Anda di halaman 1dari 14

PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA DAN

SISTEM PEMERINTAHAN NKRI


Mudemar A. Rasyidi
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
mudemar.a.rasyidi@gmail.com

ABSTRAK
Sebagai warga negara Indonesia yang baik dan militan, sudah seharusnya kita
menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen, serta
mengamalkannya di dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa mengenal kompromi.
NKRI harga mati. Oleh karena itu setiap warga Negara Indonesia yang baik berada di
dalam Negeri maupun di luar Negeri, baik dari segi ancaman maupun penjajahan
ataupun rongrongan, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat
dilihat dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah dilakukan oleh para
pejuang dalam membela tanah air Indonesia, mulai sejak, dari sebelum, semasa dan
setelah penjajahan bahkan sampai kemerdekaan NKRI, yang telah banyak menelan
berbagai macam pengorbanan yang luar biasa. Kita sebagai bangsa Indonesia
sekarang ini, di dalam mengisi kemerdekaan NKRI, harus tetap setia dan menghormati
para pejuang bangsa Indonesia yang telah mendahului kita demi kemerdekaan
Republik Indonesia yaitu dengan berbagai cara yang positif dan kreatif serta
bertanggung jawab. Disamping itu juga, kita harus mengenal sejarah bangsa kita,
untuk dijadikan pedoman dan teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yang baik.Kita harus mentaati hukum yang berlaku dan mencintai tanah air di dalam
kehidupan kita sehari-hari, dan menjaga tanah air Indonesia. Semua itu agar kita dapat
mencapai apa yang dicita-citakan oleh para pejuang bangsa, yaitu masyarakat yang
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kata Kunci : Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Adat Istiadat dan
budaya bangsa serta menjunjung tinggi Agama, serta berakhlak yang
Mulia, serta cinta tanah air.

1. Sejarah Singkat
Istilah Indonesia muncul pertama Kemudian Arti Indonesia dalam arti
kali dalam arti geografis pada tahun 1950 politik ketatanegaraan digunakan oleh
dalam tulisan bangsa Inggris yang ber- kaum nasionalis Indonesia yang belajar
nama JR. Logan. Selanjutnya istilah di Belanda pada tahun 1917. Kata
Indonesia dalam arti etimologi (ilmu ten- Indonesia menjadi sangat populer dan
tang bangsa-bangsa) digunakan dalam dipergunakan dalam arti yang lebih luas
tahun 1884 oleh bangsa Jerman yang lagi oleh para wakil pemuda dari seluruh
bernama Bastian. pelosok tanah air, pada Kongres
Pemuda tahun 1928. Yang kemudian
dikenal dengan nama Kongres Pemuda
1928, dengan dasar yang berisi:

Satu tanah air, satu bangsa dan satu


bahasa yakni Indonesia
Yang kemudian mencapai titik
puncak/klimaknya pada tanggal 17-08-
1945 dengan pemakaian kata istilah
Indonesia, sebagai wujud bangsa yang
Gambar Sejarah Singkat Pancasila merdeka, berdaulat untuk mencapai

129
masyarakat yang adil dan makmur di 3. Wilayah
tengah-tengah masyarakat / banyak
dunia. Dan negara yang mula-mula me-
ngakui kemerdekaan RI, tanggal 17-08-
1945 di Timur Tengah, adalah Mesir (10
Juni 1947), Lebanon (29 Juni 1947),
Suriah (2 Juli 1947) dan Irak (16 Mei
1947). Demikian setelah Indonesia men-
jalani masa penjajahan yang cukup pa-
njang, yaitu 350 tahun oleh Belanda dan
3,5 tahun oleh Jepang.
Gambar Kantor Gubernur DKI Jakarta
2. Sistem Pemerintahan
Indonesia adalah negara kepu-
lauan yang terbesar di dunia. Kepulauan
Indonesia sebanyak 17.508 pulau (dulu
13.667 buah). Sebab itu Indonesia di-
sebut sebagai negara kepulauan atau
nusantara. Nusa berarti tanah air, pulau,
antara berarti terletak di antara, berada,
diapit oleh. Nusantara berarti tanah air /
pulau yang terletak di antara. Nusantara
Gambar Kedung Pusat Pemerintahan digunakan sebagai menggambar-kan
NKRI suatu wilayah perairan dan gugusan-
gugusan pulau yang terletak diantara
Negara Indonesia adalah negara samudra pasifik dan samudra Indonesia,
kesatuan yang berbentuk Republik Pasal dan diapit oleh dua buah benua Asia dan
1 ayat (1) UUD 1945. Australia.
Sedangkan sistem pemerin-tahan Dalam Pasal 18 UUD 1945
yang diatur menurut UUD 1945, adalah disebutkan, pembagian daerah hidonesia
Sistem Kabinet Presidensial, yaitu suatu atas daerah besar dan kecil, dengan
kabinet yang dewan menterinya dipimpin bentuk susunan pemerintahannya dite-
oleh Presiden. tapkan dengan undang-undang, dengan
meman-dang dan mengingat dasar per-
Dalam hal ini presiden mempunyai musyawaratan dalam sistem peme-
dua (2) kedudukan atau mempunyai 2 rintahan negara dan hak-hak, asal-usul
(dua) fungsi, yaitu: dalam daerah-daerah yang bersifat
a. Sebagai Kepala Negara, dan istimewa.
b. Sebagai Kepala Pemerintahan
Selanjutnya dalam UU No. 5 Tahun
Sedangkan system kabinet parle- 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerin-
menter, dewan menterinya dipimpin / tahan di daerah, sebagai penjabaran
dikepalai oleh seorang Perdana Menteri Pasal 18 UUD 1945 Wilayah hidonesia
yang sekaligus berfungsi sebagai kepala dibagi atas beberapa provinsi, provinsi
negara saja. dibagi atas beberapa kabupaten/kota-
madya, kabupaten/kotamadya dibagi
Contoh negara yang menganut atas beberapa kecamatan, kecamatan
sistem kabinet parlemen-ter antara lain: dibagi lagi atas beberapa desa /
Pakistan, India, Libanon, Singapur. kelurahan. Desa/ kelurahan merupakan
bentuk pemerintahan yang terkecil di
hidonesia.

