Anda di halaman 1dari 2

Tugas Kewirausahaan

Disusun Oleh
Sri lestariana (15)
PPG Agribisnis Pengolahan hasil Pertanian

1. Mengapa calon lulusan sekolah perlu dibekali kompetensi kreatif dan


enterpreneurship?
Jawaban :
Dengan pendidikan kejuruan (vokasi) diharapkan dapat membentuk SDM kreatif
yang diperlukannya dalam pengembangan ekonomi kreatif untuk pemenuhan
kebutuhan lokal dan nasional yang mampu bersaing secara global. Dalam Road Map
Pengembangan SMK 2010- 2014 tentang Visi Direktorat Pembinaan SMK
diharapkan terwujudnya SMK yang dapat menghasilkan tamatan berjiwa wirausaha
(entrepreneur) yang siap kerja, cerdas, kompetitif, dan memiliki jati diri bangsa, serta
mampu mengembangkan keunggulan lokal dan dapat bersaing dipasar global. Dan
sesuai yang diamanatkan dalam dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional [Renstra Kementrian Pendidikan Nasional (RPJMN),2010-2014]
yang ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan Indonesia disegala bidang
dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM)
termasuk kemampuan ilmu dan teknologi serta panguatan daya saing ekonomi. Untuk
mencapai tujuan tersebut dalam SMK terdapat dua target sasaran dari 11 sasaran
tujuan strategis T3 yaitu sekitar 70% lulusan SMK bekerja pada tahun kelulusan dan
seluruh SMK menyediakan layanan pembinaan pengembangan kewirausahaan.

2. Kemampuan minimal apa saja yang perlu dimiliki oleh guru pengampu mata
pelajaran kewirausahaan?
Jawaban :
Seorang calon guru minimal memiliki pengetahuan kewirausahaan sebagai
pembentuk jiwa entrepreneur. Entrepreneur bukan berarti harus menjadi pengusaha,
pedagang, maupun pebisnis. Jiwa Wirausaha dapat dikaitkan dalam kegiatan belajar
mengajar atau pun diluar itu. Guru dengan jiwa enterpreneur dalam kegiatan belajar
mengajar mampu mengoptimalkan kemampuan mengajarnya untuk mencapai Tujuan
pembelajaran. Guru memiliki ide - ide kreatif untuk dapat menyampaikan materi yang
akan disampaikan kepada siswa dengan pendekatan, strategi, model yang tepat yang
mampu membuat kelas menjadi menarik bagi siswa untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran.

3. Kendala teknis, sistemik, dan kendala akademis apa saja yang mungkin akan
terjadi dalam pengembanan jiwa enterpreneurship spirit siswa?
Jawaban :
 Kendala Teknis serta kendala sistemik dalam pengemban jiwa enterpreneurship
adalah kurangnya perencanaan dalam pembentukan usaha serta pemenuhan
kebutuhan dana dari investor. Dalam hal ini perlu dibuatnya rencana usaha yang
sangat berguna untuk memeriksa kembali tujuan dan sumber daya yang dimiliki
unit usaha sehingga dapat mengatasi masalah tersebut. Rencana usaha yang tertulis
merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Rencana usaha yang
baik membuat investor atau rekanan meyakini potensi usaha tersebut sehingga
tertarik untuk bekerja sama.
 Kendala Akademis yang mungkin dihadapi adalah Kurikulum pendidikan kejuruan
yang merupakan salah satu kelengkapan dalam penyelenggaraan pendidikan untuk
menentukan arah dan tujuan pendidikan yang dirancang, perubahannya tidak
secepat perkembangan teknologi di industri yang terjadi sangat cepat. Padahal
kurikulum berpengaruh dalam pembentukan kecakapan lulusan yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas pekerjaan tertentu. Upaya untuk mencapai kualitas
lulusan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja tersebut,
perlu didasari dengan kurikulum yang di-rancang dan dikembangkan dengan
prinsip kesesuaian dengan kebutuhan stakeholders. pendidikan.Untuk itulah mitra
industri sangat diperlukan sebagai wahana pengenalan terhadap dunia kerja,
standar kerja, dan perkembangan teknologi mutakhir. Jaringan kerja dengan
industri atau dunia kerja perlu dikembangkan untuk membantu kelancaran dan
keuntungan akademik yang optimum.

Anda mungkin juga menyukai