Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HADIST EKONOMI

TENTANG” KEWIRAUSAHAAN”

Dosen Pengampu : Muhammad Nur Iqbal, M.H.I

Disusun Oleh :

KELOMPOK 11

1) Farhan Ramadhani (09.19.2472)


2) Indah Salfira Br Sembiring ( 09.19.2501)
3) Bela Meyliza ( 09.19.2397)
4) Dhea Shelvia (09.19.2426)
5) Ambia Pane (09.19.2372)

PRODI : PERBANKAN SYARIAH 6A REGULLER PAGI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH H. ABDHUL HALIM


HASAN

AL- ISLAHIYAH BINJAI

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullilah,puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah Swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Hadist ekonomi dengan baik. Shalawat serta salam kepada jujungan nabi besar
Muhammad Saw yang telah membawa risallahnya kepada seluruh umat manusia. Adapun
dalam penulisan makalah ini, materi yang akan dibahas Tentang” Kewirausahaan”

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah Swt dan
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak anggota kelompok. Terimakasih kepada bapak
Muhammad Nur Iqbal, M.H.I selaku dosen yang mengampu matakuliah Hadist ekonomi
besar harapan kami agar kiranya makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami menghantarkan rasa hormat dan terimaksih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dan juga dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan,
baikdalam penulisan maupun dalam pengetikan serta kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Binjai 22 Maret 2022

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 3


B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan ....................................................... 4


B. Bekerja & Berwirausaha Menurut Presfektif Hadis Nabi ........ 5
C. Karakteristik Wirausaha ........................................................... 8
D. Fungsi Dan Peran Wirausaha ................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 11

DAFTAR ISI ....................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam sebagai agama Allah yang sempurna memberikan petunjuk kepada


manusia tentang bidang usaha yang halal, dan bagimana manusia mengatur
hubungan kerja dengan sesame mereka supaya memberikan manfaat yang baik
bagi kepentingan bersama dan dapat menciptakan kesejahteraan serta
kemakmuran hidup bagi segenap manusia.

Kewirausahaan kini memang menjaddi fenomena menarik. Banyak orang


berbondong ingin menjadi kewirausahaam, diakui atau tidak usahawan memang
sangat dibutuhkan. Hal inilah yang dianggap dapat membawa kemenfaatan
kepada asyarakat. Apalagi dizaman yang penuh dengan persaingan seperti ini,
seseorang harus mampu menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan?
2. Bagaimana Bekerja Dan Berwirausaha Menurut Presfektif Hadis Nabi ?
3. Karakteristik apa saja yang ada dalam Wirausaha ?
4. Bagaimana Fungsi Dan Peran Wirausaha?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kewirausahan
2. Untuk memahami serta mengetahui Bekerja Dan Berwirausaha Menurut
Presfektif Hadis Nabi
3. Untuk mengetahui karakteristik apa saja yang ada didalam wirausaha
4. Untuk mengetahui fungsi dan peran wirausaha

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan

Kata wirausaha yang juga dikenal dengan interpreneur, berasal dari kata wira
dan usaha. Kata wira berarti teladan atau contoh sedangkan usaha berarti
kemauan keras memperoleh manfaat. Dengan demikian, wirausaha berarti
seorang yang berkemauan keras dalam melakukan tindakan dan perbuatan yang
bermanfaat sehingga layak dijadikan teladan.1

Menurut Tarsis Tarmudji, wirausaha merupakan seorang yang berkemauan


keras dalam bisnis yang patut menjadi teladan. Adapun kata entrepreneur,
sebagaimana dinyatakan oleh kuratko dan hotgetts berasal dari bahasa prancis
enterprende yang berarti mengambil pekerjaan.
Zimmerer dan scarborough mendefinisikan wirausahawan dengan seseorang
yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidak pastian demi
mencapai keuntungan dan pertumbuhan bisnis dengan cara mengindentifikasikan
peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.
2

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat ,ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif .kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam berpikir
kreatif dan berperilaku inovatif yang di jadikan dasar, sumber daya,tenaga
penggerak ,tujuan ,siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.3
Jadi defenisi kewirusahaan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk melihat kesempatan-kesempatan bisnis, dengan proses menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan
risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.4