130
Untuk memperlancar jalan-nya 4. BPUPKI & PPKI
pemerintahan terkecil itu, desa dibagi a. BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-
lagi atas beberapa dusun. Sedangkan Usaha Persiapan Kemerdekaan
kelurahan dibagi atas beberapa lingku- Indonesia)
ngan. Pada tanggal 7 Desember 1941
Jepang menyerang pangkalan Armada
Selanjutnya dusun/lingkungan itu AL-AS di Pearl Harbour, Hawai, yang
dibagi lagi atas beberapa rukun kampung sekaligus mengawali keterlibatan jepang
(RK) dan RK (Rukun Kampung), yang dalam Perang Dunia ke-II.
sekarang dikenal Rukun Warga (RW)
dibagi lagi menjadi beberapa RT (Rukun Perang Dunia ke-II meletus pada
Tetangga). dan Rukun Kampung (RK) / tanggal 1 September 1939 di Eropa,
Rukun Warga (RW) dan Rukun Warga / yang diawali serangan Jerman ke
Rukun Kampung (RW/RK), itu terdiri atas Polandia. Jerman berhasil menduduki
beberapa Rukun Tetangga (RT). Se- Polandia dan beberapa negara di Eropa.
dangkan RT dan RW yang dahulunya Dalam Perang Dunia ke-II Jerman ber-
disebut RK (Rukun Kampung), terdiri dari sekutu dengan Italia. Untuk menghadapi
beberapa Kepala Keluarga (KK), dan negara sekutu yang terdiri atas AS,
disebut sebagai penduduk / warga Hungaria, Perancis, Rusia, Belanda,
kampung / desa / kelurahan. Norwegia, dan Australia. Jepang ikut
bergabung dengan Jerman dan Italia
Dalam beberapa ibukota kabu- dengan menyebarkan sayap
paten tertentu dibentuk kota admini- ekspansinya ke Asia Timur dan Asia
strative (Kotif). Sedangkan jumlah desa/ Tenggara.
kelurahan/ kecamatan/ kota administratif,
kota madya termasuk juga kabupaten, Pada awalnya pihak Jerman dan
tidak selalu tetap, melainkan dapat Italia meraih sejumlah kemenangan dari
berubah sesuai dengan perkem-bangan. Eropa. Dan Jepang telah berhasil
Jumlahnya dapat berku-rang atau ber- menaklukan beberapa daerah di Asia
tambah karena adanya pembentukan, Timur dan Asia Tenggara. Jepang
pengha-pusan, dan penggabungan Desa menyebar-kan propagandanya dengan
/ Kelurahan / Kecamatan / Kotif Kota- perang Asia Timur Tenggara dari
madya / Kabupaten atau Provinsi. belenggu penjajahan bangsa-bangsa
Barat.
Sedangkan untuk Provinsi (DT. TK.
I) Jumlahnya pun dapat bertam- Jepang dengan semboyan Tiga (3)
bah/berkurang, mengingat proses peng- “A” nya, yaitu:
hapusan atau pengga-bungannya me- - Nippon pelindung Asia
merlukan berbagai pertimbangan yang - Nippon cahaya Asia
sangat kompleks dan memerlukan waktu - Nippon pemimpin Asia
yang cukup lama.
Jepang mendapat dukungan dari
bangsa Asia Timur dan Asia Tenggara.
Tetapi setelah Jepang berhasil, Jepang
tidak memenuhi janjinya. Setelah dua (2)
tahun perang dunia kedua berkobar,
keadaan mulai berubah. Italia dan
Jerman mulai terdesak oleh sekutu. Italia
dipaksa menyerah kepada sekutu pada
tanggal 8 Agustus 1943, Jerman mulai
terkepung, akhirnya menyerah pada
tanggal 7 Mei 1945.
Gambar Kantor Kelurahan DKI Jakarta

