yang tidak terdaftar pada bursa efek (perusahaan privat/ tidak
Go public) seperti PT BPI memiliki kepentingan pelaporan dan pengungkapan

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


yang berbeda dengan dengan perusahaan terbuka. Perusahaan terbuka wajib
memenuhi ketentuan-ketentuan pelaporan yang berlaku, yang menuntut
perusahaan untuk memiliki sistem informasi yang andal untuk meyakinkan
pemenuhan kewajiban pelaporan tersebut. Perusahaan tertutup tidak menghadapi
keharusan tersebut, sehingga perusahaan tertutup tidak memiliki kepentingan
memiliki sistem informasi yang andal sebagaimana halnya perusahaan terbuka.
Karenanya sangat menarik untuk melakukan analisis atas sistem informasi sebuah
perusahaan tertutup seperti PT BPI, khususnya pada siklus konversi yang
merupakan siklus utama dalam bisnis PT BPI.

TINJAUAN TEORITIS
Sistem Informasi Akuntansi Siklus Konversi Produk
Sistem Informasi Akuntansi adalah kesatuan struktur di dalam suatu
entitas, seperti perusahaan, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen
lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi beberapa jenis penggunanya
(Wilkinson 2000). Siklus Konversi Produk atau Siklus Produksi adalah siklus
yang terdiri dari pengolahan bahan baku dan tenaga kerja hingga menjadi barang
jadi. Siklus ini hanya ada pada perusahaan manufaktur.

Aktivitas Dasar Siklus Konversi Produk


Aktivitas dasar siklus konversi produk dibagi menjadi empat aktivitas
umum (Romney, 2012), yaitu adalah sebagai berikut
 Desain Produk. Tujuan dari aktivitas desain produk adalah untuk
mendapatkan kualitas produk yang baik dan meminimalisi biaya produk.
Pada tahapan ini perusahaan merancang produk yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
 Perencanaan Produksi. Tujuan dari aktivitas perencanaan produksi adalah
untuk mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi permintaan yang ada dan tetap membatasi penggunaan
penyimpanan dari bahan baku dan bahan jadi.

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


 Operasi Produksi. Saat perencanaan produksi telah dilakukan, saatnya
operasi produksi dilakukan. Operasi produksi tiap perusahaan adalah
proses yang unik, dari produk, besaran produksi, hingga derajat
otomatisasi mempengaruhi kegiatan ini.
 Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya bertujuan untuk menyediakan informasi
perencanaan, pengendalian dan evaluasi dari kinerja operasi produksi.
Akuntansi biaya juga memiliki tujuan lain yaitu menyediakan data biaya
mengenai produk untuk penentuan harga dan keputusan dari bauran
produk, serta untuk mengumpulkan dan memproses informasi. Informasi
tersebut kemudian digunakan untuk menghitung nilai dari persediaan dan
cost of goods sold (COGS) untuk laporan keuangan.

Pengendalian Internal
COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission) mendefinisikan pengendalian internal sebagai sebuah proses yang
dihasilkan oleh dewan komisaris, manajemen, dan pegawai lainnya, yang didesain
untuk memberikan jaminan yang masuk akal yang memperhatikan tercapainya
tujuan-tujuan dengan kategori sebagai berikut efektif dan efisisien operasi, dapat
dipercayanya laporan keuangan, mengikuti hukum dan aturan yang berlaku
(COSO, 2012).
Komponen pengendalian internal menurut COSO (2012)
 Lingkungan pengendalian. Tindakan, kebijakan dan prosedur perusahaan
yang dapat direfleksikan dari sikap manajemen puncak secara keseluruhan
yang berupa filosofi, gaya operasi, partisipasi Dewan Komisaris atau
Komite Audit, komitmen pada integritas, struktur organisasi, metode
pendelegasian wewenang, kebijakan atas sumber daya manusia dan
pengaruh eksternal.
 Penilaian risiko. Penilaian risiko pada pelaporan keuangan adalah
identifikasi dan analisis manajemen atas risiko yang relevan dalam
persiapan laporan keuangan dalam memenuhi aturan PSAK. Ketika
manajemen telah mengidentifikasi risiko, maka manajemen menilai

