Anda di halaman 1dari 11

Nama : Siti Zubaidah

Nim : 041774011

Mata Kuliah : Teori Organisasi ( tugas wajib 3)

Soal:

“Jelaskan/ Buat Artikel  pentingnya pengetahuan bagi kehidupan masyarakat


informasional pada era masyarakat pasca kapitalis”.

Jawab:

“pentingnya pengetahuan bagi kehidupan masyarakat informasional pada era


masyarakat pasca kapitalis”.

Pengertian ilmu dan pengetahuan serta perbedaannya

Ilmu (Logos)
Ilmu adalah adalah hal sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan
dalam bentuk penjelasan serta prediksi yang dapat diuji melalui metode ilmiah tentang
alam semesta (Mirriam Webster, 2018). Ilmu terdiri dari dua hal, yaitu bagian utama dari
pengetahuan, dan proses di mana pengetahuan itu dihasilkan. Proses pengetahuan
memberikan individu cara berpikir dan mengetahui dunia. Seringkali, individu hanya
melihat komponen pertama dari ilmu, yaitu pengetahuan. Individu disajikan konsep-
konsep ilmiah dalam bentuk pernyataan dengan sedikit latar belakang tentang proses
yang mengarah pada pengetahuan itu dan mengapa individu dapat mempercayainya.
Proses ilmiah adalah cara membangun pengetahuan dan membuat prediksi tentang
dunia dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat diuji, misal pertanyaan “Apakah
Bumi datar atau bulat?” bisa diuji dan dipelajari melalui penelitian, terdapat bukti untuk
dievaluasi dan menentukan apakah itu mendukung bumi bulat atau datar. Tujuan ilmiah
yang berbeda biasanya menggunakan metode dan pendekatan yang berbeda untuk
menyelidiki dunia, tetapi proses pengujian adalah inti dari proses ilmiah untuk semua
ilmuwan (Carpi & Egger, 2011).
Pada proses menganalisis dan menginterpretasikan data, ilmuwan menghasilkan
hipotesis, teori, atau hukum yang membantu menjelaskan hasil temuan dan
menempatkannya dalam konteks pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Berbagai macam
penjelasan ini diuji oleh para ilmuwan melalui eksperimen tambahan, observasi,
pemodelan, dan studi teoritis. Dengan demikian, pengetahuan ilmiah dibangun di atas
ide-ide sebelumnya dan terus berkembang. Hal ini sengaja dibagi dengan orang lain
melalui proses peer review dan kemudian melalui publikasi dalam literatur ilmiah, di
mana disana didapatkan evaluasi dan integrasi oleh komunitas yang lebih besar. Salah
satu keunggulan dari pengetahuan ilmiah adalah bahwa hal itu dapat berubah, karena
data baru dikumpulkan dan interpretasi ulang dari data yang sudah ada. Teori-teori
utama, yang didukung oleh banyak bukti, jarang sekali diubah sepenuhnya, tetapi data
baru dan penjelasan teruji menambah nuansa dan detail (Carpi & Egger, 2011).
Cara berpikir ilmiah adalah sesuatu yang dapat digunakan oleh siapa pun, kapan pun,
meskipun sedang dalam proses mengembangkan pengetahuan dan penjelasan baru.
Berpikir secara ilmiah melibatkan mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab secara
analitis dengan mengumpulkan data atau membuat model dan kemudian menguji ide
seseorang. Cara berpikir ilmiah termasuk kreativitas dalam mendekati penjelasan
sambil tetap berada dalam batas-batas data. Berpikir secara ilmiah tidak berarti
menolak budaya dan latar belakang, meskipun penjelasan yang bisa diuji merupakan
komponen penting dalam berpikir secara ilmiah, ada cara berpikir lain yang valid
tentang dunia di sekitar yang tidak selalu menghasilkan penjelasan yang bisa diuji. Cara
berpikir yang berbeda ini saling melengkapi, bukan dalam persaingan, tapi karena
membahas aspek-aspek berbeda dari pengalaman manusia (Carpi & Egger, 2011).