131
Menyadari keadaan yang tidak PPKI dibentuk pada tanggal 9 Agustus
menguntungkan itu, Jepang mulai 1945.
mebujuk rakyat dari bangsa Asia Timur
dan Asia Tenggara yang sedang Sebelum janji Jepang terwujud,
dijajahnya itu, agar membantu mereka. Jepang menyerah tanpa syarat terhadap
Jepang mulai membe-rikan kemer- sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
dekaan kepada beberapa negara yang Karena sekutu sebagai pemenang dalam
sedang dijajahnya. Untuk Indonesia Perang Dunia ke-II, sedangkan Jepang
dijanjikan akan diberikan kemer-dekaan. sebagai negara yang kalah perang tidak
Untuk itu dibentuk Badan Usaha-Usaha mempunyai kekuasaan lagi, maka di
Persiapan Kemerdekaan Indonesia Indonesia saat itu/ ketika itu terjadi
(BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya kekosongan kekuasaan atau vacum of
DOKARITSU JUMBI COSAKAI dengan power. Kesempatan emas yang sangat
beberapa orang anggota. Badan ini di- berharga itu tidak disia-siakan oleh para
bentuk pada tanggal 29 April 1945 tokoh dan para pendiri NKRI, mereka /
tugasnya ialah: menyelidiki dan me- belia-beliau menggunakan kesempatan
nyiapkan segala usaha yang diperlukan tersebut untuk memproklama-sikan ke-
bagi pendirian negara Indonesia di merdekaan. Lepas dari segala bentuk
kemudian hari. pemerintahan dari negara dan bangsa
lain.
BPUPKI diketuai oleh KRT,
Rajiman Widiodiningrat dan H.P. Dalam menentukan waktu yang
Soeroso sebagai Ketua Muda. BPUPKI tepat untuk proklamasi dipersiapkan
berhasil menyelesaikan tugas yang di- secara matang dengan saat yang tepat.
embannya dengan baik, yakni meru- Akhirnya dari kelompok pemuda, men-
muskan dasar negara Pancasila dan culik Bung Karno dan Bung Hatta dan
UUD bagi negara Indonesia kelak di dibawa ke Rengas Dengklok, suatu
kemudian hari. Karena tugasnya sudah daerah pinggiran kota Jakarta yang ke-
selesai, maka BPUPKI dibu-barkan pada mudian dikenal dengan peristiwa Rengas
tanggal 7 Agustus 1945. Dengklok. Tujuan penculikan tersebut
adalah untuk menjamin kese-lamatan
Dalam keadaan itu Jepang makin kedua tokoh tadi dari pihak yang tidak
terdesak oleh sekutu, berita kekalahan menghendaki kemerdekaan. Karena di
Jepang dirahasiakan. Keadaan semakin Jawa terdapat pasukan PETA yang siap
parah, setelah pihak sekutu yakni AS, membela kedua tokoh penting itu sampai
menjatuhkan dua bom atom di dua kota dengan tetes darah yang terakhir.
Jepang yaitu di Hiroshima pada tanggal
6 Agustus 1945 dan di kota Nagasaki Setelah terjadi perundingan yang
pada tanggal 9 Agustus 1945. cukup sengit antara para pemuda yang
revolusioner dengan kalangan tokoh-
b. Panitia Persiapan Kemer-dekaan tokoh tua, akhirnya disepakati proklamasi
Indonesia (PPKI) kemerde-kaan Indonesia akan dilaksana-
Setelah BPUPKI dibubarkan, maka kan pada tanggal 17 Agustus 1945. Di Jl.
sebagai gantinya dibentuk badan lain Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada
yang bernama Panitia Persiapan Ke- hari Jum’at, jam 10 pagi.
merdekaan Indonesia (PPKI) atau
bahasa Jepangnya DOKURITSU JUMBI PPKI merupakan Badan pemegang
LINKAI yang diketuai oleh Ir. Soekarno kedaulatan rakyat, sekaligus lembaga
dan Drs. Mohammad Hatta sebagai pendiri Negara Kesatuan Republik
Ketua dan Wakil Ketua. Anggotanya Indonesia (NKRI). Pada hari Sabtu
semula 21 orang, lalu tanpa tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah
sepengetahuan pihak Jepang ditambah proklamasi kemer-dekaan RI. PPKI
lagi 6 orang, sehingga menjadi 27 orang. mengadakan sidang yang pertama, yang

132
menghasilkan 3 keputusanu penting, undang - undang Dasar Negara
yaitu : Indonesia.” (Dirjen DIKTI, 1998).
1. Mengesahkan UUD 1945.
2. Memilih dan mengangkat Ir. Dari kutipan alinea IV Pembukaan
Soekarno dan Drs. Mohammad UUD 1945 kita dapat melihat 4 tujuan
Hatta sebagai Presiden dan Wakil negara kita, yaitu:
Presiden RI, yang pertama. a. Melindungi segenap bangsa
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia Pusat (KNIP). Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
Pada hari Minggu tanggal 19 c. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
Agustus 1945 PPKI juga mengadakan dan
sidangnya yang kedua, dan menghasil- d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
kan dua keputusan penting, yaitu:
1. Menetapkan 12 Kementerian Negara Keempat tujuan nasional itu masih
dalam lingkungan pemerintah RI. bersifat umum dan perlu dijabarkan lagi,
2. Menetapkan pembagian daerah da- antara lain melalui TAP MPR, khususnya
lam 8 propinsi. Pada tanggal 22 mengenai GBHN. Di samping itu juga
Agustus 1945, PPKI bersidang dan kita mempunyai tujuan akhir pem-
menghasilkan 3 (tiga) keputusan, bangunan, yakni mencapai masya-rakat
yaitu membentuk: adil dan makmur, baik materil maupun
a) Komite Nasional spiritual dalam suatu negara yang aman,
b) Badan Keamanan Rakyat (BKR) sentosa dan diridhoi Allah SWT.
c) Partai Nasional Indonesia (PNI)
Komite Nasional dibentuk di seluruh 6. Dasar Negara RI
Indonesia bertempat di Jakarta, di-
maksudkan sebagai penjelmaan tu-
juan dan cita-cita bangsa Indonesia
untuk menyelenggarakan kemerde-
kaan Indonesia berdasarkan kedau-
latan rakyat.

Dalam BKR terhimpun anggota,


PETA, HEIHO, Kaisatsutai (Polisi),
Seinen-dan, Keibodan, dll.

5. Tujuan Negara
Tujuan negara RI, secara jelas
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,
alinea ke-IV yang berbunyi sebagai
Gambar Lambang NKRI
berikut: “Kemudian dari pada itu, untuk
membentuk suatu pemerintah negara
Dasar Negara RI adalah Pancasila.
Indonesia yang melindungi segenap
Pancasila merupakan salah satu hasil
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
karya BPUPKI dalam sidangnya yang
darah Indonesia dan untuk memajukan
pertama dari tanggal 29 Mei 1945
kesejahteraan umum, mencerdaskan ke-
sampai dengan 1 Juni 1945. Rumusan
hidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
Pancasila yang benar dan sah tercantum
ketertiban mencerdaskan kehidupan
dalam Alinea IV, pembukaan UUD 1945,
bangsa, dan ikut melak-sanakan keter-
yaitu:
tiban dunia yang berdasarkan kemerde-
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
kaan, perdamaian abadi dan keadilan
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
sosial, maka disusunlah kemerdekaan
c. Persatuan Indonesia
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu