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


kemungkinan risiko tersebut terjadi dan mengembangkan tindakan khusus
yang harus diambil untuk mengurangi kemungkinan exposure.
 Aktivitas pengendalian. Aktivitas pengendalian adalah sekumpulan
kebijakan dan prosedur yang di tetapkan oleh perusahaan untuk
meningkatkan pengendalian internalnya.
 Informasi dan komunikasi. Fungsi informasi dan komunikasi adalah untuk
memulai merekam, memproses dan melaporkan transaksi perusahaan dan
untuk menjaga akuntabilitas dari aset yang terkait. Sistem informasi dan
komunikasi akuntansi memiliki beberapa subkomponen yang biasanya
terdiri dari klasifikasi transaksi.
 Pengawasan. Contoh pengawasan adalah penilaian periodik atas kualitas
pengendalian internal untuk menentukan apakah pengendalian yang ada
telah berjalan dengan baik atau membutuhkan perubahan. Penilaian atas
kinerja ini harus dilakukan oleh pegawai yang independen atau bagian
pengendalian internal dan langsung melaporkannya pada manajemen
tingkat atas.

Aktivitas Pengendalian
COSO (2012) membagi aktivitas pengendalian menjadi dua kelompok
yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum adalah
semua aktivitas pengendalian yang melibatkan sistem informasi akuntansi dan
aset perusahaan. Aktivitas yang dilakukan pada aktivitas pengendalian umum
adalah pengendalian organisasi, dokumentasi, akuntabilitas aset, praktik
manajemen, operasi pusat informasi, dan akses.
Pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang berhubungan langsung
dengan sistem pemrosesan transaksi. Tujuannya adalah untuk memastikan semua
transaksi yang ada telah terotorisasi dengan sah dan telah dicatat, diklasifikasikan,
diproses dan dilaporkan dengan akurat. Pengendalian aplikasi terdiri dari
pengendalian masukan, pengendalian proses dan pengendalian keluaran.

Data Flow Diagram dan Flowchart

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


Data flow diagram atau disebut juga DFD menunjukkan arus data dari
sistem pemrosesan transaksi tanpa memperhatikan jenjang waktu dimana arus
data atau prosedur proses terjadi. DFD banyak digunakan sebagai alat
dokumentasi karena menyediakan gambaran dari sumber data dan perusahaan.
Logical DFD berfokus pada data yang spesifik dan apa yang dilakukan pada data
tersebut.
Ada dua bentuk umum dari logical DFD yaitu context DFD dan DFD
level zero. Context DFD adalah bentuk data flow digram yang menggambarkan
proses tertentu pada suatu perusahaan. DFD level zero adalah DFD turunan dari
context DFD yang sifatnya lebih mendetail.

Gambar 1
Simbol dasar data flow diagram (Romney(2012))

Sumber dan tujuan data Proses

Penyimpanan
Alur Data data

Flowchart adalah diagram yang menggambarkan arus fisik data melalui


prosedur yang berurutan. Flowchart digunakan untuk dua jenis keperluan yaitu
pengembangan sistem baru dan evaluasi sistem yang telah ada. Flowchart dapat
mengambarkan dan memberikan penjelasan suatu sistem dalam bentuk gambar
yang pada umumnya sulit dijelaskan dalam bentuk narasi. Terdapat tiga jenis
flowchart (Romney, 2012)
 System flowchart yang berfungsi memberikan penjelasan bagaimana
sistem beroperasi, sumber data, proses, penyimpanan data.
 Document flowchart yang berfungsi memberikan gambaran mengenai alur
dokumen dari satu departemen ke departemen lain.
 Program flowchart adalah flowchart yang menjelaskan mengenai proses
yang dilakukan oleh program komputer.

