Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN EKONOMI MAKRO

 
1. Ada tiga (3) konsep utama dari ekonomi, yaitu
kelangkaan (scarcity), pilihan (choice), dan pengambilan keputusan
(decision making). Dalam hal ini saya akan menjelaskan dua dari tiga
konsep utama tersebut, beserta contohnya!
(a.) Kelangkaan (scarcity) merupakan suatu kondisi dimana adanya
bentrok antara keinginan manusia yang tidak terbatas (unlimited) dengan
sumber daya baik alam (limited). Yang dimaksud sebagai sumber daya
yang terbatas, yaitu bukan berarti secara kuantitatif barang tersebut
berjumlah sedikit. Namun, dalam realitasnya, jumlah kuantitatif tersebut
tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia dalam waktu dan tempat
tertentu.
Sebagai contoh, ketersediaan udara bagi kita bernafas sangatlah besar,
bahkan gratis. Namun, pada kondisi tertentu seperti pandemi Covid-19
dua tahun lalu misalnya, maka kebutuhan oksigen meningkat drastis,
sehingga ada bentrok dengan ketersediaan stok oksigen yang tersedia. Hal
itu membuat kondisi kelangkaan (scarcity) tabung oksigen karena
pertumbuhan pasien yang sakit berbanding lurus/linier dengan kebutuhan
tabung oksigen. Hal tersebut diperparah dengan distribusi yang kurang
karena jumlah sopir/pengemudi banyak yang sakit seiring bertambahnya
pasien covid-19. Bahkan sbagai contoh di jawa barat, Jakarta, dan banten,
kebutuhan oksigen tersebut meningkat menjadi 750-800 ton per hari,
dimana di waktu normal hanya sekitar 150-200 ton saja (BBC, 2020).
(b.) Pengambilan Keputusan (decision making) merupakan suatu
kondisi dimana adanya proses untuk menimbang segala pilihan dari
berbagai sisi seoptimal mungkin secara rasional untuk menghasilkan
pilihan terbaik. Sebagai contoh, ada seseorang yang sedang bimbang
antara dua pilihan, yaitu kuliah dulu baru bekerja atau lanjut bekerja
dulu baru kuliah. Setelah menimbang dengan seksama, pilihan yang
paling rasional adalah yang kedua, karena dengan bekerja terlebih dahulu
maka bisa mengumpulkan uang untuk kuliah.
2. Teori Ekonomi Klasik
Teori ekonomi klasik adalah pemikiran tentang keadaan ekonomi yang
benar-benar
didesak oleh keadaan masyarakat zamannya dan kemudian berusaha
menyusun teori
ekonomi yang dapat menolong memberikan jawabannya, tokoh-tokohnya
antara lain : Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus dan
Karl Marx.
Teori ekonomi klasik timbul sebagai syntesis dari analisis Karl Marx
yang meramal
kejatuhan sistem kapitalis yang bertitik tolak dari teori nilai kerja dan
tingkat upah.
Tokoh-tokohnya antara lain : Alfred Marshall, Leon Walras, W. Stanley
Jevons dan Carl Menger.
Teori Ekonomi Keynesian
Aliran Keynesian yang dipelopori oleh John Maynard Keynes muncul
untuk mengatasi krisis yang melanda Eropa pada 1930-an pasca perang
Dunia I. Pada saat itu teori klasik dan neo-klasik sudah tidak mampu lagi
menjelaskan fenomena yang terjadi dan mengatasi krisis yang dihadapi.
Bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money”
merekomendasikan agar perekonomian tidak begitu saja diserahkan
kepada mekanisme pasar, namun diperlukan peran pemerintah dalam
sistem perekonomian, yang justru dalam teori klasik dan neoklasik peran
pemerintah diharamkan.