133
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh 7. Lambang Negara
hikmat kebijaksanaan dalam per-
musyawaratan perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Di samping itu, ada beberapa


rumusan Pancasila yang dikemukakan
oleh para tokoh pendiri negara RI,
misalnya adalah Mr. Muhammad Yamin,
(31 Mei 1945), Prof. DR. Mr. R.
Soepomo (31 Mei 1945), Ir. Soekarno (1
Juni 1945). Karena itu, pada tanggal 1
Juni diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila. Sedangkan Hari Kesaktian
Pancasila diperingati setiap tanggal 1
Oktober, sebagai peringatan atas pe-
numpasan G 30 S/PKI 1965, yang ingin
mengganti Pancasila dengan dasar
negara yang lain yaitu: Komunis. Piagam
Jakarta (Jakarta Charter), dicetuskan Gambar Lambang Negara & Pancasila
pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam
Jakarta itu dirumuskan oleh Panitia Kecil Lambang negara kita adalah Bu-
yang disebut Panitia Sembilan (sebuah rung Garuda yang dikenal Lambang
panitia kecil BPUPKI) yang terdiri atas Negara, atau disebut Pancasila. Pe-
sembilan orang). Rumusan Pancasila ngertian lambang negara ini adalah
dalam Piagam Jakarta itu, digunakan menurut sejumlah sumber, yaitu Prof. Mr.
oleh Panitia Sembilan. Pada sidang Mohammad Yamin dan Sultan Hamid II
kedua BPUPKI yang berlangsung pada yang pernah menjabat Ketua Panitia
tanggal 14-16 Juli 1945. Pada sidang 14 Lencana Negara pada masa RIS (1949).
Juli 1945 BPUPKI, menerima Piagam Lambang Negara RI diatur dalam Pe-
Jakarta untuk dijadikan pembukaan di raturan Pemerintah No. 66, tanggal 17
dalam hukum dasar tertulis yang sedang Oktober 1951, yang telah berlaku
dicanangkan. sementara semenjak 17 Agustus 1950.
Beberapa alasan terpilihnya Burung
Akhirnya, setelah mengalami peru- Garuda sebagai Lambang Negara RI:
bahan sedikit, pada Sila Pertama, yang 1) Burung garuda atau elang rajawali
semula berbunyi: “Ketuhanan, dengan terdapat di tanah air Indonesia.
kewajiban menjalankan syariat Islam 2) Burung garuda adalah burung yang
bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi kuat dan mampu terbang tinggi,
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Rumusan melambangkan cita-cita bangsa
itu disyahkan oleh PPKI. Perubahan itu Indonesia dan kekuatan sendiri.
dilakukan karena adanya keberatan dari 3) Orang-orang terdahulu, khusus-nya
wakil Indonesia Timur yang beragama pemeluk agama Hindu, berang-
non muslim. Demi tegaknya persatuan gapan, bahwa garuda adalah ken-
dan kesatuan bangsa, wakil cendikiawan daraan Dewa Whisnu, yaitu Dewa
muslim, memperlihatkan hati besarnya Pemba-ngun dan Dewa Pemelihara
dengan merelakan perubahan rumusan alam semesta.
Pancasila itu. Dan ada pula rumusan
Pancasila menurut Mukadimah atau Makna setiap bagian pada Lambang
Pembukaan Konstitusi RIS 1949 dan Garuda Pancasila
UUDS 1950. 1) Kepala garuda menengok ke kanan,
mengandung arti bahwa kanan

134
adalah lambang kebaikan, ke- kepercayaan, bahasa, dan adat istia-
mujuran, kepercayaan dan kekua- dat, suku, dll.
tan.
2) Jumlah bulu Sedangkan yang dimaksud satu
a) Pada kedua belah sayap juga, yakni tetap sebagai satu tanah air,
masing-masing 17 helai satu bangsa, dan satu bahasa yakni
b) Pada ekor 8 helai Indonesia.
c) Pada kedua belah paha dan
belakang di bawah perisai 19 Keterangan warna setiap bagian :
helai Bintang Kuning emas
d) Pada leher 45 helai Rantai Kuning emas
Yang kesemuanya itu meng- Pohon beringin Hijau
gambarkan / melambangkan, hari Kepala banteng Hitam
proklamasi kemerdekaan Indonesia Bunga padi dan Kuning emas
17 Agustus 1945. kapas
3) Perisai (pelindung) yang terdapat Ruang tengah Merah putih
pada Burung Garuda yang memuat perisai
lambang tiap-tiap sila dalam Panca- Dasar bintang Hitam
sila, yang melambangkan Pancasila yang berbentuk
sebagai falsalah negara, pandangan perisai
hidup, alat pemersatu, lambang Pita Putih
persatuan dan kesatuan bangsa dan Huruf Hitam
negara RI.
4) Garis hitam yang mengitari perisai, 8. Lagu Kebangsaan RI
melambangkan Indo-nesia sebagai Lagu kebangsaan Indonesia
negara tropis. adalah Indonesia Raya, yang dikarang
5) Bintang segi lima, melambang-kan oleh Wage Rudolf Supratman. Lagu
sila Ketuhanan YME. kebangsaan kita penggunaannya diatur
6) Rantai, melambang sila Kema- dalam Peraturan Pemerintah No. 44
nusiaan Yang Adil dan Beradab. Tahun 1958.
7) Pohon Beringin, melambangkan sila
Persatuan Indonesia. 9. Bendera Negara RI
8) Kepala Banteng melambangkan sila Bendera Negara Indonesia adalah
Kerakyatan yang Dipimpin oleh sang Merah Putih. Penggunaan Bendera
Hikmat Kebijaksanaan dalam Per- Kebangsaan diatur dalam Peraturan
musyawaratan / Perwakilan. Pemerintah No. 40 Tahun 1958. Bendera
9) Padi dan kapas, melambangkan sila Merah Putih pertama kali diakui dan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat dikibarkan pada tanggal 28 Oktober
Indonesia. 1928, yaitu pada Kongres Pemuda yang
10) Tulisan “Bhinneka Tunggal Ika” yang dikenal dengan nama “Sumpah Pemuda”
tertulis pada pita yang digenggam pada waktu itu juga untuk pertama
erat dengan kedua kaki burung kalinya lagu kebangsaan Indonesia ci-
garuda. Melambangkan ragam ba- ptaan Wage Rudolf Supratman dinyanyi-
ngsa dan budaya Indonesia. Istilah kan.
Bhinneka Tunggal Ika dipetik dari
buku SUTASOMA kara-ngan Mpu 10. Bahasa Negara RI
Tantular. Istilah itu secara harfiah Dalam Pasal 36 UUD 1945 di-
berarti berbeda tetapi itu satu. Tetapi sebutkan bahwa “Bahasa Negara adalah
secara populer istilah itu diterje- Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia
mahkan dengan “berbeda-beda, berasal dari bahasa Melayu Riau.
tetapi tetap satu jua”. Yang dimak- Bahasa Indonesia lahir sejak tanggal 28
sud dengan berbeda-bebda di sini Oktober 1928, sebagai salah satu hasil
adalah berbeda-beda agama, aliran