1
Tarsis Tarmudji,prinsip-prinsip wirausaha, (Yogyakarta :2003 M),hlm.4.
2
Muh .Yunus ,islam dan wirausaha kreatif ,(Malang :UIN press ,2008 M), hlm 27
3
Buchari Alma ,kewirausahaan ,hlm.33
4
Sadonosukirno , pengantar bisnis (Jakarta : Prandamedia,2004 M), hlm 368

4
B. Bekerja Dan Berwirausaha Menurut Presfektif Hadis Nabi
Kewirausahaan berkaitan erat dengan pencarian rezeki untuk memenuhi
kebutuhan hidup ,meskipun kewirausahaan lebih luas dari sekedar bekerja
dalam rangka mencari rezeki ,sebagaimana terlihat pada definisi dan
karakteristik wirausaha ,untuk berwirausaha seseorang harus mempunyai sifat
dan sikap rajin ,tekun ,kreatif ,imajinatif ,inovatif dan berani mengambil
risiko.Meskipun demikian ,baik berwirausaha maupun bekerja mempunyai
satu tujuan dasar ,yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup baik bagi diri
maupun orang lain.5
Bagi seorang muslim ,bekerja merupakan suatu upaya sungguh-sungguh
dengan mengarahkan seluruh aset dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau
menampakan arti dirinya sebagai hamba allah yang menundukkan dunia,serta
menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat .Dengan kata lain ,pada
dasarnya dengan bekerja manusia memanusiakan dirinya karena bekerja
adalah aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu(jasmani dan rohani)dan didalam mencapai tujuan tersebut ia berupaya
dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan presestasi yang optimal
sebagai bukti pengabdian dirinya kepada allah6 .
Berwirausaha dalam rangka membangun perekonomian merupakan
kewajiban. Allah memerintahkan agar umat islam bekerja dan pekerjaan itu
sesungguhnya diperhatikan oleh allah, rasul, dan umat islam. Pekerjaan yang
baik dan mendatangkan dampak positif akan diapresiasi dengan penghargaan
didunia maupun di akhirat. Allah mengetahui bagaimana seseorang bekerja
dengan jujur atau tidak dalam pekerjaannya itu. Allah berfirman;
‫َو ق ُ ل ا عْ مَ ل ُ وا ف َ س َ ي َ َر ى ّللاَ ُ ع َ مَ ل َ ك ُ ْم َو َر س ُ و ل ُ ه ُ َو ال ْ مُ ْؤ م ن ُ و َن َو س َ ت ُ َر د ُّو َن إ ل َ ى ع َ ال م ال ْ غ َ ي ْب‬
‫َو ال ش َ هَ ا د َ ة ف َ ي ُ ن َب ئ ُك ُ مْ ب َم ا ك ُ ن ْ ت ُمْ ت َع ْ َم ل ُ و َن‬
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah Kamu Maka Allah Dan Rasulnya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (allah) yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu

5
Prof.Dr.H.Idri.M.Ag Hadis ekonomi dalam presfektif hadis nabi,hlm 293
6
Toto Tasmara ,Membudayakan Etos Kerja Islami,(Jakarta:Gema insani press,2002)

5
diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (QS. 9\At-
Taubah;105)
Bekerja dan berwirausaha sangat dianjurkan dalam islam agar manusia
dapat mandiri dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya dan membantu orang
lain secara ekonomi baik melalui sedekah, infak, maupun zakat. Orang yang
bekerja dan kemudian mendapatkan hasil dari jerih payahnya akan terhindar dari
sifat dan sikap meminta-minta karena orang yang suka meninta-minta pada
dasarnya merendahkan dirinya sendiri. Terdapat 3 hadits yang dianjurkan
Rasulullah dalam bekerja.7

َ ‫علَى‬
‫ظ ْهره‬ َ ‫سلَ َم يَقُو ُل ََل َ ْن يَ ْغد َُو أَ َحدُ ُك ْم فَيَحْط‬
َ ‫ب‬ َ ‫علَيْه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ‫سو َل‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫ع ْن أَبي ه َُري َْرة َ قَا َل‬
ُ ‫سم ْعتُ َر‬ َ
‫ض ُل م ْن ْال َيد‬
َ ‫طاهُ أ َ ْو َمنَ َعهُ ذَلكَ فَإ َن ْال َيدَ ْالعُ ْل َيا أ َ ْف‬
َ ‫ي به م ْن النَاس َخيْر لَهُ م ْن أ َ ْن َي ْسأ َ َل َر ُج ًل أ َ ْع‬َ ‫صدَقَ به َو َي ْست َ ْغن‬ َ َ ‫َف َيت‬
‫س ْفلَى َوا ْبدَ ْأ ب َم ْن تَعُو ُل‬
ُّ ‫ال‬