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yang berfokus pada
pengendalian internal sistem informasi akuntansi. Dalam hal ini penulis
membatasi ruang lingkup penulisan skripsi pada pengendalian internal siklus
konversi produk yang dimiliki perusahaan dan subsistemnya. Penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan untuk memahami dan
menganalisis sistem informasi proses produksi pada PT BPI. Penulis melakukan
pengumpulan data dengan melakukan penelitian lapangan dan wawancara dengan
berbagai pihak yang berhubungan dengan penelitian. Penulis juga melakukan
studi kepustakaan yang berupa karya cetak maupun digital sebagai upaya untuk
memahami dan menganalisis sistem informasi pada PT BPI.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa penelitian lapangan, studi kepustakaan dan pengumpulan data sekunder
yang diberikan oleh PT BPI.
 Penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui bagaimana operasi
produksi dan keadaan umum PT BPI yaitu dengan melakukan observasi
atas kegiatan perusahaan khususnya bagian produksi dan akuntansi.
Wawancara dengan bagian akuntansi, bagian produksi, bagian HRD dan
bagian sistem informasi untuk mengetahui lebih dalam mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan pengendalian internal dan sistem informasi
yang ada di perusahaan.
 Studi kepustakaan yaitu dengan melakukan tinjauan berbagai referensi
yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi, khususnya siklus
konversi produk dan pengendalian internal.

Objek Penelitian
PT Bakrie Pipe Industries adalah Perusahaan privat yang merupakan anak
perusahaan Bakrie and Brothers yang tergabung dalam Bakrie Metal Industries,
memproduksi pipa baja yang berlokasi di kawasan industri, Bekasi Barat. PT BPI
saat ini memproduksi pipa dengan diameter ½ inchi sampai dengan 24 inchi
dengan variasi ketebalan mulai dari 1,5 mm sampai 12,7 mm. Kini PT BPI

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


memiliki kapasitas produksi hingga 235.000 ton per tahun, merupakan kapasitas
terbesar diantara pabrik pipa sejenis di Indonesia.

Visi, Misi dan Tujuan


Visi : Menjadi produsen pipa baja terkemuka di wilayah ASEAN
Misi : Menyediakan produk yang dapat dipercaya, sesuai, bahkan lebih baik dari
persyaratan yang ditetapkan pelanggan dengan harga yang kompetitif dan
pengiriman yang tepat waktu. Mengoperasikan aktivitas bisnis senantiasa didasari
nilai nilai integritas, profesional dan profitabilitas, mengutamakan lingkungan
kerja yang aman dan nyaman, memuaskan pelanggan dan meningkatkan nilai
investasi bagi pemegang saham.
Tujuan :
 Melakukan pengembangan secara berkesinambungan terhadap produk-
produk yang ada maupun produk baru
 Mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap PT Bakrie Pipe Industries
 Menjadikan karyawannya berkualitas dan memiliki kinerja yang baik
dengan adanya pelatihan pelatihan terhadap karyawan
 Meningkatkan keuntungan dalam setiap penjualan guna mengembangkan
perusahaan

Struktur Perusahaan
Gambar 2
Struktur Perusahaan (Sumber: Dokumentasi Perusahaan)

Chief
Executive Management
Officer Representative &
Continuous
Improvement Program

Chief Chief Chief HR &


Chief Operating Chief
Financial Marketing Administration
Officer Logistic
Officer Officer

Senior Sales General Manager Senior Senior Manager GA & IND


Senior Manager General Manager
Manager Bekasi Plant Manager PPC Purchasing & Relation
IT & Sytem Seapi Plant
Oil & Gas & Warehouse Procurement Manager

Senior Manager Senior Sales HRC Procurement


Cost Accounting Production Production Warehouse Remuneration
Accounting and Manager Manager
Manager Manager Manager Manager Officer
Tax Non Oil & Gas

PPIC & Purchasing


Quality and SHE Quality and SHE
Transportation Manager
Finance Manager Manager
Manager
Manager
Bekasi plant

Maintenance Maintenance
Manager Manager
Internal Audit &
Risk Management
Method and PPIC &
Technology Transportation
Manager Manager

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Untuk memahami sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh PT
BPI, berikut ini adalah gambaran umum dari siklus konversi produk PT BPI