135
Sumpah Pemuda 1928. Bahasa 2) Periode (27 Desember 1945 – 17
Indonesia, mempunyai dua kedudukan, Agustus 1950) berlaku Konstitusi
yaitu: RIS 1949.
1) Sebagai Bahasa Negara 3) Periode (17 Agustus 1950 – 5 Mei
Yaitu bahasa yang diakui secara 1959) berlaku UUD 1950.
yuridis, digunakan di wilayah suatu 4) Periode 5 Juli 1959 – sekarang,
negara, oleh warga negaranya untuk berlaku UUD 1945 (telah diadakan
berko-munikasi. Sebagai bahasa refisi) atau/dan telah di Amandemen.
Negara, bahasa Indonesia mempu-
nyai 4 (empat) fungsi, yakni: UUD 1945
a) Sebagai bahasa resmi kenega- UUD 1945 merupakan hasil kerja,
raan. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persia-
b) Sebagai bahasa pengantar pan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),
dalam dunia pendidikan. pada sidangnya yang kedua, yang
c) Alat perhubungan pada tingkat berlangsung pada tanggal 14-16 Juli
nasional untuk kepentingan pe- 1945. Hasil kerja BPUPKI itu disahkan
rencanaan dan pelaksanaan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
pembangunan nasional serta Indo-nesia (PPKI) pada tanggal 18
kepentingan pemerintahan. Agustus 1945, sehari setelah proklamasi
d) Alat pengembangan kebu- UUD 1945, tersusun dengan sistimatika,
dayaan, ilmu pengetahuan dan sebagai berikut:
teknologi. 1. Pembukaan/Preambule
2) Sebagai Bahasa Nasional, yaitu 2. Batang Tubuh, yang terdiri dari: 16
bahasa yang digunakan oleh suatu bab dan 37 pasal
negara untuk berkomunikasi antar 3. 4 pasal aturan peralihan dan
sesama warga negara itu sebagai 4. 2 ayat aturan tambahan
wujud nasionalisme. Sedangkan se- 5. Penjelasan, yang terdiri atas: pen-
bagai bahasa nasional, bahasa jelasan umum dan penjelasan pasal
Indonesia mempunyai 4 (empat) demi pasal
fungsi, yakni sebagai:
a) Lambang kebanggaan nasional. b. Konstitusi Republik Indonesia
b) Lambang identitas nasional. Serikat 1949
c) Alat pemersatu pelbagai masya- Konstitusi RIS 1949, merupakan
rakat yang berbeda-beda latar salah satu hasil Konferensi Meja Bundar
belakang sosial budaya dan (KMB) antara Indonesia dan Belanda,
bahasanya. guna mengakhiri sengketa antara kedua
d) Alat perhubungan antar daerah belah pihak. Belanda hanya akan
dan antar budaya. mengakui kedaulatan negara kita, dalam
bentuk negara federasi dengan nama
11. UUD Negara RI Republik Indonesia Serikat. Negara RIS,
a. Undang-Undang Negara RI secara resmi didirikan pada tanggal 27
bernama Undang-Undang Dasar Desember 1949 dengan Ir. Soekarno se-
1945 atau disingkat UUD 1945 bagai presidennya. Dengan berubahnya
Sejak proklamasi kemer-dekaan RI bentuk negara itu, dari negara kesatuan
17 Agustus 1945 Negara telah beberapa menjadi negara federasi atau negara
kali mengganti undang-undang dasar serikat, maka undang-undang dasarnya
negara/telah beberapa kali mengalami pun harus diubah atau diganti dengan
pergantian Undang-Undang Dasar yakni konstitusi RIS 1949. Dan negara RIS
sebagai berikut: terdiri dari 16 negara bagian. Konstitusi
1) Periode (18 Agustus 1945 – 27 berarti “Undang-Undang Dasar”. Kon-
Desember 1945) berlaku UUD 1945. stitusi RIS 1949, merupakan hasil lan-
jutan dari KMB yang berlangsung di
negeri Belanda. Konstitusi RIS 1949,

136
tersusun atas sistematika, sebagai be- Anggota konstituante dilantik pada
rikut: tanggal 10 Nopember 1956. Setelah 3
1) Mukadimah = 4 alinea. tahun bekerja (1956-1959), yang ber-
2) Batang Tubuh = 197 pasal. tujuan menyu-sun dan menetapkan UUD
Negara, sebagai Pengganti UUDS 1950,
Dari masa berlakunya Konstitusi belum berhasil mewujudkan UUD baru.
RIS 1949, tidak sampai satu tahun. Hal Sedangkan situasi negara dan keadaan
itu terjadi karena satu persatu negara negara Indonesia semakin menjurus
bagian dari RIS membubarkan diri. kepada anarki atau kekacauan yang
Karena mereka menyadari sepenuhnya sempat membahayakan kepada kese-
bahwa bentuk negara RIS merupakan lamatan bangsa dan negara RI. Sistem
kelanjutan politik Devide Et Impera = kabinet parlementer yang sering ber-
“Pecahkan, lalu kuasai” dari pemerintah ganti-ganti, menyebabkan programnya
Belanda. Akhirnya pada tanggal 17 mandek. Tidak dapat dijalankan. Akibat-
Agustus 1950, diproklama-sikan kembali nya, perekonomian macet atau makin
negara Republik Indonesia ini menjadi merosot dan keadaan rakyat makin
NKRI. sengsara.