“Dari Abu Hurayrah r.a., katanya : aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Hendaklah seseorang diantara kalian pergi pagi-pagi mencari kayu dan dipikul
diatas punggungnya kemudian (menjualnya) lalu bersedekah dengannya serta
tidak butuh pada pemberian orang lain lebih baik baginya dari pada meminta
kepada orang lain diberi atau tidak, karena sesunggunya tangan di atas lebih
baik dari pada tangan di bawah dan mulailah dari orang yang menjadi
tanggungannya.” (HR. Muslim)
‫ع َم َر‬
ُ َ‫ّللا بْن‬ َ َ‫ع ْبد‬ َ ‫ َقا َل‬،‫ع َم َر‬
َ ُ‫سم ْعت‬ َ ‫عبْد‬
ُ ‫ّللا بْن‬ َ ‫ َقا َل‬،‫ّللا بْن أَبي َج ْعف ٍَر‬
َ َ‫سم ْعتُ َح ْمزَ ة َ بْن‬ ُ ‫ع ْن‬
َ ‫عبَيْد‬ َ
‫ي يَ ْو َم ْالقيَا َمة‬ ْ َ َ‫الر ُج ُل يَسْأ َ ُل الن‬
َ ‫اس َحتَى يَأت‬ َ ‫ي صلى هللا عليه وسلم " َما يَزَ ا ُل‬ ُّ ‫ قَا َل النَب‬: ‫رضى هللا عنه‬
‫عةُ لَ ْح ٍم‬ َ ‫لَي‬
َ ‫ْس في َوجْهه ُم ْز‬

“Dari ‘Abu Allah Ibn Abi Ja’far katanya : aku mendengar Hamzah Ibn ‘Abd.
Allah Ibn ‘Umar berkata aku mendengar ‘Abd. Allah Ibn ‘Umar berkata :
Rasululah SAW Bersabda, “ Tidaklah seseorang senantiasa meminta-minta
kepada orang lain hingga pada hari kiamat datang tanpa sekerat daging pun di
wajahnya.” (HR. Al-Bukhari)

‫ع َما َل أ َ ْنفُسه ْم‬ َ ‫سول‬


ُ ‫ّللا صلى هللا عليه وسلم‬ ْ َ‫شةُ رضى هللا عنها َكانَ أ‬
ُ ‫ص َحابُ َر‬ َ ‫عائ‬
َ ‫ت‬ْ َ‫ قَا َل قَال‬،َ‫ع ْن ع ُْر َوة‬ َ ،
.‫َو َكانَ يَ ُكو ُن لَ ُه ْم أ َ ْر َواح‬

7
Prof.Dr.H.Idri.M.Ag Hadis ekonomi dalam presfektif hadis nabi,hlm294-295

6
“Dari ‘Urwah, katanya : ‘Aisyah R.A. Berkata, “para sahabat Rasulullah SAW
adalah pekerja untuk diri mereka sendiri dan mereka mempunyai etos
kerja…”(HR. al-bukhari)

Rasullah menganjurkan etos kerja , sebagai wujud dedikasi manusia dalam


menjalani kehidupannya. Kata etos mempunyai arti sikap,kepribadian, watak, dan
karakter. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok
bahkan masyarakat. Dari kata etos terkandung gairah atau semangat yang sangat
amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal dan lebih baik, serta
mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.

Dari ketiga Hadis diatas menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang diperoleh
dari bekerja, yaitu: Pertama,secara ekonomi, orang yang bekerja dan berwirausaha
dapat mempunyai kekayaan sehingga tidak menjadi orang miskin, tetapi orang
kaya secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa harus meinta-
minta kepada orang lain. Kedua, secara sosial, orang yang mampu karena bekerja
atau berwirausaha kemudian peduli terhadap orang lain dengan memberikan
Sebagian rezekinya, akan mendapatkan posisi yang terhormat dimata masyarakat
sebagai orang dermawan. Ketiga, secara pribadi, orang yang bekerja atau berwira
usaha akan dapat memenuhi kebutuhan diri atau keluarganya. Ia menjadi tulang
punggung keluarganya dan mereka akan hidup Bahagia sejahtera berkat jeri payah
dan usahanya.