Gambar 3
DFD level 0 Siklus Konversi Produk

DFD Level 0 Siklus Konversi Produk PT BPI

Siklus
Data Permintaan Pelanggan
Pendapatan

Hasil Inspeksi
Data
Penerimaan
Pipa Jadi
Outsource

Data Penerimaan
1.0 Bahan baku 3.0
Desain Produk Operasi Produksi

Data Data
Siklus Produksi
pengeluaran

Data data
Produksi
Data Data Siklus SDM
Produksi Permintaan
Data Di luar Bahan baku
Memo Labor jobtime Ticket
Penjualan

2.0 4.0
Perencanaan Akuntansi
Produksi Biaya

Data Akuntansi
Biaya
Siklus Buku
Besar

Aktivitas Siklus Konversi Produk secara umum


Pada aktivitas siklus konversi produk secara umum terdapat ancaman
ancaman yang dapat terjadi (Romney, 2012). Berikut temuan penulis pada PT
BPI. Ancaman yang pertama adalah ancaman atas master data yang tidak akurat.
Master data yang tidak akurat dapat terjadi karena kesalahan yang dilakukan oleh
pegawai atau pada sistem informasi perusahaan. Pengendalian yang dilakukan

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


oleh PT BPI terdapat berupa pengendalian umum yaitu pengendalian akses dan
otorisasi dan untuk pengendalian aplikasi yang dilakukan adalah pengendalian
masukan. Untuk pengendalian masukan, PT BPI melakukan pemeriksaan kembali
perhitungan data-data produksi. Untuk pengendalian akses terhadap master data,
juga terdapat pengecekan log entry. Pengendalian otorisasi juga dilakukan oleh
PT BPI, Dokumen PT BPI memerlukan otorisasi untuk disahkan sehingga pihak
yang melakukan otorisasi juga memeriksa data, sebelum data dimasukkan
kedalam sistem. Dari aktivitas pengendalian dan keadaan perusahaan yang saat ini
bisa dilihat bahwa pengendalian yang ada sudah memadai karena ancaman
probabilitas terjadinya rendah.
Ancaman kedua adalah pengungkapan atas informasi sensitif perusahaan
yang merupakan keunggulan kompetitif perusahaan atas perusahaan kompetitor
yang berhubungan dengan produksi perusahaan, seperti sertifikat, mesin atau
rencana apa yang dimiliki oleh PT BPI. Apabila perusahaan mengungkapkan
informasi sensitif maka perusahaan kompetitor bisa menggunakan informasi
tersebut dapat digunakan mengungguli PT BPI. Tidak terdapat pengendalian
khusus untuk ancaman ini. Sebagai perusahaan privat PT BPI tidak melakukan
pengungkapan atas informasi perusahaan kepada pihak yang tidak terkait. Karena
risiko terjadinya masalah ini rendah, pengendalian yang ada dianggap telah
memadai.
Ancaman ketiga untuk siklus konversi secara umum adalah kehilangan
atau kerusakan data karena bencana. Data yang rusak dan hilang mengakibatkan
data yang ada tidak akurat dan membuat perusahaan membuat kesalahan dalam
pengambilan keputusan. PT BPI telah menerapkan beberapa pengendalian.
Pengendalian dokumentasi, sebagian besar data PT BPI disimpan di server dan
memiliki cadangan. Cadangan di simpan pada DVD atau server di kantor
kuningan. Pengendalian pengoperasian pusat informasi. Bagian IT and System
memiliki 10 personel yang melakukan pengelolaan database serta memastikan
sistem informasi perusahaan berjalan dengan baik. Saran untuk ancaman ini
adalah pengendalian tambahan.