c. UUDS 1950 Kesempatan yang demi-kian itu


Undang-Undang Dasar Sementara dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
1950, merupakan hasil rumusan Prof. oleh PKI untuk menanamkan cita-
DR. Mr. Soepomo. UUDS 1950 tersusun citanya/keinginannya atau tujuannya di
atas sistematika, sebagai berikut: Indonesia, yang bercita-cita untuk
1) Mukadimah : 4 alinea mendirikan negara Komunis.
2) Batang tubuh : 146 pasal
Keadaan yang semakin tidak
Karena masih bersifat sementara, terkontrol ini, menyebab-kan beberapa
maka UUDS 1950 harus diganti. Karena daerah melaku-kan pemberontakan,
pada waktu itu MPR yang mengem-ban untuk melepaskan diri dari pemerintah
tugas, menetapkan UUD Negara belum pusat di Jakarta. Antara lain yaitu: Letkol.
dibentuk. Maka pada tahun 1955 pada Achmad Husen memproklamasikan
masa kabinet Burhanuddin Harahap (12 berdirinya Pemerintah Revolusioner RI
Agustus 1955 – 3 Maret 1956), diadakan (PPRI) di Sulawesi Tengah.
PEMILU 2 kali, yaitu pada tanggal 29
September 1955 untuk memilih anggota Pada tanggal 15 Februari 1958
DPR dan pada tanggal 15 Desember Kolonel Somba di Sulut mengadakan
1955 untuk memilih anggota konsti- pemberon-takan yang dinamakan Pe-
tuante. Konstituante adalah suatu lemba- rang Rakyat Semesta (PERMESTA),
ga yang bertujuan menyu-sun dan me- pada tanggal 17 Februari 1958 yang
netapkan Undang-undang Dasar. Untuk mendukung PRRI di Sumatera. Dan
meng-gantikan UUDS 1950 yang masih pemberontakan-pemberon-takan lainnya.
bersifat sementara itu.jadi konstituante Dan pemberon-takan Republik Maluku
dapat diidentikkan dengan MPR seka- Selatan (RMS) pada tanggal 25 April
rang. Tetapi MPR mempunyai tugas 1950. Kahar Muzakar di Sulsel pada
yang lebih luas daripada konstituante. tanggal 17-08-1951, dan pemberontakan
Pada PEMILU tahun 1955, Indonesia Ibnu Hajar di Kal-Sel pada tanggal 10
dibagi atas 16 Daerah pemilihan, yang Oktober 1950.
meliputi 208 Kabupaten dan 2.139 Keca-
matan dan 43.429 Desa. Jumlah anggota Syukurlah, semua pem-berontakan
DPR hasil PEMILU tahun 1955, adalah itu dapat ditumpas. Ir. Soekarno sebagai
272 orang. (1) anggota DPR, mewakili Presiden RI, ketika itu melihat keadaan
350.000 orang penduduk. Anggota krisis konstitusional yang belum selesai,
konstituante berjumlah 592 orang.

137
mengusulkan pada konstituante agar 5) Mayjend. TNI Anumerta Sutoyo
menetapkan kembali kepada UUD 1945. Siswo Miharjo
6) Mayjend. TNI Anumerta D.I.
Setelah tiga kali diada-kan pemu- Panjaitan
ngutan suara dan lembaga konstituante 7) Brigjend. TNI Anumerta Katamso
yang tidak mencapai qurom, seperti yang Dharmokusumo
dikehendaki oleh UUDS 1950 dengan 8) Kolonel TNI Anumerta Sugiyono
hasil pemungutan suara tanggal 30 Mei 9) Kapten TNI Anumerta Piere Andreas
1959 yang setuju 269 yang tidak setuju Tendean
203, tanggal 2 Juni 1959 yang setuju 264 10) AIP TK. II. Anumerta Karel Satsuit
yang tidak setuju 204, untuk kembali Tubun
kepada UUD 1945. Akhirnya pada
tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno, Sedangkan, satu-satunya jenderal
mengeluarkan Dekrit, yang bertujuan yang termasuk dalam daftar calon orang
mengakhiri krisis tersebut. Dekrit yang harus diculik dan dibunuh PKI,
Presiden itu berisi 4 pokok, yaitu: yang dapat meloloskan diri dari tragedi
1) Pembubaran Konstituante itu, adalah Jendera TNI Abdul Haris
2) Pemberlakuan kembali UUD 1945 Nasution. Namun beliau sempat kena
3) Tidak berlakunya lagi UUDS 1950 tembakan di kaki dan anaknya, yang
4) Pembentukan DPA dan MPR, yang bernama Ade Irma Suryani, yang baru
bersifat sementara (DPAS dan berusia 5 tahun, yang termasuk anak
MPRS). cerdas, kena tembakan di dadanya.
Yang akhirnya meninggal dunia.
Konstituante, sebagai lembaga Namanya harum dicatat sebagai
pilihan rakyat pada Pemilu 1955, ter- pahlawan termuda di Indonesia.
paksa dibubarkan, karena dianggap
gagal dalam menyelesaikan tugas yang Mereka diculik dan dibunuh secara
diembannya. sadis, lalu mayatnya dilemparkan ke
sumur tua, yang selanjutnya disebut
Kemudian UUD 1945 diberlakukan sebagai Lubang Buaya. Kesepuluh
kembali. Pada tahun 1965, terjadi Pahlawan Revolusi diberikan pangkah
pemberon-takan G 30 S/PKI, yang ber- Anumerta, yaitu pangkat yang dinaikkan
hasil merenggut nyawa 7 (tujuh) orang satu tingkat lebih tinggi daripada pangkat
jenderal dan 3 (tiga) orang perwira sebelum ia meninggal dunia.
(dalam waktu yang sangat singkat) atau Berkat rahmat dan karunia Allah
dalam waktu kurang dari semalam. SWT peristiwa Pemberontakan G 30
Mereka yang gugur dalam peristiwa itu S/PKI 1965 itu dapat ditumpas oleh
kemudian ditetapkan sebagai pahlawan ABRI, khususnya Angkatan Darat,
revolusi, yaitu kesatria dan pejuang dibawah Pimpinan Mayor Jenderal
tanah air yang gugur dalam peristiwa Soeharto dengan dukungan rakyat
revolusi. sepenuhnya. Keesokan harinya tanggal
1 Oktober 1965, keadaan ibukota negara
Revolusi berarti perubahan besar Jakarta sudah dapat dikuasai kembali.
dalam waktu yang sangat singkat. Yang
gugur tersebut adalah tujuh jenderal dan KESIMPULAN DAN SARAN
tiga orang perwira yang termasuk dalam A. Kesimpulan
pucuk pimpinan negara. Ketujuh pah- Setelah memperhatikan dan
lawan revolusi ini adalah: menelaah isi dalam pembahasan di atas,
1) Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
2) Letjend. TNI Anumerta MT. Haryono 1. Bahwa Pemerintahan Desa dan
3) Letjend. TNI Anumerta R. Suprapto Kelurahan adalah sutu sistem yang
4) Letjend. TNI Anumerta S. Parman dilaksanakan dalam praktek pelak-
sanaan Pemerintahan di tingkat ter-