Sembilan ciri utama science menurut Mondal (2018) adalah sebagai berikut:
1. Objektivitas
Pengetahuan ilmiah bersifat objektif. Objektivitas berarti kemampuan untuk melihat
dan menerima fakta apa adanya. Untuk menjadi objektif, seseorang harus waspada
terhadap bias, keyakinan, harapan, nilai, dan preferensi sendiri. Objektivitas
menuntut bahwa seseorang harus menyisihkan segala macam pertimbangan
subyektif dan prasangka.
2. Verifiability
Sains bersandar pada data indra, yaitu data yang dikumpulkan melalui indera kita,
yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan sentuhan. Pengetahuan ilmiah didasarkan
pada bukti yang dapat diverifikasi, melalui pengamatan faktual konkret sehingga
pengamat lain dapat mengamati, menimbang atau mengukur fenomena yang sama
dan memeriksa observasi untuk akurasi.
3.  Netralitas Etis
Sains bersifat etis netral. Ilmu hanya mencari pengetahuan. Bagaimana
pengetahuan ini akan digunakan akan  ditentukan oleh nilai-nilai kemasyarakatan.
Pengetahuan dapat digunakan berbeda. Etika netralitas tidak berarti bahwa ilmuwan
tidak memiliki nilai. Di sini hanya berarti bahwa ia tidak boleh membiarkan nilai-
nilainya mengubah desain dan perilaku penelitiannya. Dengan demikian,
pengetahuan ilmiah adalah netral terhadap nilai-nilai atau bebas-nilai.
4.   Eksplorasi sistematis
Sebuah penelitian ilmiah mengadopsi prosedur sekuensial tertentu, rencana yang
terorganisir atau desain penelitian untuk mengumpulkan dan menganalisis fakta
tentang masalah yang diteliti. Umumnya, rencana ini mencakup beberapa langkah
ilmiah, seperti perumusan hipotesis, pengumpulan fakta, analisis fakta, dan
interpretasi hasil.
5.   Keandalan atau Reliabilitas
Pengetahuan ilmiah harus terjadi di bawah keadaan yang ditentukan tidak sekali
tetapi berulang kali dan dapat direproduksi dalam keadaan yang dinyatakan di mana
saja dan kapan saja. Kesimpulan berdasarkan hanya ingatan tanpa bukti ilmiah
sangat tidak dapat diandalkan.
6.  Presisi
Pengetahuan ilmiah harus tepat, tidak samar-samar seperti beberapa tulisan sastra.
Presisi membutuhkan pemberian angka, data atau ukuran yang tepat.
7.   Akurasi
Pengetahuan ilmiah itu akurat. Akurasi secara sederhana berarti kebenaran atau
kebenaran suatu pernyataan, menggambarkan hal-hal dengan kata-kata yang tepat
sebagaimana adanya tanpa melompat ke kesimpulan yang tidak beralasan, harus
ada data dan bukti yang jelas.
8.   Abstrak
Sains berlanjut pada bidang abstraksi. Prinsip ilmiah umum sangat abstrak. Tidak
tertarik untuk memberikan gambaran yang realistis.
9.   Prediktabilitas
Para ilmuwan tidak hanya menggambarkan fenomena yang sedang dipelajari, tetapi
juga berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi juga.
Sehingga menurut Sumarna (2006) ilmu dapat diartikan bahwa ilmu adalah
sesuatu yang dihasilkan dari pengetahuan ilmiah yang berangkat dari perpaduan
proses berpikir deduktif (rasional) dan induktif (empiris). Sehingga hal inilah yang
membedakan antara ilmu dan pengetahuan.
Dalam bukunya yang berjudul Methods in Psychological Research, Evans dan
Rooney (2008) berpendapat dengan sudut pandang psikologi yang mana mempelajari
individu sebagai subject matter-nya, bahwa ilmu memiliki empat fungsi, antara lain:
a. To Describe (mendeskripsikan)
b. To Explain (menjelaskan)
c. To Predict (memprediksikan)
d. To Control (mengontrol atau mengendalikan)