Perbedaan Keduanya
a.) Memandang Pasar Bebas dan Harga
Keynesian (Teori ekonomi keynes) percaya harga harus lebih terpaku
pada satu kisaran, dan pemerintah harus berusaha menjaga stabilitas
harga tersebut. Mereka ingin melihat pemerintah memengaruhi
masyarakat dan perusahaan untuk menjaga harga dalam kisaran yang
ditentukan. Di sisi lain, Teori ekonomi klasik berpandangan bahwa
pasar bebas akan mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan seseorang
atau pemerintah. Setiap orang bebas mengejar kepentingannya sendiri di
pasar yang bebas dan terbuka untuk semua kompetisi.
b.) Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Masa depan
Perbedaan utama antara teori Keynes dan teori klasik adalah bagaimana
memprediksi dan memperlakukan pertumbuhan ekonomi di masa depan.
Keynesian fokus pada masalah jangka pendek. Mereka melihat masalah-
masalah ini sebagai kekhawatiran mendesak yang harus dihadapi
pemerintah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Teori klasik lebih fokus pada hasil jangka panjang dengan membiarkan
pasar bebas menyesuaikan diri dengan masalah jangka pendek. Mereka
percaya masalah jangka pendek hanyalah goncangan sementara yang
pada akhirnya akan diselesaikan oleh pasar bebas dengan sendirinya.
c.) Pengangguran dan Inflasi
Keynesian menyukai keterlibatan pemerintah dan lebih peduli tentang
jumlah orang yang memiliki pekerjaan daripada inflasi. Mereka melihat
peran pekerja dengan kemampuan yang dimilikinya dapat berkontribusi
dalam masyarakat. Keynesian tidak khawatir tentang biaya barang atau
daya beli mata uang. Sebaliknya walaupun ekonom klasik memiliki
beberapa kekhawatiran tentang pengangguran, tetapi mereka lebih
khawatir pada inflasi harga. Mereka melihat inflasi sebagai ancaman
terbesar bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Teori klasik percaya
ekonomi akan menciptakan lapangan pekerjaan dengan sendirinya tanpa
campur tangan pemerintah. Mereka justru berpikir pengangguran
dihasilkan dari campur tangan pemerintah di pasar bebas atau adanya
monopoli dalam suatu industri.
3. Seperti terlansir dari kementerian keuangan, Pemerintah Indonesia
mengambil kebijakan yang komprehensif di bidang fiskal dan moneter
untuk menghadapi Covid-19. Di bidang fiskal, Pemerintah melakukan
kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran. Untuk itu,
Presiden RI, Joko Widodo, menerbitkan Inpres No.4/2020, yang
menginstruksikan Menteri/Pimpinan/Gubernur/Bupati/Walikota
mempercepat refocusing kegiatan, realokasi anggaran dan pengadaan
barang jasa penanganan Covid-19.
Mengapa? Karena dampak dari pandemi Covid-19 merupakan urusan
global dan nasional yang membutuhkan pendekatan ekonomi campuran
(intervensi pemerintah). Bahkan sabagai bentuk praktiknya, pemerintah
rela mengalokasikan anggaran sebesar Rp62,3 triliun untuk membenahi
Kementerian/Lembaga memprioritaskan pembelian produk UMKM,
mendorong BUMN memberdayakan UMKM dan produk UMKM masuk
e-catalog.
4. Alasan mengapa perhitungan PDB yang menggunakan pendekatan
pendapatan sulit untuk diterapkan adalah karena pemasukan atau
pendapatan tentu sumbernya berbeda-beda. Sebagai contoh
pendapatan pendapatan yang dihitung dari pendapatan nasional
didapatkan dengan menjumlahkan pendapatan dari sejumlah faktor
produksi yang dipandang memberikan sumbangan atas proses-proses
produksi yang ada. Di sisi lain, PDB yang asanya dari keseluruhan nilai
pasar, jasa dan barang akhir didapatkan dari perekonomian domestic yang
dihitung pada periode tertentu.
Pembahasan
Dalam menghitung PDB, terdapat 3 pendekatan yang bisa digunakan
yakni:

1. Pendekatan produksi atau production approach.


2. Pendekatan pendapatan atau income approach.
3. Pendekatan pengeluaran atau expenditure approach.

Pada soal di atas, yang sedang dibahas adalah pendekatan pendapatan.


Pendekatan ini dilaksanakan dengan menghitung pendapatan nasional
lewat penjumlahan semua pendapatan yang diperoleh faktor pemilik
produksi (dalam hal ini masyarakat) sebagai bagian dari balas jasa atau
upah yang mereka dapatkan ketika menyelesaikan proses produksi.
Proses-proses produksi yang dimaksudkan dalam konteks ini antara lain:

 Gaji atau upah (w). Ini adalah balas jasa yang diperuntukkan bagi pemilik
tenaga kerja.
 Sewa (r). Ini adalah balas jasa bagi pemilik tanah.
 Bunga (i). Ini adalah balas jasa bagi pemilik modal.
 Keuntungan (p). Ini adalah balas jasa bagi para pengusaha.
Jika menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan
pendapatan maka rumusnya adalah sebagai berikut:

Y=w+r+i+p

Sumber Referensi :

https://ajaib.co.id/ini-perbedaan-pandangan-ekonomi-teori-keynes-dan-klasik/

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-57717843
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13017/Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-

Mengadapi-Dampak-Covid-19.html

Anda mungkin juga menyukai