138
akhir/desa atau kelurahan adalah
sebagai ujung tombak Pemerintahan B. Saran-Saran
Pusat, maka dalam hal ini baik 1. Dengan berprinsip kepada: Kebe-
system/ peraturan/pelaksa-naannya naran, Keadilan, Kejujuran, Kema-
harus dapat dipahami dan di- nusiaan, dan Kesosialan, serta rasa
mengerti oleh seluruh rakyat tanggung jawab, baik terhadap diri
Republik Indonesia tanpa kecuali, sendiri, keluarga, masyarakat,
sebagai pengamalan pelaksanaan Bangsa, Negra dan Agama maka
peraturan per-Undang-undangan tidak akan ada lagi sistem peng-
yang ada, baik oleh Aparat maupun kotak-kotakan dan perbedaan
Masyarakat agar tercipta ketaatan diantara Bangsa Indonesia, yang
terhadap hukum. ada hanyalah Indonesia Bersatu.
2. Fungsi utama Pemerintahan Desa 2. Dengan berpedoman dan bersem-
dan Kelurahan adalah untuk boyan kepada Bhinneka Tunggal
terciptanya tertib hukum di setiap Ika, dan bersemboyan kepada “Cinta
Desa/Kelurahan di seluruh Tanah Air tanah air adalah sebagian dari
Indonesia. iman”, maka di Indonesia tidak akan
3. Agar terciptanya perkembangan ada lagi perpecahan Bangsa.
desa dan kelurahan ke depan yang 3. Keberadaan Pemerintahan Desa
semakin baik untuk mencapai ma- dan Kelurahan hal ini harus dijadikan
syarakat sejahtera yang adil dan tali penghubung/jembatan kepenti-
makmur, maka pembinaan Desa/ ngan antara warga masyarakat
Kelurahan harus terus dan semakin dengan Pemerintahan Daerah dan
ditingkatkan agar dapat terbentuk Pusat.
SDM masyarakat yang maksimal 4. Pemerintah harus mencegah terja-
untuk dapat membangun bangsa dinya sistem pengkotak-kotakan,
dan NKRI ke depan agar lebih baik dan terjadinya perbedaan panda-
lagi. ngan serta pendapat tentang keada-
4. Semua perangkat Desa/Kelurahan an Negara (NKRI), maupun terjadi-
yang ada agar dapat bekerja dengan nya usaha untuk memecah belah
sungguh-sungguh sebagai tanggung bangsa dengan pandangan dan
jawab yang dibebankan kepada me- pendapat yang berbeda tentang
reka dan untuk menciptakan kema- NKRI dan harus dijaga prinsip
juan Bangsa dan Negara kearah bahwa NKRI adalah harga mati.
yang lebih modern sesuai dengan 5. Dengan berpedoman kepada
perkembangan teknologi dan me- Pancasila dan UUD 1945, serta
ngikuti kemajuan masyarakat dunia semua peraturan per-Undang-
Internasional. undangan yang berlaku, maka akan
5. Bahwa kemerdekaan dicapai tercipta persatuan dan kesatuan
dengan segala bentuk pengor-banan bangsa dan Negara Republik
yang sangat mahal, baik harta Indonesia ini, kedepan kearah yang
benda, jiwa/nyawa dan darah, maka lebih baik.
NKRI harus tetap dijaga dan dibela
secara bersama.

139
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaenuddin, H, Prof, DR, MA. Sosiologi Hukum, Penerbit : Sinar Grafika, Jakarta, Juni
2007.

Almasdi, Suit Jusuf. Aspek Sikap Mental dalam Manajemen SDM. Ghalia Indonesia,
1996.

Atmasasmita, Romli, Prof, DR, SH, LLM. Reformasi Hukum, Hak Asasi & Penegakan
Hukum, Editor : Meliala, Sembiring, Aman, SH, MH, Takariawan, Agus, SH, MH,
Penerbit : CV. Mandar Maju, Bandung, 2001.

Ashshofa, Burhan, SH, Metode Penelitian, Penelitian : Rineka Cipta, April 1998.

Efendi Aan, Poernomo Freddy, Ramih IG. Ng Indra S. Teori Hukum. Penerbit : Sinar
Grafika, Jl. Aren III No.25, Rawamangun, Jakarta Timur – 13220, Indonesia.
Cetakan kedua, Agustus 2017.

Hamid Abdul, Dr., KH. Teori Negara Hukum Modern, Pengantar Prof., Dr., H. Deddy
Sunatullah, M. Hum. Penerbit : CV. Pustaka Setia. Jl. BKR (Lingkar Selatan)
No.162-164 Bandung 40235. (Anggota IKAPI Cabang Jawa Barat). Cetakan ke1:
Juni 2016.

Komaruddin, Prof. Drs. Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu, Suatu Pengantar,


Rajawali Pers, Jakarta, Juli 1992.