Aktivitas Desain Produk

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


Setelah permintaan pelanggan diproses dalam siklus pendapatan, bagian
sales kemudian memasukkan permintaan produksi ke dalam sistem sebagai memo
penjualan yang berisi data data permintaan produksi dan spesifikasi yang
diinginkan oleh pelanggan, spesifikasi pipa diuraikan pada bagian uraian.
Dokumen yang ada di proses ini semuanya berada pada ERP PT BPI dan tidak
dicetak kecuali terjadi kebutuhan otorisasi yang mendesak.
Dari penjelasan atas aktivitas desain produk di atas terdapat beberapa
ancaman yang dapat terjadi. Ancaman pertama adalah desain produk yang buruk.
Desain produk yang buruk dapat mengakibatkan produksi tidak optimal dan hasil
produk yang buruk. PT BPI belum melakukan aktivitas pengendalian khusus. PT
BPI berproduksi sesuai dengan permintaan sehingga desain produk yang ada
sesuai dengan permintaan. Probabilitas terjadinya risiko ini cukup besar karena itu
perlu adanya aktivitas pengendalian.
Ancaman yang terdapat pada tahapan desain produk lainnya adalah
kesalahan masukan atau kemungkinan terjadinya kecurangan oleh bagian sales
karena bagian sales melakukan penerimaan permintaan dan melakukan data ke
dalam sistem. PT BPI belum melakukan aktivitas pengendalian.

Perencanaan Produksi
Setelah menerima memo penjualan bagian perencanaan dan pengendalian
produksi (selanjutnya disebut PPC) melakukan pengecekan bahan baku Pipa dan
Hot rolled coil (selanjutnya disebut HRC) pada gudang. Bagian PPC
membandingkan tingkat persedian pipa dan HRC di gudang dengan tingkat
permintaan minimal dan maksimal serta tingkat pemesanan kembali. Kemudian
melakukan pemesanaan kembali bila bahan baku tidak mencukupi. Setelah
memutuskan untuk melakukan pemesanaan kembali, bagian PPC memberikan
material requisition bahan baku pada bagian procurement untuk HRC and
purchase untuk bahan lainnya.
Bagian PPC memberikan production berdasarkan memo penjualan yang
dibuat bagian sales kepada production manager, QC & Lab engineer, pipe
production works dan inspection station yang berisi deskripsi produk beserta
spesifikasi, kuantitas, serta aktivitas apa saja yang dilakukan. Bagian engineering

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


mengotorisasi production order. Apabila PT BPI memutuskan melakukan
produksi di luar maka bagian produksi akan mengajukan permintaan produksi ke
luar pada bagian purchase atau procurement, yang merupakan bagian dari siklus
pengeluaran.
Dari uraian atas kegiatan perencanaan produksi PT BPI terdapat beberapa
ancaman yang dapat terjadi. Pertama adalah underproduction. Tidak terdapat
pengendalian khusus pada PT BPI karena hasil produksi yang kurang jarang
terjadi. PT BPI berproduksi sesuai dengan permintaan pelanggan. Ancaman
lainnya untuk kegiatan perencanaan produksi adalah overproduction. Produksi
yang berlebihan mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya produksi dan
penyimpan yang lebih besar dari seharusnya. Tidak terdapat pengendalian khusus
karena hasil produksi yang berlebihan jarang terjadi pada PT BPI karena PT BPI
berproduksi sesuai dengan permintaan pelanggan.
Ancaman yang dapat terjadi lainnya yaitu adanya penjualan fiktif.
Kurangnya tindak lanjut terhadap permintaan pelanggan yang ditolak sehingga
dapat terjadi penjualan fiktif menggunakan formulir permintaan yang telah
ditolak. Belum terdapat pengendalian untuk ancaman ini.

Operasi Produksi
Mesin yang digunakan dalam proses produksi pada PT BPI terdiri dari 5
Mesin utama, 2 Mesin slitting untuk memotong pipa kecil serta mesin galvanis
untuk melapisi pipa dengan anti karat. Pertama bagian produksi akan melakukan
pengumpulan bahan baku dari siklus pengeluaran yaitu bagian purchasing atau
procurement. Yaitu, dengan mencocokkan production order, material requisition
dan dokumen penerimaan bahan baku.
Kemudian bagian warehouse dan PPC mengeluarkan bahan baku pipa dan
HRC sesuai production order, bagian purchase atau procurement juga
memberikan bahan baku atau produk jadi yang telah dibeli. HRC diambil dari
penyimpanan kemudian dibawa ke salah satu mesin utama. Gulungan HRC akan
dibuka dengan mesin dan membuat baja menjadi berbentuk pelat. Pemotongan
pinggiran pelat. Tes ultrasonik dilakukan untuk mengecek laminasi pada pelat
besi. Bagian pinggir dari pelat baja kemudian dipahat dilakukan pembentukan

