Anda di halaman 1dari 3

Tax and liability structure in Bank

Aura Pratadina– 042024253040

Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga

Pendahuluan

Penganggaran modal proposisi I teori MM telah mengabaikan tax dan biaya financial
distress. Hal ini menjadi suatu permasalahan karena tidak sesuai dengan realitas praktek yang
terjadi. Realitas bisnis menunjukkan bahwa tingkat hutang dan pajak akan berpengaruh pada
pilihan struktur modal yang akan dibuat oleh perusahaan. Berfokus pada pajak Ross et al (2015)
mengungkapkan bahwa struktur modal perusahaan meliputi tradeoff antara manfaat pajak dan
hutang, yang akan menjadi pertimbangan nilai perusahaan dimana terlalu banyak hutang dapat
dianggap sebagai sinyal yang baik dalam perusahaan karena perusahaan sedang berkembang.
Selanjutnya melalui bunga hutang perusahaan dapat memperkecil pajak atas pendapatannya.

Sama seperti perusahaan dalam industri lain, pada sektor keuangan seperti bank struktur
permodalan merupakan bagian yang penting. Pada bank, memilih struktur kewajiban secara
strategis akan berguna untuk menyeimbangkan manfaat layanan simpanan dan asuransi
simpanan terhadap biaya kebutuhan modal dan premi asuransi ketika menimbang keuntungan
pajak terhadap financial distress Keuntungan pajak umumnya lebih penting bagi bank daripada
perusahaan non-keuangan karena bank biasanya lebih leverage daripada perusahaan non-
keuangan (Gambacorta et al , 2021). Lebih lanjut bagaimana pajak dapat mempengaruhi
struktur hutang akan dijelaskan pada bagian pembahasan.

Teori

Teori trade off yang diperkenalkan Mayers (1984) merupakan dasar dari struktur modal
yang melibatkan manfaat dari pajak dan financial distress untuk membentuk hutang yang
optimal bagi perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan internal lebih disukai
dibandingkan dengan biaya eksternal (Ross et al, 2015), karena memiliki resiko yang lebih
rendah dan bermanfaat untuk melakukan penghematan pembayaran pajak perusahaan (Frank
dan Goyal, 2008). Dalam kasus di industri keuangan bank, pajak akan berkaitan dengan
struktur kewajiban perusahaan. Dimana Struktur kewajiban bank penting untuk penyediaan
layanan perbankan dan stabilitas keuangan dalam suatu perekonomian. Karena bank
merupakan penyedia jasa yang bergerak dalam pembayaran dan melakukan transformasi jatuh
tempo dengan menerima simpanan dan memberikan pinjaman, struktur kewajiban bank
mempengaruhi saluran kredit dalam perekonomian. Selain itu, biaya modal bank tergantung
pada struktur kewajibannya karena deposito merupakan sumber pendanaan yang lebih murah
daripada hutang non-deposito (Gambacorta et al , 2021).

Pembahasan

Pentingnya struktur modal dalam perusahaan menarik penelitian, setelah sebagian besar
studi empiris menunjukkan hubungan positif antara tarif pajak dan leverage bank dan juga
banyak dilakukan di industri non keuangan , Gambacorta et al (2021) mengisi kesenjangan
penelitian yang terjadi pada bagaimana pengaruh pajak terhadap struktur kewajiban bank.
Dengan menggunakan bank koperasi kredit Italia (Banche di credito cooperativo, atau BCC)
dan pajak daerah untuk kegiatan produktif (Imposta regionale sulle attivita produttive, atau
IRAP. Gambacorta et al (2021) berharap bahwa pajak dapat digunakan untuk membiayai
sistem perawatan kesehatan negara. Hal ini didorong oleh adanya penetapan basis pajak dan
tarif yang dilakukan langsung oleh pemerintah pusat Italia. Berdasarkan hasil penelitiannya
Gambacorta etal (2021)menemukan bahwa tingkat IRAP tidak berkorelasi dengan ekonomi
regional dan kondisi pembiayaan BCC. Namun, untuk hasil model struktural BCC.