Konsep bekerja dan berwirausaha dalam islam jauh melampaui konsep


pada umunya, karena menurut islam, tujuan bekerja dan berwirausaha tidak
semata-mata untuk mendatangkan keuntungan yang bersifat materiel.
Didalamnya terdapat nilai ibadah yang dapat memperkuat spiritual pelakunya,
yang digambarkan Nabi dengan sedekah. 8

Dengan demikian, menurut islam bekerja dan berwirausaha di samping untuk


memenuhi kebutuhan hidup juga dalam rangka beribadah kepada allah.

8
Prof.Dr.H.Idri.M.Ag Hadis ekonomi dalam presfektif hadis nabi,hlm296

7
Menurut sadono sukirno. Ada beberapa dasar pertimbangan yang menjadikan
aktivitas ekonomi yang dilakukan dipandanga sebagai ibadah, yaitu : pertama,
akidah harus lurus, yaitu umat islam harus berkeyakinan bahwa amalan dalam
sistem ekonomi islam merupakan satu-satunya sistem yang mendapat ridha Allah.
Kedua, niat yang lurus dan tulus memiliki kaitan dengan kesucian hati. Segala
sesuatu kegiatan ekonomi haruslah diniatkan karena Allah. Untuk mendapatkan
keridaan Allah niat ikhlas ini lahir dari keyakinan yang kukuh terhadap
kemanfaatan dunia dan akhirat dengan mengamalkan perintah-perintah Allah.
Ketiga, cara melakukan kerja yang sesuai dengan ajaran islam, hal ini meliput
sikap tekun, sabar,Amanah, bertanggung jawab, berbudi pekerti mulia, bersyukur,
dan tidak melakukan penipuan dan penindasan. Keempat, hasilnya betul
membawa manfaat kepada masyarkat banyak. Hasil ekonomi harus dibelanjakan
kearah jalan yang benar dan sesuai dengan kehendak islam. Disamping digunakan
untuk keperluan diri dan keluarga, hasil ini perlu dimanfaatkan untuk keperluan
banyak orang. Dari sinilah timbul kewajiban menunaikan zakat dan kemuliaan
bersedekah,berinfaq,berwakaf,dan sebagainya. Kelima, tidak meninggalkan
kewajiban beribadah yang khusus, kegiatan kewirausahaan yang berbentuk
ibadah umum tidak seharusnya menjadi alas an untuk meninggalkan ibadah
khusus atau ibadah murni seperti shalat dana puasa. Kesibukan mencari rezeki
tidak seharusnya menyebabkan pengabaian terhadap tanggung jawab terhadap
Allah Swt.9

9
Sadono sukirno et al., pengantar bisnis,hlm 370-371

8
C. Karakteristik Wirausaha

Para wirausaha mempunyai karakter yang unggul bila dibandingkan


dengan manusia pada umumnya. Sebagaimana terlihat pada defenisinya
diatas, wirausaha memiliki kualitas pribadi yang unggul disertai dengan
kemampuan melihat kedepan dan berfikir dengan penuh perhitungan, serta
berani mengambil resiko. Ada beberapa karakter dan watak yang dimiliki oleh
para wirausaha, sebagaimana dikemukakan oleh Geoffrey G. Meredit, sebagai
berikut :10

No. KARAKTER WATAK


1. (percaya diri dan optimis) Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain,
individualistis, optimism.
2. (berorientasi pada tugas dan Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
hasil) laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja
keras, mempunyai dorongan kuat, energetic,
dan inisiatif.
3. Berani mengambil risiko dan Kemampuan untuk mengambil riiko yang
menyukai tantangan wajar.
4. (kepemimpinan) Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi
dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran
dan kritik.
5. (orisinalitas) Inovatif, kreatif, fleksibel.
6. (berorientasi kemasa depan) Memiliki visi dan perspektif ke masa depan.