Pengetahuan (Episteme)
Pengetahuan adalah familiaritas, kesadaran, atau pemahaman mengenai
seseorang atau sesuatu, seperti fakta, informasi, deskripsi, atau keterampilan, yang
diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan dengan mempersepsikan, menemukan,
atau belajar. Pengetahuan dapat merujuk pada pemahaman teoritis atau praktis dari
suatu subjek. Hal ini dapat diperoleh secara implisit, dengan keterampilan atau keahlian
praktis atau eksplisit, dengan pemahaman teoritis terhadap suatu subjek dan bisa
secara disesuaikan keformalan atau sistematisnya (Oxford dictionary, 2018). Akuisisi
pengetahuan melibatkan proses kognitif yang kompleks seperti persepsi, komunikasi,
dan penalaran (Cavell, 2002). Dr. M.J. Langeveld mengatakan bahwa pengetahuan
adalah kesatuan subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Sedangkan
menurut James K. Feibleman, pengetahuan adalah hubungan antara subjek dan objek.
Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, melalui pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berperilaku baru didalam diri seseorang terjadi proses yang berurutan),
yaitu:
a. Awareness (kesadaran)
Individu tersebut menyadari atau mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek).
b. Interest (merasa tertarik)
Individu merasa tertarik pada stimulus atau objek tersebut. Disini sikap individu
sudah mulai timbul.
c. Evaluation (menimbang-menimbang)
Individu menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
d. Trial
Sikap dimana individu mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus.
e. Adaptation
Individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus.
Menurut Notoatmodjo (2007) ada 6 tingkatan pengetahuan, yaitu:
a. Tahu (know)
Mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk juga mengingat
kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan
sebagainya.
b. Memahami (Comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui
dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
sebenarnya. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, metode,
prinsip dan sebagainya.
d. Analisis (Analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi kedalam komponen –
komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut yang masih ada
kaitannya antara satu dengan yang lain dapat ditunjukan dengan menggambarkan,
membedakan, mengelompokkan, dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian didalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan dapat menyusun formulasi yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi penelitian didasarkan
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada.
Pengetahuan diukur dengan wawancara atau angket tentang materi yang akan
diukur dari objek penelitian.

Filsafat Pengetahuan Ilmu Pengetahuan


Mencoba merumuskan Yang dipelajari terbatas Cenderung kepada hal
pertanyaan atas jawaban. karena hanya sekedar yang dipelajari dari sebuah
Mencari prinsip-prinsip
umum, tidak membatasi
segi pandangannya kemampuan yang ada
bahkan cenderung dalam diri kita untuk buku panduan.
memandang segala mengetahui sesuatu hal.
sesuatu secara umum dan
keseluruhan.
Ilmu pengetahuan adalah
Objek penelitian yang
Keseluruhan yang ada kajian tentang dunia
terbatas
material.
Menilai objek renungan
dengan suatu makna. Tidak menilai objek dari Ilmu pengetahuan adalah
Misalkan : religi, suatu sistem nilai tertentu. definisi eksperimental.
kesusilaan, keadilan, dsb
Ilmu Pengetahuan dapat
Bertugas
Bertugas memberikan sampai pada kebenaran
mengintegrasikan ilmu-
jawaban melalui kesimpulan logis
ilmu.
dari pengamatan empiris
Bersifat apriori, yaitu
Bersifat aposteriori,
kesimpulan ditarik tanpa
Hasil tahu, atau segala kesimpulan ditarik setelah
pengujian, sebab terbebas
dari pengalaman inderawi sesuatu yang diketahui
melakukan pengujian empiris
secara berulang-ulang
apapun