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


yaitu yang terdiri dari pembentukan awal, pembentukan pinggiran, pembentukan
linear dan fin pass. Kemudian setelah dilakukan ERW high frequency lalu dengan
online ultrasonic inspection melakukan inspeksi awal. Unit diukur besarnya
dengan sizing unit kemudian dengan roundness measurement dihitung bagaimana
kebulatan dari pipa.
Setelah selesai pembuatan pipa, pipa dipindahkan ke mesin slitting bila
membutuhkan untuk dipotong lebih lanjut. Untuk beberapa jenis produk, pipa
dipindahkan ke mesin galvanis untuk dilapisi anti karat. Kemudian pipa yang
telah jadi dibawa ke bagian Lab and QC untuk pemeriksaan kualitas lebih lanjut.
Inspeksi akhir dilakukan yaitu berupa pengecekan spesifikasi dan melakukan
penandaan. Setelah inspeksi akhir dilakukan pipa jadi diberikan kepada bagian
transportation. Kemudian memasukkan labor job time ticket, material requisition
pada bagian akuntansi biaya. Pada aktivitas operasi produksi sebagian besar
dokumen dicetak karena tanda tangan untuk produksi dibutuhkan saat itu juga
sehingga lebih optimal bila dilakukan pencetakan dari database menjadi dokumen
fisik.
Berdasarkan gambaran dari aktivitas operasi produksi di atas, terdapat
beberapa ancaman yang dapat terjadi. Ancaman pertama adalah pencurian atas
persediaan perusahaan, yang dapat membuat persahaan rugi, kesalahan data yang
membuat neraca overstated. Pengendalian yang dilakukan oleh PT BPI adalah
pengendalian akses fisik dengan adanya 4 satpam di depan fasilitas kantor dan
pabrik. Pengendalian dokumentasi yang dilakukan adalah dokumentasi
perpindahan persediaan melalui dokumen coil report, memo penjualan, production
order. Pengendalian akuntabilitas aset yaitu dengan melakukan stock opname
secara rutin.
Ancaman kedua adalah kehilangan atau kesalahan pencatatan atas aset
komputer dan alat teknologi informasi lainnya. Kehilangan atau kesalahan
pencatatan tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan akun aset
yang tidak akurat. Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT BPI adalah
pengendalian akses fisik dengan adanya satpam di depan fasilitas kantor dan
pabrik. Pengendalian praktik manajemen, bagian maintenance dan akuntansi
malakukan pengecekan aset tetap untuk melakukan penyesuaian nilai aset.

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


Ancaman ketiga adalah kinerja yang buruk yang mengakibatkan aktivitas
produksi tidak berjalan optimal. PT BPI telah melakukan beberapa aktivitas
pengendalian yaitu pengendalian praktik manajemen seperti perekrutan PT BPI
melakukan percobaan 3 bulan dan pelatihan sebelum produksi dilakukan.
Ancaman keempat adalah investasi yang tidak optimal pada aset tetap
yang dapat mengakibatkan perusahaan tertinggal di bidang teknologi dari
kompetitor. Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT BPI adalah pengendalian
oganisasi, terdapat bagian manajemen perubahan yang melakukan pencarian
investasi apa yang dibutuhkan untuk peralatan dan sertifikasi serta bagian IT &
System yang terus memantau kebutuhan aset tetap perusahaan. Pengendalian
internal yang ada telah memadai Ancaman kelima adalah kemungkinan terjadi
bencana, seperti kebakaran, kebanjiran dan gempa bumi yang mengakibatkan
kerusakan persediaan atau aset tetap. PT BPI berlokasi di kawasan industri yang
tidak rawan bencana. Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh PT BPI adalah
pengendalian praktik manajemen penyediaan alat pemadam kebakaran.
Ancaman keenam adalah kemungkinan internet mati yang mengakibatkan
terhambatnya operasi perusahaan sehari hari dan tidak dapat melakukan
penyimpanan data ke server. Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT BPI
adalah pengendalian praktik manajemen adanya listrik cadangan dari generator set
dan pengendalian praktik manajemen yaitu menyimpan data yang tidak bisa
disimpan ke server pada PC dan DVD. Pengendalian internal yang ada telah
memadai.

