Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Tugas Kelompok Agama Islam )

Oleh:

Nurhazizah Seno Aji (22334092)

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGRI PADANG

PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam. Penulisan makalah ini secara khusus
dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas dari salah satu mata kuliah yaitu malah tentang akhlak
sekaligus diharapkan mampu menjadi media pembelajaran yang bermanfaat untuk para
mahasiswa.

Selesainya makalah ini merupakan hasil dari kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak dan
sumber informasi terpercaya lainnya. Namun tidak lepas dari itu kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.

Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Pariaman, 30 Oktober 2022

Penulis
1. Materi
 Pengertian

Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai,
atau tabiat. Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu
keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan. menurut Imam Al Ghazali, akhlak
merupakan tingkah laku yang melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik
tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Akhlak merupakan sebuah sistem yang
mengatur tindakan dan pola sikap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran
agama islam, sistem nilai tersebut merupakan sumber ijtihad sebagai salah satu metode berpikir
secara islami. Akhlak memicu terjadinya tindakan dan hubungan antara Allah, sesama manusia
dan alam semesta. Adapun pengertian akhlak menurut Muslim Nurdin dibagi menjadi dua sudut
pandang, yaitu Suluq Azzahriah dan Bataniah. Suluq azzhariah merupakan suatu cara pandang
yang memperlihatkan hal-hal yang tampak di dalam diri seperti tutur kata, tingkah laku dan
watak. Sementara itu menurut sudut pandang Bataniah, akhlak adalah ilmu yang membahas
berbagai masalah yang dihadapi manusia terkait dengan hal-hal yang bersifat kejiwaan.

 Ruang Lingkup
 Akhlak terhadap Allah SWT

Manusia diberikan kesempurnaan dan kelebihan dibandingkan dengan makhluk yang lain
yaitu berupa empat hal yang salah satunya tidak dimiliki oleh makhluk lain, yaitu Insting
(Naluri), Indera dan Akal. Manusia dengan diberi akal untuk berpikir, perasaan dan nafsu.
Sehingga sudah seharusnya kita memiliki akhlak yang baik terhadap Allah SWT. Sesuai dengan
firman Allah:
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫َواِ ْن تَ ُع ُّدوْ ا نِ ْع َمةَ ِ اَل تُحْ صُوْ هَا ۗاِ َّن َ لَ َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬

Artinya : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Qs. Al-Nahl: 18).
Adapun kewajiban manusia terhadap Allah pada garis besarnya ada dua yaitu
mentauhidkan-Nya dan tidak sekali kali mensekutukanNya dengan apapun serta beribadah
kepada-Nya dengan cara menjalankan segala perintahNya dan meninggalkan segala
laranganNya. Beribadah kepada Allah SWT ada yag bersifat Mahdhoh seperti menunaikan
Ibadah sholat, Membayar zakat, berpuasa di Bulan suci Ramadhandan Naik haji ke baitullah, dan
ada pula ibadah Ghoiru Mahdhoh yang berupa muamalah yang berhubungan dengan sesama
manusia, seperti saling tolong menolong, dan lainlain. Dua hal ini juga menjadi kewajiban
manusia kepada Allah yang tertuang dalam firman :

‫ت ُأو ٰلَِئكَ هُ ْم خَ ْي ُر ْالبَ ِريَّ ِة‬


ِ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka
itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 7).

Rasulullah SAW pernah bersabda:

‫اسنَ ُك ْم َأ ْخاَل قًا‬


ِ ‫ي َوَأ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم القِيَا َم ِة َأ َح‬
َّ َ‫ِإ َّن ِم ْن َأ َحبِّ ُك ْم ِإل‬

Artinya: “Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat tempat
duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya di antara
kalian.” (HR. Tirmidzi no. 1941. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami’ no.
2201.)

 Akhlak terhadap Sesama Manusia


Islam mengajarkan agar manusia selalu memelihara dan mengambangkan hubungan baik
antar sesama manusia termasuk dengan tetangga. Kewajiban ini dinilai penting karena dapat
mempengarui kualitas keimanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
“Bukanlah orang yang beriman yang ia sendiri kenyang sedangkan tetangga (yang disebelah)nya
kelaparan.” (HR. Bukhari).
Diperkuat oleh Hadist lain yang mengukur keimanan seseorang dengan sikap
menghormati terhadap tetanggnya, dimana Nabi Muhammad SAW Bersabda :
ُ‫اآلخ ِر فَ ْليُ ْك ِر ْم َجا َره‬
ِ ‫َم ْن َكانَ يُْؤ ِمنُ بِاهَّلل ِ َو ْاليَوْ ِم‬