Contoh:
→ Ilmu - Fisika (dapat menjelaskan konsep massa jenis)
→ Pengetahuan - berat benda di air lebih ringan
→ Pengetahuan dapat pula berupa mitos-mitos di suatu tempat

Perbedaan ilmu dengan pengetahuan:

Berdasarkan landasan teori di bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa


ilmu berbeda dengan pengetahuan. Perbedaan ilmu dengan pengetahuan dapat dilihat
dari sumber didapatkannya ilmu dan pengetahuan. Pengetahuan adalah apa yang
individu pikir benar atau apa yang diketahui benar mengenai hal apa pun. Individu
dapat memiliki pengetahuan tentang desain, sejarah, seni, musik, atau bidang lainnya.
Pengetahuan berhubungan dengan mengetahui. Mengetahui melalui orang lain atau
melalui deskripsi karakteristik hal-hal tertentu. Hal-hal yang individu ketahui datang dari
kesadaran dan bersumber dari persepsi, sensasi, common sense atau pengalaman.
Apa yang individu ketahui adalah keyakinan atau penilaian mengenai suatu fenomena
tertentu yang belum tentu terbukti benar. Beberapa keyakinan dapat didukung oleh
bukti dan beberapa mungkin tidak. Keyakinan yang didukung oleh bukti disebut
keyakinan yang terjustifikasi dan hanya keyakinan ini yang merupakan pengetahuan.

Pengetahuan membutuhkan penjelasan dan hal ini dijelaskan oleh sains atau
ilmu. Ilmu mencakup satu bidang pengetahuan yang berhubungan dengan dunia alam
dan fisik dan sebagian besar pengetahuan individu dalam suatu ilmu berasal dari
eksperimen dan observasi. Ilmu mensyaratkan adanya penyelidikan atau pengujian
yang sitematis untuk membuktikan kebenarannya, sedangkan pengetahuan tidak harus
melewati proses pengujian untuk membuktikan kebenarannya. Metode ilmiah adalah
pendekatan untuk memastikan pengetahuan tentang sesuatu. Ilmu berisi tahapan
empiris yang untuk menerapkan pendekatan, metode, analisis dan interpretasi kepada
masing-masing pengetahuan. Pengetahuan dan ilmu tidak selalu sama. Ilmu
menyiratkan pengetahuan, tetapi tidak sebaliknya, oleh karena itu, semua ilmu adalah
pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan adalah ilmu.

Ilmu bersifat teratur dan sistematis, sementara pengetahuan adalah campur


aduk dari berbagai fakta. Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis, sedangkan pengetahuan belum disusun secara sistematis karena belum
dicoba dan diuji. Ilmu menerapkan cara dan metode khusus untuk membuktikan
pengetahuan yang benar dan tepat, tetapi pengetahuan bersumber dari pengamatan
yang tidak mempunyai metode tertentu. Ilmu lebih tepat dan terorganisir daripada
pengetahuan. Ilmu lebih bersifat objektif karena berdasarkan pada bukti empiris dan
pengetahuan bersifat lebih subjektif karena berdasarkan asumsi yang belum teruji.
Pengetahuan bersifat lebih luas karena ilmu dibatasi oleh hasil hipotesis yang pasti,
sehingga ilmu memberikan petunjuk dan membatasi ruang lingkup jangkauannya.

Pentinngya pengetahuan di era pascakapitalis


Pada 1993, Peter Drucker menguraikan kemungkinan evolusi masyarakat kapitalis
dalam bukunya, Post-Capitalist Society.[1] Buku ini menyatakan bahwa pengetahuan -
dibandingkan modal, lahan, atau tenaga kerja - adalah basis baru kekayaan. Kelas-
kelas masyarakat yang sepenuhnya pascakapitalis diharapkan akan terbagi menjadi
pekerja pengetahuan atau pekerja pelayanan,
Drucker mendefinisikan pekerja berpengetahuan sebagai pekerja tingkat tinggi yang
menerapkan pengetahuan teoritis dan analitis Deskripsi Pekerjaan Analis Keuangan
Deskripsi pekerjaan analis keuangan di bawah ini memberikan contoh tipikal dari
semua keterampilan, pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan untuk dipekerjakan
sebagai analis di bank, institusi, atau korporasi. Melakukan peramalan keuangan,
pelaporan, dan pelacakan metrik operasional, menganalisis data keuangan, membuat
model keuangan, diperoleh melalui pelatihan formal, untuk mengembangkan produk
dan layanan.
Daftar Pustaka

