PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Arsitektur
Pada masa dinasti Umayyah seni arsitektur bertumpu pada bangunan sipil
berupa kota-kota dan bangunan agama berupa masjid-masjid. Corak
bangunan yang ada pada masa ini merupakan gaya perpaduan Persia,
Romawi, dan Arab yang dijiwai semangat Islam.
Kota Kairawan merupakan salah satu kota baru yang dibangun pada
masa ini oleh Uqbah ibn Nafi ketika ia menjabat sebagai gubernur di
wilayah ini pada masa Khalifah Mu’awiyah. Kota Kairawan dibangun
dengan gaya arsitektur Islam dan dilengkapi dengan berbagai gedung,
masjid, taman rekreasi, pangkalan militer, dsb.
2. Organisasi Militer
Organisasi militer pada masa Bani Umayyah terdiri dari angkatan darat
(al-jund), angkatan laut (al-bahriyah), dan angkatan kepolisian (as-
syurthah). Bala tentara pada masa ini muncul atas dasar paksaan.
Angkatan bersenjata terdiri dari orang-orang arab. Setelah wilayah
kekuasaan meluas sampai ke Afrika Utara orang luar pun terutama
bangsa Barbar turut ambil bagian dalam kemiliteran ini. Pada masa Abd
al-Malik ibn Marwan diberlakukan Undang-Undang Wajib Militer (Nidam
at-Tajdid al-Ijbari).
3. Perdagangan
4. Kerajinan
5. Kedokteran
Pada masa Dinasti Bani Umayyah telah lahir dan berkembang ilmu
tentang sejarah (tarikh). Hal ini disebabkan karena para khalifah Bani
Umayyah menyukai cerita-cerita tentang sejarah bangsa Arab dan bangsa
bukan Arab, para pemimpinnya, para pahlawannya, para rajanya dan
cara mereka di dalam memimpin negara. Oleh karena itu ada dua bidang
sejarah yang mereka kaji dan pelajari yaitu sejarah islam dan sejarah
umum.
Sejarah Islam membahas apa-apa yang telah dialami umat Islam dan
riwayat hidup para pemimpin dan pahlawannya, untuk dijadikan
pelajaran. Sedangkan sejarah umum mempelajari sejarah bangsa-bangsa
di dunia, termasuk kerajaan-kerajaannya dan para rajanya serta orang-
orang besar di dunia, seperti: Iskandar Abar, Yulius Caesar, Hanibal, dan
lain-lain. Ilmu tentang sejarah, sebenarnya mulai dibukukan pada masa
Dinasti Bani Umayyah tetapi baru tahap merintis. Ilmu sejarah baru
berkembang pembukuannya pada masa Dinasti Bani Abasiyah
8. Kondisi Keagamaan
Keempat Syi’ah, merupakan salah satu dari dua kubu islam pertama yang
berbeda pendapat dalam persoalan kekhalifahan. Para pengikut Ali ini
membentuk kelompok yang solid pada masa dinasti Umayyah. Sistem
imamah kemudian menjadi unsur yang beda antara kaum sunni dan
kaum syi’ah.
Selain itu sebagian tokoh Islam sudah mulai mengenal filsafat Yunani
dengan penerjemahan naskah-naskah asing yang berbasa Yunani ke
dalam bahasa Arab sehingga mempengaruhi pola pikir mereka dalam
bidang keagamaan dan ini sebagai buah dari kebebasan berpikir. Para
cendekiawan muslim besar yang muncul pada zaman itu seperti Hasan al-
Basri dan Washil bin Atha.
Imperium Rumawi adalah satu imperium yang amat luas, yang membujur
mulai dari Semenanjung Iberia sampai ke Syam, Mesir dan Afrika Utaara.
Imperium ini melingkupi beberapa negara dan berjenis-jenis bangsa
manusia. Sedang kaisar-kaisarnya terkenal dalam sejarah sebagai kaisar-
kaisar yang kejam., dan berdarah penjajah. Kerap kali negara-negara
ynag mereka taklukan membeerontak. Darah mereka ditumpahkan dan
harta mereka dirampas.
