Di susun Oleh :
Arby Dharma 471421051
Fauzia Hambali 471421031
Nur Sakina A.Gafar 471421009
Dosen Pengampuh:
Ronal Hutagalung, S.T.,M.T
1
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
DAFTAR ISI
2
BAB 1. PENDAHULUAN
3
Dalam lingkup daerah tempat tinggal saya, lebih didominasi oleh anak-anak usia
sekitar 3 sampai 14 tahun maupun mahasiswa. Diusia tersebut pastilah mereka
sangat menyukai jajan, apalagi ukuran anak sekolah. Maka dari itu saya
memutuskan mengambil tema ini karena tidak di pungkiri bahwa anak-anak
memang suka makan makanan yang manis-manis. Juga di daerah saya tinggal,
banyak sekali swalayan-swalayan kecil sampai medium yang banyak diminati
orang untuk berbelanja semua kebutuhan di sana. Tempatnya yang strategis karena
dekat dengan rumah, maka jangkauan saya untuk memasarkan produk saya juga
tidak banyak kendala. Toko kue masih sedikit, padahal untuk berbelanja bahan
baku banyak dijual di toko kue. Kalaupun saya tidak menemukan bahan baku di
toko-toko terdekat, saya harus mencarinya sampai ke pusat Kota Gorontalo karena
di sana toko apapun ada. Mungkin hanya itu kendalanya, namun hal tersebut
belum menjadi masalah untuk proses produksi saya nanti.
2.2 Potensi Sumber Daya dan Peluang Pasar
Melihat dari produk dan potensi pasar maka pelaksanaan usaha ini memiliki
peluang yang tidak ada matinya dan memiliki nilai berkelanjutan. Apalagi usaha
“chocober” Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan permen sebagai
camilan ringan anak-anak. Keunggulan yang dimiliki produk ini adalah bahan
dasar biskuit sebagai sumber karbohidrat yang sudah dimodifikasi dan cokelat
sebagai anti oksidan. Bukan hanya biscuit cokelat saja namun biscuit apa saja bisa
untuk dibuat camilan seperti chocober ini. Cokelat yang digunakan juga bukan
white chocholate melainkan milk chocholate yang rendah lemak.
- Potensi Pasar
a. Universitas
Merupakan lingkungan yang dekat dengan kehidupan mahasiswa sehingga proses
pemasaran lebih mudah dan cepat dalam memulainya. Dengan menggandeng
beberapa teman-teman di kampus, mengajak mereka untuk ikut berpartisipasi
dalam mempromosikan jajanan baru yang berbeda dari lainnya. Makanan ini pasti
laku di kalangan mahasiswa yang suka mencoba hal baru karena ini sebuah inovasi
baru.
b. Masyarakat Umum
Dalam lingkungan masyarakat banyak sekali yang menggemari dessert sebagai
camilan yang manis terutama anak-anak yang suka sekali jajan. Apalagi menjelang
lebaran, makanan ini sangat cocok sebagai sajian idul fitri. Apalagi ini bukan
coklat sembarang coklat. Dengan bentuknya yang unik, target ini mampu
menjangkau kalangan masyarakat umum
4
2.3 Analisis Ekonomi Usaha
Pencapaian tujuan program ini adalah fase penting dalam kesuksesan usaha. Selain
mengenai konsep, lokasi dan promosi yang menarik, penyajian dari usaha ini juga
merupakan hal yang tidak kalah penting dalam pencapaian tujuan program ini.
Taksiran keuntungan yang akan kami dapat dalam satu bulan kurang lebih
mencapai 1.830.000 rupiah. Dengan rincian sebagai berikut : Anggaran belanja
dalam satu bulan :
5
2. 200 gr gula pasir
3. 3 btr telur
4. 250 gr mentega leleh
5. 125 gr coklat bubuk
6. Scp BP
7. 100 ml susu cair
8. Bahan coklat ganeze :
9. 100 ml susu cair
10. 250 gr coklat btg potong2
11. 2 sdm gula pasir
12. 2 sdm minyak sayur
13. Bahan cream cheese :
14. 200 gr wippy cream
15. 400 ml air es
16. 100 ml susu cair
17. 170 gr keju parut halus
Langkah
1. Campur tepung, coklat dan BP aduk rata sisihkan.
2. Mixer telur, gula pasir sampai mengembang, masukkan tepung aduk rata.
3. Tambahkan lelehan coklat dan mentega aduk rata bila terasa kental boleh di
tambah susu cair.
4. Masukkan kedalam tempat alumunium lalu kukus,.
5. Membuat coklat ganeze : panaskan susu dan gula pasir sampai panas lalu
siramkan ke dalam wadah berisi coklat dan minyak aduk sampai rata.
6. Membuat cream cheese : panaskan susu dan parutan keju sampai larut lalu
dinginkan. Mixer wippy dengan air es sampai mengembang dan kaku, lalu
masukkan keju larut dan aduk rata.
6
7. Tahap penyelesaian : lapisi cake dengan cream cheese sampai rata per cup
lalu siram dengan coklat hias dan dinginkan.
8. Siap di hidangkan.
7
3.2 Tahapan Pekerjaan
Tahapan Pekerjaan akan dimulai dengan pembelian alat dan bahan di pasar
maupun e-commerce. Saat bahan dan alat sudah terkumpul kita akan melakukan
proses produksi seperti yang dijelaskan di atas. Setelah produk selesai diproduksi
dan siap untuk dilakukan pengemasan maka kita akan lanjut ke tahap pengemasan
dan kemudian siap untuk dipasarkan. Evaluasi kegiatan dilakukan diakhir kegiatan
setiap harinya untuk mengetahui kemudahan dan kendala yang ditemukan pada
setiap tahapan yang dilakukan untuk perbaikan proses hingga dapat menjamin
kepuasan pelanggan.
1. Proses pengemasan
8
h. Batas waktu penyimpanan dalam kulkas adalah 14 hari karena tidak
menggunakan pengawet dan pewarna makanan, saat kemasan produk sudah
dibuka harus segera dihabiskan.
i. Lakukan pengecekan Kembali pada setiap produk sebelum produk
didistribusikan.
9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, A., Firdausi, F., Putri, K. A., Safitri, A. M., & Yuliawati, S. 2013.
Pengolahan sayur wortel menjadi cemilan sehat chocotel (chocolate wortel)
Kaya Gizi Non-Kolesterol. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3(2).
Amao, L., 2018. Health benefits of fruit and vegetables. URL:
http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.74472. Diakses tanggal 17 Februari 2021.
Atmarita, A., Jahari, A. B., Soekatri, M., & Sudikno, S. 2017. Asupan gula, garam,
dan lemak di Indonesia: analisis survei konsumsi makanan individu (SKMI)
2014. Gizi Indonesia, 39(1), 1-14.
Iryanti, D.A., 2019. Pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan dan sikap anak
sekolah tentang manfaat sayur dan buah di SD Inpres 26 kabupaten Sorong.
Doctoral Dissertation Fakultas Kedokteran Unipa.
Diary council of California 2018. Health benefits of fruit. URL:
http://www.who.int/elena/titles/fruit_vegetables_ncds/en/). Diakses tanggal 17
Februari 2021.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Kemenkes RI.
Jakarta. Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan Indonesia. URL: https://kesmas.kemkes.go.id. Diakses
tanggal 17 Februari 2021
Supariasa, I. D. 2012. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta. Indonesia.
World Health Organization (WHO). 2015. Guideline: Sugars intake for adults and
children. Geneva. World Health Organization
11