Bird, Alexander. Philosophy of Science (University College London :UCL Press 1998)
Carpi, A & Egger, A. E. 2011 “The Nature of Scientific Knowledge” Visionlearning. 3 (2).
Dekel, G. (2009). 08. Methodology (pt 2 of 2) | Inspiration: a functional approach to
creative practice.. [online] Insight.poeticmind.co.uk. Available at:
http://www.insight.poeticmind.co.uk/8-methodology-pt-2-of-2/ [Accessed 25 Aug.
2018].
Evans, A. N., & Rooney, B. J. (2008). Methods in Psychological Research. California:
Sage Publications, Inc.
Knowledge: Definition of knowledge in Oxford Dictionary. (2018). [online] Available at:
https://web.archive.org/web/20100714023323/http://www.oxforddictionaries.com/
view/entry/m_en_us1261368 [Accessed 25 Aug. 2018].
Mondal, P. (2018). Top 9 Main Characteristics of Science – Explained!. [online] Your
Article Library. Available at: http://www.yourarticlelibrary.com/science/top-9-main-
characteristics-of-science-explained/35060 [Accessed 25 Aug. 2018].
Notoadmodjo, Soekidjo.(2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka
Cipta.
Science: definition of science in Mirriam Webster Online Dictionary, (2018). [online]
Available at:https://www.merriam-webster.com/dictionary/science?
utm_campaign=sd&utm_medium=serp&utm_source=jsonld [Accessed 25 Aug.
2018].
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.2010
Pekerja Pengetahuan - Siapa Mereka dan Apa yang Mereka Lakukan
(livingeconomyadvisors.com)
Pengetahuan adalah apa yang individu pikir benar atau apa
yang diketahui benar mengenai hal apa pun. Individu dapat memiliki
pengetahuan tentang
desain, sejarah, seni, musik, atau bidang lainnya. Pengetahuan berhubungan dengan
mengetahui.
Mengetahui melalui orang lain atau melalui deskripsi karakteristik hal-hal tertentu. Hal-
hal yang
individu ketahui datang dari kesadaran dan bersumber dari persepsi, sensasi, common
sense atau
pengalaman. Apa yang individu ketahui adalah keyakinan atau penilaian
mengenai suatu
fenomena tertentu yang belum tentu terbukti benar. Beberapa keyakinan dapat
didukung oleh
bukti dan beberapa mungkin tidak. Keyakinan yang didukung oleh bukti disebut
keyakinan yang
terjustifikasi dan hanya keyakinan ini yang merupakan pengetahuan.
Pengetahuan membutuhkan penjelasan dan hal ini dijelaskan oleh sains atau ilmu. Ilmu
mencakup satu bidang pengetahuan yang berhubungan dengan dunia alam dan fisik
dan sebagian
besar pengetahuan individu dalam suatu ilmu berasal dari eksperimen dan
observasi. Ilmu
mensyaratkan adanya penyelidikan atau pengujian yang sitematis untuk
membuktikan
kebenarannya, sedangkan pengetahuan tidak harus melewati proses
pengujian untuk
membuktikan kebenarannya. Metode ilmiah adalah pendekatan untuk memastikan
pengetahuan
tentang sesuatu. Ilmu berisi tahapan empiris yang untuk menerapkan
pendekatan, metode,
analisis dan interpretasi kepada masing-masing pengetahuan. Pengetahuan dan ilmu
tidak selalu
sama. Ilmu menyiratkan pengetahuan, tetapi tidak sebaliknya, oleh karena itu, semua
ilmu adalah
pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan adalah ilmu.
Ilmu bersifat teratur dan sistematis, sementara pengetahuan adalah campur
