Tugas 1 Kebijakan Publik
Tugas 1 Kebijakan Publik
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK (FHISIP)
JURUSAN ADMINITRASI PUBLIK
1. Kebijakan adalah serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan
dilaksanakan oleh seorang pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan suatu
masalah tertentu.
2. Publik adalah aktivitas manusia yang dipandang perlu diatur atau diintervensi oleh
pemerintah.
3. Beberapa istilah yang lazim dipakai, seperti : kepentingan publik, opini publik, hukum
publik, akuntabilitas publik.
4. Kebijakan publik berhubungan dengan bidang-bidang tersebut yang didesain sebagai
bidang publik.
Dari uraian di atas menurut pendapat Saya penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah
serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Menyelaraskan peraturan
perundang-undangan yang sudah ada. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana
secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Menghargai budaya lokal, membangun
partisipasi dan kemitraan publik serta swasta. Mendorong semangat gotong royong,
kesetiakawanan dan kedermawanan, dan menciptakan perdamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Pemerintah pusat
a. Tanggung jawab pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana pemerintah pusat
dituntut untuk melakukan Tindakan (kebijakan publik) seperti: Pengurangan risiko
bencana dan pemanduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan.
Perlindungan masyarakat dari dampak bencana. Penjaminan pemenuhan hak
masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil dan sesuai dengan
standar pelayanan minimum. Pemulihan kondisi dari dampak bencana. Pengalokasian
anggaran penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang memadai. Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam
bentuk dana siap pakai. Pemeliharaan arsip atau dokumen otentik dan kredibel dari
ancaman dan dampak bencana.
b. Wewenang pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana. Penetapan kebijakan
penanggulangan bencana selaras dengan kebijakan pembangunan nasional.
Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukkan unsur-unsur kebijakan
penanggulangan bencana. Penetapan status dan tingkatan bencana nasional dan
daerah. Penentuan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan
negara lain, badan-badan atau pihak-pihak internasional lain. Perumusan kebijakan
tentang penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman atau bahaya
bencana. Perumusan kebijakan mencegah penguasaan dan pengurasan sumber daya
alam yang melebihi kemampuan alam untuk melakukan pemulihan. Pengendalian
pengumpulan dan penyaluran uang atau barang yang berskala nasional.
2. Pemerintah daerah
a. Tanggung jawab pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana meliputi:
Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana sesuai
dengaan standar pelayanan minimum. Perlindungan masyarakat dari dampak
bencana. Pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko bencana
dengan program pembangunan. Pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanaja Daerah (APBD) yang memadai.
b. Wewenang Pemerintah Daerah dalam penanggulangan bencana meliputi: Penetapan
kebijakan penanggulangan bencana pada wilayahnya selaras dengan kebijakan
pembangunan daerah. Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukkan
unsur-unsur kebijakan penanggulangan bencana. Pelaksanaan kebijakan kerja sama
dalam penanggulangan bencana propinsi dan/atau kabupaten dan kota lain.
Pengaturan penggunaan teknologi yang berpotensi sebagai sumber ancaman atau
bahaya bencana pada wilayahnya. Perumusan kebijakan pencegahan penguasaan dan
pengurasan sumber daya alam yang melebihi kemampuan alam pada wilayahnya.
Pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang atau barang yang berskala propinsi,
kabupaten atau kota.
Dalam menetapkan status dan tingkat bencana nasional dan daerah, pemerintah menggunakan
indikator sebagai berikut:
1. Jumlah korban
2. Kerugian harta benda
3. Kerusakan prasarana dan sarana
4. Cakupan luas wilayah yang terkena bencana
5. Dampak social ekonomi yang ditimbulkan
Contoh:
Kepala BPBD kota Bengkulu / Kepala Pelaksana BPBD mengugaskan TRC / TIM kaji cepat.
Hasil Kajian : telah terjadi bencana banjir skala sedang di kota Bengkulu
Kepala Pelaksana BPBD kota Bengkulu melaporkan dan mengajukan SK Penetapan Status
Darurat kepada Walikota Bengkulu
- Menganggap Darurat : Bencana skala sedang 7 hari dan bisa diperpanjang apabila
diperlukan
- Melaporkan kejadian Bencana ke BPBD Propinsi dan BNPB oleh BPBD kota Bengkulu
yang dikoordinir oleh Bidang Kedaruratan.
Untuk komandan Tanggap Darurat Bencana Walikota Bengkulu menunjuk Komandan Tanggap
Darurat agar dipimpin langsung oleh Kepala BPBD kota Bengkulu.
Pengajuan Dana Tanggap Darurat dapat menggunakan Dana Tak Terduga dengan mengacu pada
Perwalin No. 16 Tahun 2015 dan/atau pengajuan Dana Siap Pakai pada BNPB dengan mengacu
pada PERKA BNPB No. 6.A Tahun 2011.
- Syarat-syarat pengajuan dan penggunaan Dana Tak terduga sesuai dengan Perwali No. 16
Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Tak terduga Pemerintah kota
Bengkulu pasal 7
- Syarat-syarat pengajuan dan penggunaan Dana Siap Pakai (BNPB) sesuai dengan Perka
BNPB No. 6.A tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status
Keadaan Darurat Bencana.
Evaluasi/Laporan Pertanggungjawaban