Koesnan, KT, Pedoman Manajemen Penyeleksian, Penerbit : PT. Pustaka Utama Grafiti,
1996.

Nasution Johan Bahder, Dr., SH., SM., M.Hum. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Penerbit : Mandar Maju / 2014 / Bandung 40222. Anggota IKAPI Cetakan ke-IV :
Januari 2017.

Pieris, Jhon, DR. SH, MS. – Putri Baramuli Aryanthi, SH, MH, Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, Studi, Analisis, Kritik dan Solusi Kajian Hukum dan Politik,
Pelangi Cendekia, 2006.

Soekanto Soerjono, Prof. Dr., SH., MA., Faktor-Faktor yang Mempen-garuhi Penegakan
Hukum. Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Cetakan ke-14, Agustus
2016.

Subekti, R. Prof, SH, dan Tjitrosoedibio, R. Kamus Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta,
1978.

Sarja, Dr., H., SH., MH. Negara Hukum Teori dan Praktek. Kata Pengantar : Prof. dr. H.
Syahrudin Nawi, SH., MH. Penerbit : Thafa Media, Bantul Yogyakarta 55762.
Cetakan I : Mei 2016.

Sitabuana Herning Tunjung, Dr., SH., CN., M.Hum. Hukum Tata Negara Indonesia.
Penerbit : Konstitusi Press, 2020. Jl. Medan Merdeka Barat No.6 Jakarta 10110.
Cetakan Pertama, Maret 2020.

140
Sitanggang Djernih, Dr., Bc.IP., SH., MH., Kepastian Hukum Masa Tunggu Eksekusi
Pidana Mati, Dalam Mewujudkan Rasa Keadilan Menuju Pembaharuan Hukum
Pidana. Penerbit : PRC (Pintaka Reka Cipta) Bandung, Jawa Barat 40423,
Anggota IKAPI, Cetakan 1 : Oktober 2018.

Terhaar, B. Mr. Bzn. Terjemahan, Poesponoto Soebakti, Ng.K. Asas-Asas dan Susunan
Hukum Adat, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1987.

Undang-undang Dasar 1945, Sejarah UUD 1945, sejak pembentukan hingga


Amandemen pada zaman reformasi, alamat Kantor Departemen dan Kantor
Gubernur Se-Indonesia, susunan Kabinet Indonesia Bersatu hasil Reshuffle 2007,
Cet. 1, Jakarta. Visimedia, 2007.

Undang-undang 1945, dan Peruba-hannya + Struktur Ketata-negaraan, UUD 1945 dan


Perubahannya, Proses Peruba-han (Amandemen) UUD 1945, Pancasila & UUD
butir P4, Tugas dan Wewenang Lembaga-lembaga Negara, Struktur
Pemerintahan Daerah, Susunan Kabinet Indonesia Bersatu. Indonesia Tera,
Yogyakarta, 2008.

UUD 1945 & Perubahannya, Susunan Menteri Kabinet Orde Lama sampai Kabinet
Indonesia bersatu (Reshuffled 2007). Redaksi Teras Aksara, Jakarta 2007.

UU Otonomi Daerah 2006, Penerbit : Presindo, Jakarta.

UU RI No. 9 Tahun 2009, Badan Hukum Pendidikan dan Sistem Pendidikan Nasional. UU
RI No. 20 Tahun 2003. Penerbit : Asa Mandiri, 12 Februari 2009.

UU Kepegawaian 1999, UU No. 43 Th. 1999 Tentang Perubahan UU No. 8 Th. 1974
tentang Pokok-pokok Kepegawaian, dilengkapi dengan UU No. 8 Th. 1974, 6
Aturan Pemerintahan, 2 Keputusan Presiden, Penerbit : Sinar Grafika, Jakarta,
Februari 2000.

UU Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, UU No. 9 Th. 1998,


dilengkapi dengan sambutan Pemerintah, dalam Rapat Paripurna Terbuka DPR,
PERPU No. 3 Th. 1998 tentang Pencabutan PERPU No. 2 Th. 1998 tentang
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, PERPU No. 2 Th. 1998
tentang Kemerdekaan Menymampaikan Pendapat di Muka Umum, Penerbit Sinar
Grafika, Oktober 1998.

UU tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia 2000 & UU HAM 1999, UU RI No. 26 Th.
2000, UU RI No. 39 Th. 1999, UU RI No. 5 Th. 1998, UU RI No. 9 Th. 1998,
Keppres No. 181 Th. 1998, Perpu No. 1 Th. 1999, Penerbit : Citra Umbara,
Bandung, Februari 2001.

Buku Himpunan Peraturan Bidang Pemerintahan, Biro Administrasi Wilayah Setda


Provinsi DKI Jakarta, Th. 2007.

Buku Himpunan Peraturan Bidang Kemasyarakatan, Biro Adminis-trasi Wilayah Setda


Provinsi DKI Jakarta, Th. 2007.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 2008.


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Komisi pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN, Tata Cara

141
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam
mencegah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Tata Pemeriksaan Kekayaan
Penye-lenggaraan Negara, Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Hak Keuangan, Kedu-dukan Protokoler dan Perlin-dungan Keamanan Pimpinan
KPK, dilengkapi dengan : Penjelasan dan Peraturan Pelaksanaannya, FM. Fokus
Media, Bandung, Juli 2008.

Untuk apa DPD RI, Dewan Perwakilan Daerah RI, Kelompok DPD di MPR RI, 2006.

Pidato Ketua DPD RI, Pada Sidang Paripurna Khusus DPD RI dengan Acara Pidato
Presiden RI tentang Pembangunan Daerah dalam RAPBN Tahun Anggaran 2007,
23 Agsutus 2006, DPR – RI.

Keterangan Pemerintah tentang Kebijakan Pembangunan Daerah di depan Sidang


Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Jakarta, 23 Agustus
2006, Sekretariat Negara RI.

Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, di lingkungan


Pekerjaan. Depar-temen Pertahanan RI, Direktorat Jenderal, Sumber Daya
Manusia, 20 Maret 2000.

142

Anda mungkin juga menyukai