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah
memuliakan tetangganya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ada banyak hikmah yang bisa didapatkan dari memuliakan tetangga. Tetangga adalah
saudara kita yang paling dekat. Ketika terjadi sesuatu, tetanggalah yang pertama akan
memberikan pertolongan, terlebih jika kita hidup jauh dari rumah saudara. Memuliakan tetangga
sebenarnya bukan perkara susah, jika kita mempunyai keinganan dan ketulusan untuk
melakukannya. Misalnya ketika kita memasak, lebihkan sedikit dan berikan kepada tetangga.
Terkadang sebuah pemberian itu tidak selalu dinilai dari seberapa banyaknya, tetapi juga dari sisi
perhatiannya.Anjuran ini sesuai dengan hadits berikut:

َ ‫يَا َأبَا َذرٍّ ِإ َذا طَبَ ْختَ َم َرقَةً فََأ ْكثِرْ َما َءهَا َوتَ َعاهَ ْد ِج‬
َ‫يرانَك‬

Artinya: “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka
perbanyaklah airnya (kuah) dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim)

 Akhlak Terhadap sesama Makhluk

Akhlak terhadap sesame makhluk adalah bagaimana kita berbuat baik kepada Hewan,
Tumbuh-tumbuhan dan Lingkungan Alam. Allah sangat memperhatikan bagaimana Agar alam
tetap lestari dan subur, maka Allah dengan tegas memerintahkan manusia untuk memperlakukan
alam dan Makhluk hidup lainnya dengan baik, dengan cara menjaga alam itu tetap subur hijau,
sehingga menjadi tempat tinggal yang menyenangkan bagi tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Dari contoh kecil akhlak kita terhadap lingkungan alam dan makhluk lainnya harus
menjadi perhatian kita semua karena perintah itu bukan hanya bermanfaat bagi makhluk hidup
lain tetapi juga kembali manfaat itu untuk kita manusia.

 Kedudukan

Manusia bukan mulia hanya karena pembentukan akalnya saja, akan tetapi yang lebih
utama adalah karenaketakwaan dan akhlaknya. Peranan akhlak dalam kehidupan manusia adalah
suatu yang penting sekali. Tanpa akhlak, manusia akan hilang kedudukannya sebagai makhluk
yang mulia, dan hidupnya jauh dari nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Islam. Masih
banyak lagi peranan akhlak dalam kehidupan manusia, bukan dengan individu saja tetapi dalam
kehidupan masyarakat, dalam keluarga, Maupun dalam negara.
2. Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah

Pengertian rasul sebagai uswatun hasanah dapat dimaknai sebagai keputusan Allah untuk
menjadikan rasul-Nya sebagai suri tauladan bagi umat manusia. Nabi Muhammad dan Nabi
Ibrahim sebagai rasul Allah memiliki akhlak yang begitu mulia. Yoli Hemdi dalam bukunya
yang berjudul Sejarah Keteladanan Nabi Muhammad SAW, menyebutkan bahwa tidak ada yang
berhak menuduh Rasulullah melakukan sesuatu kekejian.
Sebab Allah telah memberikan jaminan atas kualitas budi pekerti Rasulullah sebagai teladan
yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 berikut:
‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat
Allah. “

Sebagai seorang suami, Rasulullah telah memberi contoh untuk selalu bertindak bijaksana,
pemaaf, lapang dada, dan pengampun kepada istrinya. Rasulullah juga mendidik istri dan
anaknya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Betapa lengkapnya perilaku yang diajarkan Rasulullah, sehingga tidak mengatur sistem
ibadah hubungan makhluk dengan Sang Khaliq saja. Rasulullah juga melengkapi dan
memperbaharui sistem aturan berumah tangga dan bermasyarakat secara umum.

3. Akhlak sebagai penuntun Karakter Bangsa

 Kecerdasan intelektual (IQ) adalah tolak ukur kemampuan intelektual, analisis, logika,
dan rasio seseorang. IQ merupakan kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah
informasi yang diperoleh menjadi fakta.
 Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan
melaksanakan ajaran dari kepercayaannya. Kecerdasan ini mengatur hubungan antara individu
dengan tuhannya.
 Kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan
perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta kemampuan mengolah emosi
dengan baik pada diri sendiri dan orang lain dan ada peran orang tua dalam mendidik anak.
4. Implementasi Akhlak