Minat kaum Muslimin untuk memerangi bangsa Rumawi lebih besar dari
minnat mereka untuk memerangi bangsa Persia. Hal ini disebabkan
karena gangguan bangsa Rumawi terhadap kaum Muslimin lebih besar
daripada gangguan bangsa Persia. Lagi pula karena negeri Syam, Mesir
dan Palestina adalah merupakan negara-negara jajahan dari bngasa
Rumawi, yang semiang kalampun tiada menaruh keikhlasan terhadap
bangsa Rumawi itu.
1. Satu pasukan dipimpin oleh Abu ‘Ubaidah ibnu Jarrah yang pernah
diberi julukan oleh Nabi : “Aminul Ummah” (Kepercayaan
Umat). pasukan ini dikirim di Hismh. Abu ‘Ubaidah juga diberi tugas
1
Keadaan inni telah diketahui pula oleh Abu Bakar, maka diadakanlah
perombahan sebagai berikut :
Oleh karena itu terpaksa mengambil jarak yang tidak biasa ditempuh
manusia, yaitu melalui tempat-tempat yang tiada penduduknya. Akan
tetapi dengan menempuh jalan ini, dia akan terjauh dari sumber-sumber
air, telaga-telaga dan perigi, dan perjalananya itu berarti
mempertaruhkan jianya dan jiwa tentaranya. Hanya pahlawan-pahlawan
yang istimewalah yang dapat melakukan perjalanan yang demikian.
Diceritakan bahwa air yang dikeluarkan dari perut unta itupun telah
habis, tetapi mereka belum sampai lagi ke tempaat yang dituju. Maka
Khalid memanggil petunjuk jalan, dan petunjuk tersebut memberitahu
bahwa mereka akan segera sampai dan akan menemukan sebuah perigi.
Saat mereka sampai di Syam, maka bertemulah mereka dengan
balatentara kaum Muslimin.
Pada masa Dinasti Umayyah Alquran yang telah dibukukan disalin dan
diperbanyak, kemudian disebarkan ke seluruh kota Islam yang termasuk
wilayah kekuasaan Bani Umayyah. Bersamaan dengan itu sahabat Nabi
Saw dan tabi’in (murid sahabat) menyebar ke berbagai kota Islam yang
termasuk wilayah kekuasaan Dinasti Bani Umayyah, untuk menjadi guru
agama Islam yang mengajarkan antara lain tentang cara membaca
Alquran (ilmu qiraat) dan menafsirkan Al quran (ilmu tafsir).
Selain itu, di sana terdapat sebuah masjid yang besar, megah dan indah
yang berukuran panjang 300 M, lebar 200 M, dengan pilar-pilar dan
dinding-dindingnya yang diukir dengan ukiran-ukiran yang indah, dan
ditaburi aneka batu yang bernilai tinggi. Masjid tersebut dinamakan
Masjid Damaskus, yang dibangun dengan memanfaatkan ahli-ahli
bangunan dari Romawi dan menghabiskan dana kurang lebih 33.600.000
dolar Amerika.
a) Mengubah Katedral St.John di Damaskus menjadi Masjid.
b) Menggunakan Katedral Hims sebagai masjid serta merenovasi Masjid
Nabawi.
5. Kesenian
Kesenian qiraat. Kata qiraat dalam Bahasa Arab merupakan bentuk jamak
dari kata “qira’ah” yang berarti bacaan. Menurut istilah, qiraat adalah
cara-cara mengucapkan kalimat-kalimat atau ayat-ayat Alquran dengan
benar, baik dan indah.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
Sebaiknya umat Islam pada masa kini atau generasi muda saat ini
meneruskan apa yang dilakukan umat Islam sebelumnya, agar Islam
mengalami masa kejayaan seperti dahulu kala.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh:
NAMA KELOMPOK 4
1. ANDINI
2. ARFA
3. SITI NURFADILAH
4. JAYA S
5. DESI
6. RISKI
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-
Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
Penulis