Gambacorta et al (2021) menangkap fitur kelembagaan BCC dan memberikan prediksi


yang dapat diuji tentang tanggapan strategis bank terhadap tarif pajak. Bank-bank dalam model
mengakui keuntungan pajak dengan adanya deposito dan hutang non-deposito. Lembaga
keuangan bank menyadari fakta bahwa deposito lebih murah daripada hutang non-deposit,
berkat keuntungan dalam melayani rekening deposito dan penjaminan simpanan yang
didukung oleh pemerintah, bank menyadari biaya terkait dengan kesulitan keuangan dan
kebutuhan modal. Dasar-dasar ekonomi yang realistis ini sesuai dengan pandangan umum
bahwa deposito lebih berpengaruh dibandingkan dengan hutang lainnya (Drechsler et
al.,2018), dimana biaya pendanaan non-ekuitas berhubungan positif dengan tarif pajak jika
rasio deposito lebih tinggi dari rasio non-deposit.

Secara empiris, Gambacorta et al (2021) menemukan bahwa rasio simpanan sedikit


meningkat dengan tarif pajak, tetapi peningkatan marjinal secara statistik tidak signifikan. Hal
ini disebabkan alasan bank tidak mengontrol jumlah yang disetorkan oleh nasabahnya.
sehingga cara utama bagi bank untuk menyesuaikan leverage dan rasio simpanan mereka harus
melalui penyesuaian utang dan aset non-deposito. Sensitivitas yang lemah dari rasio simpanan
mungkin sebagian disebabkan oleh keterbatasan bank dalam mengendalikan tingkat simpanan
di neraca. Namun, respons non-negatif dari rasio simpanan terhadap tarif pajak dan respons
positif yang kuat dari rasio utang non-deposit sesuai dengan prediksi teoretis yang dibuat.
Biaya pendanaan dari bank meningkat dengan tarif pajak, yang menunjukkan pemotongan
pajak sebesar satu persentase poin dikaitkan dengan penurunan sebesar 12 basis poin dalam
biaya pendanaan non-ekuitas. Pengaruh terhadap biaya modal ini signifikan tidak hanya secara
statistik tetapi juga secara ekonomi. Disebabkan oleh respons utang non-deposit yang secara
substansial menurunkan biaya pendanaan bagi bank (Gambacorta et al, (2021).

Kesimpulan

Menilai investasi dengan menggunakan metode penganggaran modal harus


mempertimbangkan struktur modal yang dilaksanakan. Hal ini dibutuhkan karena akan
berpengaruh pada nilai perusahaan. Perusahaan dapat memanfaatkan pajak untuk mengurangi
potongan pada pendapatan perusahaan atas hutang yang dibentuk. Dalam lembaga keuangan
bank utang non deposit akan lebih bermanfaat bagi bank untuk mempengaruhi biaya modal.

Daftar Pustaka

Drechsler, I., Savov, A., Schnable, P.(2018). Banking on Deposits: Maturity Transformation
Without Interest Rate Risk. NYU Stern Working Paper.

Frank, M. Z., danGoyal, V. K. (2008). Trade-off and pecking order theories of debt. Handbook
of empirical corporate finance, 135-202

Gambacorta L, Ricotti G, Sundaresan S, and Wang Z.(2021).Tax Effect on Bank Liability


Structure.European Economic Review, 138. Doi
https://doi.org/10.1016/j.euroecorev.2021.103820

Myers, S.C. and Majluf, N.S. (1984) Corporate financing and investment decisions when firms
have information that investors do not have. Journal of Financial Economics, 12(2),
187–221.
Ross, Westerfield, Jaffe, and Roberts. (2015).Corporate Finanance 7 th editon.McGraw-Hill
Ryerson

Anda mungkin juga menyukai