Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Elvianis

NIM : 041094172

TUGAS 1 PENYUNTINGAN

1. Saudara sebagai seorang penyunting, langkah-langkah apa yang Saudara lakukan agar
naskah layak untuk terbit?

Memperhatikan hal-hal berikut :


1. Tema dan Genre Menarik
Untuk menjual sebuah buku tentu diperlukan tema dan genre yang menarik. Kalian harus
membuat naskah dengan tema dan genre yang menarik. Apakah harus? Ya tentu dong. Bagi
pecinta buku tema dan genre yang uniklah yang mereka cari. Buatlah karya seunik mungkin
agar laku di pasaran. Tapi jika kalian mengambil genre tertentu, buatlah alur cerita yang
unik.

2. Kerangka Tulisan
Setelah menentukan tema dan genre apa yang akan kamu ambil, mulai buat kerangka
tulisan. Kenapa sih harus membuat kerangka tulisan? Sebenarnya tujuan membuat kerangka
tulisan adalah agar naskah kalian terstruktur dan tersusun dengan rapih. Selain itu,
membuat kerangka tulisan bisa menjadi tempat kalian untuk mematangkan naskah. Ingat
ya! penerbit tidak suka dengan naskah yang berantakan dan tidak matang. Kenapa? karena
salah satu syarat buku kalian bisa terbit adalah naskah yang matang. Penerbit tidak mungkin
mau menerbitkan buku dengan naskah yang belum matang.

3. Referensi
Salah satu cara agar naskah kalian matang adalah degan mencari referensi sebanyak
mungkin. Ingat ya! refernsi bukan menjiplak! Carilah cerita dengan genre yang sejenis
dengan naskah kalian sebagai bahan referensi. Dengan membaca beberapa referensi, kalian
akan tau akan kearah mana naskah kalian berlabuh. Selain itu, referensi juga bisa menjadi
langkah awal mematangkan naskah kalian. Jadikan referensi sebagai alat untuk kalian
berkaca ya, apakah jalan cerita naskah kalian sudah layak terbit atau belum.

4. Mulai Menulis
Jika kalian sudah memiliki kerangka tulisan dan membaca banyak referensi artinya kalian
sudah siap menulis. Mulailah menulis dengan imajinasi yang ada di otak kalian! Jangan lupa
untuk membuat naskah sesuai dengan kerangka tulisan yang sudah kalian buat. Tujuannya
agar naskah kalian tidak terlalu luas. Buatlah naskah sesuai dengan imajinasi dan isi hati
kalian ya.

5. Rapihkan Naskah
Setelah naskah kalian rampung, baca kembali dan rapihkan naskah tersebut. Dalam setiap
penulisan tidak ada yang sempurna, oleh karena itu kalian harus memeriksanya kembali dan
mulai merapihkannya ya. Naskah yang rapih juga menjadi salah satu nilai jual yang bisa
dipertimbangkan.
6. Sinopsis
Langkah terakhir yang harus kalian lakukan adalah membuat sinopsis. Kalian harus membuat
sinopsis yang menarik ya, tetapi jangan melenceng dari isi naskah tersebut. Tujuan dibuat
sinopsis yang menarik adalah agar calon pembaca menjadi lebih tertarik dengan isi buku
tersebut.
2. Setidak-tidaknya ada dua unsur dalam sebuah naskah yang perlu disunting oleh penyunting
yaitu isi dan bahasa. Mengapa harus dua unsur tersebut yang perlu disunting? Jelaskan!
Karena isi dan bahasa merupakan suatu hal penting dalam sebuah naskah, bahasa digunakan
untuk melaporkan isi atau maksud sebagai hasil dari observasi yang dilakukan oleh
penutur/penulis. Hal yang dilaporkan adalah apapun yang berada di dalam
dan di sekitar diri penutur/penulis tersebut sedangkan isi adalah sesuatu tulisan yang si
sampaikan jadi harus di buat se menarik mungkin.
3. Mengapa guru sebagai penyunting berbeda dengan penyunting profesional pada
penerbitan-penerbitan umum? Jelaskan!
Kinerja profesi seorang
penyunting (editor) yaitu mulai dari pengumpulan informasi dalam bentuk naskah,
penyeleksian, pengolahan, pengadaan, serta penyebaran informasi kepada masyarakat. Oleh
karena itu seorang editor harus menguasai ruang lingkup kerjanya, yaitu dituntut memiliki
daya intelektual yang tinggi dan berpengalaman, memiliki gagasan yang fresh, harus kreatif,
menguasai seluk-beluk bahasa, dan ahli di bidangnya. Eksistensi profesionalisme
kepenyuntingan adalah: (1) memahami prinsip tata permainan bahasa, (2) memahami teknik
penulisan sesuai laras tulisan, (3) memahami pertalian erat antara dunia penulisan dan dunia
marketing, (4) yakin bahwa topik yang ditulis mendatangkan pencerahan bagi pembaca, (5)
jernih dan objektif dalam menyikapi perbedaan pendapat, (6) memahami kecenderungan
yang berlangsung dan berkembang terus-menerus dalam masyarakat. Sedangkan sorang
guru hanya menjadi penyunting di ruang lingkup kecil contohnya di sekolah dan karena
tugas utama guru juga bukan menjadi penyunting tapi menjadi seorang pendidik.

Anda mungkin juga menyukai