Akuntansi Biaya
Aktivitas yang terjadi pada akuntansi biaya adalah sebagai berikut bagian
akuntansi biaya mengumpulkan dokumen dokumen yang ada yaitu memo
penjualan, production order, final inspection, material requisition dan labor job
time ticket. Kemudian melakukan perhitungan overhead dan menghitung
pembagian biaya pada siklus produksi tersebut kemudian melakukan menghitung
total biaya yang dikeluarkan. Kemudian biaya biaya tersebut diposting pada buku
besar.

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


Gambaran atas aktivitas akuntansi biaya yang dilakukan oleh perusahaan,
terdapat ancaman-ancaman yang ada pada aktivitas akuntansi biaya yaitu data
biaya yang tidak akurat yang mengakibatkan kesalahan penghitungan biaya
produksi. Pengendalian yang telah dilakukan oleh PT BPI adalah pengendalian
pengoperasian pusat informasi, otomatisasi dilakukan sehingga jarang terjadi
dokumen yang tercecer ataupun kesalahan data biaya secara umum.
Ancaman lain yang dapat terjadi pada aktivitas akuntansi biaya adalah
alokasi data yang tidak akurat terhadap biaya overhead yang mengakibatkan
perusahaan tidak dapat mengidentifikasi biaya yang tidak akurat. Hal ini
mengakibatkan perusahaan tidak dapat meningkatkan optimisasi produksinya.
Tidak terdapat aktivitas pengendalian khusus yang dilakukan oleh PT BPI,
perusahaan menggunakan process costing untuk akuntansi biaya.

KESIMPULAN
 Sistem Informasi Akuntansi PT BPI
PT BPI menggunakan ERP yang dibuat in house dan sudah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Sudah adanya manual dan panduan mengenai
sistem informasi akuntansi. Akses yang diberikan pada tiap pegawai
berbeda sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sistem informasi
akuntansi yang ada sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Ancaman
yang dihadapi oleh sistem informasi PT BPI juga tidak membahayakan.
 Pengendalian Internal
Pengendalian internal yang ada sudah cukup memadai. Lingkungan
pengendalian menggiatkan budaya kerja yang berpedoman pada
kompetensi. Penilaian risiko juga sudah dilakukan dengan baik, bagian
internal control and risk management yang baru berdiri dua tahun ini
membuktikan bahwa PT BPI menginginkan penanganan risiko yang lebih
baik di masa depan. Aktivitas pengendalian yang dilakukan PT BPI sudah
baik dan rutin dilakukan. Informasi dan akuntansi pada PT BPI juga sudah
berjalan dengan lancar dan efektif dengan dokumentasi yang memadai.
Pengawasan pada PT BPI cenderung kurang karena PT BPI adalah
perusahaan privat sehingga tidak ada tekanan untuk melakukan

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


pengungkapan yang transparan, akan tetapi dengan adanya bagian internal
control diharapkan pengawasan akan membaik.
 Perbandingan prinsip pengendalian internal dan keadaan di PT BPI
Secara umum daftar cek yang ada terpenuhi oleh PT BPI. Perbandingan
untuk pengendalian umum dan aplikasi, membuktikan PT BPI telah
melakukan pengendalian seperti yang disarankan oleh prinsip
pengendalian dan kerangka konseptual. PT BPI belum melakukan
beberapa tindakan yang mengurangi ancaman, akan tetapi apabila
pengendalian yang ada dianggap cukup maka tidak apa apa kegiatan
tersebut tidak dilakukan.

SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian ini penulis menyarankan
 Siklus produksi secara umum:
o Secara umum meningkatkan penjagaan fisik di dalam kantor dan
pabrik. Tidak terdapat penjagaan akses untuk dokumen asli dan
komputer di dalam kantor. Sehingga bisa terjadi pencurian aset ataupun
data.
o Mengenai dokumen fisik, semua dokumen sebaiknya diberikan nomor
terlebih dahulu untuk menghindari dokumen palsu. Menutup
permintaan pelanggan yang ditolak dan melakukan pengecekan
terhadap permintaan permintaan tersebut.
o Mengenai alur perpindahan bahan baku, ada baiknya menggunakan Bar
code dan move ticket untuk membantu pelacakan bahan baku pada BPI
yang pengendaliannya masih terbatas.
o Mengenai rencana pemulihan rencana, BPI sebaiknya memperbarui
rencana tersebut karena yang ada sekarang sangat terbatas. Apabila
terjadi pemutusan listrik generator membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk bekerja, produksi berhenti dan data data tidak tersimpan.
o Mengenai pengawasan dan kinerja, bagian Internal Control and Risk
Management sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin dan mendadak.
 Pada aktivitas perencanaan produksi

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


o Menutup permintaan pelanggan yang ditolak dan melakukan
penghancurkan dokumen RFQ yang ditolak.
 Pada aktivitas operasi produksi
o Behubungan dengan usul bar code atau RFID, Move ticket juga
diperlukan agar alur dari bahan baku bisa ditelusuri.
Untuk penelitian berikutnya penulis menyarankan peninjauan lapangan
atau kerja magang untuk mengetahui ancaman ancaman yang dihadapi perusahaan
sehari-hari lebih dalam.

KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini hanya terbatas pada teknis dan dokumentasi sistem informasi
pada PT BPI. Untuk proses akuntansi biaya tidak dapat diteliti lebih lanjut karena
kurangnya bukti fisik, semua penghitungannya ada di dalam ERP. Peneliti hanya
melakukan kunjungan ke perusahaan beberapa kali sehingga ancaman hanya
berdasarkan wawancara dengan bidang terkait.

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013


DAFTAR REFERENSI
Arens et. al. (2009) Auditing and Assurance services : An Integrated Approach Indonesian
Adaptation,Prentice Hall: Singapore
Badan Koordinasi Penanaman Modal (2011) Pengembangan Investasi Industri Logam Dasar.
Jakarta : Laporan Kajian Industri Prioritas
COSO (2012) Internal Control – Integrated Framework , Executive summary
http://www.coso.org/documents/COSO%202013%20ICFR%20Executive_Summary.pdf
Pabrik Pipa Baja Yakin Sukses Melantai di Bursa (2013, 28 Januari). Tempo.co
http://www.tempo.co/read/news/2013/01/28/088457399/Pabrik-Pipa-Baja-Yakin-Sukses-
Melantai-di-Bursa
Pemerintah Lindungi Industri Pipa (2011, 30 Mei)Tempo.co
http://www.tempo.co/read/news/2011/05/30/090337707/Pemerintah-Lindungi-Industri-
Pipa
Kementerian Perindustrian (2012). Perencanaan Kebutuhan Energi Sektor Industri dalam
Rangka Akselerasi Industrilisasi . Jakarta: Biro Perencanaan Kementrian Perindustrian
Republik Indonesia
Romney, M.B. & Steinbart, P.J. (2012) Accounting Information Systems; Twelfth Edition.
Pearson Education : England
Setianto, Heri (2007) Analisis Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi Siklus
Konversi Produk pada PT LG Philips Displays Indonesia.Skripsi
Wilkinson, et. al. (2004) Accounting Information Systems :Essential Concepts and
Applications; Fourth Edition. John Wiley & Sons Inc.

Analisis pengendalian..., Fathimah Alin Amna, FE UI, 2013

Anda mungkin juga menyukai