10
Buchari Alma, Kewirausahan, hlm 52-53

8
Sungguhpun demikian, antara wirausaha yang satu dengan yang lain
terkadang memiliki karakter yang berbeda-beda. M. Tohar membagi
wirausahawan menjadi tiga yang masing-masing mempunyai karakteristik
tersendiri. Yaitu sebagai berikut:

1. karakteristik wirausaha andal atau pengusaha yang baik adalah : a. memiliki rasa
percaya diri dan sikap mandiri untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui
perusahaannya, b. mau dan mampu mencari dan memenangkan peluang usaha
yang menguntungkan dan melakukan apa saja yang bermanfaat, c. mau dan
mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa serta
mencoba cara kerja yang efisien.11
2. karakteristik wiausaha tangguh, yaitu : a. berfikir dan bertindak strategis terhadap
perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang
mengandung risiko yang besar dalam mengatasi masalah, b. selalu berusaha
untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan untuk memuaskan
pelanggan, c. berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan
perusahaan serta meningkatkan kemampuan.
3. karakteristik wirausaha unggul, yaitu : a. berani mengambil resiko serta mampu
memperhitungkan dan berusaha menghindarinya, b.selalu berupaya mencapai dan
menghasilkan karya yang lebih baik , pemilik,pemasok tenaga kerja ,masyarakat
,bangsa, dan negara, c.kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar,
meningkatkan produktivitas, dengan efesien.12

11
M.tohar membuka usaha kecil,(Yogyakarta: penerbit kanisius,2000 M), hlm 166
12
Prof.Dr.H.Idri.M.Ag Hadis ekonomi dalam presfektif hadis nabi, hlm302-304

9
D. Fungsi dan peran wirausaha

Wirausaha mempunyai peran dan fungsi tertentu, yang sebagiannya terlihat pada
karakteristik wirausaha diatas. Secara umum, fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat
melalui dua pendekatan, yaitu secara mikro dan mikro.

Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran : sebagai innovator atau penemu dan
planer atau perencana. Sebagai innovator ,seorang wirausaha menemukan dan
menciptakan sesuatu produk yang baru seperti produk,cara, teknologi,ide,organisasi, dan
sebagainya. Sebagai perencanaan,wirausaha berusaha merancang tindakan ide-ide dan
peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru, dan lain
sebagainya. Kedua peran ini saling berkait satu sama lain dalam mengantarkan wirausaha
mencapai sukses dan tidak bisa hanya menggunakan satu peran dan meninggalkan peran
lainnya.

Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, memeratakan


kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Peran ini bersifat umum yang sesungguhnya menjadi tugas bersama antara
pemerintah,pengusaha, dan masyarakat. Fungsi serta peran secara mikro bersifat internal
yang berkaitan dengan perusahaan, maka fungsi dan peran secara mikro lebih bersifat
13
eksternal yang berkenaan dengan masyarakat.

13
Prof.Dr.H.Idri.M.Ag Hadis ekonomi dalam presfektif hadis nabi,hlm 310

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata wirausaha yang juga dikenal dengan interpreneur, berasal dari kata
wira dan usaha. Kata wira berarti teladan atau contoh sedangkan usaha berarti
kemauan keras memperoleh manfaat. Dengan demikian, wirausaha berarti
seorang yang berkemauan keras dalam melakukan tindakan dan perbuatan
yang bermanfaat sehingga layak dijadikan teladan. Kewirausahaan pada
hakikatnya adalah sifat ,ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan
dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif
.kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang di jadikan dasar, sumber daya,tenaga penggerak
,tujuan ,siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.

Jadi defenisi kewirusahaan merupakan kemampuan yang dimiliki


seseorang untuk melihat kesempatan-kesempatan bisnis, dengan proses
menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal dan risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.H.Idri.M.Ag Hadis ekonomi dalam presfektif hadis nabI

Tarsis Tarmudji,prinsip-prinsip wirausaha, (Yogyakarta :2003 M)


Muh .Yunus ,islam dan wirausaha kreatif ,(Malang :UIN press ,2008 M)
Buchari Alma ,kewirausahaan
Sadonosukirno , pengantar bisnis (Jakarta : Prandamedia,2004 M)
Toto Tasmara ,Membudayakan Etos Kerja Islami,(Jakarta:Gema insani press,2002)
M.Tohar membuka usaha kecil,(Yogyakarta: penerbit kanisius,2000 M)

12

Anda mungkin juga menyukai