 Akhlakul Karimah
Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah satu macam
akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Contohnya, sikap rela berkorban, jujur, sopan,
santun, tawakal, adil, sabar, dan lain-lainnya. Umat muslim sudah seharusnya selalu menjaga
akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam bersosial dengan
masyarakat maupun beribadah. Keutamaan memiliki akhlakul karimah yaitu dicintai Allah SWT
dan Rasulullah SAW. Disebutkan dalam sebuah hadis, seorang muslim yang memiliki sifat
terpuji maka menjadi orang yang dekat dengan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat
adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan
tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka
menghina, dan sombong.” (HR. Tirmizi).
Tentu jika memiliki akhlakul karimah, masyarakat dan keluarga akan mencintai dan
menyayangi. Banyak kejadian di masyarakat ada orang terkucilkan karena memiliki akhlak yang
kurang baik. Seorang muslim yang memiliki sikap akhlakul karimah di hari akhir kelak akan
dimudahkan dan diselamatkan oleh Allah SWT. Tak hanya itu, umat muslim yang memiliki
akhlakul karimah akan mendapat pahala yang begitu banyak di hari kiamat nanti.Orang yang
memiliki akhlakul karimah dapat mencapai derajat seperti seseorang yang berpuasa dan salat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak
yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa menggapai derajat orang yang rajin
puasa dan rajin salat.” (HR. Tirmidzi)
 Akhlakul Mazmumah
Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan buruk yang harus
dihindari setiap manusia. Sebab, hal itulah yang akan memunculkan permasalahan dan dibenci
Allah SWT. Akhlakul mazmumah dapat mendatangkan mudarat bagi diri sendiri maupun orang
lain. Contohnya, sikap sombong, boros, suka mencibir, iri, dengki, takabur, fitnah, menganiaya,
gibah, dan lain-lainnya.
Akhlak tercela merupakan sifat jelek yang tumbuh pada diri manusia yang akibatnya
akan di jauhi oleh teman, kerabat atau orang-orang di sekitarnya.Setiap orang yang memiliki
sifat tidak baik akan kemungkinan di benci dan tidak disukai oleh orang lain. Selain di benci oleh
setiap individu , sifat itu akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Orang yang memiliki sifat
tercela tentunya akan lebih kelihatan tingkah lakunya, baik itu cara bicara, cara jalannya, cara
memandang seseorang dan gaya hidupnya akan lebih menonjol.
Setiap orang yang tergolong memiliki sifat tercela, mereka akan sulit melakukan sesuatu
yang positif terutama untuk masa depannya.
Contohnya mereka sulit mendaftarkan diri ke sekolah ternama atau favorit, mereka sulit
masuk ke perguruan tinggi terkemuka bahkan hingga mereka sulit melamar pekerjaan di
perusahaan bonafit. Hal itu terjadi karena mungkin mereka sudah terkenal namanya dengan sifat
jelek atau mereka pernah mendapat kasus yang tidak baik di lingkungannya hingga tidak ada
suatu instansi atau lembaga yang mau menerimanya.
Kesimpulan dan Saran

Akhlak dalam islam merupakan fitrah kehidupan sesuatu yang muncul dan terpancar dalam
tingkah laku manusia.

Maka sebab itu nilai manusia ditentukan oleh akhlak mereka sendiri, Semakin tinggi akhlak
mereka semakin tinggi nilai dan martabat manusia itu sendiri. Apabila perbuatan yang keluar itu
baik dan terpuji menurut syara’ dan akal perbuatan itu menjadi mulia, tetapi sebaliknya jika
keluar perbuatan yang buruk ia dinamakan perbuatan yang tercela.

Kerusakan akhlak pada manusia di sebabkan oleh pengaruh lingkungan yang selalu menuruti
hawa nafsu dan menggebu-gebu dalam mencapai atau meraih sebuah tujuan, Namun dengan
pengaruh syaitan yang sangat kuat dalam diri manusia itu sendiri yang awalnya tujuan menjadi
baik akan meosot ke arah keburukan yang menyesatkan kehidupan di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu sebagai umat muslim, haruslah kita menanamkan sifat-sifat yang baik pada diri
kita. Agar akhlak yang keluar dari diri kita merupakan akhlak yang terpuji yang disukai oleh
Allah.
Daftar Pustaka

https://gurunu.or.id/ruang-lingkup-akhlak-dalam-pandangan-islam/

https://guruppkn.com/peran-akhlak-dalam-pembentukan-karakter-bangsa

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-rasul-sebagai-uswatun-hasanah-ada-pada-
rasulullah-dan-nabi-ibrahim-1wO6mY9Cy8C/full

https://tugujatim.id/akhlak-terpuji-dan-tercela-dalam-pandangan-islam/

https://www.islampos.com/peranan-akhlak 247303/#:~:text=Akhlak%20merupakan%20suatu
%20poin%20penting%20atau%20yang%20paling,antara%20baik%20dan%20buruk
%20perbuatan%20tersebut%20dalam%20kehidupan

Anda mungkin juga menyukai