aduk dari
berbagai fakta. Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis, sedangkan
pengetahuan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji. Ilmu
menerapkan
cara dan metode khusus untuk membuktikan pengetahuan yang benar dan
tepat, tetapi
pengetahuan bersumber dari pengamatan yang tidak mempunyai metode
tertentu. Ilmu lebih
tepat dan terorganisir daripada pengetahuan. Ilmu lebih bersifat objektif karena
berdasarkan pada
bukti empiris dan pengetahuan bersifat lebih subjektif karena berdasarkan asumsi
yang belum
teruji. Pengetahuan bersifat lebih luas karena ilmu dibatasi oleh hasil
hipotesis yang pasti,
sehingga ilmu memberikan petunjuk dan membatasi ruang lingkup
jangkauannya.
Pengetahuan adalah apa yang individu pikir benar atau apa
yang diketahui benar mengenai hal apa pun. Individu dapat memiliki
pengetahuan tentang
desain, sejarah, seni, musik, atau bidang lainnya. Pengetahuan berhubungan dengan
mengetahui.
Mengetahui melalui orang lain atau melalui deskripsi karakteristik hal-hal tertentu. Hal-
hal yang
individu ketahui datang dari kesadaran dan bersumber dari persepsi, sensasi, common
sense atau
pengalaman. Apa yang individu ketahui adalah keyakinan atau penilaian
mengenai suatu
fenomena tertentu yang belum tentu terbukti benar. Beberapa keyakinan dapat
didukung oleh
bukti dan beberapa mungkin tidak. Keyakinan yang didukung oleh bukti disebut
keyakinan yang
terjustifikasi dan hanya keyakinan ini yang merupakan pengetahuan.
Pengetahuan membutuhkan penjelasan dan hal ini dijelaskan oleh sains atau ilmu. Ilmu
mencakup satu bidang pengetahuan yang berhubungan dengan dunia alam dan fisik
dan sebagian
besar pengetahuan individu dalam suatu ilmu berasal dari eksperimen dan
observasi. Ilmu
mensyaratkan adanya penyelidikan atau pengujian yang sitematis untuk
membuktikan
kebenarannya, sedangkan pengetahuan tidak harus melewati proses
pengujian untuk
membuktikan kebenarannya. Metode ilmiah adalah pendekatan untuk memastikan
pengetahuan
tentang sesuatu. Ilmu berisi tahapan empiris yang untuk menerapkan
pendekatan, metode,
analisis dan interpretasi kepada masing-masing pengetahuan. Pengetahuan dan ilmu
tidak selalu
sama. Ilmu menyiratkan pengetahuan, tetapi tidak sebaliknya, oleh karena itu, semua
ilmu adalah
pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan adalah ilmu.
Ilmu bersifat teratur dan sistematis, sementara pengetahuan adalah campur
aduk dari
berbagai fakta. Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara
sistematis, sedangkan
pengetahuan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji. Ilmu
menerapkan
cara dan metode khusus untuk membuktikan pengetahuan yang benar dan
tepat, tetapi
pengetahuan bersumber dari pengamatan yang tidak mempunyai metode
tertentu. Ilmu lebih
tepat dan terorganisir daripada pengetahuan. Ilmu lebih bersifat objektif karena
berdasarkan pada
bukti empiris dan pengetahuan bersifat lebih subjektif karena berdasarkan asumsi
yang belum
teruji. Pengetahuan bersifat lebih luas karena ilmu dibatasi oleh hasil
hipotesis yang pasti,
sehingga ilmu memberikan petunjuk dan membatasi ruang lingkup j

Anda mungkin juga menyukai